Skenario 2 Endokrin
Skenario 2 Endokrin
KETUA
ANGGOTA
: NABILLAH (1102010198)
NENO DWI WAHYURINI (1102012191)
MUHAMMAD RAFID MURFI (1102012179)
SKENARIO 2 :
GONDOK
Ny. B, 36 tahun, mengeluh terdapat benjolan di leher sebelah kanan yang semakin
membesar sejak enam bulan yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan, perubahn suara
ataupun gangguan pernapasan. Pasien juga tidak mengeluh beerdebar debar, banyak
berkeringat dan perubahan berat badan. Pada leher sisi sebelah kanan teraba nodul berukuran 5
x 4 cm, berbatas tegas, tidak nyeri tekan dan turut bergerak saat menelan,dr mrnyarannkan
untuk melakukan pemriksaan laboratorium fungsi tiroid, usg tiroid, sidik tiroid , dan
pemeriksaan aspirasi jarum halus.
Hasil sitology yang di peroleh menunjukan tidak didapatkannya sel ganas, sehingga
pasien di beri terapi hormone tireksin sambal di monitor fungsi tiroidnya. Pasien juga
diingatkan bahwa bila nodulnya makin membesar maka perlu di lakukan operasi Tiroidektomi.
Mendengaran penjelasan dokter, pasien yang merupakan seorang muslimah merasa cemas
mengahadapi kemungkinan akan di lakukannya tindakan operasi.
HIPOTESA
Defiseiensi yodium melibatkan T3 dan T4 menurun menyebabakan TSH
mengaami kompensasi pembesaran tiroid, untuk mendiagnosis penyakit
ini pada anamnesis di cari dengan menanyakan adanya benjolan pada
leher , asupan makan ,lingkungan tempat tinggal, lamanya penyakit. Pada
pemeriksaan fisik , teraba nodul, tidak ada nyeri tekan, turut bergerak saat
menelan. Pemeriksaan penunjang dilakukan fungsi tiroid , sidik tiroid,
aspirasi jarum halus. Dari hasil yang didapat pasien mengalami hipotiroid,
karna tidak di temukan sel ganas ,dkter memberikan terapu hormone
tiroksin, apabila benjolan membesar dilakukan tiroidektomi, yang sesuai
dengan pandangan islam
SASARAN BELAJAR
LO 1.3 MIKROSKOPIS
Penghambatan :
Peningkatan Ta dan T3 serum, dan T3 intraneuronal
Penghambat adrenergik alfa
Tumor hipotalamus
Penghambatan:
Peningkatan T4 dan T3 serum, dan T3 intratirotrop
Peningkatan aktivitas deiodinase-5' Tipe 2
Somatostatin
Dopamin, agonis dopamin : bromokriptin
Glukokortikoid
Penyakit-penyakit kronis
Tumor hipofisis
Hipertiroid :
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan
suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.
Struma :
pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang
menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebardebar, keringat, gemetaran,
LO 3.3 EPIDEMIOLOGI
Sekitar 10-20 persen pasien yang berobat di klinik endokrin merupakan pasien dengan
kelainan tiroid. Sebesar 5-10 persen dari kasus tersebut bersifat ganas dan penyebabnya belum
jelas diketahui.
Sementara daerah yang kaya yodium seperti Islandia umumnya tipe papiler lebih
menonjol. Golongan umur terutama pada usia 7-20 tahun dan 40-65 tahun, di mana wanita
lebih sering kena daripada pria, yaitu 3:1.
Struma
Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan
hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan
TSH oleh hipofisis anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam
jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan
tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin
lama makin bertambah besar. Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan
pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat
bertambah berat sekitar 300-500 gram
HIPERTIROID
Gejala konstitusi :kulit pasang tiroktoksil cenderung lunak,hangat,dan kemerahan.peningkatan
aktivitas simpatis dan hipermetabolisme menyebabkan penurunan berat walaupun nafsu makan
meningkat.
Saluran cerna : stimulasi usus menyebabkan hipermutilitas,malabsorpsi dan diare.
Jantung : palpitasi dan takikardi sering terjadi,pasien lansia mengalami GJK
Neuromuscular : pasien sering mengalami kecemasan,tremor,dan iribilitas.
Manifestasi mata : tatapan yang lebar dan melotot serta kelopak mata yang terbuka.
STRUMA
banyak keringat
berat badan turun
gerakan hiperkinetik
Insomnia
kelemahan otot proksimal
Tremor
mensis sedikit
takikardia, dan fibrilasi atrium.
Pemeriksaan Fisik
Hal-hal yang perlu dinilai :
Lokasi nodul : lobus kiri, kanan, keduanya.
Ukuran nodul : dalam cm.
Jumlah nodul : tunggal / multinodul
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Uji Fungsi Tiroid
Uji Hipotalamus-Hipofisis
Uji Etiologi Tiroid
Pemeriksaan lain : kolesterol, CK serum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi (USG)
LO 3.7 TATALAKSANA
Obat
Pemeliharaan (mg/hari)
Karbimazol
30-60
5-20
Metimazol
30-60
5-20
300-600
5-200
Propiltiourasil
Hormon Tiroksin
Tindakan Pembedahan
Indikasi operasi pada goiter ialah :
Curiga keganasan
Penekanan pada jaringan sekitar goiter
Pasien yang cemas akan keganasan
Goiter hipersekresi yang menyebabkan tirotiksikosis
kosmetik
LO 3.8 KOMPLIKASI
Hipotiroid
Koma miksedema
Miksedema dan Penyakit Jantung
LO 3.9 PROGNOSIS
Hipotiroid
Perjalanan miksedema yang tidak diobati menyebabkan penurunan keadaan secara
lambat yang akhirnya menjadi koma miksedema dan kematian.
Hipertiroid
Secara umum, perjalanan penyakit Graves ditandai oleh remisi dan eksaserbasi jangka
lama kecuali bila kelenjar dirusak melalui pembedahan atau iodin radioaktif.
LO 3.10 PENCEGAHAN
Penggunaan yodium yang cukup, makan makanan yang banyak mengandung yodium,
seperti ikan laut, ganggang-ganggangan dan sayuran hijau.
Garam yodium bisa ditambahkan setelah masakan matang, bukan saat sedang
memasak sehingga yodium tidak rusak karena panas.
Pada ibu hamil dianjurkan agar tidak menggunakan obat-obatan yang beresiko untuk ketergantungan
goiter kongenital.