More info :
-
Unfamiliar terms :
-
Masalah :
-
Kelompok 5 - Katarak
Page 1
Analisa masalah :
Usia
Denaturasi Protein
Lensa keruh
Penglihatan terganggu
Hipotesis :
-
Katarak
Learning isue :
1.
2.
3.
4.
Anatomi Lensa
Histologi Lensa
Fisiologi Penglihatan
Katarak
a. Definisi
b. Klasifikasi
c. Gejala klinis
d. Patogenesis
e. Patofisiologi
f. Penegakan diagnosa
g. Penatalaksanaan
h. Komplikasi dan prognosis
Kelompok 5 - Katarak
Page 2
Anatomi Lensa
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, transparan dan berada di belakang
iris dan digantung oleh zonula( ligament suspensory ) yang menghubungkan dengan korpus
siliar. Lensa berdiameter 9-10 mm, tebalnya sekitar 5 mm, dan beratnya bervariasi dari 135
mg ( 0-9 tahun ) sampai 255mg ( 40-80 tahun ). Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah, dan
saraf pada lensa.
Struktur lensa terdiri dari kapsul lensa, sel epitel lensa dan serat lensa. Lensa dibentuk
oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan
membentuk serat lensa terus menerus sehingga terbentuk nucleus lensa. Bagian sentral lensa
merupakan serat lensa yang paling dini dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul
lensa.
Kelompok 5 - Katarak
Page 3
Kapsul lensa berukuran tipis, transparan, membran hialin mengelilingi lensa, yang
lebih tebal pada permukaan anterior daripada posterior. Kapsul lensa berada disekitar serat
lensa dan dibagian perifer kapsul lensa terdapat Zonula Zin ( ligament suspensory ) yang
menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar. Kapsul lensa adalah suatu
membran yang semipermeabel yang akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk. Nukleus
lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat serat
lamellar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama kelamaan menjadi lebih besar dan
kurang elastis. Nukleus dan korteks terbentuk dari lamelle konsentris yang panjang. Garisgaris persambungan yang terbentuk dengan persambungan lamellae ini ujung ke ujung
berbentuk Y bila dilihat dengan slitlamp. Bentuk Y ini tegak di anterior dan terbalik di
posterior.
Di dalam lensa dapat dibedakan nucleus embrional, fetal dan dewasa. Di bagian luar
nucleus terdapat serat serat lensa yang lebih muda yang disebut sebagai korteks lensa.
Nukleus lensa mempunyai kepadatan lebih keras dibandingkan korteks lensa yang lebih
muda. Korteks yang terletak di sebelah depan nucleus lensa disebut korteks anterior,
sedangkan dibelakangnya disebut korteks posterior. Enam puluh lima persen lensa terdiri dari
air, sekitar 35% protein yang merupakan kandung protein kandungan tertinggi di antara
jaringan jaringan tubuh. Protein lensa terdiri dari water soluble dan water insoluble. Water
soluble merupakan protein intraseluler yang terdiri dari alfa (), beta () dan delta ()
kristalin, sedang yang termasuk dalam water insoluble adalah urea soluble dan urea
insoluble. Selain itu juga terdiri dari sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh
lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam
askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi.
Kelompok 5 - Katarak
Page 4
2. Embriologi lensa
Mata dibentuk dari 3 lapisan embrionik primitif : Ektoderm permukaan, Ektoderm neural ,
dan Mesoderm.2 Lensanya berasal dari ektoderm permukaan pada tempat lensplate, yang
kemudian mengalami invaginasi dan melepaskan diri dari ektoderm permukaan membentuk
vesikel lensa dan bebas terletak di dalam batasbatas dari optic cup. Segera setelah vesikel
lensa terlepas dari ektoderm permukaan (6 minggu), maka sel-sel bagian posterior
memanjang dan menutupi bagian yang kosong dan akhirnya memenuhinya (7minggu).
