Anda di halaman 1dari 39

PENDUGAAN/PRAKIRAAN

DAMPAK LINGKUNGAN
UDARA
Kelompok 5

Esa Ambarwati
Ninin Suryani
Sri Budi Lestari
Yasmin
Yolanda Holinda Sari

Kelompok 6
Irma Fitriyani
Tresna Puspa Herdani
Oktaviani Hapsari
Rizki Fauziah

OUTLINE
1. PERUBAHAN KUALITAS UDARA
Polutan udara
Pencemaran udara
Boks: Baku mutu udara ambien
Dampak perubahan kualitas udara
2. PRAKIRAAN DAMPAK KUALITAS UDARA
Output Prakiraan Dampak
Boks: Kedalaman Prakiraan Dampak
Kegiatan wajib prakiraan dampak
Dampak penting hipotetik
Penilaian dampak
3. TAHAPAN PRAKIRAAN DAMPAK KUALITAS UDARA

A. PERUBAHAN KUALITAS
UDARA
Udara di sekeliling kita, atau udara ambien,
memiliki kualitas yang mudah berubah.
Intensitas perubahannya dipengaruhi oleh
interaksi antar berbagai polutan yang dilepas
ke udara ambien dengan faktor-faktor
meteorologis (angin, suhu, hujan, cahaya
matahari).

Ninin

1. POLUTAN UDARA

Ninin

POLUTAN PRIMER DAN POLUTAN


SEKUNDER
Polutan primer adalah polutan-polutan yang diemisikan
langsung dari sumbernya, baik itu berasal dari
sumber alamiah seperti badai, letusan gunung berapi,
semburan gas alam dari tanah
kegiatan-kegiatan manusia
Contoh dari polutan primer adalah CO, SO2, Cl2, dan
debu.
Di dalam udara ambien, sebagian polutan primer akan
mempertahankan bentuk senyawa aslinya.
Sementara itu sebagian lagi akan berubah bentuk
sebagai akibat adanya interaksi dengan sesama polutan
atau dengan unsur atmosfer.
Polutan-polutan yang terjadi akibat interaksi dan reaksi itu
dinamakan polutan sekunder.
Contohnya adalah O3 (ozon) dan PAN (peroxyacetyl
nitrate) yang terbentuk dari reaksi HC, NOx, dan oksigen.
Ninin

Ninin

2. PENCEMARAN UDARA
Masuknya polutan ke dalam udara selalu
menyebabkan perubahan kualitas udara.
Walau demikian, masukan polutan tersebut
tidak selalu dapat menyebabkan pencemaran
udara.

Mengacu pada definisi resminya, pencemaran


udara baru terjadi jika masukan polutan
menyebabkan mutu udara turun sampai ke
tingkatan
yang
menyebabkan
fungsinya
terhambat. Misalnya, sampai ke tingkatan di
mana kesehatan manusia terganggu, atau
lingkungan tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
Tari

Untuk
mempermudah
penilaian
atas
tercemar-tidaknya
udara,
kita
dapat
membandingkan kualitas udara dengan
BMUA.
Jika konsentrasi suatu polutan dalam udara
ambien sudah melampaui nilai baku mutunya,
kita dapat menyatakan bahwa udara sudah
tercemar.
Sebagai contoh, udara yang memiliki
kandungan SO2 (1 jam) = 1.250 g/Nm3 dapat
dianggap sudah tercemar karena nilai itu
sudah melebihi nilai BMUA dari SO2 (1 jam)
yang nilainya 900 g/Nm3.
Tari

Tari

Tari

Tari

Esa

Esa

3. DAMPAK PERUBAHAN
KUALITAS UDARA

Esa

Esa

Yasmin

B. PRAKIRAAN DAMPAK
KUALITAS UDARA

Yasmin

Yasmin

1. OUTPUT PRAKIRAAN
DAMPAK
Output prakiraan dampak kualitas udara
merupakan konfirmasi dan pendalaman
informasi dari jenis serta besaran (magnitude)
dampak penting hipotetik yang sudah
ditentukan sebelumnya.

Yasmin

OUTPUT PRAKIRAAN DAMPAK


DITAMPILKAN SEBAGAI:
1. Tabel Output Prakiraan Dampak Kualitas Udara
Tabel ini berisi nilai konsentrasi sebaran polutan
maksimal (CMAX) dan nilai konsentrasi ambien polutan
maksimal (CMAX) yang kemungkinan terjadi di lokasilokasi objek penerima dampak.
Perlu-tidaknya tabel itu mencantumkan kedua jenis nilai
konsentrasi tersebut ditentukan oleh tingkat kedalaman
prakiraan dampak yang dipilih.

Nilai-nilai konsentrasi dihitung berdasarkan kondisi


kejadian terburuk
Tiap jenis polutan penting yang diemisikan harus
memiliki tabelnya sendiri.
Tabel juga dibuat untuk tiap tahun prakiraan
Yolanda

2. Peta Isopleth Semburan


Peta
ini
dibuat
untuk
menunjukkan
peningkatan konsentrasi polutan (C) di
wilayah sekitar sumber emisi sebagai akibat
adanya emisi polutan yang bergerak
mengikuti tiupan angin dominan.
Garis-garis isopleth nantinya akan memiliki
wujud seperti bola semburan (plume).
Nilai-nilai peningkatan konsentrasi dihitung
berdasarkan kondisi kejadian rata-rata.
Tiap jenis polutan penting yang diemisikan
harus memiliki peta isoplethnya sendiri.
Yolanda

3. Peta Isopleth Wilayah Sebaran


Peta ini dibuat untuk menunjukkan pola
peningkatan sebaran polutan dalam kondisi
rata-rata di seluruh wilayah sebaran dampak.
Nilai-nilai peningkatan konsentrasi dihitung
berdasarkan kondisi kejadian rata-rata.
Tiap jenis polutan penting yang diemisikan
harus memiliki peta isopleth-nya sendiri

Yolanda

LANJUTAN
Output prakiraan dampak juga perlu
disertai
dengan
informasi
mengenai
frekuensi, durasi, dan kontinuitas dari
dampak yang akan terjadi.
Informasi tersebut dibutuhkan agar pihakpihak berkepentingan mengetahui bahwa
suatu output prakiraan dampak hanya
terjadi dalam rentang waktu dan kondisi
tertentu saja.

