Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK B-13

KETUA

: RANTY RIZKY PUSPADEWI (1102012226)

SERKETARIS : RATIH LAURA SABRINA (1102012227)

ANGGOTA

: NABILLAH (1102010198)
NENO DWI WAHYURINI (1102012191)
MUHAMMAD RAFID MURFI (1102012179)

MUHAMMAD RIFKI FAIZ (1102012180)


MUHAMMAD ZULFIKAR RAHMANDANI (1102012182)
NIDAUL HASANAH (1102012192)
RAZWA MAGHVIRA (1102012232)

SKENARIO 2 :
GONDOK
Ny. B, 36 tahun, mengeluh terdapat benjolan di leher sebelah kanan yang semakin
membesar sejak enam bulan yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan, perubahn suara
ataupun gangguan pernapasan. Pasien juga tidak mengeluh beerdebar debar, banyak
berkeringat dan perubahan berat badan. Pada leher sisi sebelah kanan teraba nodul berukuran 5
x 4 cm, berbatas tegas, tidak nyeri tekan dan turut bergerak saat menelan,dr mrnyarannkan
untuk melakukan pemriksaan laboratorium fungsi tiroid, usg tiroid, sidik tiroid , dan
pemeriksaan aspirasi jarum halus.
Hasil sitology yang di peroleh menunjukan tidak didapatkannya sel ganas, sehingga
pasien di beri terapi hormone tireksin sambal di monitor fungsi tiroidnya. Pasien juga
diingatkan bahwa bila nodulnya makin membesar maka perlu di lakukan operasi Tiroidektomi.
Mendengaran penjelasan dokter, pasien yang merupakan seorang muslimah merasa cemas
mengahadapi kemungkinan akan di lakukannya tindakan operasi.

HIPOTESA
Defiseiensi yodium melibatkan T3 dan T4 menurun menyebabakan TSH
mengaami kompensasi pembesaran tiroid, untuk mendiagnosis penyakit
ini pada anamnesis di cari dengan menanyakan adanya benjolan pada
leher , asupan makan ,lingkungan tempat tinggal, lamanya penyakit. Pada
pemeriksaan fisik , teraba nodul, tidak ada nyeri tekan, turut bergerak saat
menelan. Pemeriksaan penunjang dilakukan fungsi tiroid , sidik tiroid,
aspirasi jarum halus. Dari hasil yang didapat pasien mengalami hipotiroid,
karna tidak di temukan sel ganas ,dkter memberikan terapu hormone
tiroksin, apabila benjolan membesar dilakukan tiroidektomi, yang sesuai
dengan pandangan islam

SASARAN BELAJAR

LI 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI TIROID


LO 1.1 MAKROSKOPIS DAN VASKULARISASI

LO 1.3 MIKROSKOPIS

LI 2.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI


KELENJAR TIROID
LO 2.1 SINTESIS, SEKRESI , REGULASI, FUNGSI

LO 2.2 FAKTOR YANG MENGHAMBAT DAN MENSTIMULASI


1. HIPOTALAMUS : Sintesis dan pelepasan TRH
Perangsangan :
Penurunan Ta dan T3 serum, dan T3 intraneuronal
Neurogenik : sekresi bergelombang dan irama sirkadian
Paparan terhadap dingin (hewan dan bayi baru lahir)
Katekolamin adrenergik-alfa
Vasopresin arginin

Penghambatan :
Peningkatan Ta dan T3 serum, dan T3 intraneuronal
Penghambat adrenergik alfa
Tumor hipotalamus

2. HIPOFISIS ANTERIOR: Sintesis dan pelepasan TSH


Perangsangan :
TRH
Penurunan T4 dan T3 serum, dan T3 intratirotrop
Penurunan aktivitas deiodinasi-5' tipe 2
Estrogen : meningkatkan tempat pengikatan TRH

Penghambatan:
Peningkatan T4 dan T3 serum, dan T3 intratirotrop
Peningkatan aktivitas deiodinase-5' Tipe 2
Somatostatin
Dopamin, agonis dopamin : bromokriptin
Glukokortikoid
Penyakit-penyakit kronis
Tumor hipofisis

3. TIROID : Sintesis dan pelepasan hormon tiroid


Perangsangan :
TSH
Antibodi perangsangan TSH-R
Penghambatan :
Antibodi penghambat TSH-R
Kelebihan iodida
Terapi litium

LI 3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KELAINAN


TIROID
LO 3.1 DEFINISI
Hipotiroid :
Hipotiroisme adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi hormone tiroid, yang
kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik.

