Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. NYERI SENDI
Penyebab nyeri sendi yang paling sering adalah radang sendi, trauma saat
yang lampau, beban pada

gerakan sendi yang berulang-ulang, sikap tubuh

yang salah, proses penuaan, ataupun karena terlalu lama tak bergerak. Ini
semua sering memaksa orang tak mau menggerakkan tubuhnya, maunya untuk
menghindari nyeri yang timbul itu, tetapi langkah yang seperti ini justru akan
memperparah keadaan; mengurangi gerakan akan berakibat pada melemahnya
otot sehingga nyeri persendian itu kian memburuk.
Radang sendi memang banyak diderita orang tua; bahkan orang dapat
menjadi tak dapat berbuat apa-apa karena radang sendinya. Namun ini
bukanlah berarti makin tua semua orang akan mengidap gangguan sendi seperti
itu. Dengan tindakan dan pengobatan yang benar banyak orang yang lanjut usia
namun tetap saja dapat melakukan aktivitas tanpa terganggu oleh nyeri
sendi.Yang harus difahami adalah jika dirinci akan dijumpai bahwa ada lebih dari
100 macam radang sendi, namun dengan penyebabnya yang berbeda dan tentu
saja masing-masingnya memerlukan pengobatan yang dapat tak sama. Yang
paling terkenal misalnya osteoarthritis (radang sendi pada orang lanjut usia),
rheumatoid arthritis(radang sendi rematik), gout(radang sendi karena asam
urat), pseudogout(radang gout palsu), infectious arthritis(radang sendi karena
infeksi).Osteoarthritis dianggap gangguan yang berupa radang sendi yang wajar
pada orang lanjut usia karena kemampuan tubuh oleh penuaan (degeneration) ,
yaitu berkurangnya kemampuan untuk merawat persendiannya yang terlalu
banyak dipakai.
Rheumatoid arthritis(radang sendi rematik) merupakan peradangan yang
penuh tanda tanya karena penyebabnya tidak langsung terkait dengan
persendian itu sendiri. Peradangan ini masih dianggap sebagai reaksi tubuh
yang salah terhadap adanya infeksi oleh kuman yang dikenal dengan nama
Streptococcusbeta haemolyticus ; kuman ini yang tidaklah menyerang langsung
ke persendian, tetapi di tempat lain semisal di tenggorokan (tonsil , amandel),
gigi yang berlubang, kulit yang memborok, telinga yang kopoken. Kuman ini
kemudiannya menimbulkan reaksiyang dapat berupa radang sendi, kerusakan
ginjal, kerusakan paru, ataupun kerusakan katub jantung.

Gout adalah radang di persendian tulang-tulang kecil (misalnya jari) yang


dikarenakan tingginya kandungan asam urat di dalam tubuh sehingga
menimbulkan endapan kristal asam urat ini di rongga sendi, ataupun juga
bahkan berupa dungkul-dungkul di bawah kulit.Pada pseudogout(radang gout
palsu) pembengkakan persendian bukan karena asam urat tetapi karena
pengendapan kristal zat kapur (calcium pyrophosphate). Keadaan ini tidak
jarang menyertai osteoarthritis sehingga munculnya banyak pada orang yang
lanjut usia, misalnya yang terpicu oleh kurang minum.
Infectious arthritis(radang sendi karena infeksi) merupakan peradangan
sebagai akibat dari adanya infeksi oleh kuman yang sampai ke persendian,
misalnya pada penderita penyakit kelamin; kuman sampai ke tempat ini
biasanya karena terbawa oleh aliran darah.

1. GEJALA
Gejala pengapuran sendi stadium dini biasanya berupa nyeri dan kekakuan
sendi setelah lama tidak bergerak, seperti setelah bangun tidur atau setelah
duduk dalam waktu lama. Sendi lutut juga terasa sakit jika digunakan untuk
berjalan, naik-turun tangga, atau berjongkok. Sering terdengar bunyi krek-krek
pada saat sendi lutut digerakkan.
Pada stadium lanjut, selain rasa sakit yang semakin hebat, sendi lutut menjadi
bengkok seperti huruf O atau huruf X. Pada foto Rontgen, celah sendi lutut yang
mengalami pengapuran sendi tampak lebih sempit dibanding celah sendi yang normal.
Derajad penyempitan celah sendi pada foto Rontgen inilah yang digunakan untuk
menentukan berat ringannya (stadium) pengapuran sendi. Ada 4 stadium pengapuran
sendi, yaitu stadium 1 dan 2 dikategorikan sebagai pengapuran sendi ringan,
sedangkan stadium 3 dan 4 sebagai pengapuran sendi berat.
Pada stadium 1, celah sendi masih normal lebar, tetapi ada rasa nyeri pada sendi
lutut. Celah sendi pada stadium 2 lebih sempit dibanding normal. Sementara pada
stadium 3, celah sendi sangat sempit dan pada stadium 4, celah sendi menutup;
keadaan ini disebabkan karena lapisan tulang rawan yang melapisi ujung tulang dan
mengisi celah sendi telah hilang sama sekali.

