OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gizi buruk merupakan masalah yang masih menjadi perhatian utama
hingga saat ini, terutama di negara-negara berkembang. Tercatat sekitar
sepertiga dari populasi balita yang ada di negara-negara berkembang
mengalami masalah gizi buruk. Jika dapat bertahan hingga dewasa,
mereka akan beresiko mengalami perkembangan kognitif yang buruk dan
produktivitas yang rendah (Smith dan Haddad, 2000).
Yang lebih buruk, gizi buruk dapat menyebabkan kematian. Hal ini cukup
mengkhawatirkan mengingat anak-anak ialah generasi penerus bangsa.
Banyak hal yang melatarbelakangi kejadian gizi buruk, namun secara
umum ada dua faktor penyebab yaitu penyebab langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung meliputi kurangnya ketersediaan pangan dan
penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu kurangnya
ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga, pola asuh yang tidak
memadai serta masih rendahnya akses pada kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat. Masalah sosialekonomi juga turut
memberikan andil, di antaranya adalah kemiskinan. Kemiskinan
merupakan alasan tidak tercukupinya asupan gizi serta ketidakmampuan
untuk mengakses fasilitas kesehatan. Selain itu, faktor biologi dan
lingkungan juga ikut berpengaruh (Arisman, 2007).
Jumlah
Faktor utama terjadinya gizi buruk di Sultra dipicu masalah ekonomi atau
kemiskinan, hal tersebut sangat berkorelasi mengingat makin tinggi angka
kemiskinan yang tercermin dari rendahnya tingkat pendapatan, makin
tinggi pula potensi terjadinya balita gizi buruk.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu adanya penelitian tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kejadian gizi buruk pada
balita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagi Masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah analitik observasional dengan
rancangan case control study yaitu suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana faktor risiko ditelusuri dengan menggunakan
pendekatan retrospektif yaitu efek (gizi buruk pada balita) diidentifikasi
pada
saat
ini,
kemudian
faktor
risiko
diidentifikasi
dengan
b. Kontrol
Kontrol merupakan balita dengan status gizi baik (berdasarkan
hasil pengukuran antropometri BB/U) dengan jumlah balita
sebanyak 23 orang. Kontrol diperoleh dari tetangga terdekat dari
kasus dengan karakteristik sama dengan kasus melalui proses
matching umur dan jenis kelamin. Matching pada kontrol
didasarkan pada hanya dua karakteristik untuk memudahkan
mendapatkan kontrol, karena pengambilan banyak faktor yang
harus disamakan dengan kasus akan menyebabkan kesulitan untuk
menentukan kontrol.
c. Teknik pengambilan sampel
Pada penelitian ini pemilihan sampel dilakukan secara total
sampling yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun
jumlah sampel pada penelitian ini adalah 23 orang kemudian
kontrol 23 orang, sehingga untuk total keseluruhannya adalah 46
orang.
d. Responden
Pada penelitian ini responden adalah ibu dari balita yang terpilih
menjadi sampel dan bersedia untuk menjadi responden pada
penelitian ini.
D. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas (independent variable) yaitu pola makan, pengetahuan
gizi ibu, tingkat pendapatan dan penyakit infeksi.
1)
Gizi baik
2)
Gizi buruk
b.
Pola makan
Cukup
Kurang
menjawab benar dan nilai 0 (nol) jika menjawab salah, sehingga diperoleh
skor nilai :
Skor tertinggi
= 8 (100 %)
Skor terendah
= 0 (0 %)
R
K
Interval kelas
100 % - 0 % = 100 %
Kategori
100 %
2
I
c.
50 %
Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Cukup
2)
Kurang
12 x
= 12 (100 %)
Skor terendah
12 x
= 0 (0 %)
R
K
I
R
Interval kelas
100 % - 0 % = 100 %
Kategori
100 %
2
50 %
d. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah jumlah pendapatan perkapita yang diperoleh
oleh kepala keluarga, istri, anak maupun anggota keluarga lainnya yang
tinggal pada rumah tangga tersebut yang dinilai dalam bentuk uang dan
barang yang dinilai dengan uang (rupiah) kemudian dibagi dengan jumlah
anggota keluarga. Tingkat pendapatan perkapita keluarga pada tiap rumah
tangga dinilai berdasarkan standar Upah Minimum Kabupaten Buton
Tahun 2009. Adapun kriteria objektifnya sebagai berikut :
1)
Cukup
2)
F. Pengumpulan Data
1. Pemberian Informed Consent (Formulir Persetujuan)
Setiap responden dalam penelitian ini akan dimintai persetujuan dengan
mengisi lembar informed consent yang berisikan tujuan, manfaat dan
kejelasan tentang kerahasiaan subyek.
2. Sumber Data
a. Data primer
Data primer diperoleh dengan wawancara secara langsung dengan orang
tua balita (ibu) yang menggunakan alat bantu berupa kuesioner . Data yang
dikumpulkan berupa identitas responden, identitas sampel (tidak termasuk
balita gizi buruk), pola makan, pengetahuan gizi ibu, tingkat pendapatan
dan penyakit infeksi.
b.Data sekunder
dengan
menggunakan tabel
distribusi
frekuensi
disertai
penjelasan.
2. Analisis bivariat
Untuk menguji hipotesis nol (Ho) digunakan analisis bivariat
(Odds Ratio) dengan menggunakan tabel 2x2 dengan formulasi sebagai
berikut :
Tabel 2 . kontigensi 2x2 pada kejadian gizi buruk pada balita
Kejadian Gizi Buruk Pada Balita
Faktor Resiko
Kasus
Kontrol
Jumlah
Faktor Resiko +
a+b
Faktor Resiko -
c+d
Jumlah
a+c
b+d
a + b + c +d
OR
axd
bxc
(Multono, 2000)
Keterangan :
a
nilai batas bawah (lower limit) dan nilai batas atas (upper limit). Untuk
mengetahui batas atas dan batas bawah tersebut dapat digunakan rumus :
Upper limit
OR x e f
Lower limit
OR x e f
Di mana,
f=
1 1 1 1
a b c d
(Chandra, 1996)
H. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan selanjutnya dinarasikan.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain case control yang tidak
dilakukan perlakuan terhadap subjek penelitian ,sehingga tidak ada
kemungkinan resiko yang dapat membahayakan /merugikan subjek
penelitian. Namun, untuk memperhatikan etika profesional dalam
penelitian , maka harus dipertimbangkan adalah menyangkut privasi
subjek penelitian yang meliputi identitas yang diperoleh dari subjek
penelitian akan dijaga kerahasiaannya.