Anda di halaman 1dari 2

Budidaya Tokek yang Anti Bokek

Bisnis jual beli tokek, entah hidup atau


kering, masih marak. Bahkan, harga tokek
hidup ukuran tertentu bisa sampai miliaran
rupiah. Budidayanya relatif gampang dan
murah. Tujuan akhirnya adalah membuat
tokek cepat besar dan gemuk.
Bisnis tokek alias Gekko gecko masih
menarik. Meski tak seheboh beberapa tahun
silam, permintaan binatang melata ini tidak
surut. Selain pasar lokal, penjual membidik
pasar ekspor ke China dan Taiwan. Budidaya
binatang keluarga Gekkonidae ini cukup gampang.
Davied Hendra, pebudidaya tokek dari Semarang, berhasil menjadi miliarder berkat budidaya
tokek. Yang paling banyak dicari adalah tokek dengan berat di atas empat ons.
Enzim tokek seberat itu sudah mengental dan bisa dijadikan obat AIDS, antraks,
cikungunya, dan kanker, ungkap dia. Daging tokek bisa dimanfaatkan sebagai obat
keperkasaan.
Harga tokek hidup juga bervariasi. Contohnya, tokek berbobot 3,3 ons dihargai Rp 50 juta
per ekor, tokek seberat 3,6 ons laku Rp 250 juta, tokek 3,8 ons dihargai Rp 750 juta, dan
tokok seberat 4,2 ons dihargai Rp 2 miliar. Saya pernah jual tokek berbobot 6 ons dengan
harga Rp 5 miliar, tutur Davied.
Proses budidayanya gampang. Menurut Davied, yang terpenting adalah media atau kandang
tokek. Kuncinya: jangan sampai memanjakan tokek. Jangan diberi kandang yang membuat
mereka terlalu nyaman untuk mlungker (tiduran), ungkap Davied.
Tokek memiliki kemampuan adaptasi cukup tinggi terhadap ruangan. Jika berada di ruangan
sempit dalam waktu lama, badan tokek akan mengecil mengikuti luas kandangnya. Otomatis,
bobotnya berkurang.
Makanya, penting membuat kandang yang horizontal, bukan vertikal. Sebab, posisi vertikal
membuat tokek akan menggantung dan bisa menghabiskan energi. Akibatnya, tokek susah
gemuk.
Kandang bisa dibuat dari kayu atau kawat ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, dengan papan
adaptasi ukuran 12 cm x 40 cm yang diletakkan mendatar. Fungsinya agar tokek cepat
beradaptasi dengan posisi horizontal, ungkap Davied.
Atur makanannya
Sebaiknya satu kandang hanya ditempati seekor tokek. Apabila melihat temannya lebih
dominan atau berkuasa, sesama tokek berantem. Bisa juga minder sehingga tak mau
makan, kata Davied.

Kandang juga jangan terlalu gelap. Agar tokek tidak bertapa, ungkap Davied. Bertapa
adalah istilah jika tokek diam dan tak mau makan.
Makanan tokek juga harus variatif, seperti jangkrik, laron, kroto, kupu-kupu. Sutarjo,
pebudidaya tokek dari Jakarta menyalurkan nutrisi lewat jangkrik. Saya kasih sawi, bayam,
dan tauge, ujar dia.
Pemberian makan harus bertahap. Misalnya, dalam sehari, paling banyak delapan ekor
jangkrik. Tujuannya, agar nafsu makan tokek tetap terjaga. Kalau sudah kekenyangan, ia
bisa berhari-hari tidak mau makan, tambah dia.
Tokek bisa bertelur sekali dalam sebulan dan baru menetas sekitar dua bulan kemudian. Agar
tidak memakan telur, Sutarjo menyarankan, tokek betina berumur lebih dari setahun harus
dipisah dari kawanan. Soalnya, betina itu tidak akan bertelur lagi, ungkap dia.
Sutarjo juga mewanti-wanti agar tokek anakan dijauhkan dari semut. Semut suka memakan
kulit tokek yang sedang berganti. Ini bisa menyebabkan kematian tokek.

Anda mungkin juga menyukai