Pada stadium ini, kapsul hialin dikeluarkan oleh sel-sel lensa. Serat-serat sekunder
memanjangkan diri, dari daerah ekuator dan tumbuh ke depan di bawah epitel subkapsuler,
yang hanya selapis dan ke belakang di bawah kapsula lentis. Seratserat ini saling bertemu dan
membentuk sutura lentis, yang berbentuk huruf Y yang tegak di anterior dan Y yang terbalik
di posterior. Pembentukan lensa selesai pada usia 7 bulan penghidupan foetal. Inilah yang
membentuk substansi lensa, yang terdiri dari korteks dan nukleus. Pertumbuhan dan
proliferasi dari serat-serat sekunder berlangsung terus selama hidup tetapi lebih lambat,
karenanya lensa menjadi bertambah besar yang kemudian terjadi kompresi dari serat-serat
tersebut dengan disusul oleh proses sklerosis.
Kelompok 5 - Katarak
Page 5
Histologi Lensa
Lensa merupakan struktur bikonkaf yang sangat elastis. Sifat elastisitas ini makin
hilang dengan meningkatnya usia dan mengerasnya lensa.
Lensa ditahan oleh sekelompok serat yang tersusun secara radial yang disebut zonula.
Dimana, satu sisi zonula tertanam di badan silliar dan di sisi yang lain tertanam di
kapsul lensa. Zonula serupa dengan mikrofibril serat elastin yang penting untuk proses
akomodasi untuk memfokuskan objek dekat dan objek jauh dengan mengubah
kecembungan lensa.
Bila mata sedang istirahat atau memandang objek dekat dan jauh, lensa tetap
diregangkan oleh zonula pada bidang tegak lurus terhadap sumbu optik. Agar dapat
memfokuskan benda dekat, muskulus silliaris berkontraksi dan koroid beserta badan
silliar akan tertarik ke depan. Ketegangan yang dihasilkan zonula berkurang dan lensa
menebal sehingga objek dapat dipertahankan.
Kelompok 5 - Katarak
Page 6
Kelompok 5 - Katarak
Page 7
Fisiologi Penglihatan
Mata berfungsi menerima berkas cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus optikus. Selain itu, mata berfungsi untuk
mengantarkan rangsangan tersebut ke pusat penglihatan pada otak untuk
ditafsirkan.
Bola mata terdiri dari 3 lapisan, yakni :
Lapisan terluar :
Sklera, keruh yang semakin ke depan semakin tembus
pandang kornea.
Lapisan kedua :
Khoroid, hitam (gelap), ke depan akan membentuk otot
ciliari & iris (berfungsi untuk mengatur cahaya) bila
cahaya terlalu besar maka iris saling mendekati, pupil
mengecil sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi,
pupil membesar.
Lapisan terdalam :
Retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena retinalis
sehingga bola mata teraliri darah.
Selain ke-3 lapisan tersebut, terdapat pula lensa kristalina, aquous
humor dan vitrous humor (aquous vitrous yang lebih kental). Media
penglihatan terdiri atas : kornea, lensa kritstalina, aquous humor dan
vitrous humor (aquous virous).
Kelompok 5 - Katarak
Page 8
Mekanisme melihat
Cahaya
Kornea
COA
Lensa
B. Vitreaus
Iris
Otot sirkuler
Otot radial
Berkontraksi
Memendek
Pupil Mengecil
Pupi Membesar
Cahaya masuk
Cahaya masuk
Terjadi pada
Terjadi pada
Cahaya terang
Cahaya gelap
Kelompok 5 - Katarak
Retina
Page 9
Pada lensa
: Memfokuskan bayangan
Menginduksi relaksasi
Kontraksi otot
Otot siliaris
Lensa cembung
Kelompok 5 - Katarak
Page 10
Cahaya masuk
Pupil
Retina
Fotopigmen teraktivasi
GMP siklik
Hiperpolarisasi
Saluran Ca tertutup
Kelompok 5 - Katarak
Melihat
Page 11
Katarak
a) Defenisi
Katarak adalah setiap setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat keduaduanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun
dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat
gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu.
b) Klasifikasi
Berdasarkan usia katarak dapat diklasifikasikan dalam :
Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun
Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun
Katarak sensil, katarak setelah usia 50 tahun
Bila mata sehat dan tidak terdapat kelainan sistemik maka hal ini biasanya terdapat
pada hampir semua katarak sensil, katarak herediter dan kongenital.
Katarak Kongenital
Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir,
dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio intrauterin. Biasanya kelainan ini
tidak meluas mengenai seluruh lensa. Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat
terjadinya gangguan metabolisme serat lensa. Katarak kongenital yang terjadi sejak
perkembangan serat lensa terlihat segera setelah bayi Iahir sampai berusia 1 tahun.
