Anda di halaman 1dari 1

Penyebaran populasi pada saat masa glasiasi di perkurakan terdapat pada daerah

tropis. Karena daerah tropis adalah daerah yang tidak terlalu besar terkena efek
glasiasi sehingga daerah ini masih bisa digunakan sebagai tempat tinggal.
Dalam pencarian The Missing Link untuk spesifikasi tempatnya masih terdapat
perbedaan dari para ahli. Ada ahli yang berpendapat bahwa The Missing Link itu
berada di Afrika da nada yang berpendapat di Asia maupun Afrika. Dan akhirnya
ditemukanlah Pithecantropis Africanus di Afrika, kemudian ditemukan pula
Pithecantropus erectus di daerah Sangiran, Indonesia, sehingga terjawablah
pendapat dua ahli tersebut dan mulai terbuka lebar untuk mengetahui The Missing
Link tersebut.
Berbicara mengenai fosil Pithecantropus erectus yang ditemukan di daerah
Sangiran memang sedikit tanda Tanya untuk kita. Karena seperti yang telah kita
ketahui bahwa Indonesia itu daerah tropis yang sangat rentan sekali dengan
pelapukan. Ini semua dikarenakan di Sangiran terdapat suatu lapisan lempung yang
menutup organisme yang ada di daerah tersebut, sehingga proses pemfosilan
tersebut dapat terjadi. Karena lapisan tersebut sangat sulit ditembus oleh air,
sehingga proses pemfosilan tersebut terjadi.
Jika kita berbicara mengenai lapisan pasti kita juga tidak akan lepas dari
pembicaraan yang namanya morfoogi. Begitu juga dengan daerah Sangiran ini.
Daerah ini berbentuk kubah sehingga sering disebut dengan daerah kubah Sangiran
(Sangiran dome)
Menurut beberap ahali kubah sangiran itu terbentuk karena adanya gaya tektovulkanik yang diberikan oleh Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dui bagian barat
Sangiran dan Gunung Lawu yang berada di sebelah timur Sangiran. Keuda gaya ini
bekerja dengan arah yang saling berlawanan dan di tengah gaya-gaya tersebut
adalah daerah Sangiran sehingga terbentuklah struktur yang berupa kubah pada
daerah tersebut. Selain itu ada pendapat lain juga bahwa kubah Sangiran itu
terbentuk akibat gaya tumbukan lempeng Australia yang menumbuk Pulau Jawa.
Dan menurut Bapak Didit kemungkinan kubah itu terbentuk dari kedua proses
tersebut.
Kubah di daerah Sangiran itu terdiri dari ebrbagai macam lapisan batuan. Dan
daerah puncak kubah ini adalah daerah yang rentan terhadap erosi, sehingga
akhirnya menjalani pengerosian sehingga bentuk kubah ini menjadi cekung,
dikarenakan hasil erosi tersebut seingga lapisan-lapisan batuan yhang ada di
daerah ini menjadi tersingkap jika diurutkan dari tua ke mudia, lapisan itu berupa
Formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh, dan Notopuro. Dan lewat erosi ini pula dapat
ditentukan jejak kehidupan karena ditemukan banyuak fosil

Anda mungkin juga menyukai