Anda di halaman 1dari 35

KARDIOVASKULER

Angka kematian di seluruh dunia akibat penyakit kardiovaskuler adalah 30%,


dari semua penyebab kematian (Laporan WHO tahun 2004). Penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab kematian yang utama di seluruh dunia. Penyakit
ini menyerang penduduk di negara-negara maju maupun negara berkembang di
dunia. Penyakit ini merupakan penyakit yang umumnya terbatas pada orang
dewasa dan orang tua, namun hal yang mengkuatirkan adalah kecenderungan
terdapat semakin banyaknya orang-orang usia muda yang menderita penyakit ini
di seluruh dunia.
Pengobatan penyakit kardiovaskuler dimulai dari usaha mengubah gaya hidup
dalam hal jenis makanan, kebiasaan olah raga dan mengurangi faktro resiko yang
dikenal seperti minum alkohol dan merokok. Hal-hal ini kemudian dipadukan
dengan obat-obatan yang dapat menjadi pilihan pengobatan jangka panjang bagi
pasien. Sanofi-aventis memiliki serangkaian produk pelopor pengobatan maupun
pencegahan yang telah digunakan secara luas dalam pengobatan penyakitpenyakit kardiovaskuler dan tekanan darah tinggi.

Pengertian Penyakit Kardiovaskuler (CVD)


CVD adalah nama untuk suatu kelompok penyakit yang mengenai jantung
dan pembuluh darah. Contoh dari CVD adalah penyakit jantung koroner (CHD),
stroke, trombosis dan gangguan pembuluh darah perifer (PAD). CHD dan stroke,
keduanya dapat disebabkan oleh penyumbatan dalam pembuluh darah. Penyakit
kardiovaskular termasuk sekelompok masalah terkait dengan jantung (kardio)
atau pembuluh darah (vaskular). Penyakit kardiovaskular termasuk:

penyakit

jantung koroner, angina , penyakit serebrovaskular, tekanan darah yang tinggi


(hipertensi), penyakit urat nadi perifer, aritmia dan kegagalan jantung.
Ada tiga bentuk penyakit kardiovaskular, yakni:
1. Penyakit jantung koroner adalah penyakit pembuluh darah yang mensuplai
jantung. Implikasinya meliputi infark miokard (serangan jantung), angina
(nyeri dada), dan aritmia (irama jantung abnormal).

2. Penyakit serebrovaskular adalah penyakit pembuluh darah yang mensuplai


otak. Implikasinya meliputi stroke (kerusakan sel otak karena kurangnya
suplai darah) dan transient ischaemic attack (kerusakan sementara pada
penglihatan, kemampuan berbicara, rasa atau gerakan).
3. Penyakit vaskular perifer adalah penyakit pembuluh darah yang mensuplai
tangan dan kaki yang berakibat rasa sakit yang sebentar datang dan pergi,
serta rasa sakit karena kram otot kaki saat olah raga.
Oleh karena tingginya kasus penyakit kardiovaskular dan tingkat kematian
akibat penyakit kardiovaskular maka hal ini yang menjadi latar belakang bagi
mahasiswa untuk mengetahui obat-obat yang digunakan untuk penyakit
kardiovaskular serta kerasionalan dalam peresepan obat. Obat kardiovaskuler
merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki sistem
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak
langsung.

Penanganan penyakit kardiovaskular CVD


Ada sejumlah obat-obatan resep yang tersedia untuk pengobatan CVD,
termasuk obat antiplatelet, anti-hipertensi (misalnya ACE inhibitor, AIIRA), obat
penurun lipid, statin, beta blocker, diuretik, dan vasodilator. Ada banyak pasien
yang juga membutuhkan prosedur operasi seperti operasi by-pass pembuluh darah
koroner.
Meskipun ada sejumlah pengobatan yang telah terbukti efektif, pencegahan
CVD jelas lebih baik. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi faktor-faktor
resikonya.- menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, berhenti
merokok, mengurangi

minum

alkohol

dan lebih banyak berolah-raga.

Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa obat-obat resep tertentu, yang telah


terbukti mengurangi timbulnya CVD, juga dapat mencegah CVD.

Berikut pembahasan resep dan deskripsi obat penyakit kardiovaskular yang


diambil dari RS Gunung Maria Tomohon :
1.

R/ captopril 25 no. XXX


2 dd1
Car- Q
no. xc
2 dd1
Miozidin
no. xc
3 dd1

Pro : yolvi bulalong


Captopril
Komposisi :
Setiap tablet mengandung kaptopril 12,5 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 25 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 50 mg.
Indikasi :
Untuk hipertensi berat hingga sedang, kombinasi dengan tiazida memberikan
efek aditif, sedangkan kombinasi dengan beta bloker memberikan efek yang
kurang aditif. Untuk gagal jantung yang tidak cukup responsif atau tidak
dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis, dalam hal ini pemberian
kaptopril diberikan bersama diuretik dan digitalis.
Kontra Indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap kaptopril atau penghambat ACE lainnya
(misalnya pasien mengalami angioedema selama pengobatan dengan
penghambat ACE lainnya).
Cara Kerja Obat :
Kaptopril merupakan obat antihipertensi dan efekif dalam penanganan gagal
jantung dengan cara supresi sistem renin angiotensin aldosteron. Renin adalah
enzim yang dihasilkan ginjal dan bekerja pada globulin plasma untuk
memproduksi angiotensin I yang besifat inaktif. "Angiotensin Converting
Enzyme" (ACE), akan merubah angiotensin I menjadi angiotensin Il yang

besifat

aktif

dan

merupakan

vasokonstriktor

endogen

serta

dapat

menstimulasi sintesa dan sekresi aldosteron dalam korteks adrenal.