Katarak ini terjadi karena gangguan metabolisme serat-serat lensa pada saat
pembentukan serat lensa akibat infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan
lensa pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan metabolisme oksigen.
Pada bayi dengan katarak kongenital akan terlihat bercak putih di depan pupil
yang disebut sebagai leukokoria (pupil berwarna putih). Setiap bayi dengan
leukokoria sebaiknya dipikirkan diagnosis bandingnya seperti retinoblastorrma,
endoftalmitis, fibroplasi retrolental, hiperplastik vitreus primer, dan miopia tinggi di
samping katarak sendiri. Katarak kongenital merupakan katarak perkembangan
sehingga sel-sel atau serat lensa masih muda dan berkonsistensi cair.
Kelompok 5 - Katarak
Page 12
Kelompok 5 - Katarak
Page 13
Katarak Senil
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut,
yaitu usia di atas 50 tahun. 90% orang yang berusia 70 tahun akan menderita katarak
senilis ini. Biasanya katarak ini menyerang kedua bola mata/bilateral tetapi pada
kebanyakan kasus salah satu mata akan menderita katarak terlebih dahulu daripada
katarak mata lainnya.
Klasifikasi
Berdasarkan morfologinya , katarak senilis terjadi dalam 2 bentuk yaitu katarak inti
(nuclear) dan katarak kortikal.
Katarak inti
Merupakan yang paling banyak terjadi. Lokasinya terletak pada
nucleus atau bagian tengah dari lensa proses sclerosis lensa menyebabkan
lensa menjadi tidak elastis dan keras yang menyebabkan penurunan
kemampuan untuk berakomodasi dan dapat menjadi penghalang untuk cahaya
yang masuk. Perubahan ini terjadi dimulai dari bagian sentral yang lamakelamaan berkembang ke daerah perifer dan dapat mencapai kapsul lensqa
bila proses tersebut telah matur. Nucleus lensa dapat menjadi cloudy
(berwarna keabu-abuan) atau tinted (kekuning-kuningan atau hitam) kana
adanya penumpukkan pigmen. Dalam prakteknya bentuk-bentuk umum yang
dijumpai adalah katarak brunesens (kecoklat-coklatan), katarak nigra (hitam),
dan katarak rubra (merah).
Katarak kortikal
Katarak ini terjadi karena adanya penurunan level total protein, asam
amino, dan potassium yang disertai dengan adanya peningkatan konsentrasi
sodium dan proses penyerapan air yang berarti dan juga disertai dengan
adanya proses koagulasi protein. Faktor-faktor tersebut menyebabkan proses
kekeruhan pada lensa korteks.
Stadium maturasi pada katarak kortikal :
Lamellar separation
Merupakan stadium paling awal dimana ditandai dengan proses pemisahan
serat-serat lensa kortikal karena adanya cairan . fenomena ini hanya bisa
dilihat hanya pada pemeriksaan slit lamp dan perubahan ini masih reversible
Katarak insipien
Pada stadium ini terlihat kekeruhan pada lensa namun masih dapat dilihat
bagian-bagian lensa yang masih bersih.
Kelompok 5 - Katarak
Page 14
Page 15
mengkerut juga menyebabkan bilik mata menjadi lebih dalam dan iris
menjadi bergetar (Iridodonesis).
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Massif
Cairan lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Normal
Terbuka
Negatif
Pseudopositif
Sempit
Shadow test
Negatif
Positif
Etiologi
Katarak senil merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi
serat lensa karena proses penuaan. Namun penyebab pastinya sampai saat ini belum
diketahui secara pasti.
Konsep penuaan :
- Teori putaran biologic
- Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali mati
- Imunologis : dengan bertambah usia akan bertambah cacat imunologik yang
mengakibatkan kerusakan sel
- Teori mutasi spontan
- Teori A free radical
o Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat
o Free radical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi
o Free radical dapat di netralisasi oleh antioksidan dan vit. E
- Teori A cross link
Ahli biokimia mengatakan tejdai pengikatan bersilang asam nukleat dan
molekul protein sehingga mengganggu fungsi.