2. PENGOBATAN
Pengobatan atas radang sendi mungkin cukup dengan obat, semisal
asetosal, naproxen, ibuprofen. Namun ada pula yang tertolong dengan tindakan

alternatif semisal akupunktur, totok jari, ataupun pijat. Untuk lebih meringankan
ataupun bahkan menghindari kambuh, penderita dapat mencoba juga olahraga
ringan, diet, atapun bantuan peralatan; semuanya itu harus diusahakan
berdasarkan pada macam penyakit dasar yang menjadi penyebab nyeri sendi
itu.Nyeri

sendi

memang

dapat

sangat

mengganggu

ataupun

bahkan

menimbulkan beban fikiran, ketegangan, menjadikan seseorang merasa tidak


dapat berbuat apa-apa.
Pengobatan pengapuran sendi berbeda-beda tergantung stadiumnya. Pengapuran
sendi derajad ringan (yaitu stadium 1 dan 2) masih dapat disembuhkan dengan
pengobatan yang tepat, seperti menurunkan berat badan dan pemberian obat berupa
(1) obat anti-radang dan anti-nyeri, (2) suplemen yang mengandung glukosamin dan
kondroitin sulfat untuk menumbuhkan tulang rawan, serta (3) obat pelumas sendi yang
perlu disuntikkan ke dalam sendi.
Injeksi pelumas sendi dan glukosamin hanya bermanfaat untuk pengapuran sendi
derajad ringan (stadium 1 dan 2). Untuk pengapuran sendi derajad berat (stadium 3 dan
4) obat tersebut tidak bermanfaat karena tulang rawan sendi telah menipis dan bahkan
hilang sama sekali sehingga tidak ada lagi tulang rawan yang tersisa untuk dilumasi
dan ditumbuhkan lagi.
Banyak pasien yang kecewa telah mendapat suntikan obat pelumas sendi, tetapi
tidak sembuh. Banyak diantaranya mendapat suntikan 5 sampai 10 kali pada kedua
lututnya, tetapi tetap terasa nyeri. Hal ini disebabkan karena mereka telah mengalami
pengapuran sendi stadium 3 atau 4, sehingga bentuk pengobatan untuk stadium 1 dan
2 tersebut tidak bermanfaat lagi.

B. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak
baru lahir sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal
lainnya seperti hal dan contohnya adalah air gula, aqua, dan sebagainya. Jadi
murni hanya ASI saja yang diberikan kepada sang bayi dan anak. Inilah yang
dimaksud dengan definisi pengertian asi eksklusif itu sendiri.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya
selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6
bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau dikenal juga
dengan istilah MPASI (Makanan Pendamping ASI), sedangkan ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

1. Jenis Macam ASI


Ada beberapa jenis-jenis air susu ibu yaitu :
a. Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari
pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi"
pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung protein untuk
daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi.
Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.
b. Susu Transisi
Adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4
sampai

dengan

hari

ke-10.

Dalam

susu

transisi

ini

terdapat

Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih


rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih
tinggi, vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk
atau warna susu lebih putih dari kolostrum.
c. Susu Matur
Yang dimaksud dengan air susu matur adalah susu yang keluar
setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar
pada

isapan-isapan

pertama

(foremilk)

mengandung

lemak

dan

karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada


isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi
untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang
sedang diisapnya belum habis.
2. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif
yang bisa didapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi
yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain
adalah sang bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan
baik,mengandung antibodi, asi mengandung komposisi yang tepat,
mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman
pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi ,
asi meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang
dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi
pada payudara sang ibu.

b. Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya


antara lain adalah bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek
kesehatan ibu, membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek
psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada para ibu yang
menyusui air susu ibu itu sendiri.
3. Cara Memperbanyak Produksi ASI
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para ibu menyusui untuk
melakukan cara tips agar ASI banyak dan berlimpah yaitu dengan :
Menyusui sesering mungkin.
Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi.
Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat

direncanakan dari jauh-jauh hari.


Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi

ASI.
Segera sehabis melahirkan maka sang bayi langsung diperkenalkan
dengan payudara ibu atau lebih dikenal dengan istilah Inisiasi

Menyusui Dini IMD.


Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk,
bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung
zat untuk memperbanyak produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai