Anda di halaman 1dari 5

TUGAS THT

DISUSUN OLEH
FATIHAH ISWATUN SAHARA (1102009109)
PEMBIMBING:
dr. ILHAM PRIHARTO SpTHT-KL
SMF THT-KL RSUD SERANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2014

KOMPLIKASI OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK)


Biasanya komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi OMSK tipe benigna
pun dapat menyebabkan suatu komplikasi bila terinfeksi kuman yang virulen. Bila dengan
pengobatan medikamentosan tidak berhasil mengurangi gejala klinik yang ditandai dengan tidak
berhentinya otorea dan pada pemeriksaan otoskopik tidak menunjukkan berkurangnya reaksi
inflamasi dan pengumpulan cairan maka harus diwaspadai kemingkinan terjadinya komplikasi.
Komplikasi otitis media terjadi apabila sawar pertahanan telinga tengah yang normal dilewati,
sehingga infeksi dapat menjalar ke struktur di sekitarnya. Pertahanan pertama adalah mukosa kavum
timpani, yang mampu melokalisasi infeksi. Sawar kedua adalah dinding tulang kavum timpani dan sel
mastoid. Dinding pertahanan ketiga adalah jaringan granulasi.
Penyebaran secara hematogen dapat diketahui dengan adanya :
1.

Komplikasi terjadi pada awal infeksi atau eksaserbasi akut

2.

Gejala prodromal tidak jelas

3.

Pada operasi, didapatkan dinding tulang teling tengah utuh, dan tulang serta
lapisan muko periosteal meradang dan mudah berdarah

Penyebaran melalui erosi tulang dapat diketahui bila :


1.

Komplikasi terjadi beberapa minggu atau lebih setelah awal penyakit

2.

Gejala prodromal mendahului gejala infeksi

3.

Pada operasi ditemukan lapisan tulang yang rusak di antara fokus supurasi
dengan struktur sekitarnya

Penyebaran melalui jalan yang sudah ada dapat diketahui bila :


1.

Komplikasi terjadi pada awal penyakit

2.

Serangan labirinitis atau meningitis berulang, mungkin juga dapat ditemukan fraktur
tengkorak, riwayat operasi tulang, atau riwayat otitis media yang sudah sembuh

3.

Pada operasi ditemukan jalan penjalaran sawar tulang yang bukan karena erosi

Pencitraan yang lebih akurat adalah pemeriksaan CT Scan, dimana dapat terlihat erosi tulang
yang merupakan tanda nyata komplikasi dan memerlukan tindakan operasi segera. CT Scan juga
berguna untuk menentukan letak anatomi lesi.

Di telinga tengah
O Perforasi membran timpani persisten
O Erosi tulang pendengaran
O Mastoiditis
O Paralisis nervus fasialis
O Abses Bezold
- Di telinga dalam
O Fistula labirin
O Labirinitis Supuratif
O Tuli saraf (sensorineural)
- Ekstradural
O Abses Ekstradural
O Abses retroaurikular
O Trombosis sinus lateralis
O Petrositis
O Sepsis
- Susunan Saraf Pusat
O Meningitis
O Abses otak
O Hidrosefalus otitis
Adam dkk mengemukakan klasifikasi sebagai berikut:
Komplikasi di telinga tengah
yaitu perforasi persisten, erosi tulang pendengaran dan paralisis nervus fasial.
Komplikasi telinga dalam
Yaitu fistel labirin, labirinitis supuratif dan tulisaraf (sensorineural).
Komplikasi ekstradural
yaitu abses ekstradural, trombosis sinus lateralis dan petrositis.
Komplikasi ke susunan saraf pusat
yaitu meningitis, abses otak danhidrosefalus otitis (Helmi S, 1997).
OMSK tipe benigna :
Omsk tipe benigna tidak menyerang tulang sehingga jarang menimbulkan komplikasi, tetapi
jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring dapat menjadi superimpose otitis media
supuratif akut eksaserbsi akut dapat menimbulkan komplikasi dengan terjadinya tromboplebitis
vaskuler.

Prognosis dengan pengobatan local, otorea dapat mongering. Tetapi sisa perforasi sentral yang
berkepanjangan memudahkan infeski dari nasofaring atau bakteri dari meatus eksterna khususnya
terbawa oleh air, sehingga penutupan membrane timpani disarankan.

OMSK tipe maligna :


Komplikasi dimana terbentuknya kolesteatom berupa :
1.
2.
3.
4.
5.

erosi canalis semisirkularis


erosi canalis tulang
erosi tegmen timpani dan abses ekstradural
erosi pada permukaan lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal
erosi pada sinus sigmoid

DAFTAR PUSTAKA

1. Iskandar N, sopeardi EA, Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok,
edisi ketiga FKUI Jakarta 1997
2. Adam GL, Boies LC, Hilger PA. Bois Fundamentals of otolaryngology. A textbook of
Ear, Nose and Throat Disease. 6 th edition WB Saunders Co, 1989.
3. P.D. Bull : Disease of the Ear, Nose and throat, edisi 6, Blackwell science ; 1995

Anda mungkin juga menyukai