KELAS :XII GB 1
3. elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan
sejumlah tertentu energi. perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai
penyerapan energi. sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai
pelepasan energi.
Sejarah
Di awal abad 20 percobaan oleh Ernest rutherford telah dapat menunjukkan bahwa atom terdiri
dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan
bermuatan positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian
membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rtherford
tahun 1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan. Sebagai
contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi
elektromagnetik ketika sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron
kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini
terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun percobaan
pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang dilalukan dalam suatu
gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom-atom gas
memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap
yang diskret.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan gerak elektron di
dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913 dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang
terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap
orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada
jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana
mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang
tidak meluruh.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik tidak berlaku
pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu bentuk mekanika baru, atau
mekanika kuantum, menggambarkan gerak elektron di sekitar inti. Namun demikian, model
elektron yang bergerak dalam orbit yang terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian digantikan
oleh model gerak elektron yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan
Austria Erwin Schrodinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg
Point-point penting lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya, perbedaan energi dibawa
(atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal cahaya (disebut sebagai foton) yang
memiliki energi sama dengan perbedaan energi antara kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga terkuantisasi (diskret) dari
momentum sudut orbital, L menurut persamaan
dimana n = 1,2,3, dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah konstanta
Plank.
Point (2) menyatakan bahwa harga terendah dari n adalah 1. Ini berhubungan dengan radius
terkecil yang mungkin yaitu 0.0529 nm. Radius ini dikenal sebagai radius Bohr. Sekali elektron
berada pada orbit ini, dia tidak akan mungkin bertambah lebih dekat lagi ke proton.
B. Sinar Beta ()
Sinar beta adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom dan bermuatan negatif . Oleh karena
sangat kecil, partikel ini dapat dianggap tidak bermassa.Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah.
Dalam medan magnet, sinar ini membelok ke arah kutub positif. Sinar beta disebut juga elektron
berkecepatan tinggi karena bergerak dengan kecepatan tinggi.
C. Sinar Gama ()
Sinar gama merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermassa,Sinar ini dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti pemancaran sinar
beta atau alfa. Sinar gama memiliki daya tembus yang sangat besar, paling besar di antara sinar
radioaktif tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar ini tidak bermuatan listrik sehingga tidak
dapat dibelokkan oleh medan listrik.