File
File
METODOLOGI PENELITIAN
19
Pada penelitian kali ini, riset dirancang untuk mengetahui dan menggambarkan
bagaimana hubungan antara penerapan berbagai tingkat diskon terhadap evaluasi
responden akan suatu produk. Penulis akan menggunakan dua buah desain eksperimen,
yang masing-masing akan diukur dengan menggunakan kuesioner yang berbeda.
Desain
eksperimen
kedua
akan
menerangkan
bagaimana
diskon
20
atas jawaban pertanyaan penelitian tersebut. Sedangkan data sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi yang dibutuhkan pada penelitian kali ini.
3.2.1. Data Primer
Penulis memperoleh data primer melalui instrumen kuesioner yang disebar di
Jakarta Selatan dan Depok. Penyebaran kuesioner dilakukan langsung dari penulis kepada
responden dan pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden (self-administered
questionnaire).
21
setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk
dipilih sebagai sampel atau responden sehingga pemilihan unit sampling didasarkan pada
pertimbangan atau penilaian subjektif penulis.
membeli produk yang menawarkan value yang lebih tinggi dibandingkan produk yang lain.
Value sebuah produk ditentukan oleh harga dan kualitas yang melekat pada produk itu,
dimana variabel harga berbanding terbalik dan variabel kualitas berbanding lurus
dengannya. Untuk meningkatkan value, produsen mempuyai dua pilihan, yaitu
meningkatkan kualitas dan/atau menurunkan harga. Jika produsen memilih untuk
menurunkan harga untuk meningkatkan value, maka strategi yang dapat diterapkan
olehnya adalah price discounting.
Berdasarkan hukum permintaan, diskon yang besar seharusnya akan meningkatkan
penjualan, namun tidak sesederhana itu pada dunia nyata. Menurut Amir dan Dawson
(2007), ada dua pandangan yang melandasi pemikiran konsumen akan diskon besar yang
diterapkan oleh produsen. Dari pandangan atribut produk, diskon yang besar biasanya
menjadi pertanda akan rendahnya kualitas dan berpengaruh pada menurunnya evaluasi
konsumen akan produk tersebut. Sedangkan dari sisi motivasi pembelian, diskon yang
besar akan menarik perhatian bagi konsumen dan meningkatkan penilaian konsumen
terhadap produk tersebut.
Konsumen mempunyai berbagai perspektif dalam melakukan penilaian terhadap
atribut suatu produk (Klayman & Ha 1987). Awalnya konsumen akan mencari alasan atas
dasar diberlakukannya diskon baik oleh produsen seperti meningkatkan penjualan atau
Analisis pengaruh ..., Ferdian C.S, FE UI, 2008
22
mencari pelanggan baru maupun yang disebabkan oleh produk itu sendiri seperti produk
kurang diminati atau produk tersebut merupakan produk gagal. Secara umum, diskon yang
diatribusikan terhadap penjual akan meningkatkan persepsi terhadap produk, sedangkan
diskon yang disebabkan karena produk akan menurunkan persepsi terhadap produk yang
dijual. Sehingga sangat mungkin bagi produk yang dijual dengan diskon yang sangat besar
untuk menciptakan atribusi negatif dan malah akan menurunkan penjualannya.
Seseorang seringkali termotivasi untuk menarik sebuah kesimpulan berdasarkan
nilai-nilai yang dianggap benar oleh dirinya maupun lingkungannya (Kunda, 1990), atau
dengan kata lain seseorang hanya ingin melihat apa yang dipercayainya. Sebagai contoh
seseorang akan mengadopsi hipotesis yang dipercaya sesuai dengan dirinya dan mencari
informasi untuk mendukung kebenaran hipotesis tersebut. Dengan proses kognitif seperti
ini, seseorang sering kali percaya bahwa belief yang dianutnya didukung oleh kenyataan
yang ada. Motivasi untuk berbuat seperti proses kognitif diatas juga terlihat pada proses
keinginan untuk membeli dan mencari alasan untuk membenarkan pembelian tersebut.
Diskon adalah salah satu cara untuk meningkatkan respon untuk membeli, sehingga
seseorang yang mempunyai ketertarikan akan produk tersebut akan mencari pembenaran
dalam mendukung keputusannya dalam pembelian tersebut, misalkan dengan melihat nilai
estetika dari produk, kegunaan yang dapat dihasilkan, dan kualitas dari produk itu sendiri.
Pada akhirnya, diskon yang besar akan menghasilkan efek yang positif pada
konsumen jika konsumen mempunyai rasa ketertarikan terhadap produk tersebut dan akan
menghasilkan efek negatif jika konsumen tidak mempunyai rasa ketertarikan terhadap
produk tersebut (Amir dan Dawson, 2007).
Maka berdasarkan studi yang dilakukan Amir dan Dawson (2007) dapat
disimpulkan bahwa:
Analisis pengaruh ..., Ferdian C.S, FE UI, 2008
23
H1: Diskon yang besar akan meningkatkan product appeal kepada konsumen yang
mempunyai a prior attraction terhadap produk.
H1a : Diskon yang besar akan meningkatkan persepsi terhadap Quality pada
konsumen yang sebelumnya mempunyai ketertarikan terhadap produk.
