A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi SULTRA khususnya
Ruang Asoka sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan
Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
B. Landasan Teori
Halusinasi adalah suatu gejala jiwa dimana pasien mengalami perubahan persepsi
sensori, merasakan sensasi palsu berupa suara, pengecapan, perabaan, atau penghiduan
(MPKPJ, 2006).
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (Sutuar dan Laraiah, 2001).
Kelompok nerfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama
lain, untuk menentukan cara menyelesaikan suatu masalah.
Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada kelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat,
2004). TAK bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan sosialisasi klien dengan masalah
hubungan sosial dan digunakan sebagai target asuhan.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi
yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi,
yaitu:
1. Sesi I
2. Sesi II
3. Sesi III
4. Sesi IV
5. Sesi V
C. Topik
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi sesi I dan II: mengenal
halusinasi dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi (menghardik).
D. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
E. Klien
1. Karakteristik Klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
3. Jumlah Klien : 5 orang yaitu:
a.
Baharudin
b.
Jasman
c.
Erik
d.
Sudirman
e.
Agus
F. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal
2. Waktu
3. Alokasi waktu
4. Tempat
5. Jumlah klien
: 5 orang
2. Tim Terapi
a. Leader
Uraian tugas
: Aripudin, S.Kep
:
: Rahmatia, S.Kep
c. Uraian tugas
1)
2)
3)
4)
d. Observer
Uraian tugas
1)
2)
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
e. Fasilitator
1) Jumraenah, S.Kep
2) Arifin, S.Kep
3) Vivin Febriyanti, S.Kep
4) Arlin, S.Kep
5) Diana Ratnawaty, S.Kep
Uraian tugas
1)
2)
3)
4)
5)
6)
G. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan
nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Bagaimana perasaan bapak-bapak semua pada pagi ini ?, apakah ada masalah
yang dirasakan ?
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar dan latihan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik.
2) Leader menjelaskan aturan main
Nah, bapak-bapak, TAK kali ini permainannya begini, disini ada bola dan Hp
recorder, nanti apabila HP recorder ini dibunyikan, bola ini akan diedarkan
dan pada saat Hp dimatikan, bapak yang memegang bola mendapatkan
giliran untuk menceritakan pengalamannya: apa yang menyebabkan
halusinasi, apa tanda dan gejala halusinasi yang dirasakan, apa yang bapakbapak lakukan jika halusinasi itu timbul dan bagaimana hasilnya
Kemudian setelah itu bapak-bapak, coba menjelaskan suara-suara yang
muncul pada saat halusinasi, lalu ceritakan apa yang bapak-bapak rasakan.
Sebelum kegiatan ini selesai, bapak-bapak coba sebutkan akibat dari
halusinasi yang muncul, selanjutnya kita akan sama-sama mempraktekan
cara mengontrol halusiansi dengan cara menghardik
Sudah jelas bapak-bapak ada yang belum mengerti ?
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
4) Lama kegiatan 30 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Nyalakan Hp Recorder dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat Hp dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran
untuk menceritakan pengalamannya: hal yang menyebabkan halusinasi, (tulis
dipapan tulis/ kertas karton), tanda dan gejala halusinasi (tulis dipapan), yang
dirasakan jika halusinasi itu timbul (tulis dipapan tulis), respon yang biasa
dilakukan saat halusinasi (tulis dipapan), meminta klien untuk memperagakan
respon yang biasa dilakukan saat halusinasi timbul (tulis dipapan).
c. Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik, dengan memberi tepuk
tangan.
e. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada
saat halusinasi muncul
H. Seting Tempat
Gambar Setingan Tempat
K
F
F
F
CL
L
K
K
F
K
P
K
CL
P
P
K
K
P
K
P
K
L
CL
P
K
K
P
Keterangan gambar:
L
: Leader
CL
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
No
Nama
Klien
Menyebut
Isi
Halusinasi
Menyebutkan
Waktu terjadi
Halusinasi
Menyebut
Situasi
Halusinasi
Muncul
Menyebut
Perasaan saat
berhalusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi
dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien mampu dan berikan
tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan
kepada perawat.
Menyebutkan efektivitas
cara yang digunakan
Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik
halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu
memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika
halusinasi muncul.
J. Hasil Kegiatan
Dari 5 orang pasien yang sudah kontrak waktu, hanya 3 orang yang mengikuti
kegiatan TAK yaitu:
a. Erik
b. Sudirman
c. Agus
Adapun Jasman tidak ikut, sebab pada saat diadakan kegiatan dia sedang tidur,
sehingga ketika dibangunkan untuk mengikuti TAK dia mengatakan kalau dia mengantuk
sehingga dia tidak mau ikut, adapu Baharudin pada saat akan diadakan TAK dia tidak ada
ditempat samapai kegiatan TAK selesai dilakukan.
Namun pada saat akan dilakukan kegiatan, ada satu orang pasien yang ingin ikut
berpartisipasi dalam kegiatan, dan ketika ditanya tentang apa yang dia alami dia
mengatakan bahwa dia mengalami Halusinasi sehingga dia di ikutkan dalam kegiatan,
sehingga peserta menjadi 4 orang.
Adapun evalusi hasil kegiatan yaitu:
1. Evaluasi sesi 1
1.
Agus
Menyebut
Situasi
Halusinasi
Muncul
2.
Sudirman
3.
Nasir
4.
Erik
No
Nama
Klien
Menyebut
Isi
Halusinasi
Menyebutkan
Waktu terjadi
Halusinasi
Menyebut
Perasaan saat
berhalusinasi
X
2. Evaluasi Sesi 2
Nama Klien
No
Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
Agus Sudirman
Nasir
Erik
Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa
Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC