Anda di halaman 1dari 12

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang


akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan
tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan
jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan kenagan dapat memuaskan kebutuhan
informasional pihak yang dituju, agar pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau
mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan.
A.

PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA


FASB merinci pemakai potensial yang dituju oleh pelaporan keuangan yaitu: owners,
lenders, suppliers, potential investors and creditors, employers, management, directors,
customers, financial analysis and advisors, brokers, underwriters, stock exchange, lawyers,
economists, taxing authorities, regulatory authorities, legislators, financial press and reporting
agencies, labor unions, trade associations, business researchers, teachers and students, and the
public.
Kepentingan

pemakai

juga

beragam,

antara

lain

adalah

pertanggungjawaban,

kebermanfaatan keputusan, riset keuangan dan pasar, penentuan tarif, penentuan pajak,
pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomik dan pengukuran kinerja
entitas. Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus dipertimbangkan dalam penentuan
tujuan pelaporan keuangan. Karakteristik pemakai antara lain kedudukan pemakai terhadap
entitas pelapor (akses terhadap informasi) dan tingkat pengetahuan pemakai tentang bisnis dan
ekonomi.
Dengan masalah di atas, Most menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan tujuan
penyediaan informasi (pelaporan keuangan), yaitu:
1.

Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacammacam kepentingan keputusan, atau

2.

Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan


tertentu yang diketahui (teridentifikasi).

B.

ASPEK SOSIAL TUJUAN DALAM PELAPORAN


Sebagai teknologi, pelaporan keuangan dalam suatu negara harus direkayasa sehingga
tujuan sosial dan ekonomik negara tercapai. Tujuan nasional dapat tercapai apabila kegiatan
individual

dengan

berbagai

motivasi

untuk

mencapati

tujuan

individualnya

jugamemaksimumkan tujuan negara. Dengan kata lain, terjadi keselarasan (kongruensi) antara
tujuan/perilaku ekonomik individual yang membentuk masyarakat dan tujuan ekonomik negara.
Bila tujuan masyarakat harus dicapai, tujuan siapa yang harus diperhatikan? Berkaitan
dengan ini, Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi tiga maca tujuan kegiatan sosial/masyarakat
(social activity) dan implikasinya terhadap penentuan tujauan pelaporan keuangan yaitu :
1. tujuan fungsional
2. tujuan bersama
3. tujuan kelompok dominan.

C.
-

PERKEMBANGAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Tujuan Versi ASOBAT
Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite eksekutif AAA tidak secara spesifik
mengidentifikasi pihak pemakai laporan keuangan. Komite ini mendefinisi tujuan pelaporan
keuangan dengan menunjukkan manfaatnya untuk:

1.

Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya (alam, fisis,


manusia, dan finansial) yang terbatas.

2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara efektif.
3. Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen.
4.

Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.


Karena pihak yang dituju tidak jelas,dapat dikatakan bahwa ASOBAT sebenarnya mendefinisi
tujuan pelaporan atas dasar tujuan fungsional.

Tujuan Versi APB No. 4


Tujuan pelaporan keuangan yang dicanangkan dalam APB No. 4 secara umum dinyatakan
sebagai berikut : the basic purposes of financial accounting and financial statements is to provide
financial information about individual usiness enterprises that is useful in making economic
decisions. APB No. 4 memuat dua tujuan pelaporan yaitu tujuan umum (general objectives) dan

tujuan kualitatif (qualitative objectives). Tujuan di atas merupakan tujuan umum yang dijadikan
dasar untuk menentukan kandungan informasi akuntansi.
-

Tujuan Versi Trueblood Committee


Tujuan pelaporan yang diajukan oleh komite Trueblood tidak jauh berbeda dengan tujuan dalam
ASOBAT maupun APB No. 4 kecuali bahwa tujuan dalam laporan komite Trueblood lebih rinci
dan mengidentifikasi aspek-aspek tujuan. Dua hal penting yang ditekankan oleh komite ini
adalah daya melaba (earnings power) dan elemen aliran kas (cash flows).

Tujuan Pelaporan Keuangan FASB


FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan pikiran yaitu bahwa:

1.

Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hukum, politis, dan sosial
tempat akuntansi diterapkan.

2.

Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi yang
dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporan keuangan.

3.

Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari terlalu umumnya informasi
akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan informasionalnya.

II.

KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI


Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai
beberapa karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif
tersebut akan membedakan informasi yang

bermanfaat dengan informasi yang kurang

bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan
perusahaan, karakteristik-karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar pertimbangan
pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan.
Menurut

Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari

informasi akuntansi adalah sebagai berikut :


1.

