Kosep Dasar
Penyakit
Osteomielitis
Pengertian
Osteomielitis merupakan
infeksi pada tulang.
Osteomielitis dapat
terjadi pada bayi, anak-anak,
dan kaum dewasa. Pada
anak anak, paling umum
osteomielitis terjadi pada
ujung ujung dari tulang
yang panjang.
Etiologi
Staphylococcus merupakan penyebab
Patofisiologi
Organisme patogen (area infeksi)
ujung arteri
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis osteomielitis tergantung dari stadium
patogenesis dari penyakit, dapat berkembang secara
Progresif atau cepat.
a. Fase akut
Fase sejak infeksi sampai 10-15 hari. Panas makin
tinggi, terasa nyeri tulang dekat sendi, terkadang
tidak dapat menggerakan anggota tubuh.
b. Fase kronik
Rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang terkena
merah dan bengkak dengan pus yang selalu mengalir
keluar dari sinus atau mengalami periode berulang
nyeri, inflamasi, dan pengeluaran pus. Infeksi derajat
rendah dapat terjadi pada jaringan parut akibat
kurangnya asupan darah.
Pemeriksaan
Penunjang
Osteomiyelitis
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan titer antibodyantistaphylococcus
Pemeriksaan feses
Pemeriksaan bipotis tulang
Pemeriksaan ultrasound
Pemeriksaan radiologi
Penatalaksanaan Osteomielitis
Penatalaksanaan Medis
1. Pemberian antibiotik yang bertujuan untuk :
mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada
tulang yang sehat dan mengontrol ekserbasi
akut.
2. Tindakan operatif dilakukan bila fase ekserbasi
akut telah reda setelah pemberian antibiotik
yang adekuat. Operasi yang dilakukan bertujuan
untuk mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik,
3. Pemberian cairan parenteral / intravena dan
kalau perlu tranfusi darah.
Penatalaksanaan Keperawatan
1. Dapat dilakukan
rendaman salin selama
beberapa kali selama
20 menit perhari untuk
meningkatkan aliran
darah.
2. Kompres hangat, atau
selang seling hangat dan
dingin.
Penatalaksanaan fisioterapi
Terapi ditujukan untuk
mengurangi gejala,
mempertahankan
(mengembalikan) fungsi, dan
menekan proses penyakit
yang mendasari. Biasanya
dilakukan terapi okupasi
Komplikasi Osteomylitis
Kematian tulang
(osteonekrosis)
Arthritis septic
Gangguan pertumbuhan
Kanker kulit
Pencegahan Ostemielitis
Penanganan infeksi fokal dapat
menurunkan angka penyebaran
hematogen. Penanganan infeksi
jaringan lunak dapat mengontrol
erosi tulang
Keadaan umum
Adanya demam, nyeri tulang, bengkak, dan
kemerahan
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
Respirasi
Kesadaran
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
: Terdapat pembengkakan di
area yang terinfeksi,eritema, keluarnya pus
dari sinus, Efek sistemik menunjukkan
adanya demam biasanya diatas 38, irritable,
lemah bengkak, nyeri, maupun eritema.
Palpasi : Area yang terinfeksi terasa
lembek bila di palpasi, terdapat nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan infeksi
2. Gangguang mobilitas fisik berhubungan dengan
infeksi
3. Resiko infeksi yang berhubungan dengan
Kontaminasi luka
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolic untuk peyembuhan luka
5. Ketidakefektifan koping keluarga berhubungan
dengan rawat inap di rumah sakit
Intervensi dan
Implementasi
Poliomielitis
Polio (Poliomielitis) adalah infeksi virus yang
sangat menular dan kadang berakibat fatal.
Infeksi virus ini mempengaruhi saraf dan bisa
menyebabkan kelemahan otot yang menetap,
kelumpuhan, dan gejala-gejala lainnya.
Penularan virus polio terjadi dengan
beberapa cara :
1. Melalui percikan ludah penderita saat
batuk atau bersin
2. Kontak dengan tinja penderita atau barangbarang yang terkena tinja penderita
Etiologi Poliomielitis
Penyebabnya adalah virus polio. Virus ini
menular akibat menelan bahan-bahan yang
terkontaminasi virus. Penularan virus terjadi
melalui beberapa cara:
Melalui percikan ludah penderita saat batuk
atau bersin
Kontak dengan tinja penderita atau barangbarang yang terkena tinja penderita
Patofisiologi
virus
Makanan &
Minuman yg
terkontaminasi
Menempel ke reseptor
dinding abdomen
berkembang biak
Polio virus
CNS
Pembuluh
darah
Menempel &
Menghancurkan CNS di
Spinal cord
Menghancurkan
Sel saraf
Otot pernafasan
Limbs
Paralisis
Manifestasi Klinis
Poliomielitis abortif sakit demam singkat
terjadi dengan satu atau lebih gejalagejala berikut; malaise, anoreksia, mual,
muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,
konstipasi dan nyeri perut koryza, batuk,
eksudat faring, diare, dan nyeri perut
lokal serta kekakuan jarang. Demam
jarang melebihi 39,5 C (135 f), dan faring
biasanya menunjukan sedikit perubahan
walaupun sering ada keluhan nyeri
tenggorok.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan cairan cerebrospinal (CSF)
3. Pemeriksaan Radiologi
Penatalaksanaan Poliomyelitis
Penatalaksanaan Medis
Diberikan analgetik dan sedative Untuk rasa
nyeri otot.
Penatalaksanaan Keperawatan
Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa
hari,sebaiknya dicegah aktifitas yang
berlebihan selama 2 bulan kemudian diperiksa
neuroskeletal secara teliti.
kompres hangat selama 1530 menit,setiap 24
jam.
Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
Penatalaksanaan Fisioterapi
Akupuntur
Sesudah fase akut, dapat dilakukan
Kontraktur atropi dan attoni otot
dikurangi dengan fisioterapi. Tindakan
ini dilakukan setelah 2 hari demam
hilang.
Penatalaksanaan Gizi
Diet adekuat
Pencegahan Polimyelitis
Untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomielitis dapat di lakukan beberapa cara
yaitu:
1. Memberikan imunisasi
2. Menurut rekomendasi WHO imunisasi dapat
di berikan:
Imunisasi polio dapat di berikan 4 kali sejak lahir
dengan
interval waktu 6-8 minggu
Komplikasi Poliomielitis
Hiperkalsuria
Melena
Pelebaran lambung akut
Hipertensi ringan
Pneumonia
Ulkus dekubitus dan emboli paru
Psikosis
Asuhan
Keperawatan
pada Poliomeilitis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Persistem Muskuloskeletal
Inspeksi : adanya kelemahan, kelelahan, dan
kelumpuhan
Palpasi : reflek babinski sign
Tes khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
paralisis.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual
dan muntah
3. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang
menyerang syaraf
4. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
5. Kecemasan pada anak dan keluarga
berhubungan dengan kondisi penyakit.
Intervensi dan
Implementasi
TERIMA
KASIH