Peningkatan sekresi aldosteron akan mengakibatkan ginjal meretensi
natrium dan cairan, serta meretensi kalium. Dalam kerjanya, kaptopril akan
menghambat kerja ACE, akibatnya pembentukan angiotensin ll terhambat,
timbul vasodilatasi, penurunan sekresi aldosteron sehingga ginjal mensekresi
natrium dan cairan serta mensekresi kalium. Keadaan ini akan menyebabkan
penurunan tekanan darah dan mengurangi beban jantung, baik 'afterload'
maupun 'pre-load', sehingga terjadi peningkatan kerja jantung. Vasodilatasi
yang timbul tidak menimbulkan reflek takikardia.
Dosis :
Kaptopril harus diberikan 1 jam sebelum makan, dosisnya sangat tergantung
dari kebutuhan penderita (individual).
Dewasa: Hipertensi, dosis awal: 12,5 mg tiga kali sehari. Bila setelah 2
minggu, penurunan tekanan darah masih belum memuaskan maka dosis dapat
ditingkatkan menjadi 25 mg tiga kali sehari. Bila setelah 2 minggu lagi,
tekanan darah masih belum terkontrol sebaiknya ditambahkan obat diuretik
golongan tiazida misal hidroklorotiazida 25 mg setiap hari.
Dosis diuretik mungkin dapat ditingkatkan pada interval satu sampai dua
minggu. Maksimum dosis kaptopril untuk hipertensi sehari tidak boleh lebih
dari 450 mg. Gagal jantung 12,5- 25 mg tiga kali sehari; diberikan bersama
diuretik dan digitalis, dari awal terapi harus dilakukan pengawasan medik
secara ketat. Untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal dsiis perlu
dikurangi disesuaikan dengan klirens kreatinin penderita.
Peringatan dan Perhatian :
Keamanan penggunaan pada wanita hamil belum terbukti, bila terjadi
kehamilan selama pemakaian obat ini, maka pemberian obat harus dihentikan
dengan segera.
Harus diberikan dengan hati-hati pada wanita menyusui, pemberian ASI
perlu dihentikan karena ditemukan kadar dalam ASI lebih tinggi daripada
kadar dalam darah ibu. Pemberian pada anak-anak masih belum diketahui

keamanannya, sehingga obat ini hanya diberikan bila tidak ada obat lain yang
efektif. Pemakaian pada lanjut usia harus hati-hati karena sensitivitasnya
terhadap efek hipotensif.

Hati-hati pemberian pada penderita penyakit

ginjal. Pengobatan agar dihentikan bila terjadi gejala-gejala angiodema


seperti bengkak mulut, mata, bibir, lidah, laring juga sukar menelan, sukar
bernafas dan serak. Konsultasikan ke dokter bila menggunakan suplemen
potassium, potassium sparing diuretic dan garam-garam polassium.
Pemakaian obat penghambat ACE pada kehamilan dapat menyebabkan
gangguan/kelainan

organ

pada

fetus

atau

neonatus,

bahkan

dapat

menyebabkan kematian fetus atau neonatus. Pada kehamilan trimester ll dan


lll dapat menimbulkan gangguan antara lain: hipotensi, hipoplasiatengkorak
neonatus, anuria, gagal ginjal reversible atau irreversible dan kematian. Juga
dapat terjadi oligohidramnios, deformasi kraniofasial, perkembangan paru
hipoplasi, kelahiran prematur, perkembangan retardasi-intrauteri, paten
duktus arteriosus. Bayi dengan riwayat di mana selama di dalam kandungan
ibunya mendapat pengobatan penghambat ACE, harus diobservasi intensif
tentang kemungkinan terjadinya hipotensi, oligouria dan hiperkalemia.
Efek Samping :
Kaptopril menimbulkan proteinuria lebih dari 1 g sehari pada 0,5%
penderita dan pada 1,2% penderita dengan penyakit ginjal. Dapat tejadi
sindroma nefrotik serta membran glomerulopati pada penderita hipertensi.
Karena proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bulan pengobatan maka
penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan protein urin sebelum dan setiap
bulan selama 8 bulan pertama pengobatan.
Neutropenia/agranulositosis terjadi kira-kira 0,4 % penderita. Efek
samping ini terutama terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Neutropenia ini muncul dalam 1 - 3 bulan pengobatan, pengobatan agar
dihentkan sebelum penderita terkena penyakit infeksi. Pada penderita dengan
resiko tinggi harus dilakukan hitung leukosit sebelum pengobatan, setiap 2
minggu selama 3 bulan pertama pengobatan dan secara periodik. Pada
penderita yang mengalami tanda-tanda infeksi akut (demam, faringitis)

pemberian kaptopril harus segera dihentikan karena merupakan petunjuk


adanya neutropenia.
Hipotensi dapat terjadi 1 - 1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa
dosis berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya
menimbulkan rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan
cairan, misalnya akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis,
muntah, diare, dehidrasi maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat. Maka
pengobatan dengan kaptopril perlu dilakukan pengawasan medik yang ketat,
terutama pada penderita gagal jantung yang umumnya mempunyai tensi yang
nomal atau rendah. Hipotensi berat dapat diatasi dengan infus garam faal atau
dengan menurunkan dosis kaptopril atau diuretiknya.
Sering terjadi ruam dan pruritus, kadang-kadang terjadi demam dan
eosinofilia. Efek tersebut biasanya ringan dan menghilang beberapa hari
setelah dosis diturunkan.
Teriadi perubahan rasa (taste alteration), yang biasanya terjadi dalam 3
bulan pertama dan menghilang meskipun obat diteruskan.
Retensi kalium ringan sering terjadi, terutama pada penderita gangguan
ginjal, sehingga perlu diuretik yang meretensi kalium seperti amilorida dan
pemberiannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Interaksi Obat :
a. Alkohot.
b. Obat anti inflamasi terutama indometasin.
c. Suplemen potassium atau obat yang mengandung potassium.
d.

Obat-obat berefek hipotensi.

CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg

Kegunaan :
Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian :
3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi:
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan:
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

2.

R/ angioten 50 no. XV
I-0-0
Car-Q no. XXX
2ddi
V-blok 6.25
XXX
2dd
Pro : apmoni M

Angioten
Komposisi : Losartan.
Bentuk Sediaan : Tablet 50 mg.
Farmakologi :
Kompetitif dan selektif terhadap reseptor AT1 sehingga menghambat efek
angiotensin II, sehingga menurunkan aktivitas simpatis, menurunkan retensi
Na dan H2O, menurunkan sekresi aldosteron, sehingga terjadi vasodilatasi.
Losartan dalam tubuh menjadi metabolit aktif yang 15-20 x lebih poten
daripada losartan, t1/2 adalah 2 jam (6-9 jam metabolit). Metabolisme di hati.
Ekskresi: feses (65%) dan urin (35%).
Indikasi :
a. Hipertensi (ringan sampai sedang).
b. Nefropati diabetes + hipertensi.
Dosis :
a. Dosis awal dan dosis pemeliharaan 1 x 50 mg/hari.
b. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 x 100 mg/hari.
c. Tidak perlu menyesuaikan dosis pada orang tua.
d. Pada gangguan hati ringan sampai sedang 1 x 25 mg/hari.
e. ANGIOTEN dapat diberikan: sebelum atau sesudah makan dan bersamasama obat antihipertensi lainnya
f. Bila respon terhadap ANGIOTEN tidak maksimal

maka dapat

ditambahkan hydrochlorothiazide 12,5 mg/hari.