Relevan; maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila
dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang
berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu:

a.

Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum
kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan;

b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat
prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan;
c.

Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat
mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

2.

Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas

dari kesalahan dan

penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya.
Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
a.

Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang
dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan
berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode
yang sama oleh pihak independen;

b.

Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan
diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya;

c.

Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum
para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu
para pemakai khusus informasi.

3.

Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan menyajikan


kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar

dan perbedaan dasar dalam

perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur
akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.
5. Ketepatwaktuan (timeliness); adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saati
dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
Tersedianya informasi lama setelah suatu kejadian yang memerlukan tanggapan atau keputusan
berlalu menjadikan informasi tersebut tidak punya nilai lagi.
6.

Ketepatan Penyimbolan (representational faithfulness); adalah kesesuaian atau kecocokan antara


pengukur atau deskripsi (representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi. Dalam
akuntansi, fenomena yang ingin direpresentasi adalah kondisi fisis, kondisi keuangan dan
kegiatan ekonomik badan usaha berupa sumber ekonomik, kewajiban keuangan dan transaksi
atau kejadian yang mengubah sumber ekonomik dan kewajiban tersebut.

7.

Keterujian (verifiability); adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakin yang tinggi
kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara
independen ketepatan penyimbolan (kebenaran/validitas informasi).

8. Kenetralan (neutrality); adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan


(unbiasedness) dalam perlakuan akuntansi.
9. Materialitas (materiality); adalah besar kecilnya magnituda suatu penghilangan (omission) atau
penyalahsajian (misstatement) informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa
pertimbangan seorang bijaksana yang mengandalkan diri pada informasi tersebut berubah atau
terpengaruh oleh penghilangan/pengabaian atau penyalahsajian tersebut.

III.

ELEMEN-ELEMEN STATEMEN KEUANGAN


Atas dasar karakteristik kualitatif informasi (keterandalan, khususnya ketepatan
penyimbolan dan keberpautan), tujuan pelaporan keuangan (informasi semantik yang harus
dilaporkan), FASB mengidentifikasi elemen-elemen spesifik penting sebagai berikut:
Untuk entitas bisnis:
Aset (assets)
Kewajiban (liabilities)
Ekuitas (Equities) atau aset bersih (net assets) untuk entitas non bisnis
Investasi oleh pemilik (investments by owners)
Distribusi ke pemilik (distributions by owners)
Laba komprehensif (comprehensive income)
Pendapatan (revenues)
Biaya (expenses)
Untung (gains)
Rugi (losses)
Aliran kas dari kegiatan operasi (cash flows from operationg activities)
Aliran kas dari kegiatan investasi (cash flows from investing activities)
Aliran kas dari kegiatan pendanaan (cash flows from financing activities)
Elemen aset bersih untuk entitas non bisnis
Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)

Aset bersih terbatas takterbatas (unrestricted net assets)

A.
-

DEFINISI ELEMEN
Aset;
manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable) yang diperoleh atau dikuasai oleh
suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.

Kewajiban;
pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan
(obligations) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyerahkan jasa kepada entitas
lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu.

Ekuitas atau aset bersih;


kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya. Dalam
sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan. Ekuitas pemegang
sahamdiklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan

Investasi oleh pemilik;


Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai
dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan
kepemilikan.

Aktiva adalah bentuk

yang paling umum

diterima

sebagai

investasi

oleh pemilik,tetapi investasi ini bisa juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi kewajiban
perusahaan.
-

Distribusi kepada pemilik;


Penurunan aktva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan
aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi
kepada pemilik akan menurunkan kepentingan kepemilikan dalam perusahaan.

Laba komprehensif;
Perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat pentransferan aset, penyerahan jasa,
dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut kepada pemilik. Distribusi ke pemilik
mengurangi hak pemilikan atau ekuitas dalam suatu badan usaha.

Pendapatan;

Aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau penyelesaian/pelunasan
kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa,
atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
-

Biaya;
Aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau penimbulan kewajiban
entitas tersebut (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang, ,
pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama dan
berlanjut dari entitas tersebut.

Untung;
Kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang beasal dari transaksi periferal (ikutan) atau insidental
(kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi
oleh pemilik.

Rugi;
Penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang beasal dari transaksi periferal (ikutan) atau insidental
(kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi
oleh pemilik.

B.

PERUBAHAN POSISI KEUANGAN


Aset, kewajiban dan ekuitas seabgai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal
yaitu kejadian (events), keadaan (circumstances) dan transaksi (transaction). Pengaruh ketiga hal
tersebut dapat terjadi pada tiap elemen aset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua atu tiga
elemen sekaligus. Bila dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi keuangan
akibat tiga hal tersebut dapat dikategorikan menjadi:

1.

Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan perubahan dalam
ekuitas.

2.

Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang dibarengi dengan perubahan dalam ekuitas

3.

Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau kewajiban.

IV.

PENGUKURAN DAN PENGAKUAN

Penentuan dan pendefenisisan elemen berkaitan dengan masalah apa yang harus disajikan
dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja seperangkat penuh statemen keuangan (a full
set of financial statements). Elemen dan pos menjadi bahan penyusunan seperangkat penuh
statemen keuangan. Agar secara teknis penyususnan statemen keuangan dapat dilaksanakan
dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledger ) untuk mencatat hasil
pengukuran. Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam statemen keuangan menjadi
basis untuk menamai akun-akuan (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil pengukuran
dicatat dalam system pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan disajikan via
statemen keuangan (incorporated into financial statements).

A.

PELAPORAN DAN STATEMEN KEUANGAN


Walaupun tujuannya sama, pelaporan keuangan (financial reporting) harus dibedakan dengan
statemen keuangan (financial statements). FASB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah
media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi penyampaian
informasi yang wajib secara luas (mandatory) dan sukarela (voluntary). Lebih dari itu, informasi
tertentu yang bermanfaat mungkin lebih baik (efektif) kalau disajikan melalui statemen keuangan
sementara informasi yang lain akan lebih efektif kalau disajikan melalui media selain statemen
keuangan.

B.

SEPERANGKAT STATEMEN KEUANGAN


Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen statemen keuangan akan menentukan jenis
statemen apa saja yang membentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Sekelompok elemen
akan membentuk jensi statemen keuangan tertentu. FASB menyatakan bahwa seperangkat penuh
statemen keuangan untuk suatu perioda harus menunjukkan informasi:

C.

1.

Posisi keuangan pada akhir perioda tersebut

2.

Laba untuk perioda tersebut

3.

Laba komprehensif untuk perioda tersebut

4.

Aliran kas selama perioda tersebut

5.

Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama perioda tersebut

PENGUKURAN

Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan
dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian atau
keadaan untuk mereprsentasi makna atau atribut objek tersebut. FASB mengidentifikasi atribut
pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya (SFAC No.
5, prg 67):
1.

Kos historis atau perolehan kas historis

2.

Kos sekarang

3.

Nilai pasar sekarang

4.

Nilai terealisasi/pelunasan neto

5.

Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

D.

PENGAKUAN
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen
keuangan sebagaiciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknik, pengakuan berarti pencatatan
secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam sistem
akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam
statemen keuangan.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut:
Definisi (definitions) suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
Keterukuran (measurability) suatu pos harus mempunyai atribut yang terpaut dengan
keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
Keberpautan (relevance) informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk
membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
Keterandalan (reliability) informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan
fenomena, teruji (terverifikasi) dan netral.

V.

NILAI SEKARANG DALAM PENGUKURAN AKUNTANSI


Rerangka pengukuran dan pengakuan sebagaimana dimual dalam SFAC No. 5 telah
dikembangkan dan dilengkapi dengan SFAC No. 7 tentang penggunaan informasi aliran kas dan
nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi. Sebagai komponen rerangka konseptual SFAC No.
7 memberi pedoman yang berisi:

a.
b.

Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.


Prinsip-prinsip umum (general principles) yang melandasi penggunaan nilai sekarang,
terutama bila jumlah rupiah (amounts) aliran kas masa datang, saat terjadinya (timing) atau
keduanya tidak pasti.

A.
-

PENGERTIAN DASAR
Saat Pengukuran;
Terdapat dua saat penting yaitu pengukuran pada sat

pengakuan mula-mula (at initial

recognition) yaitu pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali
akibat transaksi, kejadian atau keadaan, dan pada berbagai saat atau perioda sesudah pengakuan
mula-mula yang disebut dengan pengukuran baru-mulai (fresh-start) yaitu pengukuran dalam
perioda-perioda setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru
yang tidak berkaitan dengan jumlah rupiah sebelumnya.
-

Penentuan Aliran Kas Masa Datang;


Pengukuran atribut suatu pos atau elemen saat ini dapat didasarkan atas aliran kas masa datang.
Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi. Ada beberapa dasar penentuan jumlah rupiah
kas masa datang, yaitu : taksiran atau estimat terbaik adalah jumlah rupiah tunggal yang
paling-boleh (most-likely) dalam suatu kisar beberapa jumlah rupiah estimasian yang mungkin
terjadi. Dalam statistika, jumlah rupiah ini merupakan modus suatu distribusi variabel, aliran
kas estimasian adalah jumlah rupiah tunggal yang akan diterima atau dibayar di masa datang,
aliran kas harapan adalah jumlah (sum) beberapa jumlah rupiah berbobot-probabilitas dalam
suatu kisar jumlah rupiah estimasian yang mungkin terjadi. Dalam statistika, angka ini
merupakan mean atau rata-rata berbobot.

