Anda di halaman 1dari 18

Ditulis kembali oleh :

1.
Jamilah (08121003059)
2.
Khoirunnisah (08121003061)
3.
Leni Sinaga (08121003021)
4.
Maria Danesti (08121003028)
5.
Martin C P Manurung (08121003042)
6.
Mellysa Wandasari (08121003071)
7.
Nina Hartina (08121003065)
8.
Nurmalina Adhiyanti (08121003018)
9.
Olivia Kristy (08121003033)
10. Wulandari (08121003064)

LatarBelakang
Beberapa jenis penyakit disebabkan oleh mikroorganisme atau
dikenal dengan nama penyakit infeksi. Salah satu bakteri
penyebab penyakit infeksi yaitu Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus.

Untuk mengobati penyakit infeksi ini, digunakan senyawa yang bersifat


antibakteri. Senyawa antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu
pertumbuhan atau metabolisme bakteri.
Salah satu spesies dari genus Artocarpus adalah tumbuhan sukun
(Artocarpuscommunis).
Bagian akar, batang, daun dan buah telah banyak dilaporkan kandungan kimia
senyawa fenolnya, namun pada bagian bunga belum pernah diteliti terutama
sukun yang terdapat di daerah Sumatera Selatan. Oleh karena itu perlu dikaji
senyawa fenolik yang terdapat pada bunga sukun dan diteliti lebih lanjut
bioaktivitasnya terhadap bakteri E.coli dan S.aureus

Bunga sukun secara tradisional digunakan untuk mengobati sakit gigi


dan dari hasil uji pendahuluan ekstrak metanolnya dengan kromatografi
lapis tipis, memperlihatkan adanya beberapa noda yang berpendar
dibawah lampu UV pada panjang gelombang 254 nm yang
mengindikasikan adanya senyawa fenol. Oleh sebab itu, sangat menarik

untuk diteliti jenis senyawa fenol apa yang terdapat pada bunga sukun
ini dan bagaimana aktivitas antibakteri.

Mengisolasi senyawa fenolik dari bunga tumbuhan A.

communis

Mengidentifikasi senyawa hasil isolasi secara spektroskopi

Menguji sifat antibakteri dari senyawa hasil isolasi terhadap

E.coli dan S.aureus.

Sukun merupakan salah satu spesies dari genus Artocarpus


Kandungan pati biji A.communis dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu alternatif sumber pati untuk bahan pangan atau
bahan industri juga untuk pengobatan.
Akar A. communis setelah dijemur dan diremas, airnya dapat
diminum untuk menghentikan pendarahan. Daunnya dapat
digunakan untuk penyakit kulit. Di Taiwan, daun tumbuhan ini
digunakan untuk demam dan penyakit hati, sementara
getahnya untuk mengobati disentri dan sakit perut. Bagian
bunganya dapat digunakan sebagai obat sakit gigi.

Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan

atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu


metabolisme mikroba yang merugikan. Antibakteri hanya dapat
digunakan jika mempunyai sifat toksik selektif, artinya dapat
membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit tetapi tidak
beracun bagi penderitanya.

Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antibakteri dapat


dilakukan dengan beberapa metode antara lain:
1.
Metode dilusi
2.
Metode difusi agar
Metode difusi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu metode
silinder, metode lubang (sumuran) dan metode cakram
kertas.

Alat
Alat yang digunakan adalah seperangkat alat destilasi,
autoklaf, inkubator, cawan petri, jarum ose, magnetic stirer,
kromatografi kolom cepat, kromatografi cair vakum, neraca
analitis, gelasukur, bekergelas, corong, pipet tetes,
seperangkat alat evaporasi, chamber, lampu UV,
spektrofotometer NMR agilent 500 MHz sistemkonsol dd2.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah serbuk bunga tumbuhan sukun
(A. communis), n-heksana teknis,etilasetat teknis, metanol
teknis, aseton, plat KLT silika gel G 60 F254, silika gel 60 G,
silika gel G 60 (70-230 mesh), silika gel G 60 (230-400
mesh), sephadex LH-20, aquades, nutrien agar (NA), nutrien
broth (NB),bakteriE. colidan S. aureus..

Pengambilan Sampel
Bunga tumbuhan sukun (A. communis)
dikumpulkan di daerah Inderalaya, Kab. Ogan Ilir,
Sumatera Selatan. Bunga yang diambil adalah
bagian bunga yang sudah tua (berwarna coklat).
Sampel bunga tersebut kemudian dibersihkan dan
dikeringkan pada suhu kamar. Sampel digiling
hingga diperoleh bubuk kering (1500 g).

Ekstraksi dan isolasi senyawa dari bunga tumbuhan

A.communis

Pemisahan senyawa-senyawa dilakukan


dengan kromatografi cair vakum
menggunakan silika gel 60 G sebagai fase
diam.

Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap E.coli dan S.aureus

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar


menggunakan kertas cakram (paper disc) berdiameter 6 mm
dengan bakteri uji E.coli dan S.aureus.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan tiga kali
pengulangan. Paper disc dicelupkan kedalam sampel dengan
berbagai konsentrasi, yaitu0% (kontrolnegatif), 2000 ppm,
1000 ppm, 500 ppm, dan 250 ppm. Kemudian diletakkan
diatas media NA yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji.
Untuk pembanding digunakan amoxicillin 500 ppm sebagai
kontrolpositif. Inkubasi dilakukan pada suhu 37oC selama 1 x
24 jam. Pengamatan dilakukan terhadap terbentuknya zona
bening (clear zone) disekitarpaper disc.
Terbentuknya zona bening merupakan indikasi adanya
aktivitas antibakteri.

Bunga sukun (A. communis) kering sebanyak 1,5 kg


yang telah diekstraksi secara maserasi dengan
pelarut metanol menghasilkan ekstrak pekat metanol
(EMBS) sebanyak 75,3g.Terhadap ekstrak EMBS yang
diperoleh dilakukan uji aktivitas antibakteri (E.coli
dan S.aureus)menggunakan metode difusi cakram.

Tabel 1 menunjukkan bahwa ekstrak metanol


tumbuhan bunga sukun (EMBS) yang diujikan pada
bakteri E.coli danS. aureus mengindikasikan
adanya aktivitas antibakteri.
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa EMBS memiliki
aktivitas antibakteri dengan kategori sedang pada
konsentrasi 2000 ppm terhadap E.coli dan
S.aureus. Adanya aktivitas antibakteri ini sejalan
dengan kegunaan bunga sukun ini untuk
mengobati sakit gigi yang biasanya disebabkan
oleh bakteri seperti Streptococcus mutan.

Uji kemurnian senyawa yang telah berhasil


diisolasi dilakukan dengan KLT menggunakan
tiga sistem eluen yaitu n-heksana: aseton,
metilen klorida: n-heksana, dan n-heksana:
etil asetat. Kromatogram uji KLT
memperlihatkan satu noda (spot) yang
mengindikasikan senyawa telah murni.

Dua senyawa fenolik yaitu senyawa 1 (22 mg)


dan senyawa 2 (3 mg) telah berhasil diisolasi
dari ekstrak metanol bunga sukun.
Ekstrak methanol menunjukkan aktivitas
antibakteri yang sedang terhadap bakteri uji
E.coli dan S.aureus pada konsentrasi 2000

ppm dengan diameter zona bening berturutturut 12,1 mm dan 12,5 mm.

TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai