PENDAHULUAN
"Tujuan
Pembangunan
Millenium"
(Millenium
Keempat,
menurunkan
angka
kematian
anak.
Kelima,
mengembangkan
kemitraan
global
untuk
pembangunan.
Kedelapan tujuan tersebut masing memiliki target, ada yang bersifat kualitatif
dan kuantitatif. Dari segi waktu, perhitungan perbandingan mulai tahun 1990
dan pencapaian diharapkan terjadi pada tahun 2015 (Depkes, 2011).
Angka kematian balita juga mencakup angka kematian bayi, karena
rentangnya antara usia 0-5 tahun. MDGs menargetkan pengurangan angka
tahun 1990 menjadi dua pertiganya. Artinya, kita harus menurunkannya dari
97 kematian menjadi 32. Pada tahun 2007, Angka Kematian Bayi sebesar 34
per 1.000 kelahiran hidup. Anak yang tinggal di rumah tangga kaya memiliki
angka kematian yang rendah (36 kematian per 1.000 kelahiran hidup) dari
pada anak di rumah tangga miskin (56 kematian per 1.000 kelahiran hidup).
Angka kematian anak juga menurun
menjadi kekhawatiran karena angka imunisasi hanya 72% untuk bayi dan
82% untuk anak hingga 23 bulan, sementara target pemerintah adalah 90%.
Diperkirakan 30.000 anak meninggal setiap tahun karena komplikasi campak
dan baru-baru ini ada beberapa KLB (kejadian luar biasa) polio dimana 303
anak menjadi lumpuh (Depkes, 2011).
Di Indonesia angka kematian balita, bayi, maupun neonatal terus
menurun. Angka kematian balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi
44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007 (SDKI). Angka kematian
bayi, menurun dari 68 menjadi 34 per 1.000 KH pada periode yang sama.
Angka kematian neonatal menurun dari 32 menjadi 19 kematian per 1.000
KH. Sementara target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015
adalah32/1.000 KH untuk Angka Kematian Balita dan 23 per 1.000 KH
untuk angka kematian bayi (Depkes, 2007).
Di Kota Padang pada tahun 2011 bayi lahir hidup berjumlah 16.590
jiwa, kasus bayi lahir mati adalah 24 bayi, kasus ini turun lebih dari 50 %
dibanding tahun 2010 sebanyak 50 orang/16.542 kelahiran. Untuk bayi (0 7
hari) mati pada tahun 2011 berjumlah 44 orang, bayi umur 1 minggu 28
hari 14 orang dan 1 -12 bulan sebanyak 23 orang. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya terjadi penurunan kasus kematian, dimana pada tahun
2009 terdapat 37/16.486 bayi mati dan 2008 terdapat 164 orang kematian
bayi dari 15.639 kelahiran hidup (Dinkes kota Padang tahun 2011 edisi
2012).
Berbagai faktor
dapat menyebabkan
BAB II
LANDASAN TEORI
Nilai : 1
Tubuh merah,
ekstremitas biru
<100
Nilai : 2
Seluruh tubuh
kemerahan
>100
Ekstremitas
sedikit fleksi
Sedikit gerak
Gerakan aktif
Lemah/ tidak
teratur
Langsung
menangis
Menangis
Keterangan :
1. Nilai 1-3 asfiksia berat
2. Nilai 4-6 asfiksia ringan
3. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal)
dini
pertumbuhan
dan
yang
menyerangnya
selama
sangat
berpengaruh
terhadap
perkembangan
bayi.
kehidupannya.
keselamatan,
Menyusu
mencegah
10
5) Grasping reflex
Grasping reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan
mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, hilang
setelah 3-4 bulan. Pada akhir bulan ketika, refleks menggenggam
berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih
spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual.
6) Refleks moro
Refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang
baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang
mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu
melengkungkan
punggungnya,
melemparkan
kepalanya
7) Walking reflex
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi
berdiri dan telapak kakinya menyentuh permukaan yang keras,
ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan
kaki seperti melangkah ke depan. Menurun setelah 1 minggu dan
akan lenyap sekitar 2 bulan.
8) Babinsky reflex
Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf
berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
12
setiap hari. Pada umumnya bayi terbangun pada malam hari pada
usia 3 bulan.
e. Kebersihan kulit
Kebersihan kulit bayi perlu benar-benar dijaga. Walaupun mandi
dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari,
tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu
dibersihkan secara teratur.
f. Keamanan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keamanan bayi
adalah dengan tetap menjaganya, jangan sekalipun meninggalkan
bayi tanpa ada yang menunggu. Selain itu juga perlu dihindari untuk
memberikan apapun kemulut bayi selain ASI, karena bayi bisa
tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat buatan ditempat
tidur bayi.
g. Tanda-tanda bahaya
1) Pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit.
2) Terlalu hangat ( > 380 C) atau terlalu dingin (<360 C).
3) Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
4) Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan
mengantuk berlebihan.
5) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
13
VAKSIN
Hepatitis B-1
Saat lahir
Polio
KETERANGAN
Hepatitis B-1 harus diberikan dalam waktu 12
jam setelah lahir, dilanjutkan ketika bayi
berusia 1 dan 6 bulan
Polio O diberikan saat kunjungan pertama.
Untuk bayi yang lahir di RB/RS, polio oral
diberikan saat bayi dipulangkan (untuk
menghindari transmisi virus vaksin kepada
bayi lain).
