04 Paparan Ulp Lpse 2013a
04 Paparan Ulp Lpse 2013a
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH MELALUI UNIT
LAYANAN PENGADAAN ( ULP )
DENGAN
SARANA LAYANAN PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK ( LPSE )
Oleh :
BAGIAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
SETDA KABUPATEN TEGAL
DASAR PELAkSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perpres No. 70 Tahun 2012 ttg Perubahan Kedua Atas Perpres No. 54 Th. 2010
ttg Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Perka LKPP No. 2 Tahun 2010 ttg LPSE;
Perka LKPP No. 5 Tahun 2012 ttg ULP;
Perbup Tegal No. 5 Tahun 2013 ttg ULP Pemkab. Tegal;
Perbup Tegal No. 1 Tahun 2013 ttg LPSE Pemkab. Tegal;
SK Bupati Tegal No. 050/45/2013 ttg Penetapan Personil ULP Pemkab. Tegal
SK Bupati Tegal No. 050/43/2013 ttg Pengelola LPSE Pemkab. Tegal
LAYANAN PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK
( LPSE )
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
yang
selanjutnya
disebut
LPSE
merupakan unit kerja yang dibentuk
oleh K/L/D/l untuk menyelenggarakan
sistem
pelayanan
pengadaan
barang/jasa secara elektronik (SPSE)
dan
memfasilitasi
K/L/D/l kepada
Portal Pengadaan Nasional.
Organisasi LPSE
Penanggung Jawab
Kepala
Sekretariat
yang
mengumumkan RUP sebagai berikut :
SKPD
1) SKPD yang sudah mengumumkan sejumlah
2) SKPD yang belum mengumumkan sejumlah
BAGIAN
1) Bagian di Setda yang sudah mengumumkan
2) Bagian di Setda yang belum mengumumkan
38
16
sebanyak 7
sebanyak 3
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
UNIT LAYANAN
PENGADAAN
Unit Layanan Pengadaan
yang selanjutnya
disebut ULP adalah unit organisasi pemerintah
yang
berfungsi
melaksanakan
pengadaan
barang/jasa di Kementerian/ Lembaga/Daerah/
Institusi lainnya yang bersifat permanen, dapat
berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah
ada.
Organisasi ULP
Kepala
Sekretaris
Pokja
Pengd.
Barang
Pokja
Pengd.
Pekj.
Konstruksi
Pokja
Pengd.
Js.
Konsultansi
Pokja
Pengd.
Js.
Lainnya
Staf
Pendukung
Staf
Pendukung
Staf
Pendukung
MANFAAT ULP
1. Pengadaan Lebih Terintegrasi sehingga
pengadaan lebih terpadu, efektif, efisien,
terpantau serta lebih terkendali;
2. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi SKPD dalam menjalankan
TUPOKSInya;
3. Menjamin persamaan kesempatan, akses
dan hak penyedia barang dan jasa;
4. Kemudahan informasi bagi aparat pengawas;
JENIS
PENGADAAN
JUMLAH
PERKIRAAN
/ RENCANA
PENGADAAN
SELESAI
DALAM
PROSES
LELANG
DALAM
BAHAS
RUP
JUMLAH
YANG
SUDAH DI
ULP
MASIH DI
SKPD/
UNIT
KERJA
(4+5+6) =7
(3-7) = 8
1.
Barang
15
2.
Pekerjaan
Konstruksi
33
120
3.
Jasa
Konsultansi
11
4.
Jasa Lainnya
166
42
TOTAL
23
25
27
8
93
58
108
NAMA PAKET /
PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.
5.
PAGU
ANGGARAN
( Rp. )
NILAI
KONTRAK
( Rp. )
SISA
TENDER
( Rp. )
432.720.000,-
432.000.000,-
720.000,-
3.340.000.000,-
3.228.672.000,-
111.328.000,-
321.500.000,-
304.601.000,-
16.899.000,-
1.014.829.000,-
828.112.021,-
186.716.979,-
187.000.000,-
167.684.000,-
19.316.000,-
6.
381.854.000,-
360.805.000,-
21.049.000,-
7.
978.739.000,-
939.529.250,-
39.209.750,-
8.
302.095.000,-
302.000.000,-
95.000,-
6.958.737.000,-
6.563.403.271,-
395.333.729
JUMLAH
14
Kelembagaan masih bersifat Non Struktural, sehingga pola kerja pegawai yang
ada di ULP tidak fokus;
2.
Sumber Daya Manusia (Kompetensi yang minim, Aturan yang selalu berubahubah, jenis dan karakter barang yang berbeda-beda);
3.
4.
Adanya Kepala SKPD yang tidak mengizinkan stafnya mengikuti seleksi calon
Anggota ULP maupun mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi pengadaan;
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
16
persamaan persepsi
dan cerdas
dalam menyikapi
kebutuhan
8.
2.
9.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan :
Data berdasarkan informasi dari SKPD yang sudah masuk ke ULP.
Data seluruh indonesia dapat di download di website LKPP.
19
LAIN - LAIN
1. ULP dan LPSE Pemkab. Tegal telah melakukan Nota
Kesepakatan dengan Kejaksaan Negeri Slawi dalam
rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
secara elektronik.
2. Inpres No. 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, salah satu isinya
adalah mewajibkan pelaksanaan pelelangan secara
elektronik (e-Procrument / e-Lelang) untuk 100%
pengadaan di lingkungan Pemda dan kewajiban untuk
menayangkan RUP sebanyak 40% dari Total Anggaran.
3. Pengadaan bukan sekedar tender atau lelang, tetapi
pengadaan itu dimulai dari perencanaan kebutuhan.
4. Rencana pengadaan yang tidak cermat atau penyusunan
kebutuhan tidak berdasarkan kepada telaah atau
dokumen pendukung tidak lengkap atau spesifikasi yang
sekedar copy paste dari brosur, maka akan terjadi
permasalahan dalam pengadaan.
20
SEkIAN
21