Kelompok 5 - Katarak
Page 16
1)
2)
3)
4)
c. Gambaran klinis
Silau
Salah satu gejala awal dimana terjadi intoleransi cahaya atau mudah merasa
silau terhadap cahaya atau sinar matahari.
Uniocular polyopi
Penglihatan ganda yang dapat terjadi akibat adanya refraksi yang irregular
yang disebabkan karena adanya proses kekeruhan lensa tersebut.
Halo atau warna di sekitar sumber cahaya
Hal ini disebabkan oleh adanya pemecahan cahaya putih ke spectrum
berwarna yang disebabkan karena adanya tetes air di dalam lensa.
o Bintik hitam di depan mata
o Penglihatan menjadi kabur dan berkabut
o Hilangnya penglihatan
Kelompok 5 - Katarak
Page 17
d. Patogenesis
Patogenesis katarak senilis adalah multifaktorial dan melibatkan interaksi kompleks
antara berbagai proses fisiologis. Seiring bertambahnya umur, lensa juga akan
mengalami proses degenerasi, dimana berat dan ketebalan meningkat, sementara
akomodasi berkurang. Seiring bertambahnya lapisan kortikal baru dalam pola
konsentrik, nucleus sentral menjadi padat dan mengeras dalam proses yang disebut
sklerosis nuclear.
Selain itu beberapa mekanisme juga memberikan kontribusi paa hilangnya
transparansi lensa.
e. Patofisiologi
Usia
Kemampuan akomodasi
Kekeruhan lensa
Mengeras
Kemampuan lesa
Memfokuskan benda
Penglihatan Kabur
Kelompok 5 - Katarak
Page 18
Radikal bebas
(Sinar uv, rokok, nutrisi)
Polimerasi
&
ikatan
silang
Dengan lipid
Penumpukan
protein
didalam
lensa
Penglihatan terganggu
Kelompok 5 - Katarak
Page 19
Diabetes Melitus
Gula darah
Tekanan osmotic
Pembengkakan lensa
Pandangan kabur
Kelompok 5 - Katarak
Page 20
f. Penegakkan diagnose
1. Pemeriksaan Fisik
Setelah anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik harus dilakukan untuk
menyingkirkan penyakit sistemik yang berpengaruh pada mata dan juga perkembangan
katarak.
2. Pemeriksaan Oftamologis
1. Tes visus
Bergantung dari lokasi dan stadium maturasi katarak, visus dapat berkisar
dari 6/9 sampai hanya dapat melihat persepsi cahaya saja.
2. Pemeriksaan penyinaran miring/oblique illumination examination
Pemeriksaan ini untuk melihat warna lensa di sekitar pupil yang dapat
bervariasi pada berbagai macam katarak.
3. Iris shadow test
Tujuan tes bayangan adalah untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa.
Dasar pemeriksaan adalah semakin sedikit lensa keruh pada bagian
posterior maka makin besar bayangan iris pada lensa yang keruh tersebut,
sedang makin tebal kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa.
Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh
terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya (belum sampai
ke depan) ini terjadi pada katarak imatur, keadaan ini disebut
shadow test (+)
Apabila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terdapat pupil
berarti lensa sudah keruh seluruhnya (sampai pada kapsul anterior)
terdapat pada katarak matur, keadaan ini disebut shadow test (-)
Bila katarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya, mengecil
serta terletak jauh di belakang pupil, sehingga bayangna iris pada
lensa besar dan keadaan ini disebut pseudopositif
4. Distant direct ophtalmoscopic
Cahaya kuning kemerah-merahan terlihat di lensa yang tidak keruh
Pada katarak sebagian akan terlihat bayangan hitam di depan
bayangan merah pada area yang katarak
Pada katarak matur, cahaya kemerahan tidak terlihat jelas pada
lensa.
5. Slit lamp examination
Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan mendilatasi pupil.
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan morfologi dari kekeruhan lensa secara
lengakap (lokasi, ukuran, bentuk, warna dan kepadatan (hardness) lensa.
Derajat kepadatan lensa (grading of nucleus hardness) adalah parameter
yang penting untuk tindakan fakoemulsifikasi pada ekstraksi katarak.
