Anda di halaman 1dari 2

Etiologi dan manifestasi klinis

Stridor dapat disebabkan oleh infeksi, non infeksi, atau kelainan kongenital. Pada bayi, terutama
neonatus, stridor sering menunjukkan suatu kelainan kongenital, seperti laryngomalacia. Stridor
berhubungan dengan demam biasanya menandakan suatu infeksi. Pada balita, stridor tanpa demam
dengan onset akut harus dipikirkan aspirasi benda asing sebagai penyebab stridor.1
Secara umum, stridor yang memburuk saat inspirasi menandakan obstruksi ekstratotaks, sedangkan
stridor yang memburuk selama ekspirasi merupakan obstruksi intratoraks. Stridor yang terjadi
selama inspirasi saja atau yang terjadi saat inspirasi dan ekspirasi menunjukkan adanya obstruksi di
daerah glotis. Obstruksi jalan napas tetap juga menyebabkan stridor bifasik. Stridor harus dibedakan
dari stertor atau mendengkur-suara inspirasi bernada rendah disebabkan oleh obstruksi nasofaring
atau orofaring -yang berhubungan dengan atresia choanal, hipoplasia mandibula (Pierre-Robin atau
sindrom DiGeorge), dan macroglossia (Beckwith-Wiedemann atau sindrom Down).1

CROUP
Croup viral (Laringotrakeitis akut)
Viral croup adalah penyebab terbanyak obstruksi jalan napas atas akut pada anak-anak. Hal ini
terjadi terutama pada anak-anak yang berusia kurang dari 6 tahun, dengan insiden puncak pada usia
7-36 bulan2. Parainfluenza virus tipe 1, 2, dan 3 merupakan penyebab terbanyak pada lebih dari 65%
kasus croup. Virus lain yang terkait dengan penyakit ini meliputi adenovirus, virus influenza tipe A
(yang menyebabkan penyakit yang paling parah), virus influenza B, metapneumovirus, rhinovirus,
enterovirus, dan virus campak.3
manifestasi klinis Croup berupa stridor inspirasi, batuk menggonggong, suara serak, dan gangguan
pernapasan, dengan atau tanpa demam. Gejala khas memburuk pada malam hari dan diperparah
oleh menangis.4

Croup spasmodik (Laringitis spasmodik akut)


Croup spasmodik ditandai oleh onset akut batuk menggonggong dan stridor pada malam hari
pada anak sehat yang mungkin memiliki sedikit atau tidak ada tanda- tanda infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) sebelumnya.2, 9 Seperti Croup viral, terdapat edema inflamasi pada
daerah subglotis. Anak dapat mengalami serangan berulang dalam satu malam selama 3 atau
4 malam berturut-turut setelahnya.2 3 Hal ini diduga disebabkan oleh fenomena alergi,
biasanya ringan dan memerlukan perawatan minimal.

LARINGOMALASIA
Penyebab paling umum dari stridor kronis pada bayi adalah laringomalasia. Kondisi ini biasanya
menjadi jelas selama 2 minggu pertama kehidupan ekstrauterin dan membaik secara spontan pada
usia 12 sampai 24 bulan. Perbandingan kejadian laki-laki terhadap perempuan adalah sekitar 2:1.
Gangguan tersebut menghasilkan stridor inspirasi bernada tinggi yang diperburuk oleh infeksi virus,
posisi terlentang, dan aktivitas (misalnya, menangis, makan).24
ASPIRASI BENDA ASING
Salah satu penyebab umum kematian pada masa anak-anak adalah aspirasi benda asing.
Diperkirakan bahwa hampir 600 anak-anak muda kurang dari 15 tahun di Amerika Serikat meninggal

setiap tahun akibat aspirasi benda asing.27 Hal ini paling sering terjadi pada anak usia 1 sampai 3
tahun; faktor kombinasi yang berkontribusi terhadap aspirasi benda asing, termasuk koordinasi
menelan yang buruk, gigi susu, beraktivitas ketika makan, dan kecenderungan untuk memasukkan
benda kedalam mulut.28 Benda yang paling sering teraspirasi adalah bahan organik, seperti kacang
tanah, biji, dan popcorn. Balon adalah benda non-pangan yang paling sering teraspirasi; benda
anorganik lainnya yang teraspirasi meliputi mainan, kelereng, krayon, pin, paku, dan sekrup.29

Anak-anak dengan aspirasi benda asing mungkin tersedak, muntah, atau batuk.30 Riwayat
tersedak ditemukan pada 80% kasus aspirasi benda asing.29 Benda asing bergerak ke arah
distal jalan napas, gejala dapat menjadi lebih ringan dan bahkan mungkin mereda.30 Sebuah
persentase signifikan menunjukkan bahwa pasien dengan aspirasi benda asing tidak
menunjukkan gejala dan dapat terus menjadi bebas gejala dalam beberapa bulan.30
Benda asing pada laring dan trakea dapat bermanifestasi sebagai batuk dan stridor dan / atau
perubahan suara; sedangkan batuk, dispnea, dan mengi unilateral atau penurunan pergerakan
udara menunjukkan benda asing pada bronkus. Sebuah benda asing supraglotis dapat
bermanifestasi sebagai batuk, dyspnea, dan tersedak.30 Komplikasi benda asing yang tertahan
mencakup pneumonia berulang, abses paru, fistula bronkopulmonalis, dan bronchiectasis.31

Referensi
1. An Boudewyns JC, Van de Heyning P. An approach to stridor in infants and children. Eur J
Pediatr. 2010;169:135-141.
2. Cherry JD. Croup. N Engl J Med.2008;358: 384-391.
3. Malhotra A, Krilov L. Viral croup. Pediatr Rev. 2001;22:5-12.
4. Leung AK, Kellner JD, Johnson DW. Viral croup: a current perspective. J Pediatr Health Care.
2004;18:297-301
9. Roosevelt GE. Acute inflammatory upper airway obstruction (croup, epiglottitis, laryngitis,
and bacterial tracheitis). In: Kliegman RM, Stanton BF, St Geme JW, et al (eds). Nelson Textbook
of Pediatrics. 19th ed. St Louis: Saunders Co; 2011:chapter 377
24. Ahmad SM, Soloman AM. Congenital anomalies of the larynx. Otolaryngol Clin N
Am.2007;40:177-191
29. Srivastava G. Airway foreign bodies in children. Clin Pediatr Emerg Med. 2010;11:67-72.
30. Losek JD. Diagnostic difficulties of foreign body aspiration in children. Am J Emerg Med.
1990;8:348-350.
31. Zerella JT, Dimler M, McGill LC, et al. Foreign body aspiration in children: value of
radiography and complications of bronchoscopy. J Pediatr Surg. 1998;33:1651-1654

Anda mungkin juga menyukai