14
Hepatitis B-2
0-2 bulan
BCG
DPT-1
2 bulan
Polio-1
DPT-2
4 bulan
Polio
DPT-3
6 bulan
Polio-3
Hepatitis B-3
9 bulan
campak
15
panas
dipancarkan
16
dari
BBL
keluar
tubuhnya
17
18
Data Subyektif
a.
Identitas / Biodata
1) Nama bayi
lain.
2) Umur bayi
5) Berat badan
6) Panjang badan
7) Nama ibu dan ayah :Untuk menentukan siapa orang tua dari
sang bayi.
8) Umur
tua bayi.
9) Agama
:Untuk
memudahkan
dalam
memberi
dukungan.
10) Pendidikan
penyakit
kehamilan
lainnya
yang
dapat
mempengaruhi
BBL. Sehingga asuhan yang berbeda akan dapat ditegakkan. Jika pada
19
20
2.
Data Obyektif
d.
21
22
Eliminasi
1) Miksi: Untuk BBL normal sebagian besar berkemih dalam 24
jam permata setelah lahir dan 2 - 6 kali sehari sampai 1 - 2 hari
pertama. Setelah itu berkemih 5 - 2 kali dalam 24 jam.
2) Meconium: Untuk BBL normal, berwarna hitam kehijauan,
lengket dan mengandung darah segar dieksresikan dalam 24
jam.
23
Dasar: Bayi lahir pada tanggal ... jam ... wib, BB ... gram, PB ... cm,
JK... A/S ... Anus ... TTV, P: ... x/menit N: ... x/menit S: ...0 C Lika ...
cm, Lida ... cm, Lila ... cm
Masalah: Tidak ada
Kebutuhan: Konseling berlanjut
2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Adalah untuk BBL normal biasanya tidak ditemukan diagnosa
potensial, kecuali ada komplikasi dan masalah.
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera
Ketika baru lahir bayi harus segera dikeringkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya hipotermi. Jika terjadi hipotermi harus segera
diatasi, salah satunya dengan metode kangguru.
2.2.5 Merencanakan Asuhan Menyeluruh
a. Bersihkan jalan nafas
Bayi baru lahir akan menangis spontan dan segera setelah lahir,
apabila tidak menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas,
dengan menggunakan de lee dan juga kasa steril.
b. Perawatan tali pusat
Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering.
Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
sebelum membersihkan tali pusat (Farida, 2009).
c. Pertahankan suhu tubuh bayi
Sebaiknya jangan memandikan bayi sebelum 24 jam kelahiran
karena bayi belum terlalu mampu mengatur suhu di luar untuk
membuatnya tetap hangat.
d. Beri vitamin K
Pemberian vitamin K dilakukan untuk mencegah terjadinya
perdarahan.
e. Identifikasi bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap
24
25
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY I LAHIR NORMAL
DI PUSTU SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN
PADA TANGGAL 27 OKTOBER 2012
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
Bayi
Nama Bayi
: Bayi Ny I
Umur Bayi
: Hari Pertama
: 3700 gram
Panjang Badan : 50 cm
Orang Tua
Nama
: Ny I
Nama Suami : Tn D
Umur
: 34 Tahun
Umur
: 37 Tahun
Suku
: Minang
Suku
: Minang
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Tani
No. Telp
No. Telp
Alamat
B. Data Subjektif
Didata pada tanggal / jam
: 27 Oktober 2012
1. Keluhan
: Tidak ada
: Tidak ada
b. Pre-eklampsi
: Tidak ada
c. Eklampsi
: Tidak ada
e. Anemia
: Tidak ada
f. Lain-lain
: Tidak ada
: Tidak ada
b. Obat-obatan / jamu
c. Merokok
: Tidak ada
d. Lain-lain
: Tidak ada
: Bidan
c. Lama persalinan
Kala I
: 5,5 jam
Kala II
: 15 menit
d. Ketuban
Warna
: Jernih
Bau
: Amis
Jumlah
: 1000 cc
: 500 gram
g. Komplikasi persalinan
Ibu
: Tidak ada
Bayi
: Tidak ada
Score
(Appereance)
( )( )
( ) ( ) Seluruh
Warna kulit
Pucat
merah
tubuh kemerahan
(Pulse)
( )( )
( ) ( ) < 100
Frekuensi
Tidak ada
jantung
G
(Grimate)
( )( )
( ) ( ) Sedikit
Reaksi
Tidak ada
gerakan
28
terhadap
rangsangan
A
(Activity)
( )( )
(x) ( )
( ) (v) Gerakan
Aktifitas
Tidak ada
Ekstremitas
aktif
fleksi sedikit
R
(Respiration)
( )( )
( ) ( ) Lemah,
Pernafasan
Tidak ada
tidak teratur
menangis kuat
Keterangan
X : menit 1
V : menit 5
h. Resusitasi
: Tidak ada
i. Pengisapan lendir
: Tidak ada
j. Ambu
: Tidak ada
: Tidak ada
m. Therapy
: Vit K
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: Baik
Suhu
: 37,20 C
Pernafasan
: 52 x/menit
Nadi
: 125 x/menit
BB sekarang
: 3700 gram
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun-ubun
: Mendatar
Muka
Mata
Telinga
Mulut
Hidung
29
Leher
Dada
Abdomen
Tali pusat
Punggung
Genitalia
Anus
: ada (+)
3. Reflek
Reflek moro
: (+)
Reflek rooting
: (+)
Reflek walking
: (-)
Reflek graph
: (+)
Reflek sucking
: (+)
4. Antropometri
Lingkar kepala
: 34 cm
Lingkar dada
: 30 cm
: Ada
BAK
: Ada
30