Disusun Oleh :
Asti Prasumma
J500090039
Penguji :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ., M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
I. Identitas
Nama
Tn. S
Usia
36 Tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Suku
Jawa
Alamat
Boyolali
Status Pernikahan
Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Tanggal Masuk RS
21 Mei 2014
Tanggal Pemeriksaan
4 Juni 2014
semakin hari ayam dan telur ayamnya hilang. Awalnya pasien mengatakan
ikhlas tapi karena setiap hari selalu hilang akhirnya pasien marah
kemudian mengamuk dan menendang pintu. Pasien yakin telur dan ayam
miliknya hilang karena dicuri tapi pasien tidak tahu siapa yang mencuri.
Pasien sangat yakin bahwa ayam dan telurnya hilang karena dicuri orang
karena pasien mengatakan bahwa sudah selalu mengunci kandang ayam
tersebut. Selain memelihara ayam pasien juga bertani menanam ubi,
pisang, sayuran dan lain- lain. Namun pasien juga mengatakan bahwa
hasil kebunnya selalu hilang, pasien meyakini bahwa hasil panennya
hilang dicuri orang.
Pasien mengaku sebelumnya pernah mondok di RSJD Surakarta pada
tahun 2012. Pada saat itu pasien mengaku dibawa ke RSJD karena pasien
mengamuk. Pasien mengaku mengamuk karena pasien mendengar bisikan
untuk selalu melakukan perbuatan jahat. pasien mengaku dahulu sering
mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk berbuat jahat. Selain
itu bisikan tersebut terkadang memberi tahu pasien tentang kejadian yang
akan terjadi di sekitar pasien Pasien mengaku dahulu sering rajin sholat
tahajud tetapi ketika sholat pasien selalu mendengar bisikan-bisikan yang
menyebabkan pasien kesal dan karena kesal pasien tidak mau sholat lagi.
Selain itu dulu pasien juga sering mencium bau- bau aneh seperti bau amis
tapi pasien yakin bahwa tidak ada benda disekitarnya yang berbau amis.
Pasien mengaku juga sering melihat benda- benda sepertikeris, batu dan
senjata-senjata lainnya tapi pasien tidak pernah menghiraukan dan
memegangnya, pasien hanya membiarkannya saja. Namun sekarang
pasien mengaku sudah tidak sesering itu mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruhnya untuk berbuat jahat.
Pasien juga mengaku dahulu pernah bisa membaca pikiran orang lain
tetapi sekarang sudah tidak bisa. Selain itu pasien juga dahulu merasa apa
yang dia fikirkan orang lain selalu mengetahuinya namun sekarang sudah
3
tidak. Pasien mengaku waktu dulu merupakan orang gak bener karena
dulu pasien merupakan orang yang suka mabuk-mabukan. Namun pasien
mengaku sekarang sudah tobat.
Pasien bercerita bahwa dulu dia bersekolah di SDN 3 Pandayan,
SMPN 17 Surakarta, dan STM Pancasila Surakarta, tetapi pasien sekolah
STM hanya sampai kelas 1 karena pasien sering bolos dikarenakan pasien
malas jika hanya belajar teori. Pasien sempat bekerja di Kalimantan
sebagai tukang bangunan, namun setelah pasien keluar dari RSJD
Surakarta pasien bekerja di rumah ternak dan petani.
Pasien tinggal bersama ayah dan ibunya. Pasien mengaku belum
menikah. Pasien mengaku jarang berbicara dengan ayahnya karena
ayahnya orangnya keras kepala. Pasien mengaku hubungan dengan
tetangganya baik tapi tetangganya takut kepada pasien karena pasien
dulunya orang gak bener.
Pasien mengaku tidak rutin munum obat karena pasien merasa tidak
sakit jadi tidak perlu minum obat.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan kakak ipar pasien Tn.M usia 43
tahun melalui telepon. Pasien dibawa ke IGD RSJD Surakarta pada
tanggal 21 Mei 2014 oleh adik kandung dan kakak ipar pasien dengan
keluhan pasien sering mengamuk merusak barang, marah-marah, sulit
tidur tanpa sebab, dan mengancam akan membunuh keluarganya.
Pasien tinggal serumah bersama ayah dan ibunya. Menurut keterangan
Tn.M, perubahan prilaku pasien mulai terjadi sejak 7 tahun yang lalu.
Perubahan prilaku pasien yang sering mengamuk, marah- marah dan
mengancam akan membunuh keluarganya adalah sejak pasien pulang dari
Kalimantan tujuh tahun yang lalu. Sejak pulang dari Kalimantan, awalnya
pasien rajin sholat dan mengaji tetapi tidak lama kemudian pasien jadi
suka marah-marah tanpa sebab. Namun keluarga tidak mengetahui kenapa
4
: disangkal
b. Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
d. Riwayat kejang
: disangkal
: disangkal
: disangkal
c. Riwayat kejang
: disangkal
: disangkal
: diakui
b. Riwayat alkohol
: diakui (dahulu)
: disangkal
pubertas
perkembangan
seks
sekunder
(sudah
berkembang)
f. Riwayat Kemiliteran
Tidak diketahui
g. Riwayat Hukum
Tidak diketahui
E. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan Gambar:
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: pasien
: tinggal serumah
: meninggal dunia
: senang
2. Afek
: terbatas
3. Keserasian
: tidak serasi
4. Empati
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan, pengetahuan, dan koordinasi : mampu berfungsi sesuai
dengan pendidikan dan intelegensinya
2. Daya Konsentrasi : Baik
3. Orientasi
a. Orang
b. Tempat
c. Waktu
d. Situasi
4. Daya ingat
a. Daya ingat segera : Baik
b. Daya ingat jangka pendek : Baik
c. Daya ingat jangka panjang : Baik
8
: (+) auditorik
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
F. Proses Pikir
1. Bentuk pikir
: Non-realistik
2. Arus Pikir
: koheren
3. Isi Pikir
Gangguan isi pikir
: Waham curiga
G. Pengendalian Impuls
Pasien terkadang tidak mampu mengendalikan dorongan kemarahan
dan keinginannya.
H. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
: terganggu
2. Penilaian realita
: terganggu
I. Tilikan
Derajat 1
J. Taraf Kepercayaan
Secara keseluruhan informasi yang didapat dari pasien dapat
dipercaya.
: Baik
Tanda Vital
: TD 140/90 mmHg
Nadi 81 x/m
RR 20x/m
T0
360 C
Sistem kardiovaskuler
Sistem pernapasan
Sistem muskuloskeletal
Sistem gastrointestinal
Sistem urogenital
Gangguan khusus
B. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi luhur
: baik
3. Fungsi kognitif
: baik
4. Fungsi sensorik
: baik
N N
N N
5. Fungsi Motorik
Kontraksi otot
: baik
tonus
reflek fisiologis
+5 +5
N N
+2 +2
+5 +5
N N
+2 +2
Reflek patologis
-
1. Pemeriksaan Laboratorium
V. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Dari riwayat penyakit sekarang didapatkan pasien laki-laki usia 36 tahun
dengan keluhan utama mengamuk, merusak barang, marah-marah tanpa sebab,
sulit tidur, dan mengancam akan membunuh keluarganya. Perubahan perilaku
pasien mulai terjadi sejak 7 tahun yang lalu. Perubahan prilaku pasien yang
sering mengamuk, marah- marah dan mengancam akan membunuh keluarganya
adalah sejak pasien pulang dari Kalimantan tujuh tahun yang lalu. pasien pernah
dirawat di RSJD Surakarta pada tahun 2012. Setelah keluar dari rumah sakit
pasien sempat sembuh beberapa bulan. Tapi kurang lebih 6 bulan ini pasien
mulai kumat lagi seperti dahulu yang suka marah- marah tanpa sebab, mengamuk
dan mengancam akan membunuh. pasien sejak tamat SMP suka mabukmabukan. Namun setelah pulang dari Kalimantan pasien tidak mabuk-mabukan
lagi. Pasien juga sering keluyuran didesanya. Pasien sulit tidur. Menurut kakak
ipar pasien, pasien sangat susah untuk minum obat.
Pasien mengaku sering mendengar bisikan- bisikan yang menyuruhnya
berbuat jahat. Selain itu pasien merasa ay
Dari status mental didapatkan, kesadaran compos mentis, berubah. Mood
senang, afek terbatas, tidak serasi. Proses pikir, bentuk non-realistik, isi pikir
waham curiga. Pengendalian impuls terganggu, daya nilai terganggu, tilikan
derajat 1. Untuk status internus dan neurologis tidak didapatkan adanya kelainan.
VI. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan psikologis yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya
(impairment) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan
fungsi pekerjaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini
menderita gangguan jiwa.
11
a.
Diagnosis Aksis I
Pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan neurologis tidak ditemukan
adanya kelainan yang dapat melibatkan terjadinya penyakit pada saat ini .
berdasarkan data ini kemungkinan organik sebagai penyebab kelainan
yang menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan jiwa
yang diderita saat ini bisa disingkirkan, sehingga gangguan mental
organik (F00-F09) dapat disingkirkan
Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat penggunaan zat-zat
adiktif dan psikoaktif (merokok) sebelumnya tapi tidak didapatkan
kriteria yang memenuhi, sehingga diagnosis gangguan mental dan
perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Pada anamnesis dan pemeriksaan status mental pasien didapatkan,
kesadaran compos mentis, berubah. Mood senang, afek terbatas, tidak
serasi. Proses pikir, bentuk non-realistik, isi pikir waham curiga.
Pengendalian impuls terganggu, daya nilai terganggu, tilikan derajat 1.
Dari hasil tersebut maka dapat diusulkan diagnosis F20.0 skizofrenia
paranoid.
b.
Diagnosis Aksis II
Belum ada diagnosis
c.
d.
Diagnosis Aksis IV
Berdasarkan
alloanamnesis,
pasien
menunjukkan
gejala
Diagnosis Aksis V
Skala GAF 50-41
12
VII.
Diagnostik Multiaksial
a. Aksis I
b. Aksis II
c. Aksis III
d. Aksis IV
e. Aksis V
: GAF 50-41
2. Psikologik
a. Gangguan alam perasaan
b. Gangguan persepsi
c. Gangguan Proses Pikir (isi pikir)
d. Tilikan diri (derajat 1)
X. Rencana Terapi
a. Psikofarmaka
1.
Haloperidol 3 x 5 mg
b. Psikoterapi
1.
Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin control
c. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas seharihari secara bertahap
13
2.
Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien.
b. Menyarankan keluarga agar membantu kesembuhan pasien dengan
menciptakan suasana yang kondusif.
XI. Prognosis
a. Good Prognosis
Kriteria
Onset lambat
Onset akut
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan baik
Premorbid baik
Gangguan mood
Mempunyai pasangan
Sistem pendukung yang baik
Gejala positif
14
b. Poor prognosis
Kriteria
Onset muda
seksual,
dan
pekerjaan
Kesimpulan Prognosis:
qua ad vitam
: bonam ,
qua ad sanam
: dubia ad bonam,
15