Anda di halaman 1dari 1

TUGAS REVIEW REVISI UNDANG-UNDANG GEOTHERMAL

I Nyoman Krisna Adi Saputra


1106050866

Potensi panas bumi Indonesia mencapai 40% dari potensi panas bumi dunia. Namun yang
baru dikembangkan sekitar empat persen lantaran terkendala sejumlah regulasi, seperti UU
27/2003 tentang Panas Bumi. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemanfaatan energi panas
bumi, pemerintah bersama DPR melakukan revisi UU tersebut.
Terdapat delapan poin yang direvisi dalam pembahasan UU geothermal ini, yaitu :
1. Istilah pertambangan yang berkonsekuensi pada kegiatan panas bumi tidak dapat dilakukan di
kawasan hutan konservasi karena tidak sejalan dengan UU 41/1999. Padahal 21 persen potensi
panas bumi berada di hutan konservasi.
2. Pemerintah akan mengolaborasi pengaturan pemanfaatan energi panas bumi secara langsung
dan tidak langsung yang akan dibuat secara lebih terperinci.
3. Pemerintah akan menugaskan BUMN atau lembaga lain untuk mengembangkan panas bumi
yang tidak menarik bagi investor, misalkan berada di wilayah yang sulit diakses.
4. Pemanfaatan panas bumi yang bisa dilakukan di kawasan hutan lindung, produksi, dan
konservasi.
5. Seluruh perizinan kegiatan panas bumi dipegang oleh pemerintah pusat.
6. Pengalihan kepemilikan saham juga akan revisi dengan diatur lebih tegas, sehingga tidak ada
lagi pemegang izin usaha pertambangan (IUP) panas bumi yang mengalihkan kepemilikannya
tanpa melakukan kegiatan apa pun. Dalam revisi ditegaskan, pengalihan saham boleh dilakukan
asal telah melakukan eksplorasi.
7. Terkait participating interest (PI) bagi pemerintah daerah yang ingin bergabung. PI diberikan
maksimum sekitar 10 persen.
8. Menyangkut wilayah kerja pertambangan (WKP) yang terkait ketentuan peralihan, masa
kontrak, dan perpanjangan.

Anda mungkin juga menyukai