2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
d. Meningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik
pemerintah, dan sebagainya.
Pariwisata diharapkan mampu menghasilkan angka pengganda yang tinggi,
melebihi angka pengganda pada berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Peranan pariwisata
juga sangat besar bagi Indonesia melalui besarnya devisa yang diterima dengan adanya
pariwisata.
lain, yang mungkin pengaruhnya lebih besar, atau sudah berpengaruh jauh sebelum
pariwisata berkembang,
Perlu juga dikemukakan bahwa dalam melihat dampak sosial pariwisata
terhadap masyarakat setempat, masyarakat tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang
internally totally integrated entity, melainkan harus juga dilihat segmen-segmen yang
ada, atau melihat bebagai interest group, karena dampak terhadap kelompok sosial yang
satu belum tentu sama, bahkan bisa bertolak belakang dengan dampak terhadap
kelompok sosial yang lain.
Demikian juga mengenai penilaian tentang positif dan negative, sangat sulit
untuk digeneralisasi untuk suatu masyarakat, karena penilaian positif negative tersebut
sudah merupakan penilaian yang mengandung nilai (value judgement), sedangkan
nilai tersebut tidak selalu sama bagi segenap kelompok masyarakat. Artinya, dampak
positif ataupun negative masih perlu dipertanyakan.
Secara teoritis, Cohen (1984), mengelompokkan dampak sosial pariwisata ke
dalam sepuluh kelompok besar, yaitu:
1. Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara masyarakat setempat dengan
masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat otonomi atau ketergantungannya.
2. Dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota masyarakat.
3. Dampak terhadap dasar-dasar organisasi/kelembagaan sosial
4. Dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata.
5. Dampak terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat.
6. Dampak terhadap pola pembagian kerja.
7. Dampak terhadap stratifikasi dan mobilitas sosial.
8. Dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan.
9. Dampak terhadap meningkatnya penyimpangan-penyimpangan sosial, dan
10. Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.
Sedangkan Figuerola (dalam Pearce, 1989: 218) mengidentifikasi ada enam kategori
dampak sosial, yaitu:
1. Dampak terhadap struktur demografi
2. Dampak terhadap bentuk dan tipe mata pencaharian
3. Dampak terhadap transformasi nilai
4. Dampak terhadap gaya hidup tradisional.
5. Dampak terhadap pola konsumsi
6. Dampak terhadap pola pembangunan masyarakat yang merupakan manfaan sosial
budaya
2
masyarakat.
pariwisata
yang
sangat
pesat
dan
terkosentrasi
dapat
seperti
dan
positif
dapat
memperkokoh
kebudayaan
Indonesia.
sungai
tercemar.Masyarakat
dan
wisatawan
saling
menjaga
kebersihan
perairan.Guna mengurangi polusi air, alat transportasi air yang digunakan, yakni
angkutan yang ramah lingkungan, seperti : perahu dayung, kayak, dan kano.
7
2. Atmosfir
Perjalanan menggunakan alat transportasi udadra sangat nyaman dan cepat.
Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir bumi. Hasil buangan emisinya
dilepas di udara yang menyebabkan atmosfir tercemar dan gemuruh mesin pesawat
menyebabkan polusi suara. Selain itu, udara tercemar kibat emisi kendaraan darat
(mobil, bus) dan bunyi deru mesin kendaraan menyebabkan kebisingan. Akibat polusi
udara dan polisi suara, maka nilai wisata berkurang, pengalaman menjadi tidak
menyenangkan dan memberikandampak negatif bagi vegetasi dan hewan.Inovasi
kendaraan ramah lingkungan dan angkutan udara berpenumpang massal (seperti
pesawat Airbus380 dengan kapasitas 500 penumpang) dilakukan guna menekan polusi
udara dan suara. Anjuran untukmengurangi kendaraan bermotor juga dilakukan dan
kampanye berwisata sepeda ditingkatkan.
paru masyarakat) ,potensi polusi visual dan banjir yang berlebihan karena gunung tidak
mampu menyerap air hujan. Reboisasi (penanaman kembali pepohonan di pegunungan)
dan peremajaan pegunungan dilakukan sebagai upaya pencegahan kerusakan
pegunungan dan area liar.
5. Vegetasi
Pembalakan liar, pembabatan pepohonan, bahaya kebakaran hutan (akibat api
unggun di perkemahan),koleksi bunga, tumbuhan dan jamur untuk kebutuhan
wisatawan merupakan beberapa kegiatan yang merusak vegetasi. Akibatnya, terjadi
degradasi hutan (berpotensi erosi lahan), perubahan struktur tanaman(misalnya pohon
yang seharusnya berbuah setiap tiga bulan berubah menjadi setiap enam bulan,
bahkanmenjadi tidak berbuah), hilangnya spesies tanaman langka dan kerusakan habitat
tumbuhan. Ekosistemvegetasi menjadi terganggu dan tidak seimbang.
reproduksi
hewan
(berkembang
biak),
perubahan
insting
hewan
(contohhewan komodo yang dahulunya hewan ganas menjadi hewan jinak yang
dilindungi), migrasi hewan (ketempat yang lebih baik). Jumlah hewan liar berkurang,
akibatnya ketika wisatawan mengunjungi daerah wisata, ia tidak lagi mudah
menemukan satwa-satwa tersebut
sejarah, budaya dan keagamaan. Upaya konservasi dan preservasi serta renovasi dapat
dilakukan untuk memperpanjang usia situs-situs tersebut.
investor tidak akan datang. Hal ini sejalan dengan kondisi wisatawan manca negara.
Keamanan suatu daerah atau negara dana stabilnya kondisi politik akan mendukung
kedatangan dan hadirnya wisatawan.
Saat kepemimpinan orde baru dengan keadaan politik relatif stabil sampai
dengan tahun 1998, maka jumlah kunjungan wisatawan juga stabil tanpa ada penurunan.
Akan tetapi pada saat kondisi politik yang chaos pada masa terjadinya kerusuhan massal
tahun 1998, banyak wisatawan membatalkan kunjungannya ke Indonesia sehingga
terjadi penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia sehingga
terjadi konstraksi pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.
Berdasarkan uraian pada pembahasan dapat disimpulkan betapa kondisi politik dalam
negeri yang baik disertai dengan tingkat keamanan yang memadahi maka akan
mempengaruhi perkembangan bisnis pariwisata dan bisnis turunannya seperti hotel,
restoran dan jasa transportasi.
tidak
dipungkiri
lagi
berfungsi
sebagai
motor
penggerak
perekonomian di Bali. Dalam hal ini pariwisata menimbulkan multiflier effect bagi
seluruh aktivitas ekonomi di Bali. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana
akomodasi, restoran, bar dan fasilitas penunjang lainnya. Satu buah hotel yang didirikan
akan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier
untuk memasok kebutuhan hotel. Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan
berbagai macam kebutuhan hidupnya, sehingga muncul berbagai macam pusat
perbelanjaan, demikian seterusnya rantai ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas
pariwisata sebagai akibat dari multilier effect tersebut.
11
12