Kontraindikasi : Hipersensitif, Wanita Hamil & Menyusui.
Peringatan dan Perhatian: Hati-hati pada pasien dengan tekanan darah rendah.
Efek Samping : Penurunan tekanan darah.

CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Kegunaan : Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

V-bloc
Komposisi
Tiap tablet mengadung :
Carvedilol..6,25

mg

Carvedilol..25

mg

Farmakologi :
Carvedilol merupakan antagonis adrenoseptor yang juga bekerja sebagai
vasodilator perifer dengan menghambat reseptor 1 adrenergik. Carvedilol
bekerja megontrol tekanan darah memalui 2 mekanisme, pertama adalah
dengan megurangi secara total tahanan perifer dengan menghambat reseptor
1 dan kedua adalah dengan menghambat mekanisme kompensasi yang di
perantarai oleh reseptor . Carvedilol di absorpsi denga cepat dan sempurna
pada pemberian per oral konsentrasi puncak dalam plasma di capai dalam

waktu 1-2 jam setelah pemberian dosis 25 atau 50 mg pada relawan sehat
maupun pasien hipertensi. Kecepaan absorpsi carvedilol akan berkurang
dengan adanya makanan. Carvedilol mengalami metabolisme lintas pertama
di hati secara luas sehingga menghasilkan bioavailabilitas yang rendah,
kurang lebih 25%. Beberapa metabolitnya aktif, tetapi manfaatnya secara
klinis belum diketahui. Carvedilol bersifat lipofilik dan didistribusikan secara
luas pada jarigna ekstar vaskuler dengan volume distribusi sebesar 1,5-2 L/kg
pada individu sehat. Metabolisme primer carvedilol terjadi di hepar dan
dieliminasi terutama melalui empedu dimana 60% dari dosis akan di ekskresi
melalui fesesdan 2% dari dosis akan di eksresi melalui urine dalam bentuk
utuh sehingga tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis pada pasien dengan
ganguan fungsi ginjal. Konsentrasi fungsi carvedilol dalam plasma dan
bioavabilitasnya meningkat secara bermakna pada pasien dengan gangguan
fungsi hati berat (seperti sirosis hati) sehingga penggunaan carvedilol pada
pasien-pasien tersebut tidak dianjurkan
Indikasi :
a. gagal jantung kongestif : V-bloc di indikasikan untuk pengobatan gagal
jantung ringan atau sedang (NYHA kelas II atau III) yang disebabkan
karena iskemi atau kardiomiopati. V-bloc diberikan bersamaan dengan
digitalis, diuretika dan penyekat ACE untuk menurunkan progresivitas
penyakit yang terbukti dengan penurunan kematian karena kardiovaskuler,
atau penurunan kebutuhan pengobatan gagal jantung lain. V-bloc dapat
digunakan pada pasien yang tidak toleransi terhadap ACE, pada pasien
yang mendapat/ tidak mendapat, digitalis, hydralazine atau terapi nitrat.
b. hipertensi esensial : v-bloc di indikasikan utuk penatalaksanaan
hipertensi esensial. V-bloc dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun
dikombinasikan dengan obat anti hipertensi lain, terutama diuretik
golongan thiazide.
Kontraindikasi :
a. v-bloc tidak boleh diberikan pada pasien dangan keadan berikut :

b. gagal jantung kelas IV kriteria NYHA yang terdekompensasi yang


membutuhkan terapi inotropik intravena.
c. Asma bronchial
d. penyakit obstuktif menahun (PPOM) dengan spasme bronkus
e. disfungsi hati yang bermanifestasi secara klinis
f. hambatan AV derajat 2 dan 3
g. bradikardia berat ( < 50 bpm)
h. syok, termasuk syok kardiogenik dan syok hipovalemik.
i. Sindroma sick sinus ( termasuk hambatan sino-arteria)
j. Hipotensi berat (tekanan darah sitolik < mmHg)
k. Hipersensivitas terhadap carvedialol. Ganguan alergi (termasuk asma dan
riitis alergika) yang dapat menyebabkan timbulnya bronkospasme.
l. V- bloc sebaiknya tidak diberikan selama masa kehamilan atau menyusui,
atau pada anak-anak di bawah usia 18 Tahun.
Dosis dan cara pemberian
Gagal jantung kongestif :
a. Dosis di berikan secara individual dengan monitor ketat oleh dokter
selama pemberian dosis titrasi.
b. Sebelum pemberian carvedilol, dosisi digitalis, diuretika, dan penyekat
ACE (jika digunakan) harus ditetapkan. Dosis awal yang dianjurkan
adalah 3,125 mg dua kali sehari selama dua minggu. Jika dosis ini dapat di
toleransi, dapat ditingkatkan hingga 6,25 mg dua kali sehari. Dosis dapat
digandakan setiap 2 minggu hingga dosis tertinggi yang dapat ditoleransi
oleh pasien. Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 25 mg dua kali
sehari pada pasien yang berat badannya kurang dari 85 kg. carvedilol
dapat di berikan besama makanan untuk memperlambat kecapatan
absorpsi dan menurunkan efek ortostatik.
Hipertensi esensial :
a. Dewasa : dosis yang dianjurkan pada awal terapi adalah 12,5 mg satu kali
sehari ( atau 6,25 mg dua kali sehari) untuk 2 hari pertama. Kemudian
dilanjudkan dengan dosis 25 mg satu kali sehari. Jika perlu dosis dapat di

tingkatkan dengan interval waktu 2 minggu sampai dosis anjuran


maksimum 50 mg yang diberikan satu kali sehari atau dalam dosis terbagi
(dua kali sehari)
b. Usia lanjud : dosis yang dianjurkan pada awal terapi adalah 12,5 mg satu
kali sehari, yang dapat memberikan hasil yang memuaskan pada sejumlah
pasien. Jika respon tidak memadai,

dosis dapat ditingkatkan dengan

interval waktu 2 minggu hingga mencapai dosis anjuran maksimum 50 mg


satu kali sehari atau dalam dosis terbagi.
Efek samping :
Efek samping yang umumnya timbul adalah edema, pusing, bradikardi,
hipotensi, mual, diare, pandangan kabur, kadang juga terjadi pusing, sakit
kepala, dan kelelahan. Gejala ini biasanya ringan dan terjadi pada awal
pengobatan.