Yolanda

Rizki

Rizki

2. KEGIATAN WAJIB PRAKIRAAN


DAMPAK

Prakiraan dampak kualitas udara perlu


dilakukan jika suatu rencana kegiatan Wajib
AMDAL memiliki satu atau lebih komponen
kegiatan yang akan mengemisikan polutan
dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk
mempengaruhi kualitas udara secara signifikan.
Jika rencana kegiatan kita tidak mengemisikan
polutan yang dapat menimbulkan dampak
penting, berdasarkan hasil evaluasi dampak
pada proses pelingkupan, prakiraan dampak
kualitas udara tidak perlu kita lakukan.
Rizki

LANJUTAN
Prakiraan dampak kualitas udara seringkali
juga tetap perlu dilakukan untuk suatu sumber
komponen kegiatan walau emisinya diduga
akan berada di bawah nilai BMUA-nya.
Walau
konsentrasinya
kecil,
komponen
kegiatan itu mungkin saja akan mengemisikan
polutan dalam jumlah yang besar.
Dengan laju emisi yang tinggi, emisi polutan
tersebut
tetap
mungkin
mempengaruhi
kualitas udara ambien secara signifikan.

Rizki

3. DAMPAK PENTING HIPOTETIK


Prakiraan dampak dalam ANDAL harus
dilakukan berdasarkan dugaan (hipotesa)
dampak penting yang sudah disepakati
sebelumnya oleh Komisi Penilai AMDAL.

Tresna

Suatu dampak penting hipotetik setidaknya harus


menyebutkan:
1. Komponen kegiatan penyebab dampak; Biasa disebut
juga sebagai sumber dampak. Untuk kepentingan
prakiraan dampak kualitas udara, sumber dampak
adalah emisi polutan yang dikeluarkan dari suatu
sumber
emisi.
2. Komponen lingkungan terkena dampak; Yaitu kualitas
udara ambien dari suatu wilayah. Untuk prakiraan
dampak Tingkat 3, kita perlu menyebutkan objek
terkena dampak dari berubahnya kualitas udara
sebagai komponen lingkungan yang terkena dampak.

Tresna

LANJUTAN
Dampak
penting
hipotetik,
sesuai
Pedoman
Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Peraturan Menteri LH No. 08 Tahun 2006), perlu
diklasifikasikan dan diberikan tingkat prioritasnya.
Tingkat prioritas tersebut
akan mempengaruhi
penentuan kedalaman prakiraan dampak dari suatu
dampak penting hipotetik.
Dampak penting hipotetik dengan prioritas rendah
dapat saja menggunakan prakiraan Tingkat 1.

Sebaliknya, dampak penting hipotetik dengan prioritas


tinggi sebaiknya menggunakan prakiraan Tingkat 3.

Tresna

Tresna

4. PENILAIAN DAMPAK
Kriteria penilaian yang dapat digunakan
antara lain adalah
BMUA
nilai Tambahan Polutan Maksimal
nilai Indeks Standar Pencemaran Udara
(ISPU)
luas wilayah yang kualitas udaranya akan
berubah secara signifikan
jumlah manusia terkena dampak, dan
sebagainya.
Irma

Penyimpulan penting-tidaknya suatu dampak juga


mempertimbangkan besaran dampak yang dapat terjadi.

Besaran

dampak

membandingkan

hasil

tersebut
prakiraan

dihitung
kualitas

dengan
udara

(jika

komponen kegiatan jadi dilaksanakan) dengan rona dasar

kualitas

udara

(background

concentration)

di

tahun

prakiraan yang sama.


Untuk mendapatkan rona dasar kualitas udara di suatu
tahun prakiraan, perlu dilakukan prakiraan kualitas udara
dengan asumsi bahwa komponen kegiatan tersebut tidak
dilaksanakan (prakiraan nir-kegiatan).

LANJUTAN
Output prakiraan dampak juga perlu dinilai untuk sifat
pengaruh
dampak-nya
(penilaian
positif
atau
negatifnya dampak penting)
Suatu komponen kegiatan dinilai dapat membawa
dampak negatif, jika emisi polutannya diduga akan
menyebabkan kualitas udara menjadi lebih buruk.
Sebaliknya, komponen kegiatan itu dinilai dapat
berdampak positif, jika emisi polutannya diduga akan
menyebabkan kualitas udara menjadi lebih baik.
Tentunya jika dibandingkan dengan kualitas udara di
waktu kajian (tahun prakiraan) yang sama.

Irma

Okta

C. TAHAPAN PRAKIRAAN DAMPAK


KUALITAS UDARA
Mengacu ke tatalaksana pengerjaan AMDAL,
kedua tahap awal dalam diagram berikut
merupakan bagian dari proses pelingkupan.
Hasilnya dituangkan sebagai bagian dari
dokumen KA-ANDAL.
Tahap-tahap selanjutnya merupakan bagian dari
proses prakiraan dampak yang baik proses
maupun outputnya dituangkan sebagai bagian
dari dokumen ANDAL.

Okta

Okta

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai