Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur semata penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., Sang
Pencipta alam beserta isinya dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat
menyusun makalah dengan judul Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Seni. Senandung shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada
nabi Muhammad SAW., beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya,
termasuk kita semua yang mudah-mudahan senantiasa taat menjalankan risalah
yang diembannya.
Makalah ini penulis susun dalam rangka perkuliahan Bahasa Indonesia
dan sebagai bahan informasi mengenai objek yang penulis teliti. Pengumpulan
data dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pengambilan data
dari sumber informasi internet.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Yth. Ibu Iis Wiganingsih, S.Pd.,MMPd

2.

Rekan-rekan Jurusan Ilmu Keperawatan Semester 1 dan semua pihak yang


telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar dapat dijadikan bahan pelajaran dalam penyusunan makalah ke
depannya. Semoga bermanfaat.

Banjar, Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii


BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN ....................................................................

1.1 Latar Belakang ...................................................................

1.2 Maksud dan Tujuan ..........................................................

1.3 Sistem Penulisan. ...............................................................

PEMBAHASAN .......................................................................

2.1 Pengertian Bahasa Indonesia .............................................

2.2 Bahasa Indonesia sebagai Ilmu Pengetahuan ....................

2.3 Bahasa Iindonesia sebagai Teknologi ................................

2.4 Bahasa Indonesia sebagai Seni ..........................................

PENUTUP ................................................................................

3.1 Kesimpulan .......................................................................

3.2 Saran ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia telah diakui sebagai bahasa persatuan sejak zaman
dulu. Tepatnya ketika dicetuskan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928. Bahasa Indonesia telah melewati masa-masa dimana banyak sekali
peristiwa sejarah yang merupakan fase perjuangan bangsa dalam merebut
dan mempertahankan kemerdekaan, memerangi pemberontak-pemberontak,
zaman orde baru hingga sekarang. Seiring dengan adanya perubahanperubahan kosdisi tersebut, Bahasa Indonesia pun mengalami beberapa
perubahan, baik dalam cara penulisan, pengucapan, penambahan dan
pengurangan kosa kata, perbaikan ejaan dan lain-lain. Semua ini bertujuan
untuk memperbaiki dan mengembangkan penggunaan Bahasa Indonesia
agar lebih baik sehingga Bahasa Indonesia tetap indah untuk diucapkan,
tetap indah untuk didengar, tetap indah untuk dibaca. Tentu hal tersebut
akan menjadi kenyataan kalau bahasa Indonesia diucapkan dan ditulis
dengan

baik

dan

beretika.

Sastra Indonesia, merupakan karya hasil unggkapan perasaan, emosi,


pikiran, yang dituangkan dengan bahasa baik lisan maupun tulisan juga
mengalami banyak perkembangan, kita harus bangga karena hasil karya
sastra bangsa Indonesia memiliki kualitas yang baik. Sastra Indonesia
menjadi tempat curahan hati, dimana bahasa yang di tumpahkan merupkan
hasil penerjemahan dari ekspresi hati dan jiwa, pemikiran, kehendak dan
lain-lain. Karena hal tersebut berhubungan erat dengan seni, budaya dan
keidahan, maka karya sastra memiliki arti tersendiri. Sastra Indonesia
Indonesia harus di pertahankan kualitasnya hingga akhir hayat, karena
dalam suatu sastra Indonesia tedapat nilai-nilai positif yang dapat
memberikan makna petuah, nasehat, contoh, amanat, yang dapat
memberikan

pengaruh

yang

bermakna.

Untuk itu, bahasa dan sastra harus tetap digunakan pada rel yang benar,
agar perilaku generasi bangsa tidak memburuk di masa depan. Hal ini

penting, sebab bahasa mrupakan sesuatu yang digunakan sehari-hari,


apabila bahasa yang digunakan buruk, maka dapat dikatakan bahwa hal ini
merupakan perilaku buruk yang akan mempengaruhi pada psikologi pribadi
dan

tata

nilai

di

masyarakat.

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan


sesamanya. Bahasa menjadi alat utama dalam menjaga dan membina
hubungan dengan sesama, bahasa merupakan alat komunikasi yang paling
penting. Membina hubungan denga relasi bisnis dibutuhkan keterampilan
berbahasa yang baik makna dasarnya adalah harus selalu menggunakan
bahasa yang baik dan benar, tidak berkonotasi .Dengan itu saja dapat
diyakini rekan bisnis akan semakin mempercepat hubungan bisnis dengan
kita, tentu saja hal tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak. Intinya
adalah gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik beretika karena bahasa
merupakan

moral

dan

etika.

Dalam karya sastra Indonesia memang memiliki peran sebagai ujung


tombak. Karya sastra yang tidak beretika dipastikan akan dikritik negatif
oleh rakyat dan dilarang pemerintah. Perkembangan pesat ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek) telah mendorong bermunculnya banyak istilah baru
yang digunakan untuk memberikan aneka konsep yang diciptakan atau
ditemukan manusia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang relatif baru juga
tidak luput dari tuntutan moderenisasi kosakata. Sebagai bahasa yang cukup
terencana, kegiatan pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia sebenarnya
telah dilakukan dengan cukup terkoordinasi di bawah pusat bahasa.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan mahasiswa dan pembaca tentang hubungan Bahasa Indonesia
sebagai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.

