Anda di halaman 1dari 16

MASALAH TIDUR TERKAIT DENGAN GEJALA PERILAKU

DAN PSIKOLOGI SERTA FUNGSI KOGNITIF


PADA PENYAKIT ALZEIMER

JOURNAL READING

ABSTRAK
Latar belakang dan Tujuan :
-beberapa penelitian ; masalah tidur berkaitan dengan
gejala fungsi kognitif dan prilaku pada penyakit
Alzeimer.
-gangguan tidur pada penyakit Alzeimer terkait dengan
masalah penurunan kognitif dan perilaku
-untuk menilai pengaruh dari tidur malam pada gejala
kognitif, perilaku dan psikologi dari demensia pada
penyakit Alzeimer.

Metode

Populasi penelitian :117 subjek, yaitu : 63


penderita Alzeimer, 54 lansia non demensia dg
usia dan jenis kelamin serupa.

Gejala prilaku dan fungsi kognitif diukur


menggunakan SNSB dan NPI-K . Karaketristik tidur
diukur menggunakan PSQI-K.

Korelasi hasil PSQI-K dengan SNSB dan PSQI


dengan NPI-K selanjutnya dianalisis.

Hasil

Pada pasien Alzeimer :

latensi tidur berkorelasi negatif dengan praxis (p=0,041),


RCFT immediate recall (p=0,041) dan RCFT (P=0,008)
setelah mengontrol usia dan pendidikan,

durasi dan efisiensi saat tidur berkorelasi positif dengan


praxis (p= 0,034 dan p =0,025) walaupun tidak ditemukan
korelasi signifikan antara hasil PSQI-K dan NPI-K.

Masalah tidur dan hasil total PSQI-K ditemukan berkaitan


secara signifikan dengan apatis pada penyakit Alzeimer

Kesimpulan

Masalah tidur seperti durasi tidur yang terlalu


lama, latensi tidur dan efisiensi tidur yang buruk
pada penyakit Alzeimer dikaitkan dengan
disfungsi kognitif :eksekusi frontal, fungsi
visuospasial, dan BPSD.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan


masalah tidur malam hari dapat meningkatkan
kognitif dan perilaku pasien Alzeimer.

Pendahuluan

Masalah tidur biasa terjadi pada pasien Alzeimer dan juga


pada lansia dengan kognitif normal.

21% dari pasien dengan penyakit Alzeimer mengalami


gangguan tidur.(Reebok,et al)

24,5 % penderita Alzeimer mengalami masalah tidur


(moran et al)

Masalah tidur dan perubahan perilaku malam hari :


mempengaruhi memori dan fungsi kognitif.

bahwa gangguan tidur adalah faktor prediktif


dari gejala depresi penyakit Alzeimer.

Oleh kareena itu, penelitian ini meneliti


hubungan antara masalah tidur malam hari
dengan cognitions dan BPSD menggunakan
neuropsikologikal tes dan kuesioner, terdiri dari
seoul psychiatric inventory (NPI) dan Pittsburgh
sleep quality index (PSQI) pada pasien Alzeimer.

Metode

Populasi penelitian direkrut dari klinik demensia


universitas korea selatan. 117 pasien yang terdaftar,
terdiri dari 63 pasien Alzeimer, 54 pasien lansia non
demensia, umur dan jenis kelamin serupa.

Peserta lansia non demensia terdiri dari 42 subjek dengan


mild cognitive impairment (MCI) dan 12 lansia normal
sehat. Evalusi diagnostic termasuk riwayat kesehatan
medis, fisik, pemeriksaan neurological , tes
neuropsikologikal dan tes darah.

kriteria ekslusi :
riwayat trauma kepala,
riwayat gangguan neurological,
gangguan kejiwaan utama,
penggunaan obat psikoaktif
riwayat penyalahgunaan alcohol.

Kulitas tidur umum

Masalah tidur malam hari pada penyakit Alzeeimer


diselidiki menggunakan PSQI.

PSQI terdiri dari 19 item,7 komponen umum untuk menilai


kualitas tidur, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi
kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur
dan disfungsi pada siang hari.

Hasil total PSI dapat berkisar dari 0-21. Skor tinggi berarti
kualitas tidur yang buruk dan pasien dengan total skor >5
dianggap tidur yang buruk.

Test neuropsikologikal

menggunakan SNSB : terdiri dari tes untuk


perhatian, bahasa, praktek, fungsi parietal, fungsi
visuospatial, verbal, visual memori dan frontal
eksekutiv function.

Indeks kognitif umum : menggunakan MMSE versi


Korea.

Skala depresi geriatri :gejala depresi.

Skala ADL (Activity daily living)


Indeks aktivitas kehidupan sehari-hari dari Barthel
dan Skala instrumen aktivitas kehidupan seharihari dari Seoul telah digunakan untuk
mengevaluasi aktivitas dasar dan aktivitas
pelengkap dari aktivitas sehari-hari.
skor B-ADL yang lebih rendah menyatakan bahwa
gangguan yang lebih berat dari ADL, dimana skor
SI-ADL yang lebih tinggi menunjukkan gangguan
yang lebih besar dari ADL pelengkap.

DISKUSI

Statistik

Analisa statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 untuk sistem


operasi Windows.

Perbedaan diantara karakteristik dasar dari pasien alzheimer dan NDE diakses
menggunakan t-test.

Level korelasi signifikan dan koefisien dari Pearson digunakan mengevaluasi


antara fungsi kognitif, BPSD, dan masalah tidur.

Level statistik yang signifikan diatur pada p<0.05. Model umum linear
multivariat digunakan untuk menganalisa hubungan antara kognitif, BPSD, dan
masalah tidur.

Tidak ada perbedaan signifikan antara


kelompok NDE dan ad
pasien yang mempunyai
kebiasaan tidur jelek (skor total
PSQI-K >= 5) terdapat pada 40,2%
grup AD, dan 48,1% dari grup NDE
Perbedaan antara grup ditemukan pada
komponen PSQI-K, kecuali pada durasi
tidur (p=0,002) dan TIB (p=0.01)
signifikan lebih panjang pada pasien AD
dibandingkan subjek NDE.

Anda mungkin juga menyukai