H1b : Diskon yang besar akan meningkatkan persepsi terhadap Usefulness
pada konsumen yang sebelumnya mempunyai ketertarikan terhadap produk.
H1c : Diskon yang besar akan meningkatkan persepsi terhadap Aesthetic
Value pada konsumen yang sebelumnya mempunyai ketertarikan terhadap
produk.
mendapatkan informasi dari responden. Pertanyaan yang terstruktur bermanfaat agar data
yang didapat dari responden dapat dibandingkan dengan responden yang lain,
mempercepat proses pengambilan informasi, dan memudahkan dalam memproses datadata tersebut.
Penulis menggunakan dua jenis kuesioner dalam menjawab hipotesis yang telah
dijelaskan sebelumnya. Masing-masing kuesioner mempunyai tujuan yang berbeda
sehingga antar kuesioner akan saling melengkapi. Secara umum, perangkat dari kuesioner
yang telah disiapkan oleh penulis terdiri dari:
1. Informasi mengenai produk, harga, dan diskon yang diberikan oleh ritel kepada
responden.
24
25
product evaluation. Hal ini dikarenakan antara lain skala Likert mempunyai struktur
jawaban tertutup dan terbatas pada jumlah jawaban tertentu (5,7, atau 9) sehingga bila
diterapkan pada penelitian kali ini, yang membagi kuesioner menjadi 5 tipe diskon, akan
membentuk pola yang tidak signifikan. Berdasarkan hal tersebut, penulis memutuskan
untuk mengganti alat ukur dengan continuous rating scale dan mengambil data ulang untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada bagian product evaluation dimana jawaban dari
responden berupa jawaban terbuka dengan skala antara 0 (paling rendah) dan 100 (paling
tinggi). Adapun pertanyaan yang diajukan pada jawaban yang menggunakan continuous
rating scale sama dengan pertanyaan yang diajukan pada jawaban yang menggunakan
skala Likert. Bagian empat adalah purchase intention. Pada bagian ini akan diukur
persentase keinginan seseorang dalam membeli produk tas laptop tersebut dengan harga
yang telah didiskon. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka dimana responden
mengisi kolom persentase yang disediakan.
Bagian terakhir merupakan bagian profil responden. Pada bagian ini akan diukur
persentase keinginan seseorang dalam membeli produk tas laptop tersebut dengan harga
yang telah didiskon. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka dimana responden
mengisi kolom persentase yang disediakan.
26
direpresentasikan oleh lima pilihan jawaban, dua jawaban dengan persepsi positif yaitu:
Produsen melakukan kegiatan produksi dengan efisien, sehingga dapat menawarkan harga
yang lebih murah dan Ini adalah promosi untuk meningkatkan brand equity terhadap
produsen, dua jawaban dengan persepsi netral yaitu: produk tidak terjual seperti yang
direncanakan dan produk mengalami kelebihan stok dan satu jawaban dengan persepsi
negatif yaitu: produk ini bermasalah.
Quality
Usefulness
Aesthetic Value
Purchase
Intention
Reason
Variabel
Demography
Pertanyaan
Continuous
Rating Scale
Continuous
Rating Scale
Continuous
Rating Scale
Continuous
Rating Scale
Multiple Choice
Openned
Question
Data
Scale
Scale
Scale
Scale
Nominal
Nominal
produk tersebut. Adapun terdapat variabel diskon yang digunakan sebagai stimulus dan
27
dapat berperan untuk meningkatkan atau menurunkan penilaian dan keinginan membeli
dari responden.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dan yang dilakukan oleh
Amir dan Dawson terletak pada konstruk pertanyaan. Pada variabel dependen attitude
toward product, Amir dan Dawson menggunakan satu pernyataan untuk masing-masing
variabel yang akan diukur, yaitu variabel quality, usefulness dan aesthetic value.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, variabel dependen attitude toward
product yang terdiri dari quality, usefulness dan aesthetic value diukur dengan
menggunakan item pertanyaan yang telah dikembangkan sebelumnya melalui penelitian
yang dibuat oleh Suri, Manchanda, dan Kohli (2002) dan penelitian yang dibuat oleh Wong
Sung Kim (2001).
28
29
para responden, penulis menggunakan metode analisis Two Way ANOVA (Analysis of
Variance). ANOVA merupakan alat statistik yang dapat menguji perbedaan pada lebih dari
dua kelompok sampel. Esensi dari penggunaan alat uji ANOVA adalah untuk mengetahui
apakah ada perbedaan yang signifikan (jelas) antara rata-rata hitung tiga kelompok data
atau lebih (Singgih; 2006). Penulis menggunakan alat uji ANOVA pada penelitian ini
karena memenuhi tiga syarat utama ANOVA, yaitu:
1. Populasi yang akan diuji berdistribusi normal atau setidaknya homoscedastic
(memiliki varians yang sama).
2. Mempunyai lebih dari dua kelompok sampel. Pada penelitian ini, kelompok sampel
yang digunakan adalah sebanyak lima kelompok yang dibedakan berdasarkan
diskon yang diterapkan pada masing-masing kelompok.
3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain. Pada penelitian kali ini,
responden yang telah menjadi bagian dari satu kelompok tidak dapat menjadi
anggota kelompok yang lain.
30