Tujuan Nilai Sekarang Dalam Pengukuran;


Tujuan

penggunaan

nilai

sekarang

dalam

pengukuran

akuntansi

adalah

untuk

menangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa
datang dan untuk mengestimasi nilai wajar. Nilai sekarang dapat menangkap berbedaan
ekonomik antar aliran kas kalau unsur-unsur dipertimbangkan (SFAC No.7,prg 23) :
a.

Suatu estimat aliran kas masa datang atau dalam beberapa kasus yang kompleks, serangkaian
aliran kas masa datang yang tiba pada saat berbeda.

b.

Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam jumlah dan saat tibanya aliran kas
tersebut.

c.

Nilai waktu uang yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas resiko.

d. Harga atau nilai penanggungan resiko atau ketidakpastian yang melekat pada aset atau kewajiban.
e.
-

Faktor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan pasar.


Prinsip-Prinsip Umum;
Prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang dalam mengukur aset
dan kewajiban:

a.

Sedapat-dapatnya aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsi-asumsi
tentang kejadian dan ketakpastian masa datang yang dipertimbangkan dalam memutuskan
apakah memperoleh atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam suatu transaksi tunai yang
bebas.

b.

Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus merefleksi asumsi-asumsi
yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas estimasian agar pengaruh
asumsi tidak berganda atau malahan terabaikan.

c.

Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak berkaitan
dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan.

d.

Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang mungkin terjadi
(possible outcomes) daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi, minimum atau
maksimum.

VI.

MANFAAT DAN KETERBATASAN MODEL


Sebagai suatu model, rerangka konseptual (RK) versi FASB di atas mempunyai manfaat
sebagai sumber acuan untuk mengembangkan hal yang sama untuk lingkungan (negara) yang
lain. Karena konteks lingkungan yang berbeda, RK yang dikembangkan untuk tiap negara dapat
sama atau berbeda bahkan harus berbeda dengan model yang dijadikan acuan. Walaupun
demikian, proses penalaran di balik Rkcukup bersifat umum (universal) sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman berpikir dalam mengembangkan RK baru untuk konteks lingkungan
yang berbeda.

A.

TRANSFER TEKNOLOGI

Transfer teknologi dapat diartikan sebagai transfer proses penalaran dan perekayasaan untuk
menghasilkan produk yang paling efektif untuk mencapai tujuan fungsional akuntansi negara
sasaran. Bila paramaeter yang dipertimbangkan berbeda, tentu saja produk yang dihasilkan akan
berbeda pula walaupun fungsinya sama.

B.

PENGARUH RK FASB
Dalam kenyataannya, RK FASB mempunyai pengaruh (dampak) yang besar dalam
memicu dan melandasi pengembangan RK di beberapa negara lain pada perioda
mengembangkan atau pada perioda setelah RK FASB selesai. Ada berbagai organisasi profesi
dan badan pemerintah yang berusaha untuk mengembangkan rerangka untuk negaranya masingmasing, seperti AARF (Australian Accounting Research Foundation), IASC (International
Accounting Standards Committee), CICA (Canadian Institution of Chartered Accounts, dll.,
namun proses penalaran dan komponen RK yang dikembangkan oleh organisasi-organisasi
tersebut menunjukkan kemiripan dengan RK FASB.

C.

DOKUMEN KEBIJAKAN
Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan atau politis dan bukan
dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya melibatkan
perdebatan atau argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus melibatkan
pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-nilai yang dianut dalam
konteks lingkungan Amerika (value-laden).
Sebagai teknologi, struktur dan proses pemikiran dan penyimpulan untuk menyusun RK
membentu satu kesatuan pengetahuan yang dapat disebut sebagai teori akuntansi dalam
pengertian penalaran logis dan bukan dalam pengertian penjelasan ilmiah. Penalaran logis
bermanfaat untuk mengevaluasi dan membenarkan praktik akuntansi yang sedang berjalan serta
mempengaruhi dan mengembangkan praktik akuntansi di masa datang.

Anda mungkin juga menyukai