Anda di halaman 1dari 3

Hubungan antara dosis obat dengan efek yang ditimbulkan di klinik biasanya

cukup kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhi. Baik pada hewan maupun
penderita, respon efek yang timbul biasanya meningkat secara proporsional sesuai
dengan besarnya dosis obatyang diberikan. Namun dengan bertambahnya dosis
obat, peningkatan respon akan berkurang dan akhirnya tercapai dosis dimana
respon tidak bisa ditingkatkan lagi. Apabila dosinya ditingkatkan lagi, maka yang
terjadi adalah timbulnya efek toksik sampai efek letal. Bila dosis yang diperlukan
untuk menghasilkan respon spesifik ditentukan dalam populasi subyek penelitian
yang besar, akan didapat hubungan dosis respon sebagai berikut :

100%
Efektif

Letal

50%

10

20

40

80

160

320

Dosis

Jika dibuat grafik log. Dosis, hasilnya berupa kurva sigmoid sebagai berikut :

Efektif

Letal

100%

50%

10

20

40

80

160

320

Dosis

Dosis Efektif Median (ED-50) dan Dosis Letal Median (LD-50) dapat diperoleh
dari data tersebut. Melalui kurva tersebut juga dapat ditentukan batas keamanan
(Margin of Safety) dari obat tertentu yang digunakan untuk menghasilkun suatu efek
spesifik. Suatu ukuran yang menghubungkan dosis obat dengan efek yang fidak
diharapkan disebut Indeks Terapeutic. ED-50 : Dosis obat yang menyebabkan
terjadinya suatu efek tertentu p ada 50 % hewan percobaan, LD-50 : Dosis obat yang
menyebabkan terjadinya kematianpada hubungan dosis dan efek yang terjadi dalam
pengobatan. IndeksTerapi: nilai keamanan suatu obat, ditentukan dengan rumus IT
ED5O. Pada percobaan binatang, Indeks Terapeutik didefinisikan sebagai rasio antara
LD-50 terhadap ED-50 untuk efek tertentu yang dituju dalam pengobatan. Tentu saja

Indeks Terapeutik pada manusia tidak pernah diketahui dengan pasti, tetapi hasil
percobaan pada binatang dapat digunakan dalam memperkirakan efektifitas suatu
obat dalam pengobatan di klinik.
Menurut teori pendudukan reseptor (receptors occupancy), intensitas efek
obat berbanding lurus dengan fraksi reseptor yang diduduki atau diikatnya, dan
intensitas efek mencapai maksimal jika seluruh reseptor diduduki oleh obat.
Hubungan antara dosis dengan efek sesunghnya tidak sesederhana itu,
banyak juga yang kompleks. Walaupun demikan suatu kurva kompleks dapat
diuraikan ke dalam kurva sederhana untuk masing-masing komponennya. Kurva
sederhana ini bagaimanapun bentuknya selalu mempunyai 4 variable karakteristik,
yaitu potensi, kecuraman (slope), efek maksimal, dan variasi biologik.
Potensi menunjukkan kisaran dosis obat yang menimbulkan efek. Besarnya
ditentukan oleh (1) kadar obat yang mencapai reseptor dan (2) afinitas obat
terhadap reseptornya. Variable ini relatif tidak penting karena dalam klinik
digunakan dosis yang sesuai dengan potensinya. Hanya, jika potensinya rendah akan
merugikan karena dosis yang dibutuhkan tinggi.
Efek meksimal atau efektivitas adalah respon maksimal yang dapat
ditimbulkan oleh obat jika diberikan pada dosis yang tinggi. Ini ditentuka oleh
aktivitas intrinsik obat dan ditunjukkan oleh plateu. Tapi dalam klinik dosis obat
dibatasi oleh timbulnya efek yang tidak diinginkan; dalam hal ini efek maksimal yang
dicapai dalam klinik kurang dari efek maksimal sesungguhnya. Ini merupakan
variable penting. Misalnya morfindan aspirin berbeda damal efek maksimalnya
sebagai analgesik, efektivitas obat tidak selalu bergantung apa potensinya.
Slope atau kemiringan log DEC merupakan variable penting karena
menunjukan batas keamanan obat. Slope obat yang curam misalnya untuk
fenobarbital, menunjukan bahwa dosis yang menimbulkan komahanya sedikit lebih
tinggi dari dosis yang menimbulkan sedasi,

Intensitas waktu

Variasi biologi adalah variasi antar individu dalam besarnya respons terhadap
dosis obat yang sama pada populasi yang sama. Suatu graded DEC hanya berlaku
untuk satu orang dalam satu waktu, tapi dapat juga merupakan nilai rata-rata dari
populasi.
Efek maksimal

Variabilitas
Potensi
Log Dosis

Gambar tersebut menunjukan


bahwa untuk menimbulkan efek
obat dengan intensitas tertentu
pada populasi diperlukan kisaran
satu
dosis.
Garis
vertikal
menunjukkan bahwa pemberian
obat dengan dosis tertentu pada
populasi akan menimbulkan suatu
kisaran intensitas efek.

Anda mungkin juga menyukai