Hipertiroid :
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan
suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.
Struma :
pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang
menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebardebar, keringat, gemetaran,

LO 3.2 ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

LO 3.3 EPIDEMIOLOGI
Sekitar 10-20 persen pasien yang berobat di klinik endokrin merupakan pasien dengan
kelainan tiroid. Sebesar 5-10 persen dari kasus tersebut bersifat ganas dan penyebabnya belum
jelas diketahui.
Sementara daerah yang kaya yodium seperti Islandia umumnya tipe papiler lebih
menonjol. Golongan umur terutama pada usia 7-20 tahun dan 40-65 tahun, di mana wanita
lebih sering kena daripada pria, yaitu 3:1.

LO 3.4 PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS


Hipotiroid
Defisiensi hormon tiroid mempengaruhi semua jaringan tubuh, sehingga gejalanya
bermacam-bermacam. Kelainan patologis yang paling khas adalah penumpukan
glikoaminoglikan--kebanyakan asam hialuronat--pada jaringan interstisial.
Hipertiroid
Pada penyakit Graves, limfosit T disensitisasi terhadap antigen dalam kelenjar tiroid
dan merangsang limfosit B untuk mensintesis antibodi terhadap antigen-antigen ini. Satu dari
antibodi ini bisa ditunjukkan terhadap tempat reseptor TSH pada membran sel tiroid dan
mempunyai kemampuan untuk merangsang sel tiroid dalam hal peningkatan pertumbuhan dan
fungsi (TSH-R AB [stim]).

Struma
Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan
hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan
TSH oleh hipofisis anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam
jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan
tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin
lama makin bertambah besar. Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan
pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat
bertambah berat sekitar 300-500 gram

LO 3.5 MANIFESTASI KLINIS


HIPOTIROID
Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk
Tidak tahan dingin
Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal

Letargi dan mental menjadi lambat


Aliran darah otak menurun
Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
Gangguan fertilitas
Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap insulin akibat hipoglikemi
Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun

HIPERTIROID
Gejala konstitusi :kulit pasang tiroktoksil cenderung lunak,hangat,dan kemerahan.peningkatan
aktivitas simpatis dan hipermetabolisme menyebabkan penurunan berat walaupun nafsu makan
meningkat.
Saluran cerna : stimulasi usus menyebabkan hipermutilitas,malabsorpsi dan diare.
Jantung : palpitasi dan takikardi sering terjadi,pasien lansia mengalami GJK
Neuromuscular : pasien sering mengalami kecemasan,tremor,dan iribilitas.
Manifestasi mata : tatapan yang lebar dan melotot serta kelopak mata yang terbuka.

STRUMA
banyak keringat
berat badan turun
gerakan hiperkinetik
Insomnia
kelemahan otot proksimal
Tremor
mensis sedikit
takikardia, dan fibrilasi atrium.

