Anda di halaman 1dari 22

Pertahanan Tubuh

(Sistem Kekebalan Tubuh)


28 April 2014
Gina D. Pratami, M.Si

Patogen

Penyakit

Tubuh Hewan tempat tumbuh dan reproduksi

Sumber Nutrisi

Patogen
:
Virus,
Bakteri,
Protista,
Fungi

Tubuh Hewan
Respon

Menyerang
kembali patogen

Sel-sel kekebalan

Bentuk pertahanan tubuh hewan sistem


kekebalan (immune system) hewan
menghindari / membatasi berbagai jenis
infeksi
Sistem pertahanan 1. kekebalan bawaan
(innate immunity) aktif ketika terjadi infeksi
Sistem pertahanan 2. kekebalan yang
diperoleh (acquired immunity) kekebalan
adaptif

Patogen

Kekebalan bawaan
pengenalan sifat-sifat
yang dimiliki patogen oleh
reseptor yang kecil
respon cepat

Kekebalan yang diperoleh


pengenalan yang spesifik
terhadap patogen
tertentu, menggunakan
banyak reseptor
respon lebih lambat

Pertahanan penghalang :
Kulit
Membran mukus
sekresi
Pertahanan internal :
Sel-sel fagositik
Protein antimikroba
Respon peradangan
Sel-sel pembunuh alami

Respon humoral :
antibodi mempertahankan tubuh dari
Infeksi dalam cairan tubuh
Respon diperantarai sel :
Limposit sitotoksik mempertahankan
tubuh dari infeksi dalam sel tubuh

Kekebalam Bawaan Invertebrata


Serangga pertahanan pertama (pertahanan
penghalang) eksoskeleton polisakarida kitin usus
menghalangi infeksi mikroba
Enzim Lisozim mencerna dinding sel mikroba
pH rendah melindungi sistem pencernaan
Patogen yg menembus pertahanan penghalang
kekebalan internal sel-sel hemosit hemolimfe

pertahanan selular fagositosis, ingesti, dan digesti

Skema Fagositosis
1.
2.
3.
4.
5.

Pseudopodia mengelilingi mikroba-mikroba


Mikroba ditelan ke dalam sel
Vakuola yang berisi mikroba-mikroba terbentuk
Vakuola dan lisosom berfusi
Senyawa toksik dan enzim lisosom
menghancurkan mikroba
6. Sisa mikroba dikeluarkan melalui eksositosis

Kekebalan Bawaan Invertebrata


Hemosit memicu produksi zat kimiawi u/
membunuh mikroba
Hemosit dan selsel tertentu mensekresikan
peptida antimikroba meninaktivasi /
membunuh patogen (fungi/bakteri)
mengacaukan membran plasma

Kekebalan Bawaan Vertebtara


Mamalia jaringan-jaringan epithel
menghalangi kulit, membran mukus (sal.
pencernaan, pernafasan, urin, dan reproduksi)
Membran mukus mukus (mucus) cairan
kental meningkatkan pertahanan.
Trakea sel-sel bersilia menyapu mukus dan
mikroba
ludah, air mata, dan sekresi mukus lainya
mencegah kolonisasi mikroba

Kekebalan Bawaan Vertebtara


Lisozim dalam saliva, sekresi mukus, dan air
mata menghancurkan bakteri
Mikroba dalam makanan / air lingk. asam di
lambung membunuh mikroorganisme.
Sekresi kelenjar minyak dan keringat pH kulit
antara 3 - 5

Pertahanan Selular Bawaan Vertebrata


Sel-sel reseptor serupa Toll / Toll-like
receptor (TLR) mengenali molekul patogen
memicu fagositosis.
TLR4 - bakteri
TLR3
Sel darah putih mengenali dan menelan
mikroba terjebak dalam vakuola

Sel Fagositosis Mamalia


1. Sel darah putih mengenali dan menelan mikroba
2. Mikroba trjebak dalam vakuola
3. Vakuola berfusi dengan lisosom penghancuran
mikroba
nitrat oksida dan gas lain meracuni mikroba
lisozim dan enzim-enzim mendegradasi komponen
mikroba

Sel fagositik paling banyak : neutrofil


Neutrofil menelan dan menghancurkan mikroba
stlh sinyal dari jaringan makrofag
Makrofag : limpa, nodus limfe dan jaringan dlm sistem
limpatik

