Anda di halaman 1dari 8

PERANAN KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU REAKSI

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu


proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang
terjadi dalam satu satuan waktu. Satuan waktu dapat berupa detik,
menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi
produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
pereaksi senakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju
reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
terbentuknya produk. (gek_ra:2009)
Menurut ilmu fisika, kecepatan adalah besarnya perubahan
jarak akhir terhadap jarak awal (meter) per satuan waktu (detik).
Adapun menurut ilmu kimia, laju reaksi adalah besarnya perubahan
jumlah pereaksi dan hasil reaksi persatuan waktu. Perubahan ini
biasa dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi molar (molaritas)
sehingga laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi
akhir (hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal (pereaksi) persatuan
waktu. Jika diketahui satuan dari konsentrasi molar adalah mol/L.
Maka satuan dari laju reaksi kimia dinyatakan dengan mol/L.det atau
M/det.
Oleh karena itu, sebelum belajar lebih jauh tentang laju reaksi,
kita harus memahami terlebih dahulu cara menghitung molaritas
larutan. Molaritas didefinisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut
dalam 1 liter larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua
komponen zat atau lebih. Komponen yang jumlahnya banyak disebut
pelarut, sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut

Secara
matematika, laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan
diketahui reaksi :
mA + nB

pC + qD

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, laju reaksi dapat


diartikan laju berkurangknya konsentrasi molar A atau B atau
pertambahan konsentrasi molar C atau D. Koefisien reaksi sangat
mempengaruhi laju reaksi, yang dituliskan :

Laju pengurangan B = Error: Reference source not found x laju


berkurangnya A

Laju pertambahan C = Error: Reference source not foundx laju


berkurangnya A

Laju pengurangan D = Error: Reference source not foundx laju


berkurangnya A

Untuk membedakan pengurangan dan perambahan suatu laju


reaksi, laju pengurangan bertanda negatif, sedangkan laju
pertambahan bertanda positif.
Laju reaksi = - laju berkurangnya A= - Error: Reference source not
found laju berkurangnya B = Error: Reference source not found laju
pertambahan C = Error: Reference source not found laju pertambahan
D.
Dalam persamaan matematika ditulis :
Laju pengurangan A = -Error: Reference source not found = - Error:
Reference source not found = Error: Reference source not found
Perbandingan laju
koefisien reaksi.

reaksi

zat-zat

sesuai

dengan

perbandingan

vA : v B : vC : v D = m : n : p : q

Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi


Suatu reaksi kimia dapat berlangsung apabila terjadi
interaksi antara molekul-molekul pereaksi atau terjadi tumbukan
antara molekul-molekul pereaksi. Namun tidak semua tumbukan
antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya
tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi.
Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan
energi kinetik yang dimilikinya.
Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi
(energi pengaktifan), yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki
molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan
zat hasil reaksi.
Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk
menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi. Laju suatu
reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga
energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi.
Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi
Sejak lama kayu digakan sebagai bahan bakar untuk keperluan
memasak. Sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian, kayukayu tersebut biasanya dibelah terlebih dahulu menjadi beberapa
potongan kecil. Tahukah alasannya ?
Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antar
zat-zat bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika

permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan


menjadi serbuk. Atau dengan kata lain, ukurannya menjadi lebih kecil
tpi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antarzat
pereaksi akan semakin besar.
Saat suatu zat ditambahkan ke dalam suatu larutan lain,
permukaan zat tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut
teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang bersentuhan
dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak
sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Sekarang,
bayangkan bahwa paju batangan adalah kubus besar, sedangkan
serbuk besi adalah kubus-kubus kecil. Luas permukaan serbuk besi
lebih besar daripada paku batangan.
Jadi, semakin besar luas permukaan zat, semakin mudah
zattersebut larut. Saat paku dicampurkan dengan asam klorida,
permukaan paku akan bersentuhan dengan partikel asam klorida.
Semakin banyak permukaan logam yang bersentuhan dengan partikel
asam klorid, paku tersebut akan semakin mudah larut. Dengan
demikian serbuk besi akan lebih cepat bereaksi dengan asam klorida
dibandingkan paku batangan.

Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi


Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan
berlangsung. Selain mempengaruhi keepatan pelarutan, suhu reaksi
juga mempengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia.
Kenaikan suhu reaksi mengakibatkan bertambahnya energi
kinetik molekul-moekul pereaksi sehingga energi kinetiknyamelebihi
harga energi aktivasi. Oleh karena itu, reaksi akan berlangsung lebih
cepat. Alasan kenaikan suhu suat reaksi menyebabkan nilai energi
aktivasi (Ea) menjadi turun dujelaskan oleh Svante Arrhenius dengan
menggunakan persamaan hubungan suhu dengan energi aktivasi.
k = Ae-Ea/RT
keterangan :
k = tetapan kecepatan reaksi

T = suhu (dalam Kelvin)

R = tetapan gas (0,0082 L.atm.K-1)


Joule)

Ea = energi aktivasi (dalam

A = faktor frekuensi
Kesimpulan Arrhenius dapat digambarkan dalam bentuk grafik
berikut :
(gbr Energi Kinetik)

