Anda di halaman 1dari 6

Seperti biasa.

Jangan lupa TIMES NEW ROMAN, 12


Space 1.5
JUSTIFY, yang bisa mengganggu rapinya justify harap diedit
Sumber jelas. Nak basing dpp asal NGIRIM dapus
Kumpul sebelum tutorial pertemuan kedua ke
shepyiraluthfia@gmail.com atau PAS tutorial pertemuan
kedua.

Maacih ea guys :*

I.

Skenario A Blok 13
Nn. Fanny, 22 tahun, datang ke poli bedah RSMH dengan keluhan utama terdapat
benjolan di leher kiri dan kanan sejak 6 bulan yll. Benjolan makin besar, tidak
disertai nyeri. Benjolan mula-mula terjadi di leher kiri, 1 bulan terakhir teraba
juga di leher kanan.

Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, sensorium compos mentis, BB 43kg, TB,
156 cm, sedikit anemis, RR : 20x/menit, nadi : 72x/menit, Auskultasi tidak
didapati ronchi.

Status lokalis: colli sinistra teraba 2 buah nodul ukuran 4x3 cm dan 2x1 cm batas
tegas, dan colli dextra 1 buah nodul ukuran 2x1 cm.

Hasil laboratorium HB : 11,2g%, leukosit : 10.800/dl, LED : 43 mm/jam,


diff.count : 0/1/4/50/40/5. Oleh dokter bedah dilakukkan biopsi pada kelenjar
limfe leher kiri dan spesimen dikirim ke Lab Patologi Anatomi untuk dilakukkan
pemeriksaan histopatologi. Hasil pemeriksaan histopatologi : Tampak Kelenjar
Getah Bening berkapsul jaringan ikat tipis, bagian korteks tampak folikel limfoid
hiperplasia, berbagai ukuran, dengan germinal center aktif. Tampak bagian
kelenjar getah bening yang mengalami nekrosis perkijuan dikelilingi oleh sel-sel
limposit, makrofag, epiteloid, 1-2 sel datia langhans dapat dijumpai. Tidak
dijumpai tanda-tanda ganas.

Jelaskan apa yang terjadi ada Nn. Fanny? Jelaskan patogenesis kelainan yang
terjadi?

II.

Klarifikasi Istilah
1. Benjolan : bagian tubuh yang mengalami pembengkakan
2. Nyeri : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
rusaknya jaringan yang aktual atau potensial
3. Compos mentis : sadar sepenuhnya
4. Ronchi : suara yang dihasilkan saat udara melewati jalan nafas yang penuh
cairan atau mukus

5. Nodul : benjolan pada kulit atau di bawah kulit yang berukuran lebih dari
0,5cm
6. Diff.count (hitung jenis leukosit) : nilai komponen-komponn sel yang
menyusun sel darah putih
7. Biopsi : pengambilan dan pemeriksaan, biasanya mikroskopik, jaringan dari
tubuh organisme, dikerjakan untuk menegakkan diagnosis pasti
8. LED :

kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu sampel darah yang

diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam


9. Nekrosis perkijuan : suatu jenis nekrosis dimana semua struktur jaringan tidak
terlihat lagi, sehingga menghasilkan bahan amorf, granular kering seperti keju.
Perkijuan tampak sebagai daerah yang amorf, granular, berwarna merah, dan
kotor karena adanya sisa-sisa nukleus yang hancur
10. Epiteloid : sel menyerupai epitel
11. Sel Datia Langhans : sel-sel epiteloid yang menyatu yang hanya terjadi hanya
jika ada nekrosis perkijuan
12. Folikel Lympoid Hyperlasia : bentuk limfadenitis kronik yang terjadi sebagai
respon imun, sering diinduksi oleh obat-obatan dan ditandai oleh transformasi
sel-T menjadi limfoblast, hipertrofi sel endotel, dan adanya infiltrasi leukosit
campur
13. Germinal Center : area pada pusat kelenjar getah bening yang mengandung
agregasi limfosit yang aktif berproliferasi (sel B pembentuk antibodi); tampak
sebagai suatu massa sferis dikelilingi oleh suatu kapsul sel memanjang yang
sebagian dimasuki oleh limfosit kecil berbentuk topi bulan sabit.

III.

Masalah Utama
1. Nn. Fanny, 22 tahun, datang ke poli bedah RSMH dengan keluhan utama
terdapat benjolan di leher kiri dan kanan sejak 6 bulan yll

: VVV

2. Benjolan makin besar, tidak disertai nyeri. Benjolan mula-mula terjadi di leher
kiri, 1 bulan terakhir teraba juga di leher kanan

: VV

3. Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, sensorium compos mentis, BB 43kg,


TB, 156 cm, sedikit anemis, RR : 20x/menit, nadi : 72x/menit, Auskultasi
tidak didapati ronchi.
Status lokalis: colli sinistra teraba 2 buah nodul ukuran 4x3 cm dan 2x1 cm
batas tegas, dan colli dextra 1 buah nodul ukuran 2x1 cm

:V

4. Hasil laboratorium HB : 11,2g%, leukosit : 10.800/dl, LED : 43 mm/jam,


diff.count : 0/1/4/50/40/5. Oleh dokter bedah dilakukkan biopsi pada kelenjar
limfe leher kiri dan spesimen dikirim ke Lab Patologi Anatomi untuk
dilakukkan pemeriksaan histopatologi. Hasil pemeriksaan histopatologi :
Tampak Kelenjar Getah Bening berkapsul jaringan ikat tipis, bagian korteks
tampak folikel limfoid hiperplasia, berbagai ukuran, dengan germinal center
aktif. Tampak bagian kelenjar getah bening yang mengalami nekrosis
perkijuan dikelilingi oleh sel-sel limposit, makrofag, epiteloid, 1-2 sel datia
langhans dapat dijumpai. Tidak dijumpai tanda-tanda ganas.
Jelaskan apa yang terjadi ada Nn. Fanny? Jelaskan patogenesis kelainan yang
terjadi?

IV.

:V

Analisis Masalah

1. Nn. Fanny, 22 tahun, datang ke poli bedah RSMH dengan keluhan utama terdapat
benjolan di leher kiri dan kanan sejak 6 bulan yll.
a. Bagaimana anatomi regio leher? (khusus regio colli) (Shafira, Rian, Yasu, Helvie)
b. Bagaimana patofisiolosi benjolan di leher pada kasus? (Niga, Rian, Shafira)
c. Mengapa benjolan terjadi di leher kiri dan kanan? (Mentari, Trikur, Niga)
d. Adakah kaitan jenis kelamin, usia Nn Fanny pada kasus? (Ratu, Sherly, Helvie)

2. Benjolan makin besar, tidak disertai nyeri. Benjolan mula-mula terjadi di leher kiri, 1
bulan terakhir teraba juga di leher kanan.
a. Apa saja penyebab terjadinya benjolan pada leher? (benjolan karena tumor dan
radang) (Ratu, Sherly, Helvie)
b. Mengapa benjolan terjadi di sebelah kiri terlebih dahulu, dan 1 bulan terakhir
teraba juga di leher sebelah kanan? (Niga, Rian, Shafira)
c. Mengapa benjolan semakin besar tetapi tidak disertai nyeri? (Niga, Rian, Shafira)

3. Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, sensorium compos mentis, BB 43kg, TB, 156
cm, sedikit anemis, RR : 20x/menit, nadi : 72x/menit, Auskultasi tidak didapati
ronchi.
Status lokalis: colli sinistra teraba 2 buah nodul ukuran 4x3 cm dan 2x1 cm batas
tegas, dan colli dextra 1 buah nodul ukuran 2x1 cm.

a. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan fisik dan status lokalis? (Mentari,


Trikur, Rian)
b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik dan status lokalis?
(Mentari, Trikur, Niga)

4. Hasil laboratorium HB : 11,2g%, leukosit : 10.800/dl, LED : 43 mm/jam, diff.count :


0/1/4/50/40/5. Oleh dokter bedah dilakukkan biopsi pada kelenjar limfe leher kiri dan
spesimen dikirim ke Lab Patologi Anatomi untuk dilakukkan pemeriksaan
histopatologi. Hasil pemeriksaan histopatologi : Tampak Kelenjar Getah Bening
berkapsul jaringan ikat tipis, bagian korteks tampak folikel limfoid hiperplasia,
berbagai ukuran, dengan germinal center aktif. Tampak bagian kelenjar getah bening
yang mengalami nekrosis perkijuan dikelilingi oleh sel-sel limposit, makrofag,
epiteloid, 1-2 sel datia langhans dapat dijumpai. Tidak dijumpai tanda-tanda ganas.
Jelaskan apa yang terjadi ada Nn. Fanny? Jelaskan patogenesis kelainan yang terjadi?
a. Bagaimana proses biopsi yang dilakukan oleh dokter? (Margareth, Shepty, Deta)
b. Apa tujuan dilakukan biopsi? (Margareth, Shepty, Deta)
c. Apa saja teknik pengambilan spesimen selain biopsi? Bagaimana caranya?
(Margareth, Shepty, Deta)
d. Bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium? (Helvie, Shepty, Rian)
e. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan histopatologi? (Margareth, Shepty,
Sherly)
f. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil laboratorium? (Shafira, Yasu, Rian)
g. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan histopatologi? (Shafira, Yasu,
Deta)
h. Bagaimana tanda-tanda keganasan? (Yasu, Mentari, Trikur, Sherly)
i. Bagaimana diagnosis penyakit pada kasus? (Ratu, Sherly, Margareth)
j. Bagaimana patogenesis penyakit pada diagnosis kasus? (Ratu, Sherly, Margareth)
k. Termasuk jenis radang apakah penyakit ini? (Deta, Mentari, Trikur, Yasu)
l. Apa saja macam-macam radang kronis granulomatus? (Deta, Mentari, Trikur,
Shepty)
m. Bagaimana mekanisme respon imun terhadap penyakit ini? (Helvie, Ratu, Sherly,
Yasu)
n. Bagaimana patologi-anatomi pada penyakit tersebut? (Mentari, Trikur, Niga)
o. Bagaimana penatalaksanaan penyakit pada kasus? (Helvie, Ratu, Sherly, Yasu)

V.

Keterkaitan Antar Masalah

VI.

Learning Issue
1. TBC kelenjar getah bening
-

Patologi-anatomi (Mentari, Trikur, Niga)

Patogenesis (Ratu, Sherly, Margareth)

Patofisiologi (Niga, Rian, Shafira)

2. Biopsi (Margareth, Shepty, Deta)


3. Anatomi regio colli (Shafira, Yasu, Helvie, Rian)
4. Radang kronis granulomatus (Deta, Mentari, Trikur, Shepty)
5. Respon imun dan proses penyembuhan (Helvie, Ratu, Sherly, Yasu)

Anda mungkin juga menyukai