LO. 3.6 DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING


Anamnesis
Tujuan : Mengetahui patogenesis, jenis kelainan

Pemeriksaan Fisik
Hal-hal yang perlu dinilai :
Lokasi nodul : lobus kiri, kanan, keduanya.
Ukuran nodul : dalam cm.
Jumlah nodul : tunggal / multinodul

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Uji Fungsi Tiroid
Uji Hipotalamus-Hipofisis
Uji Etiologi Tiroid
Pemeriksaan lain : kolesterol, CK serum

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi (USG)

Kelainan-kelainan yang dapat didiagnosis dengan USG :


kista
adenoma
kemungkinan karsinoma : batas tidak tegas, nodul keras, vaskularisasi >>>
tiroiditis

Sidik Tiroid (Thyroid Scintigraphy)


Digunakan untuk mengkonfirmasi hiperfungsi nodul. Interpretasi :
A. HOT nodule
B. WARM nodule
C. COLD nodule

BAJAH (Biopsi Aspirasi Jarum Halus)

LO 3.7 TATALAKSANA

Obat

Dosis awal (mg/hari)

Pemeliharaan (mg/hari)

Karbimazol

30-60

5-20

Metimazol

30-60

5-20

300-600

5-200

Propiltiourasil

Hormon Tiroksin

Hormon tiroksin digunakan sebagai terapi supresif terhadap kadar thyrotropin.


Diharapkan dengan pemberian Levothyroxine (T4), kadar thyrotropin mencapai < 0,3 mU/L
sehingga pertumbuhan nodul akan terhenti atau mencegah munculnya nodul baru pada tiroid.

Tindakan Pembedahan
Indikasi operasi pada goiter ialah :

Curiga keganasan
Penekanan pada jaringan sekitar goiter
Pasien yang cemas akan keganasan
Goiter hipersekresi yang menyebabkan tirotiksikosis
kosmetik

Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi :


pasien usia muda dengan struma besar yang tidak respons obat antitiroid
pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif
adenoma toksik atau struma multinodular toksik
pasien penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Komplikasi paska bedah :


Perdarahan
Komplikasi pada luka : sepsis, luka hipertrofi
Obstruksi pernafasan : akibat edema laring, trakheomalasia, kelumpuhan n. Recurrent
laryngeus bilateral
Kerusakan syaraf : kelumpuhan n. Recurrent laryngeus
Hipokalsemia
Pneumotoraks
Emboli udara
Krisis tiroid : hiperpireksia, aritmia, gagal jantung
Hipertiroidism recurrent
Hipotiroidism

a) Terapi iodium radioaktif


Indikasi :
pasien umur 35 tahun atau lebih
hipertiroidisme yang kambuh pasca operasi
gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
adenoma toksik, goiter multinodular toksik
Komplikasi utama adalah hipotiroidism, berikan terapi levotiroksin 0,05 - 0,2 mg/hari

LO 3.8 KOMPLIKASI
Hipotiroid
Koma miksedema
Miksedema dan Penyakit Jantung

Hipotiroidisme dan Penyakit Neuropsikiatrik


Hipertiroid
Krisis Tirotoksikosis ("thyroid strom")

LO 3.9 PROGNOSIS
Hipotiroid
Perjalanan miksedema yang tidak diobati menyebabkan penurunan keadaan secara
lambat yang akhirnya menjadi koma miksedema dan kematian.
Hipertiroid
Secara umum, perjalanan penyakit Graves ditandai oleh remisi dan eksaserbasi jangka
lama kecuali bila kelenjar dirusak melalui pembedahan atau iodin radioaktif.

LO 3.10 PENCEGAHAN
Penggunaan yodium yang cukup, makan makanan yang banyak mengandung yodium,
seperti ikan laut, ganggang-ganggangan dan sayuran hijau.
Garam yodium bisa ditambahkan setelah masakan matang, bukan saat sedang
memasak sehingga yodium tidak rusak karena panas.
Pada ibu hamil dianjurkan agar tidak menggunakan obat-obatan yang beresiko untuk ketergantungan
goiter kongenital.

Hindari mengkonsumsi secara berlebihan makanan-makanan yang mengandung goitrogenik glikosida


agent yang dapat menekan sekresi hormone tiroid seperti ubi kayu, jagung, lobak, kankung, dan kubis.

LI 4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN


KECEMASAN PADA PASIEN OPERASI
Dzikir adalah obat yang paling ampuh mengatasi kecemasan. Sebagaimana Firman
Allah SWT :







Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Raad : 28).

Anda mungkin juga menyukai