Definisi
Acetaminophen (paracetamol, N-acetyl-p-aminophenol, tylenol, dan yang
lainnya) merupakan metabolit aktif dari phenaletin, jadi disebut coal tar analgetic.
Acetaminophen merupakan alternatif yang efektif untuk pengganti aspirin sebagai
analgetik-antipiretik. Bagaimanapun juga, acetaminophen ini tidak seperti aspirin,
aktivitas antiinflamasinya rendah dan tidak bekerja sebagai agen yang berguna
untuk mengobati kondisi inflamasi. Karena acetaminophen sangat toleran, maka
obat ini memiliki kekurangan dan obat ini juga dijual bebas dipasaran tanpa perlu
menggunakan resep. Overdosis akut acetaminophen dapat menyebabkan
kerusakan hati yang fatal, keracunan, dan kematian, hal ini telah berkembang
pesat dalam beberapa tahun terkahir ini.
Farmakokinetik
Parasetamol cepat diabsorbsi dari saluran pencernaan, dengan kadar serum
puncak dicapai dalam 30-60 menit. Waktu paruh kira-kira 2 jam. Metabolisme di
hati, sekitar 3 % diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dan 80-90 %
dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam sulfurik kemudian diekskresi
melalui urin dalam satu hari pertama; sebagian dihidroksilasi menjadi N asetil
benzokuinon yang sangat reaktif dan berpotensi menjadi metabolit berbahaya.
Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation menjadi
substansi nontoksik. Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari protein
hati.
Farmakodinamik
Efek analgesik Parasetamol dan Fenasetin serupa dengan Salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya
menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek
sentral seperti salisilat. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu
Parasetamol dan Fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol
perifer.
Inilah
yang
menyebabkan
Parasetamol
hanya
Efek Samping
Pada dosis yang direkomendasikan, paracetamol tidak mengiritasi
lambung, setelah koagulasi darah sebanyak pada NSAIDs, atau mempengaruhi
fungsi ginjal. Bagaimanapun, penelitian telah menunjukan bahwa penggunaan
dosis tinggi (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan kerusakan pada
bagian atas gastrointestinal seperti pendarahan pada lambung. Paracetamol
aman dikonsumsi oleh wanita hamil, dan tidak memberikan efek penutupan
ductus arterious pada janin seperti NSAID. Tidak seperti aspirin, obat ini aman
bagi anak-anak.
Seperti NSAIDs dan tidak seperti analgesik opioid, paracetamol tidak
ditemukan sebagai penyebab euphoria atau yang lainnya. Walaupun
paracetamol dan NSAIDs dapat membahayakan hati, mereka tidak menunjukan
kemungkinan adiksi, ketergantungan, toleransi, dan penarikan. Paracetaml
dalam kombinasi dengan opioid yang lemah, lebih mirip dengan NSAID dapat
digunakan untuk sakit kepala, walaupun tidak seperti ergotamine atau triptans
yang digunakan untuk migrain.
Dosis
Parasetamol termasuk aman dikonsumsi tanpa efek candu seperti obat
narkotika. Untuk orang dewasa umumnya dosis dikonsumsi sebesar 500mg,
bisa dilihat pada komposisi berbagai merek obat pilek kandungan
Asetaminofen ini antara 400-600mg selain kandungan lain dalam kadar rendah,
tergantung merek obatnya. Meskipun aman jangan mengkonsumsi Parasetamol
lebih dari 5 gram dalam sehari, apalagi untuk seorang pecandu alkohol, malah
bisa menyebabkan kerusakan liver.
Sediaan
1) Tablet 500 mg.
2) Sirup yang mengandung 120 mg / 5 ml.
3) Terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap, dalam bentuk tablet atau cairan.
Sumber:
1. Farmakologi dan Terapi. Ed.5. FKUI. 2007
2. Katzung,BG. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed.2006
3. Goodman gilman's. the pharmacological basis of therapeutics. 11th ed.
McGraw-Hill Companies. 2006