1.3 Sistem Penulisan


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Sistem Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa Indonesia
2.2 Bahasa Indonesia sebagai Ilmu Pengetahuan
2.3 Bahasa Indonesia sebagai Teknologi
2.4 Bahasa Indonesia sebagai Seni
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Bahasa Indonesia


Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan mengikuti dalam sertiap
pekerjaannya. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan
manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan,
lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tatakrama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan
segala bentuk masyarakat.
Adapun definisi bahasa adalah sebagai berikut:
1. Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
2. Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka
ke dalam pikiran orang lain.
3. Suatu kesatuan sistem makna.
4. Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk
membedakan antara bentuk dan makna.
5. Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan. (Contoh:
perkataan, kalimat dan lain-lain.)
6. Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat
linguistik.
Sedangkan menurut Gorys Keraf (1997 :1) bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan
bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi.
Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati
bersama.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
dari pada yang dapat diperoleh dengan menggunakan media tadi. Bahasa

haruslah merupakan bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia,


bukannya sembarang bunyi.

2.2 Bahasa Indonesia sebagai Ilmu Pengetahuan


Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa
berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu.
Setiap penelitian ilmiah tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan
bahasa.
Upaya-upaya pengenyebar luasan ilmu juga tidak mungkin dilaksanakan
tanpa bahasa sebagai media komunikasi. Setiap forum ilmiah pasti
menggunakan bahasa sebagai sarana utama. Aktifitas yang diarahkan untuk
memahami, mengeksplorasi, mendiskusikan konsep-konsep ilmu tidak
dapat

diselenggaraan

tanpa

melibatkan

bahasa

sebagai

sarana.

Dengan menggunakan wujud bahasa manusia saling berkomunikasi satu


sama lain, sehingga dapat saling berbagi pengalaman dan saling belajar
untuk meningkatkan intelektual. Dengan bahasa, segala ilmu pengetahuan
yang diciptakan atau ditemukan manusia data disebarluaskan kepada orang
lain, ke daerah lain untuk kepentingan kesejahteraan manusia secara umum.
Kehidupan pun semakin hari semakin baik berkat penemuan-penemuan baru
oleh para ilmuan. Ilmu pengetahuan juga harus di sampaikan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami.

Oleh karena itu apabila seebuah ilmu

pengetahuan yang ditemukan oleh seorang ilmuan, dan ditulis menggunakan


bahasa yang hanya dikuasai oleh ilmuan. Salah satu cara yang ditempuh
adalah dengan menerjemahkan buku kedalam berbagai bahasa, khususnya
ke dalam bahasa yang dipahami oleh orang yang memerlukan ilmu
pengetahuan tesebut, sehingga pemahaman terhadap ilmu pengetahuan
dalam buku tersebut menjadi maksimal. Selain penyampaian informasi atau
ilmu pengetahuan menggunakan bahasa yang dipahami oleh pemakai
informasi atau pemakai ilmu pengetahuan, maka di dalam penyampaiannya
harus memperhatikan struktur bahasa.

2.3 Bahasa Indonesia sebagai Teknologi


Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek) untuk kepentingan pembangunan nasional. Peranan lain
yang telah dibuktikan oleh Bahasa Indonesia adalah dalam kedudukannya
sebagai wahana transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyarapan
ilmu pengetahuan dan tehnologi berbagai sumber melalui proses belajar
mengajar, dari jenjang sekolah dasar sampai pendidikan tinggi dapat
terlaksana dengan baik dan lancar. Bahasa Indonesia mampu menyesuaikan
diri dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terjadi di dunia luar.
2.4 Bahasa Indonesia Sebagai Seni
Berikut akan dijelaskan beberapa hubungan bahasa dengan seni:
1. Bahasa merupakan kebudayaan yang pertama dimiliki setiap manusia
dan bahasa dapat berkembang karena akal atau sistem pengetahuan
manusia. Atas dasar itu, hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa
sebagai sarana pengembangan seni. Seni yang ada di Indonesia
dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Kesenian yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia adalah kesenian yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sarana untuk memahami kesenian
adalah Bahasa Indonesia.
2. Bahasa sebagai jalur penerus kebudayaan mengandung makna bahwa
bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni dari generasi ke generasi.
Menurut Robert Sibarani (2002) kebudayaan nenek moyang yang
meliputi pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, cara berpakaian dan
sebagainya dapat kita warisi dan wariskan kepada anak cucu kita melalui
bahasa. Atas dasar itu, hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa
berperan sebagai sarana pewarisan seni dari generasi ke generasi.
Kesenian nenek moyang kita yang sudah ada beratus-ratus tahun lalu
masih bisa dipelajari oleh kita sekarang hanya karena bantuan bahasa.
Kesenian yang tertulis dalam naskah-naskah lama, yang mungkin ditulis
beratus-ratus tahun lalu bisa kita nikmati sekarang hanya karena ditulis
dalam bahasa.

3. Hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa berperan dalam penamaan


atau pengistilahan unsur-unsur seni baru sehingga dapat disampaikan dan
dimengerti oleh yang menerimanya. Setiap unsur kesenian, dari unit yang
terkecil sampai yang terbesar diberi nama atau istilah. Dalam proses
pembelajaran dan pengajaran kesenian, nama atau istilah itu digunakan
untuk menginventarisasi kesenian untuk pengembangan selanjutnya.
4. Bahasa tidak hanya berupa bahasa lisan dan tulisan, tetapi bahasa dapat
berupa bahasa isyarat. Bahasa isyarat ini dilakukan melalui gerakangerakan anggota tubuh. Baik itu mata, jari, kepala, bahu, tangan, dan
sebagainya. Misalnya melalui pertunjukan seni tari. Melalui seni tari
seniman menyampaikan pesan yang terkandung dalam tarian tersebut
melalui bahasa tubuh. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dan
seniman dengan khalayak. Oleh karena itu, tarian mengandung pesan
yang ingin disampaikan seniman melalui bahasa nonverbal atau melalui
gerakan-gerakan tarian yang dilakukan. Malalui gerakan itulah khalayak
memahami makna tari yang dilakukan tersebut. Gerakan tarian itu bisa
dipahami khalayak karena adanya bahasa, yaitu bahasa isyarat. Tanpa
adanya bahasa, maka seni tari yang dilakukan tersebut akan berkurang
fungsinya. Seni tari tersebut hanya dijadikan sebagai hiburan, tidak lagi
sebagai sarana pendidikan karena tidak mengandung pesan yang
disampaikan. Pesan tersebut dapat tersampaikan hanya melalui bahasa.
Atas dasar tersebut, hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa
berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni, baik itu seni
tari, seni rupa, maupun seni musik. Selanjutnya, pada pertunjukan seni
musik. Bahasa memperindah seni musik melalui syair lagu yang
dinyanyikan. Jadi, pada seni musik tersebut tidak hanya instrumen yang
memperindahnya, melainkan juga syair lagu yang merupakan bahasa.
5. Bahasa sebagai penghubung antara seniman dan musisi dengan
instrumen. Musisi mempelajari kunci-kunci pada instrument sehingga
mereka bisa memainkannya dengan melodi yang indah. Kunci-kunci
tersebut menggunakan bahasa seperti: do re mi fa sol la si do, atau A B C
D E F G.

6. Bahasa sebagai sarana berekspresi dalam seni. Melalui seni, manusia bisa
berekspresi. Dalam berekspresi tersebut, manusia menggunakan bahasa
untuk menumpahkan kreativitas dan bakat yang mereka miliki. Bahasa
berperan penting pada proses penciptaan seni. Manusia terinspirasi
menciptakan seni dari bahasa. Tanpa bahasa, seni tidak bisa diciptakan.
Misalnya, manusia menciptakan lagu menggunakan bahasa, menciptakan
tari menggunakan bahasa berupa bahasa nonverbal yaitu gerak tubuh,
menciptakan lukisan menggunakan bahasa simbol, seperti warna-warna
dan lambang-lambang karena banyak seniman mengungkap gagasan
tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti melati yang bermaksud
duka/kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). Berdasarkan
penjelasan hubungan bahasa dengan seni tersebut, dapat disimpulkan
bahwa seni sangat bergantung pada bahasa. Tanpa bahasa seni tidak akan
bisa berkembang, tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak mampu
menyampaikan pesan, serta tidak bisa berfungsi sebagai penghubung
antara

seniman

dengan

khalayak.

Sebaliknya,

seni

juga

turut

mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi dan


tidak mengandung keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat
berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang indah
yangdalam istilah bahasa lebih dikenal dengan estetika. Unsur-unsur seni
dalam bahasa yaitu keutuhan, keragaman, keseimbangan, keselarasan
dan penekanan yang tepat. Dengan adanya unsur-unsur tersebut pencipta
sastra dapat menetapkan maksud atau isi hati dengan jelas. Selain itu,
seni berbahasa memberikan keunikan yang khas bagi seseorang dan
memberikan gaya serta nada yang membedakan penggunaan bahasa
antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam istilah bahasa, hal ini
lebih dikenal dengan retorika (seni berbicara).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan bagian penting dari kehidupan manusia untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa berperan
penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa juga
merupakan suatu ciri khas suatu bangsa dan budaya terutama bahasa
indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa indonesia dan bagian penting
dari budaya indonesia.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan beberapa hal:
1.

Kita sebagai siswa, harus menanamkan kesadaran dalam diri kita akan
pentingnya Bahasa Indonesia.

2.

Sebagai generasi muda kita harus dapat melestarikan warisan budaya,


khususnya Bahasa Indonesia.

3.

Pihak sekolah atau lembaga pendidikan harus memberikan dukungan


penuh terhadap Bahasa Indonesia.

4.

Pemerintah harus berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga warisan


budaya, khususnya Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai