Anda di halaman 1dari 15

MOH. ADRI A.

C111 07 0231
M. FAIZ F. C111 09 0179
MUTHMAINNAH 110 209 0
IRHAM 110 207 020

Stroke in evolution merupakan suatu kondisi defisit

neurologis yang meningkat dalam 24-48 jam, bahkan


dalam 72 jam, berlangsung secara bertahap dari yang
bersifat ringan menjadi lebih berat.

Stroke in Evolution
( defisit neurologis)
Completed Stroke

EPIDEMIOLOGI
stroke merupakan penyebab kematian utama

pada usia > 45 tahun. (Survei Departemen


Kesehatan RI tahun 2007)
Rata-rata 20-40% pasien dengan stroke, masuk

dalam kondisi Stroke in Evolution.

ADO

A. Carotis

A. Vertebralis

A. Cerebri anterior

A. Cerebri media

Korteks frontalis,
parietalis bagian
tengah, korpus
kalosum dan nukleus
kaudatus

korteks lobus
frontalis, parietalis
dan temporalis

A. Cerebri posterior

ANATOMI & FISIOLOGI

ETIOLOGI
Oklusi pada arteri besar

Extension of thrombus

Infark pada daerah distal

Infark lakunar

Edema cerebri

Gangguan metabolik

Infark Cerebri

PATOGENESIS
ADO
ADO

GEJALA KLINIS
dari Stroke tergantung dari luas lesi dan mekanisme

kompensasi terhadap hipoperfusi otak akibat


sumbatan yang disebabkan oleh aterosklerotik pada
pembuluh darah otak. Bila ditemukan gejala defisit
yang semakin memberat maka dapat dikategorikan ke
dalam Stroke in Evolution.6
Gejala klinis

Gejala klinis

GEJALA KLINIS
Secara umum, manifestasi klinis dari stroke yaitu :6
Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya
hemiparese) yang timbul mendadak.
Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan
(gangguan hemihipestesi)
Perubahan mendadak status mental (somnolen, delirium,
letargi, stupor, koma).
Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau
kesulitan memahami ucapan).
Disartria (bicara pelo atau cadel)
Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler) atau
diplopia
Ataksia (trunkal atau anggota badan)
Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.

DIAGNOSIS
1. Anamnesis,
1. waktu serangan?
2. bentuk serangan?
3. tekanan darah saat serangan?
4. keadaan saat serangan? nyeri kepala, muntah?
5. kesadaran saat serangan?
2. Pemeriksaan fisis,
1. Penilaian tingkat kesadaran
2. Tanda vital(pernapasan, suhu, tekanan darah, denyut nadi)
3. Fisis umum : gizi, anemi, sianosis, paru dan jantung dst.
4. pemeriksaan neurologis : refleks fisiologis, refleks patologis,
rangsang menings, nervus kranial, motorik, sensorik, dan otonom
dari penderita

DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan laboratorium,
1. Hitung darah lengkap

2. Ca2+ (hipo- atau hiperkalemia bisa


3.
4.
5.

6.

menyebabkan defisit fokal)


Elektrolit, kreatinin, tes fungsi hati
Glukosa darah
Kolesterol
Tes pembekuan darah15

DIAGNOSIS
4. Radiologi
1. CT-Scan (Computed Tomography) Kepala : Perubahan gambaran
CT scan kepala dari isodens menjadi hipodens menggambarkan
perjalanan stroke yang semakin memburuk

2.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) : Bermanfaat untuk


membedakan proses akut dan kronis. Lebih sensitif tetapi tidak
spesifik untuk infark

STROKE HEMORAGIK

PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN UMUM :
TD Stabilkan / Optimalkan Tek.Perfusi. Menurunkan

tekanan darah tidak direkomendasikan


Oksigenasi/breathing
Kontrol gula darah, Balance cairan, Elektrolit & AsamBasa
PENATALAKSANAAN SPESIFIK :

menghentikan perkembangan stroke (tujuan utama) :


merawat substrat untuk metabolisme jaringan melalui
perawatan darah yang dibawa dan dikeluarkan dari jaringan
otak.

PROGNOSIS
Tergantung seberapa cepat penanganan pasca
serangan : defisit neorulogis meningkat

Anda mungkin juga menyukai