Umumnya, untuk setiap kenaikan suhu 10 C, laju reaksi menjadi dua


kali lebih cepat dan waktunya kali lebih cepat dari semula. Setiap
kenaikan suhu sebesar T C, rekasi menjadi n kali lebih cepat.
Berdasarkan hal tersebut, kecepatan reaksi pada suhu T 2 C.
dibandingkan pada T1 C dapat dirumuskan sebagai berikut.
v pada T2 = (n) . v pada T1
Keterangan :

n = kelipatan cepatnya laju reaksi


Error: Reference source not found = kenaikan suhu
v = laju reaksi

Adapun rumus untuk membandingkan lama reaksi


pada T2 C dibandingkan lama reaksi pada T1C adalah :
Lama reaksi pada T2 =( Error:
lama reaksi pada T1C :

Reference source not found ) x

Keterangan :
N = kelipatan cepatnya laju reaksi
T = kenaikan suhu
v = laju reaksi
dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh suhu terhadap laju reaksi ini
dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan. Agar makanan lebih
tahan lama, kita biasanya menyimpan makanan tersebut dalam
lemari es. Semakin rendah suhu reaks, laju rreaksi akan semakin
lambat. Oleh karena itu, dengan menyimpan makanan dalam lemari
es, reasi pembusukan akan diperlambat.
Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
Selain luas permukaan dan suhu, laju reaksi juga
dipengaruhi oleh konsentrasi. Sebagai contoh reaksi kapur tulis yang
mengandung CaCO3 dengan HCl menghasilkan gelembung CO2.
CaCO3 (s) + 2HCl (aq)
CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Reaksi CaCO3 dengan HCl 4 N memberikan gelembung
terbanyak pada waktu yang sama dibandingkan dengan HCl 2 N dan
HCl 1 N. Adapun jumlah gelembung yang dihasilkan HCl 2 N lebih
banyak dibandingkan HCl 1 N. Ini membuktikan bahwa dengan
semakin besar konsentrasi, laju eaksi akan semakin cepat.
1. semakin besar konsentrasi, laju reaksi semakin cepat.
Hal ini dijelaskan dengan teori tumbukan. Menurut
teori tumbukan kapur tlis baru dapat bereaksi dengan HCl jikakedua
zat tersebut saling bersentuhan (bertumbukan). Semakin pekat
(konsentrasi semakin besar) suatu asam, jumlah partikelnya akan

semakin banyak. Artinya peluang tumbukan antara asam dan kapur


tulis akan semakin besar. Semakin banyak tumbukan yang terjadi,
laju realsi akan semakin cepat.

partikel

partikel

kapur
partikel

asam pekat

tumbukan antar
dengan asam

pekat
partikel kapur

partikel asam encer

Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,


sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang
terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin
cepat. Begitu juga apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka
semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel sehingga laju
reaksi semakin kecil. (Anis Dyah R dan Waljinah: 2009).
2. Cara menyatakan Hubungan antara Konsentrasi dan Laju
Reaksi
Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan dalam
persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi berikut:
Reaksi: mA + nB

pC + qD

Persamaan laju reaksi: v = k.[A]x.[B]y


x dan y: orde reaksi
Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut ordeatau
tingkat atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan.
Adapun jumlah pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde
reaksi total.

Soal dan Pembahasan


1. Diketahui Hasil Eksperimen reaksi Na2S2O3 dan HCl pada suhu 25
dengan tabel sebagai berikut:
Na2S2O3 (M)

HCl (M)

Laju reaksi (M/s)

1,50

1,50

3,20 x 10

-1

1,50

2,50

3,20 x 10

-1

3,00

1,50

6,40 x 10

-1

Tentukan laju reaksinya!


Pembahasan :
Misal, orde Na2S2O3 = x, dan orde HCl = y ; dan laju percobaan = r
Percobaan 1

Na2S2O31

Percobaan 2

Na2S2O32
1,5

1,5

1,5

HCl1

HCl2
y

r1
r2

(3,20 x 10 -1)
(3,20 x 10 -1)

1,5

=1.(0,6) y => y=0


Orde HCl adalah nol, berarti konsentrasi HCl tidak memengaruhi
reaksi. Tetapi, jika dibandingkan antara data percobaan nomor
1 dan 3,
didapat persamaan sebagai berikut:
Percobaan 1

Na2S2O31

Percobaan 2

Na2S2O32
1,5
3,0

1,5
1,5

HCl1

HCl2
y

r1
r2

(3,20 x 10 -1)
(6,40 x 10 -1)

= 0,5x . 1y = 0,5 => x=1


Orde Na2S2O3 adalah 1, berarti konsentrasi Na2S2O3 memengaruhi laju reaksi.
Laju reaksinya dapat dinyatakan:

Na2S2O3(s) + HCl (l)

2NaCl(aq) + S(s) + SO 2(g)

v= k. Na2S2O3
2. Diketahui reaksi : P+3Q -> PQ
Dari hasil percobaan akhirnya dapat ditentukan rumus laju reaksi v= k.
P1Q2.
Mula-mula direaksikan 0,2 M zat P dan 0,6 M zat Q serta harga k = 0,01 mol 2
L2 det-1. Tentukan harga laju reaksi pada saat P telah bereaksi sebesar
40%!
Pembahasan:
3. Reaksi

Mula-mula

0,2 M

0,6 M

Reaksi

0,08M

0,24M

0,08M

0,12M

0,36M

0,08M

Sisa

3Q

V= k P1Q2 = (0,01) (0,012)1 (0,36)2


= 1,5552 x 10-4 M/det

DAFTAR PUSTAKA

->

PQ

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2010. Chemistry for Senior High School.
Jakarta: Yudhistira.
Pikir, Suharno. 1989. Kimia Dasar. Surabaya: Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai