Dormansi 3
Dormansi 3
GA3
lama
(ppt)
GA3
NAA
Biji
Kons
GA3
lama
NA
%
5 6
10
2
0
0
0
0
0
2
0
55
30
0
20
0
0
0
0
40
45
60
0
0
0
0
2
0
0
4
2
0
6
8
0
7
0
0
0
1
3
0
0
100
65
20
20
40
45
60
0
20
11
90
40
60
0
20
10 0
100
40
60
0
0
0
0
0
8
2
10
2
2
0
0
0
0
1
0
6
0
55
100
0
0
75
ii. Pembahasan
Dormansi dapat dikatakan sebagai suatu fase dimana kulit biji dalam
kondisi yang keras menghalangi penyerapan. Organisme hidup dapat memasuki
keadaan tetap hidup meskipun tidak tumbuh selama jangka waktu yang lama, dan
baru mulai tumbuh aktif bila kondisinya sudah sesuai. Kondisi penyimpanan
selalu mempengaruhi daya hidup biji. Meningkatnya kelembaban biasanya
mempercepat hilangnya daya hidup (Salisbury dan Ross, 1995). Menurut Werein
& Phillips (1970), istilah yang mendekati pada arti dormansi adalah masa istirahat
bagi suatu organ tanaman atau biji sebelum akhirnya tumbuh dan melewati fase
vegetatifnya..
Hasil praktikum manunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh GA3 lebih
efektif daripada NAA terutama pada konsentrasi 60 ppm, dari data terlihat pada
konsentrasi 60 ppm bias mencapai 84%. Tanaman budidaya yang lama belum
dibudidayakan seringkali menunjukan dormansi sampai tingkat tertentu dan
memerlukan kondisi khusus atau waktu penyimpanan yang lebih panjang sebelum
berkecambah Gardner et al (1991).
Perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh NAA maupun GA3 ternyata
memberikan pengaruh terhadap pematahan dormansi biji. Pada konsentrasi tinggi,
pengaruh yang ditimbulkan akan lebih cepat dari pada konsentrasi rendah, namun
tingkatnya masih dalam ambang terbatas karena ZPT dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang sedikit. Pada perlakuan GA3 memiliki pengaruh yang lebuh besar
karena Giberelin merupakan fitohormon yang mempengaruhi peningkatan
pembelahan sel dan perbesaran sel pada pertambahan panjang batang dan akar
pada tanaman (Abidin,1987).Hal ini sesuai dengan hasil praktikum yang didapat.
Hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan batang dan
dapat juga meningkatkan besar daun dan beberapa jenis tumbuhan, besar bunga
dan buah adalah giberelin. Giberelin juga dapat menggantikan perlakuan suhu
rendah (2-4) pada tanaman. Giberelin pada tanaman dapat menyebabkan
peningkatan sel, pembelahan dan pembesaran sel. (Zummermar,1961). Biji
biasanya berkecambah dengan segera bila diberi air dan udara yang cukup,
mendapat suhu pada kisaran yang memadai dan pada keadaan tertentu, mendapat
periode terang dan gelap yang sesuai. Tetapi pada sekelompok tumbuhan yang
NAA berespon positif terhadap tanaman antara lain (1) sifat kimianya yang
mantap dan pengaruhnya yang lama, (2) hormon ini tetap berada di tempat ia
diberikan dan tidak menyebar kebagian lain, sehingga tidak mempengaruhi
pertumbuhan bagian lain. Kekurangan dari NAA adalah kisaran (range) kepekatan
yang senpit, kepekatan yang melebihi batas (diluar range) akan bersifat racun.
Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi pada biji adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Abidin (1987)
adalah :
1. Fase induksi ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah hormon
2. Fase tertundanya metabolisme
3. Fase bertahanya embrio untuk berkecambah karena faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Zat pengatur tumbuh GA3 lebih efektif dalam mematahkan dormansi dan
memacu pertumbuhan biji cabai dibandingkan NAA.
2. Konsentasi GA3 60 ppm paling efektif dalam mematahkan dormansi dan
menacu perkecambahan biji.
Daftar Referensi
Abidin,Z. 1987. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.
Angkasa, Bandung.
Gardner, F. R., Pearce, F. B dan Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. UI Press, Jakarta.
Loveless, A. R. 1990. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Gramedia, Jakarta.
Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh. Yasaguna, Jakarta.
Prawiranata, W., Harram, S dan T. Tjodronegoro. 1989. Dasar Fisiologi
Tumbuhan II. IPB, Bogor.
Saleh,M.S.,2004. Pematahan Dormansi Benih Aren Secara Fisik Pada Berbagi
Lama Ekstrasi Buah. Dalam Industri Benih di Indonesia Aspek
Penunjangan Pengembangan. Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian
UNTAD.
Wereing, D.F and I. D.J. Phillips. 1970. The Control of Growth and Differentation
in Plants. Pergamon Press, New York.
Zummermar,P.W.1961. Plant Growth Regulation.The Lowa State University
Press.USA
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN II
DORMANSI
Oleh :
Nama
: Ayiguna Mada Wardiana
NIM
: B1J006084
Rombongan :VI
Kelompok : 2
Hari/jam
: 15.45-17.45
Asisten
: Iis Istianah