Kadang-kadang

ditemukan

perlambatan

nadi,

ganguan

penernaan (mual, nyeri abdomen, diare, konstipasi dan pada kasus tertentu
muntah) atau gejala-gejala seperti flu. Kemungkinan akibat peningkatan
tahanan jalan napas maka dapat terjadi kesulitan bernapas pada pasien yang
memiliki kecendrungan mengalami konstriksi bronkus (reaksi bronkopasme).
Penurunan tekanan darah yang drastis kadang terjadi, terutama setelah
menerima dosis awal carvedilol dan saat berubah posisi dari berbaring
menjadi berdiri tegak (hipotensi postural). Gejala yang timbul antara lain
pusing, pandangan gelap atau pingsan (sinkop) tetapi ini jarang terjadi.
Interaksi obat :
Jika carvedilol digunakan bersama obat lain, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Carvedilol dapat meningkatkan efek obat penurun darah lain.
b. Pemberian bersama-sama dengan reserpine, guanethidine, methyldopa,
clonidine, atau guanfacine dapat memperkuat efek turunnya tekanan darah
dan denyut jantung.
c. Rifampicin mengurangi availabilitas sistemik carvedilol sehingga mungkin
mempengaruhi efek penurunan tekanan darah.

d. Pemberian clonidine harus di

hentikan secara bertahap setelah

dihentikannya pemberian carvedilol beberapa hari sebelumnya.


e. Jika nefedipine digunakan bersama carvedilol, dapat mengakibatkan
penurunan tekanan darah yang tajam. Jika obat-obat antagonis kalsium
seperti verapamil atau diltiazem atau obat anti aritmia tipe lain digunakan
secara bersamaan dengan carvedilol, maka perlu dilakukan pengawasan
bertahap terhadap tekanan darah dan EKG secara seksama karena dapat
terjadi penurunan tekanan darah yang tajam, penurunan denyut jantung
(bradikardi) atau gangguan irama jantung lainya. Oleh sebab itu, obat
penghambat chanal Ca dan anti aritmia sebaiknya tidak diberikan secara
intravena selama pengobatan dengan carvedilol.
f. Jika carvedilol dan obat anastesi digunakan secara bersamaan, perlu
diperhatikan penurunan denyut jantung, efek terhadap jantung (inotropik
negatif) dari kedua obat, dan perlambatan rangsangan konduksi jantung.
Jika pasien perlu menjalani anastesi, beritahu dokter yang bersangkutan
bahwa pasien tersebut memakai carvedilol.
g. Carvedilol dapat menyababkan peningkatan konsentrasi digoxin dalam
plasma yang bermakna secara klinis.
h. Efek insulin atau obat-obat penurun gula darah dapat memperkuat dengan
adanya

carvedilol.

Tanda-tanda

rendahnya

kadar

gula

darah

(hipoglikemia) mungkin tertutupi atau tersamar ( terutama jika terjadi


peningkatan dengayut jantung), oleh karena itu perlu dilakukan
pengawasan kadar gula darah secara teratur pada pasien diabetes. Obat
sedative tertentu dapat (golongan barbiturat dan phenotiazin) dan obat anti
depresi (anti depresan asiklik), obat-obat vasodilator dan alkohol dapat
memperkuat efek penurunan darah.

3.

R/ spironolaktone 25 no. X
I-0-0
HCT 25

no. X

I-0-0
Miozidin

no. xxx

3dd1
Spironolactone
Deskripsi :
Spironolactone merupakan potassium-sparing diuretic (water pill) yang
mencegah tubuh dari penyerapan garam yang terlalu banyak dan menjaga
tubuh dari kekurangan kadar potassium.
Komposisi : Spironolactone
Indikasi :
a. Untuk mengobati kondisi dimana terlalu banyak terdapat aldosterone
dalam tubuh. (Aldosteron adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
adrenalin untuk membantu mengatur keseimbangan garam dan air dalam
tubuh).
b. Untuk mengobati edema (fluid retention) pada penderita gagal jantung
kongestif, cirrhosis pad hati, atau gangguan ginjal yang disebut sindrom
nefrotik.
c. Untuk mengobati atau mencegah hipokalemia Kadar potassium rendah
dalam darah).
Kontra Indikasi : Hamil, insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia.
Pemberian Obat : Diberikan sesudah makan.
Dosis:
Untuk edema : dosis harian dapat diberikan sebagai dosis tunggal. Untuk
gagal jantung kongestif : awal 100 mg/hari, ditingkatkan bertahap sampai 200
mg/hari, pemeliharaan : 25-200 mg/hari. Untuk sirosis hati ratio Na/K urin >
1 : 100 mg/hari. Rasio < 1 : 200-400 mg/hari. Pemeliharaan : tergantung
kondisi tiap individu. Untuk sidroma nefrotik : 100-200 mg/hari. Untuk
Edema idiopatik : 100 mg/hari. Anak : awal 3.3 mg/kg berat badan. Untuk

diagnosis dan terapi aldosteron primer tes jangka panjang : 400 mg/hari
selama 3-4 minggu. Tes jangka pendek : 400 mg selama 4 hari. Untuk
hipertensi : 50-100 mg/hari diberikan dalam dosis harian atau dosis tunggal.
Untuk hipertensi maligna : hanya diberikan sebagai terapi tambahan, dosis
awal 100 mg/hari, ditingkatkan sampai 400 mg/hari dengan interval 2
mingguan bila perlu. Untuk hirsutisme pada wanita : 100-200 mg/hari dalam
dosis terbagi secara terus menerus atau secara siklik..
Efek Samping :
Efek CNS (sakit kepala, keadaan mengantuk, ataksia,

kebingungan mental);

EfekGI (kram, diare); Endokrin & metabolis (gynecomastia, hirsutism,


ketidakteraturan menstruasi, impotensi,

acidosis sedang, hiponatremia,

hiperkalemia, dan peningkatan BUN (blood urea nitrogen) yang temporer).


Interaksi Obat :
Menghambat bersihan digoksin, suplemen K atau obat hemat K lainnya,
karbenoksolon. Dapat menghilangkan respon vaskuler noraderenalin.