SISTEM LIMFATIK MANUSIA


Sistem limfatik mengembalikan cairan dari ruangan interstisial ke sistem sirkulasi
a) Sistem pembuluh limfatik dengan organ satelit yang penting dalam pertahanan tubuh, yang
meliputi limpa, adenoid, tonsil, usus buntu, peyers patch dan berbagai nodus limpa
b) Cairan interstisial yang menggenangi jaringan secara terus-menerus diambil oleh kapiler
limfatik, cairan tersebut sekarang disebut limfa
c) Sepanjang perjalanan limfa harus melewati nodus limfa, setiap patogen yang ada di dalam
limfa akan menghadapi makrofaga dan limfosit

Sistem limfatik manusia


1. Cairan interstisial yang merendam jaringan bersama
dengan sel darah putih pembuluh limfatik
2. Cairan di dalam sel limfatik (limfe) mengalir melalui
pembuluh limfatik ke seluruh tubuh
3. Di dalam nodus limfe, mikroba dan partikel asing
bertemu dg makrofag dan sel lain aksi pertahanan
4. Pembuluh limfatik mengembalikan limfe ke darah
melaui vena (dekat bahu)

Peptida dan Protein Antimikroba


Interferon protein bawaan melawan
infeksi virus
Interferon disekresikan sel tubuh mendeteksi
virus mengiduksi sel yg tdk terinfeksi
menghasilkan zat penghambat reproduksi virus.
Sistem komplemen 30 protein dalam plasma
darah memerangi infeksi teraktivasi oleh
zat pd permukaan mikroba

Sistem Peradangan
Respon peradangan histamin (molekul
pensinyal) tersimpan dalam sel tiang (mast
cell) sel jaringan ikat

Histamin dilepaskan sel tiang


kerusakan jaringan memicu pembuluh
darah didekatnya berdilatasi dan lebih
permiabel

Peristiwa dalam respon peradangan


1. Makrofag yang teraktivasi dan sel tiang di
tempat luka melepaskan molekul pensinyalan
yang bekerja pada kapiler didekatnya
2. Kapiler melebar dan menjadi lebih permiabel,
cairan yang mengandung peptida antimikroba
masuk jaringan
molekul pensyinyalan menarik sel fagositosis
3. Sel fagositosis mencerna patogen dan sisa
sel di tempat tsb. sembuh

PENGGAMBARAN RESPONS PERADANGAN


YANG DISEDERHANAKAN
1) Respons yang terlokalisir dipicu ketika sel-sel jaringan yang rusak oleh bakteri atau
kerusakan fisik membebaskan sinyal kimiawi seperti histamin dan prostaglandin
2) Sinyal tersebut merangsang pembesaran kapiler dan peningkatan permeabilitas
kapiler di daerah yang terserang, sel jaringan membebaskan zat kimia yang
mengandung sel fagosit dan limfosit
3) Ketika fagosit tiba di tempat luka, mereka memakan patogen dan serpihanserpihan sel dan jaringan itu sembuh

Kekebalan yang diperoleh pd vertebrata


Limfosit Sel B dan Sel T
Sel T : limfosit di sumsum tulang bermigrasi
Timus (organ di dalam dada di atas jantung) dewasa
Sel B : bursa fabricus sumsum tulang dewasa
(bone marrow)
Sel B dan Sel T mengenali & menginaktivasi sel dan
molekul asing
Antigen : molekul asing apapun yang dikenali secara
spesifik oleh limfosit dan memicu limfosit
Antibodi/imunoglobin : sel plasma (sel B) mensekresikan
bentuk antigen terlarut

SELEKSI KLONAL
Sel-sel B dan sel T tubuh
bersama-sama mengenali
antigen yang tidak terbatas,
satu sel hanya mengenali
satu antigen.
Ketika sel B atau sel T
berikatan dengan antigen,
maka akan memperbanyak
diri dan membentuk klon sel
efektor. Populasi sel-sel
efektor yang identik disebut
sel plasma.

Sel plasma mensekresi


antibodi yang spesifik untuk
antigen tertentu.

Imunisasi aktif dan pasif


Kekebalan aktifrespon terhadap infeksi, klon
sel ingatan terbentuk
Kekebalan pasif kekebalan yg dihasilkaan
ketika antibodi IgG wanita hamil melintasi
plasenta ke janinnya u/ membantu
menghancurkan patogen apapun yg dikenali
secara spesifik
Antibodi IgA dialirkan ibu ke bayi melalui ASI

Imunisasi aktif dan pasif


Kekebalan aktif dan pasif dapat diinduksi
secara artifisial suntik
Imunisasi / vaksinasi

Penolakan sistem kekebalan


Golongan darah transfusi darah
Transfusi yang tidak cocok lisis sel darah
Transplantasi Jaringan dan Organ

Gangguan fungsi sistem kekebalan


Alergi
Penyakit autoimun
Kerja keras, stres
Imunodefisiensi

Anda mungkin juga menyukai