Kelompok 5 - Katarak
Page 21
g. Penatalaksanaan
1. Pengobatan non-bedah
Pengobatan penyebab dari katarak
o Mengobati dan mengontrol diabetes mellitus
o Penghentian pemakaian obat-obatan yang bersifat kataraktogenik
seperti kortikosteroid, phenotiazine, dan miotik
Meningkatkan kemampuan penglihatan pada penderita katarak imatur dan
katarak insipien
o Pemakaian kaca mata hitam pada penderita katarak sentralis akan
sangat membantu
o Refraksi, dimana dapat berubah dalam jangka waktu yang lumayan
singkat, harus selalu dikontrol secara berkala
o Pengaturan pencahayaan. Pada pasien dengan kekeruhan lensa
bagian perifer, pencahayaan yang terang dapat
membantu
meningktkan kemampuan penglihatan. Sebaliknya pada penderita
katarak dengan kekeruhan lensa bagian sentral membutuhkan
pencahayaan yang redup untuk mendapatkan penglihatan yang baik
o Penggunaan mydiatric dapat membantu meningktakn penglihatan.
o Penghambat aldose reduktase bekerja dengan menghambat
konversi glukosa menjadi sorbitol, menunjukkan pencegahan
katarak karena gula.
o Agen antikatark lainnya termasuk sorbitol lowering agent, aspirin,
glutathione raising agent dan antioksidan vitamin C dan E juga
dapat menghambat kekeruhan lensa.
2. Pembedahan
Memperbaiki kemampuan penglihatan
Tindakan pembedahan dilakukan jika katarak tersebut telah mengganggu
aktivitas sehari-hari penderita
Adanya indikasi medis
Terkadang visus penderita masih bagus dan masih dapat melakukan
kegiatan sehari-hari, namun tindakan pembedahan dapat dianjurkan jika
ada indikasi medis seperti :
o Lens induced glaucoma
o Phacoanaphylactic endophtalmitis
o Penyakit-penyakit pada retina seperti retinopati diabetes atau ablasi
retina dimana pengobatannya dihambat oleh adanya kekeruhan
lensa
Indikasi kosmetik
Untuk mendapatkan kembali pupil yang berwarna hitam
Kelompok 5 - Katarak
Page 22
3. Evaluasi preoperative
Sebelum melakukan tindakan pembedahan, pemeriksaan secara keseluruhan harus
dilakukan.
Pemeriksaan kesehatan umum
Pemeriksaan mata
Pemeriksaan fungsi retina
Menilai apakah ada infeksi lokal pada mata
Pemeriksaan bilik mata depan dengan slitlamp
Pemeriksaan tekanan bola mata
4. Pengobatan preoperatif
Antibiotic topical
Preparasi pada mata sebelum operasi dilakukan
Informed consent
Menurunkan tekanan bola mata
Menjaga agar pupil tetap berdilatasi
h. Komplikasi
Komplikasi katarak
Phacoanaphylactic uveitis
Pada katarak yang telah hipermatur dapat terjadi kebocoran protein ke bilik
depan mata.
Lens-induced glaucoma
Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam mekanisme :
Intumesen lensa yang dapat menyebabkan phacomorphic glauchoma
Bocrnya protein pada bilik mata depan yang menyebabkan phacolytic
glaucoma
Subluksasi atau dislokasi dari lensa
Hal ini terjadi karena degenerasi dari zonul pada stadium katarak
hipermatur
i. Prognosis
Dengan tehnik pembedahan yang baik dan lebih maju, komplikasi dan penyulit
menjadi sangat jarang. Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%. Pada bedah
katarak resiko ini kecil dan jarang terjadi. Keberhasilan tanpa komplikasi pada
pembedahan dengan ECCE atau fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis dalam
penglihatan dapat meningkat hingga 2 garis pada pemeriksaan dengan menggunakan
snellen chart.
Kelompok 5 - Katarak
Page 23
Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi pada tutorial ke-2, kelompok kami menyimpulkan pria R,
usia 65 tahun menderita penyakit katarak senilis. Hal ini didasarkan oleh karena keluhan
pasien yang begitu khas yaitu pasien tidak dapat melihat jauh, pemandangan seperti asap dan
berawan timbul perlahan-lahan, kadang-kadang perasaan mata berair dan pasien merasa
muda kembali karena bisa membaca koran tanpa kacamata, sakit dimata tidak ada.
Dan untuk terapinya sendiri perlu dilakukan tindakan operatif.
Daftar Pustaka
Kelompok 5 - Katarak
Page 24