Hidroklorotiazida (HCT)
Indikasi : Diuretik, Hipertensi
Farmakologi :
Hidroklorotiazida adalah diuretik tiazida, yang meningkatkan ekskresi
natrium, klorida dan sejumlah air. Obat ini dapat diabsorpsi dengan baik
melalui saluran cerna. ;Umumnya efek tampak setelah satu jam, dan dalam 36 jam dieksresikan melalui ginjal. Hidroklorotiazida selain berefek sebagai
diuretik, juga menyebabkan vosodilatasi pembuluh darah arteriol, ;sehingga
dapat menurunkan tekanan darah pada kasus hipertensi. Obat ini bekerja
senergistik dengan obat anti-hipertensi lainnya.;Onset kerja : diuresis:~2,
;Efek puncak : 4-6 jam,;Durasi 6-18 jam, ;Distribusi 3.8-7.8 L/kg.;Ikatan
protein : 68%. Tidak mengalami metabolisme.;Bioavailabilitas : 50%-80%.;T
eliminasi : 5.6-14.8 jam.;Eksresi : melalui urin sebagai obat tidak berubah.
Mekanisme Aksi : Inhibisi rearbsorpsi pada tubulus ginjal, akibatnya ekskresi
natrium dan air meningkat

Kontra Indikasi :
Diabetus mellitus, dan kemungkinan hipersensitivitas terhadap golongan obat
ini.
Efek samping :
Hipotensi ortostatik, hipotensi, fotosensitivitas, hipokalemia, anoreksia,
tekanan pada epigastrik.;< 1% : agranulositosis, miokarditis, reaksi alergi
(reaksi anafilaktik yang membahayakan hidup), alopsia, anemia aplastik,
pneumonitis eosinofilik, eritema multiforma, dermatitis eksfoliatif, anemia
hemolitik, ;gangguan fungsi hati, tekanan pada pernapasan, sindrom StevensJohnson, trombositopenia dan nekrolisis epidermal toksik.
Dosis:
a. Edema: dosis awal 5-10 mg sehari atau berselang sehari pada pagi hari;
dosis pemeliharaan 5-10 mg 1-3 kali seminggu.
b. Hipertensi: 12,5 25 mg perhari dosis tunggal pada pagi hari
Interaksi obat :
Peningkatan efek hidroklorotiazida dengan furosemida dan diuretik loop.
Peningkatan hipotensi dan/atau efek samping pada ginjal dari inhibitor ACE
akan menghasilkan diuresis berat pada pasien/ Beta bloker meningkatkan efek
hiperglikemia;dari tiazida pada diabetes mellitus tipe 2. Siklosporin dan
tiazida akan meningkatkan risiko gout atau toksisitas ginjal. Toksisitas
digoksin dapat meningkat jika tiazida menginduksi hipokalemia atau
hipomagnesemia. Toksisitas lithium dapat jika tiazida meningkatkan ekskresi
ginjal litium. Tiazida dapat memperpanjang durasi pada penggunaan bloking
neuromuskular. Efek hipoglikemia dapat diturunkan. Penurunan absorpsi oleh
kolestiramin dan kolestipol. ;Antiinflamasi non steroid dapat mengurangi
efikasi tiazida, menurunkan efek diuretik dan antihipertensi.

Miozidine
komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi :

Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,


diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan :
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

4.

R/ car-Q no. X
3ddI
Miozidin no. X
3ddI
Tiaryt no.III
Pro: angdo simanjuntak
CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi :
Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi:
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :

Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi:
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis : Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan :
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

Tiaryt
Komposisi : Amiodarone HCl

200 mg

Farmakologi :
Tiaryt memperpanjang lama kerja potensi aksi dan periode refraksi pada
seluruh

jaringan

jantung

(termasuk

nodus

sinus,

atrium,

nodus

atrioventrukular (AV) dan ventikel) dengan bekerja langsung pada jaringan


tanpa mempengaruhi secara nyata potensi membran. disamping itu tiaryt
dapat menurunka otomatisitas nodus sinus dan otomatisitas junction,
memperlama konduksi AV dan mempelambat otomatisitas perangsangan
spontan serabut-serabut dalm sisitem purkinje.
Untuk penderita pengidap sindroma Wolf-parkinson-White (WPW), tiaryt
memperlama refraksi dan memperlambat konduksi di jaringan alur

pelengkap. selain itu tiaryt, menyababkan antagoneime reseptor dan


menginhibisi saluran kalsium dan jelas mempengaruhi metabolisme hormone
tiroid, akan tetapi hubungan dengan kerja anti aritmianya belum jelas.
Indikasi :
a. menekan

dan

membahayakan

mencegah
jiwa,

kambuhnya

termasuk

aritmia

takikardia

ventrikuler

ventrikuler

yang
dengan

hemodinamika yang tidak stabil atau fiibrilasi ventrikuler.


b. menekan dan mencegah refraksi aritmia supraventrikuler agar supaya
penderita dapat dirawat dengan pengobatan konvensional, khususnya bila
dihubungkan dengan sindroma WPW,

termasuk serangan mendadak

firilasi supraventrikuler , getar atrial, ektopi takikardia atrial, dan


takikardia supraventrikular baik dari nodus balik AV dan takikardia AV
balik pada penderita WPW.
Dosis Dan Cara Pemberian :
a. aritmia ventrikuler : Dosis awal 800-1600 mg per hari untuk 1-3 minggu.
bila dosis total sehari 1000 mg atau lebih atau bila terjadi intoleransi
saluran cerna tiaryt dapat diberikan dalam dosis terbagi sewaktu makan.
apabila pengawasan cukup kuat atau terjadi efek samping yang berlebihan,
dosis harus dikurangi antara 600-800 mg/hari selama 1 bulan dan
selanjudnya 400 mg/hari untuk dosis pemeliharaan.
b. aritmia supraventrikular : diberikan 600 mg/hari terbagi dalam 3 dosis
selama 1 minggu dan selanjudnya 200-400 mg/hari. setelah itu diberikan
dosis efektif terendah untuk memperkecil efek samping.
c. tiaryt diminum pada waktu atau sesudah makan. pemakaian dosis harus
sesuai dengan petunjuk dokter. efek obat masih ada setelah 7 minggu lebih
setelah pemakaian obat ini dihentikan.
Efek Samping :
1. timbulnya efek samping umumnya berhubungan dengan dosis dan
lamanya pengobatan. efek samping bahkan dapat timbul pada konsentrasi
terapi plasma Amiodarone, akan tetapi yang paling umum terjasdi pada
konsentrasi lebih dari 2,5 mcg/mL. efek samping juga dapat terjadi dalam

perawatan yang terus-menerus selama lebih dari 6 bulan. efek samping


dapat saja timbul setelah beberapa hari, minggu atau Tahun setelah
dilakukan terapi awal Amiodarone.
2. efek samping dapat bertahan selama beberapa bulan setelah pemberian
3. efek samping yang sering terjadi adalah :
a. Neurotoksisitas (gemetar)
b. Fotosensifitas (khususnya cahaya UV-A )
c. fibrosis paru-paru atau pneumanitis dalam/alveolitis
4. efek samping yang sedikit terjadi adalah :
a. aritmia
b. timbul warna biru abu-abu pada pada kulit muka, leher dan tangan.
c. gagal jantung kongestif
d. hipertiroid
e. epididimitis non infeksi
f. toksisitas pada mata
g. sinus bradikardia
5. efek samping yang jarang terjadi adalah reaksi alergi (ruam kulit) dan
hepatitis.
6. efek samping yang lain : mual, muntah, konstipasi, anokresia, sakit pada
perut, sakit kepala, leleh tidak bertanaga, nyeri otot, ataksia, parestesia.
Kontra Indikasi :
Disfungsi sinus node berat, blok AV derajat 2 dan 3, sinkop. Disfungsi tiroid.
Hamil & menyusui. Sensitif thd iodide
Interaksi :
Peningkatan risiko aritmia ventrikuler dengan antidepresan trisiklik,
astemizol, terfenadin, fenotiazin. Peningkatan efek antikoagulan warfarin.
Metabolisme dihambat oleh fenitoin. Peningkatan risiko bradikardia, blok
AV, depresi miokardium dengan beta bloker, diltiazem dan verapamil.
Peningkatan konsentrasi digoksin dalam plasma. toksisitas meningkat jika
terjadi hipokalemia dengan diuretik kuat & tiazid. Konsentrasi dalam plasma
meningkat oleh simetidin

