penyakit.
h. Pemilikan hak atas lahan sering tidak legal, artinya status tanahnya masih
merupakan tanah negara dan para pemilik tidak memiliki status apa-apa.
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22314/3/Chapter%20II.pdf
2. Faktor yang menyebabkan suatu kawasan menjadi pemukiman kumuh?
1.Faktor Urbanisasi Dan Migrasi Penduduk
Rumusan beberapa faktor secara umum yang dapat mempengaruhi terjadinya proses keurbanan, antara lain :
1.Ketimpangan tingkat pertumbuhan ekonomi antara desa dengan perkotaan
2.Peluang dan kesempatan kerja yang lebih terbuka di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah perdesaan
3.Terjadinya pola perubahan minat tentang lapangan pekerjaan dari pertanian ke industri, utamanya bagi
penduduk usia kerja di perdesaan
4.Lebih majunya teknologi dan infrastruktur prasarana transportasi, sehingga memudahkan terjadinya mobilitas
penduduk baik yang permanen atau yang ulang alik.
5.Keberadaan fasilitas perkotaan yang lebih menjanjikan, utamanya aspek pendidikan, kesehatan, pariwisata dan
aspek sosial lainnya
Lee dalam Lisna Yoeliani P (1966) mendekati migrasi dengan formula yang lebih terarah. faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan untuk bermigrasi dapat dibedakan atas kelompok sebagai berikut :
a.Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat asal migran.
b.Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat tujuan migran (destination)
c.Faktor-faktor penghalang atau pengganggu (intervening factors)
d.Faktor-faktor yang berhubungan dengan individu migran.
Sumber : Laode MAsrun, ST, M.Si Pendidikan (S1). Perencanaan WIlayah dan Kota (S2). Manajemen Perkotaan
o
o
o
o
o
o
o
o
Pengolahan limbah
Penyediaan air bersih
Menggalakkan program transmigrasi
Program KB
Program kerja bakti/kebersihan lingkungan
Sosialisasi pentingnya sanitasi
Pemerataan pembangunan daerah
evaluasi
Komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen Cipta Karya, 1997) adalah :
(1) Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi
kestabilan bangunan , dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan
tanah;
(2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25
cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan
atau anyaman bambu;
(3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar
matahari dengan luas minimum 10% luas lantai;
(4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap,
menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga
kerahasiaan ( privacy) penghuninya;
(5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m
dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum; serta
(6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi
masuknya debu, angin dan air hujan
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun
dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
a. Gas H2S dan NH3secara biologis tidak terdeteksi;
b. Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3;
c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
d. Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari
3. Kebisingan dan getaran
a. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik
4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg
c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
d. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang
aman dari kecelakaan;
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, onstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan
tidak menyilaukan mata;
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi
persyaratan esehatan;
e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan;
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan;
g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,
tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi
makanan yang dapat menimbulkan
6. Vektor penyakit
a. Indeks lalat harus memenuhi syarat;
b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.
7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga
berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam
9.
10.
11.
12.
Terjangkitnya penyakit seperti diare diakibatkan oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Kebiasaan yang dimaksud adalah tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
buang air besar atau kecil sembarangan, minum air yang belum dimasak secara benar
dan
lain-lain.
2. Membersihkan ruangan dan halaman
rumah secara rutin
Ruangan dalam rumah dapat menimbulkan
berbagai penyakit jika tidak secara rutin dibersihkan. Perlengkapan rumah seperti karpet
dan
kursi berpotensi menjadi tempat mengedapnya
debu. Debu yang mengendap dan kemudian
bertebvangan di dalam ruangan dapat menimbulkan pentakit infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA). Debu juga dapat berfungsi sebagai media tempat menempelnya bakteri atau
virus yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.
Ruangan yang tidak bersih dan rapi juga dapat
mengundang masuknya lalat, nyamuk dan
tikus masuk dalam ruangan. Padahal keduanya
dapat menjadi vector pembaya penyakit.
3. Membersihkan kamar mandi dan toilet
Kamar mandi dan tolit merupakan bagian dari
rumah yang paling kondusif untuk dijadikan
tempat perkembangbiakan berbagai jenis organism penyebab dan pembawa penyakit.
4. Menguras, menutup dan menimbun (3M)
Bak atau tempat penampungan air dapat menjadi tempat yang sangat baik bagi
perkembangbiakan nyamuk. Karena itu, bak, dan penampungan air harus dibersihkan
dan dikuras secara rutin minimal satu minggu sekali. Tampat penampungan air
diupayakan selalu tertutup.Menutup tempat penyimpanan air dapat mencegah
perkembangiakan nyamuk. Menutup tempat penampungan ar juga mencegah masuknya
organism lainnya yang dapat menimbulkan penyakit seperti tikus dan kecoa.Aktivitas
menimbun dilakukan agar barangbarang di lingkungan tidak dijadikan sarang atau
tempat perkembangbiakan organism yang merugikan kesehatan. Kaleng, ban bekas,
plastic dan lain-lain sebaiknya ditimbun jika tidak dipakai lagi.
5. Tidak membiarkan adanya air yang tergenang
Genangan air seringkali dianggap tidak membahayan. Padahal, genangan air yang
dibiarkan lama, terutama pada musim hujan dapat menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk. Karena itu, barang-barang bekas yang sedianya dapat menampung air seperti
botol, kaleng, ban bekas sebaiknya dikubur atau dihancurkan.
6. Membersihkan saluran pembuangan air
Air bekas mencuci, mandi, masak dan air dari kakus akan masuk kesaluran pembuangan.
Saluran tersebut biasanya terbuka dan air yang mengalir sangat kotor dari limbah cair
maupun sampah. Jika dibiarkan, tempat tersebut menjadi sumber berbagai jenis
penyakit dari organism yang hidup di dalamnya. Karena itu, secara individu maupun
bersamasama dengan warga masyarakat lainnya, secara rutin saluran tersebut harus
dibersihkan.
7. Menggunakan air yang bersih
Air menjadi salah satu komponen penting dalam kaitannya
dengan kesehatan. Namun, sebagian masyaraat kita masih
menggunakan air yang tidak bersih untuk keperluan mencuci dan mandi serta memasak
maupun minum. Selain itu, poses masak yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan
penyakit. Karena itu, tidak heran jika banyak penyakit yang muncul karena faktor air.
Sumber : http://www.kalyanamitra.or.id/wp-content/uploads/2012/07/SANITASILINGKUNGAN.pdf
13. Bagaimana cara mengatasi penyakit yang timbul akibat pemukiman yang kumuh?