5. R/ ubi-Q 100mg no. XXX


3ddI
Miozidin no.XXX
3ddI
Atorsan no. X
0-0-I
Tombo Aspilet no. X
I dd I
CPG
no. X
1dd1
Ubi-q 100
Komposisi :
Koenzim Q10. Penyakit jantung : Para peneliti percaya bahwa efek
menguntungkan dari CoQ10 dalam pencegahan dan pengobatan penyakit
jantung karena kemampuannya untuk meningkatkan produksi energi dalam
sel, menghambat pembentukan pembekuan darah, dan bertindak sebagai
antioksidan. Satu studi klinis yang penting, misalnya, menemukan bahwa
orang yang menerima suplemen CoQ10 setiap hari dalam waktu 3 hari karena
serangan jantung secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk
mengalami serangan jantung berikutnya dan nyeri dada. Selain itu, pasien
yang sama kurang mungkin untuk meninggal karena penyakit jantung
daripada mereka yang tidak menerima suplemen.
Gagal jantung (HF) : Tingkat CoQ10 rendah pada orang dengan gagal
jantung kongestif (HF), penyakit yang melemahkan yang terjadi ketika
jantung tidak mampu memompa darah secara efektif. Hal ini dapat
menyebabkan darah berenang ke bagian tubuh, seperti paru-paru dan kaki.
Informasi dari beberapa studi klinis menunjukkan bahwa suplemen CoQ10
membantu mengurangi pembengkakan di kaki, meningkatkan pernapasan
dengan mengurangi cairan di paru-paru, dan meningkatkan kapasitas latihan
pada orang dengan HF.

Beberapa studi klinis yang melibatkan sejumlah kecil orang menyarankan


bahwa CoQ10 bisa menurunkan tekanan darah. Namun, mungkin diperlukan
waktu 4-12 minggu sebelum Anda akan melihat efek yang menguntungkan.
Bahkan, setelah meninjau 12 studi klinis, para peneliti menyimpulkan bahwa
CoQ10 memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah sistolik hingga 17
mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg, tanpa efek samping
yang signifikan. Lebih banyak penelitian dengan jumlah besar orang yang
diperlukan untuk menilai nilai CoQ10 dalam pengobatan tekanan darah
tinggi.
Indikasi: Untuk menjaga kesehatan jantung.
a. Ubiquinone: terlibat dalam rantai transpor elektron
b. Ubiquinol: antioksidan, membran stabilizer
Dosis : 1 kapsul sehari, sampai dengan 3 kapsul sehari jika dosis tinggi
dibutuhkan.
Efek samping : diare, appetite menurun, LFT Peningkatan, gastric distress
Perhatian :
Obstruksi bilier, antihipertensi bersamaan, kemoterapi kanker bersamaan,
terapi radiasi bersamaan, insufisiensi hati, hipertensi

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi :
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis : Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.

Peringatan dan Tindakan Pencegahan:


Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

Atorsan
Komposisi : Atorvastatin Ca
Indikasi:
Terapi tambahan untuk menurunkan kadar LDL total, apolipoprotein B, dan
trigliserida yang meningkat pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer,
hiperlipidemia kombinasi atau campuran, hiperkolesterolemia familial
heterozigot dan homozigot dimana respon terhadap diet dan terapi non
farmakologi lain tidak adekuat.
Dosis : Awal : 1 kali sehari 10 mg. Kisaran dosis anjuran : 10-80 mg/hari 1
kali/hari.
Pemberian Obat : Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Kontra Indikasi :
Hamil dan laktasi. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum
yang persisten dan tidak diketahui penyebabnya.
Perhatian :
Lakukan tes fungsi hati sebelum terapi atau sebelum peningkatan dosis.
Pasien alkoholik berat. Hentikan terapi jika kadar transaminase serum
meningkat lebih dari 3 kali batas normal. Penggunaan bersama fibrat, niasin,
siklosporin atau eritromisin dapat meningkatkan risiko miopati. Anak, usia
lanjut.
Efek Samping :
Sakit kepala, mual, diare, insomnia, nyeri perut, dispepsia, konstipasi,
kembung, mialgia, astenia.
Interaksi Obat : Antasid oral yang mengandung Mg dan Al hidroksida, digoksin,
eritromisin, kontrasepsi oral, siklosporin, derivat asam fibrat, niasin,
antijamur azol, klaritromisin.

Thrombo aspilet
Komposisi : acetylsalicylic acid 80 mg
Farmakologi :
Mekanisme kerja dari obat ini adalah terkait dengan penghambatan aktivitas
COX-1, yang berperan untuk metabolisme enzim utama dari asam arakidonat
yang merupakan prekursor prostaglandin yang memainkan peran utama
dalam patogenesis peradangan, nyeri dan demam. Pengurangan prostaglandin
(terutama E1) di pusat termoregulasi menyebabkan penurunan suhu tubuh
akibat perluasan pembuluh darah pada kulit dan sekresi keringat meningkat.
Efek analgesik yang baik karena memiliki efek sentral (pusat) dan perifer
(tepi). Mengurangi agregasi trombosit, adhesi platelet dan pembentukan
trombus melalui penekanan sintesis tromboksan A2 dalam trombosit.
Mengurangi risiko infark miokard pada stenocardia yang tidak stabil. Obat ini
efektif untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular dan pencegahan
sekunder infark miokard. Obat ini dapat meningkatkan aktivitas fibrinolitik
dan mengurangi plasma konsentrasi vitamin K dalam faktor-faktor koagulasi
(II, VII, IX, X). Meningkatkan tingkat komplikasi perdarahan dalam
pelaksanaan prosedur bedah. Blokade COX-1 dalam mukosa lambung dapat
menyebabkan penghambatan prostaglandin gastroprotektif, yang dapat
menyebabkan ulserasi pada membran mukosa.
Indikasi:
Rheumatoid arthritis, Demam selama penyakit menular dan inflamasi, Untuk
mengatasi nyeri, Neuralgia, Mialgia, Sakit kepala, Pencegahan penyakit
berbasis trombosis dan emboli, Pencegahan primer dan sekunder infark
miokard
Kontraindikasi :
Pasien yang sensitif dengan aspirin, Asma, Tukak lambung, Perdarahan
subkutan, Hemofilia, Trombositopenia, Pasien dengan terapi antikoagulan
Dosis :
Untuk dosis melalui mulut (per oral) tergantung dari indikasi penggunaannya,
misalnya:

a. Untuk antipiretik (penurun demam) dan analgesik (pereda nyeri)


Dewasa: 3 x 500-1000 mg/hari
b. Pencegahan primer dan sekunder infark miokard
1 x 40-325 mg/hari (biasanya 160 mg)
c.

Sebagai inhibitor agregasi trombosit


300-325 mg/hari

Efek samping :
1. Sistem pencernaan : Mual, muntah, anoreksia, nyeri epigastrium, diare,
luka erosif dan ulseratif.
2. Sistem saraf pusat : Penggunaan jangka panjang mungkin dapat
menyebabkan pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan reversibel,
tinnitus, meningitis aseptik.
3. Sistem Hemopoietik : Trombositopenia dan anemia, namun jarang terjadi.
4. Sistem pembekuan darah : Perpanjangan waktu perdarahan.
5. Sistem urine : Dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
disfungsi ginjal, gagal ginjal akut, sindrom nefrotik, namun jarang terjadi.
6. Reaksi alergi : Ruam kulit, edema, bronkospasme, "aspirin triad"
(kombinasi dari asma bronkial, poliposis hidung kambuhan, sinus
paranasal,

intoleransi

asam

asetilsalisilat,

dan

obat-obatan

seri

pirazolonic).
7. Efek samping lain : Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan sindrom
Reye dan pada penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan gejala
gagal jantung kronis.
CPG
Komposisi : Clopidogrel
Bentuk Sediaan : Tablet salut selaput 75 mg
Farmakologi:
Selektif menghambat ikatan Adenosine Di-Phosphate (ADP) pada reseptor
ADP di platelet sehingga menghambat aktivasi kompleks glikoprotein
GPIIb/IIIa yang dimediasi oleh ADP dan menyebabkan penghambatan

terhadap agregasi platelet. Absorpsi cepat pada pemberian per oral dan
penyerapannya tidak dipengaruhi oleh makanan.
Indikasi:
Untuk menurunkan aterotrombosis yang menyertai :
Serangan infark miokard, serangan stroke atau penyakit pembuluh darah
perifer. Non-ST segment elevation acute coronary syndrome dengan
pemakaian bersama asetosal.
Dosis:
a. Serangan infark miokard, serangan stroke atau penyakit pembuluh darah
perifer: Dewasa dan usia lanjut : dosis yang direkomendasikan adalah 75
mg satu kali sehari.
b. Pasien dengan non-ST segment elevation acute coronary syndrome :
Angina tidak stabil atau infark miokard non-Q-wave, dosis awal : 300 mg
sekali pemberian dan dilanjutkan dengan 75 mg satu kali sehari dengan
asetosal (75 mg-325 mg satu kali sehari).
c. Dosis asetosal yang lebih tinggi berkaitan dengan meningkatnya resiko
terjadinya perdarahan, maka direkomendasikan dosis Asetosal sebaiknya
tidak melebihi 100 mg.
Kontraindikasi:
Pasien yang hipersensitif terhadap komponen yang terkandung di dalam CPG.
Pasien yang mengalami perdarahan patologis seperti ulkus peptikum atau
perdarahan intrakranial.
Peringatan dan Perhatian:
Penggunaan

CPG

jarang

menyebabkan

timbulnya

Thrombotic

Thrombocytopenic Purpura (TTP), yang terjadi pada awal pemakaian. CPG


dapat memperpanjang waktu perdarahan sehingga penggunaannya harus hatihati. Pasien dengan gangguan gastrointestinal harus hati-hati penggunaannya
karena dapat menyebabkan perdarahan.
Penggunaan CPG pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat dengan
diatesis perdarahan penggunaannya harus hati-hati begitu pula dengan pasien

dengan gangguan fungsi ginjal berat karena pengalaman penggunaan CPG


masih terbatas pada pasien tersebut.
Efek Samping:
Secara umum dapat terjadi konstipasi, diare, ulkus peptikum, ulkus gaster dan
duodenum, muntah, perdarahan gastritis.
Interaksi :
Aspirin, AINS, warfarin, fenitoin.

6. R/ Car-Q 100

no. xxx

2ddI
Miozidin

no. xxx

2ddI
Pro : rafles r
CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi :
Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi:
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan:
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

7.

R/ car- Q 100 no. L


3ddI
Miozidin
no. L
3ddI
Citaz no.
no. xxx
2ddI
CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi : Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.

b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.


Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi :
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan :
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

Citaz
Komposisi : Cilostazol
Bentuk Sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mg
Farmakologi :
Menghambat PDE, yang menurunkan degradasi cAMP sehingga cAMP
meningkat. Peningkatan cAMP ini menurunkan agregrasi trombosit dan
terjadi juga vasodilatasi. Selain itu pemberian cilostazol menurunkan
proliferasi otot polos pembuluh darah. Absorpsi meningkat dengan pemberian
makanan berlemak. T1/2 11 13 jam. Kadar mantap tercapai dlm beberapa

hari. Ikatan protein 95% 98%, fraksi bebas meningkat 27% pada pasien
gangguan ginjal. Ekskresi 74% urin 20% feses
Indikasi :
Klaudikasio intermiten, gejala iskemik termasuk ulserasi, nyeri dan rasa
dingin pada oklusi arteri kronik.
Dosis :
a. 100 mg Citaz 2 kali sehari minimal setengah jam sebelum atau 2 jam
setelah makan pagi dan makan malam.
b. Dosis 50 mg bisa diberikan bila Citaz akan diberikan bersama dengan
obat-obat yg masuk dalam interaksi.
c. Dianjurkan pemberian selama 12 minggu untuk mendapatkan hasil yang
menguntungkan.
Kontraindikasi :
1. Perdarahan:
a.

perdarahan sal. cerna, sal. kemih, paru

b.

hemofilia

c.

fragilitas pembuluh darah

2. Gagal jantung kongestif derajat 3 dan 4


3. Hipersensitivitas
4. Kehamilan dan menyusui
Peringatan dan Perhatian:
Tendensi perdarahan, pemberian bersama antikoagulan atau antiplatelet laing,
gangguan hati sedang-berat, gangguan ginjal berat, fraksi bebas meningkat,
efek pemberian pada bayi belum diketahui.
Efek Samping : Sakit kepala, diare, palpitasi, dispepsia, edema perifer.
8.

R/ Car-Q 100

no.xxx

2ddI
Miozidin

no. xxx

2ddI
HCT
IddI

no. XV

CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi : Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi:
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan:
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.

Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

Hidroklorotiazida (HCT)
Indikasi : Diuretik, Hipertensi
Farmakologi :
Hidroklorotiazida adalah diuretik tiazida, yang meningkatkan ekskresi
natrium, klorida dan sejumlah air. Obat ini dapat diabsorpsi dengan baik
melalui saluran cerna. ;Umumnya efek tampak setelah satu jam, dan dalam 36 jam dieksresikan melalui ginjal. Hidroklorotiazida selain berefek sebagai
diuretik, juga menyebabkan vosodilatasi pembuluh darah arteriol, ;sehingga
dapat menurunkan tekanan darah pada kasus hipertensi. Obat ini bekerja
senergistik dengan obat anti-hipertensi lainnya.;Onset kerja : diuresis:~2,
;Efek puncak : 4-6 jam,;Durasi 6-18 jam, ;Distribusi 3.8-7.8 L/kg.;Ikatan
protein : 68%. Tidak mengalami metabolisme.;Bioavailabilitas : 50%-80%.;T
eliminasi : 5.6-14.8 jam.;Eksresi : melalui urin sebagai obat tidak berubah.
Mekanisme Aksi : Inhibisi rearbsorpsi pada tubulus ginjal, akibatnya ekskresi
natrium dan air meningkat
Kontra Indikasi :
Diabetus mellitus, dan kemungkinan hipersensitivitas terhadap golongan obat
ini.
Efek samping :
Hipotensi ortostatik, hipotensi, fotosensitivitas, hipokalemia, anoreksia,
tekanan pada epigastrik.;< 1% : agranulositosis, miokarditis, reaksi alergi
(reaksi anafilaktik yang membahayakan hidup), alopsia, anemia aplastik,
pneumonitis eosinofilik, eritema multiforma, dermatitis eksfoliatif, anemia
hemolitik, ;gangguan fungsi hati, tekanan pada pernapasan, sindrom StevensJohnson, trombositopenia dan nekrolisis epidermal toksik.
Dosis:
a. Edema: dosis awal 5-10 mg sehari atau berselang sehari pada pagi hari;
dosis pemeliharaan 5-10 mg 1-3 kali seminggu.
b. Hipertensi: 12,5 25 mg perhari dosis tunggal pada pagi hari

Interaksi obat :
Peningkatan efek hidroklorotiazida dengan furosemida dan diuretik loop.
Peningkatan hipotensi dan/atau efek samping pada ginjal dari inhibitor ACE
akan menghasilkan diuresis berat pada pasien/ Beta bloker meningkatkan efek
hiperglikemia;dari tiazida pada diabetes mellitus tipe 2. Siklosporin dan
tiazida akan meningkatkan risiko gout atau toksisitas ginjal. Toksisitas
digoksin dapat meningkat jika tiazida menginduksi hipokalemia atau
hipomagnesemia. Toksisitas lithium dapat jika tiazida meningkatkan ekskresi
ginjal litium. Tiazida dapat memperpanjang durasi pada penggunaan bloking
neuromuskular. Efek hipoglikemia dapat diturunkan. Penurunan absorpsi oleh
kolestiramin dan kolestipol. ;Antiinflamasi non steroid dapat mengurangi
efikasi tiazida, menurunkan efek diuretik dan antihipertensi.

9.

R/ Car-Q 100

no. xxx

2ddI
Miozidin

no. xxx

2ddI
Pro : Andre K
CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi : Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
c. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
d. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :

Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian : 3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Miozidine
Komposisi : Trimetazidine Hydrochloride
Indikasi:
Obat ini merupakan anti-iskemik (anti-angina pektoris) agen metabolik,
diresepkan untuk angina pectoris dan penyakit Meniere. Hal ini juga dikenal
sebagai oksidasi asam lemak inhibitor. Hal ini meningkatkan fungsi jantung.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas.
Dosis :
Dewasa: PO - Dosis yang dianjurkan adalah 40-60 mg / hari dalam dosis
terbagi.
Peringatan dan Tindakan Pencegahan :
Perhatian yang diperlukan untuk ibu hamil dan menyusui, Hindari dosis
berlebih.
Efek Samping : Gangguan pencernaan, muntah, mual.

10.

R/ car-Q 100mg no. L


3ddI
B.com c 100

no. X

B COM-c
BECOM-c adalah kombinasi Vitamin B Kompleks Vitamin C, Nikotinamida
dan Kalsium Pantotenat. Vitamin B kompleks penting untuk memelihara
aktifitas dari susunan saraf. Vitamin C memegang peranan penting dalam
memelihara daya tahan tubuh.
Komposisi :
Vitamin B1 50 mg, Vitamin B2 25 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 5
g, Vitamin C 500 mg, Nikotinamida 100 mg, Kalsium pantotenat 20 mg.

Indikasi :
Anak yang sedang tumbuh, pencegahan & pengobatan kekurangan vitamin B
kompleks & vitamin C, masa penyembuhan.
Perhatian :
Bila penderita mengeluh karena gangguan lambung. lebih baik dimulai
dengan 1/2 kaplet sehari sesudah makan.
Dosis :
Anak-anak : 1 kaplet sehari. sesudah makan
Dewasa : 1 2 kaplet sehari, sesudah makan, atau menurut petunjuk dokter.

CAR-Q
Komposisi :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Coenzym Q-10 (CoQ-10) .......................................... 30 mg
L-Carnitine Fumarate ...............................................500 mg
Indikasi : Memelihara kesehatan jantung dan sebagai antioksidan.
Kontra indikasi ;
Kontra indikasi pada pasien-pasien yang diketahui hipersensitif terhadap
CoQ-10 dan L-Carnitine Fumarate.
Perhatian :
a. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui.
b. Hati-hati pada pasien yang menggunakan warfarin.
Efek samping :
Car-Q aman bila dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan. Gejala saluran
pencernaan yang ringan, mual, muntah, kram perut dan diare pernah
dilaporkan sebagai efek samping penggunaan oral L-Carnitine.
Dosis dan Cara pemberian :
3 x 1 kaplet salut selaput sehari.

Anda mungkin juga menyukai