13 Konsep Ekonomi Dalam Islam

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Mewujudkan maqashid syariah, yaitu

menjaga agama, jiwa raga, akal,


keturunan, dan harta.
Tingkatan maqashid ini adalah:
1- Adl-Doruriyat: Sesuatu yang harus ada
demi tegaknya kepentingan agama dan
dunia. Kalau tidak ada, dunia ini tidak akan
tenang, sebaliknya terjadi kerusakan.
Contohnya mencakup produk dan layanan
untuk menjaga maqashid di atas.
Menyediakan dloruriyat adalah wajib.

Al-hajiyat: segala hal yang melahirkan


kelapangan dan keleluasaan, serta bisa
membuang kesulitan. (Lihat: QS. AnNisa: 18). Contoh adanya rukhsoh
(keringanan dalam ibadah)
At-Tahsinat: Mengambil hal yang layak
berupa adat-adat yang baik. (lihat: QS.
Al-Araf: 32)

Akidah Islam
Ekonomi jalan tengah (al-wasathiyah)
Realistis sekaligus menjunjung moralitas
Integral dan saling terkait hukumhukumnya, misalnya kaitan antara riba
dengan larangan iktinaz, zakat,
pengakuan kepemilikan pribadi.
Keadilan (Sesungguhnya Allah menyuruh
berbuat adil dan ihsan) An-Nahl: 90.
Konsep kerja, hak milik, mencari rizki
yang halal menunjukkan nilai keadilan.

Mewujudkan masyarakt kuat dan


qudwah
Mewujudkan kehidupan yang baik dan
sejahtera (An-Nahl: 112)
Mewujudkan tawazun mental rakyat
karena materinya tercukupi
Mewujudkan tawazun sosial, demi
terciptanya prinsip takaful ijtimaI
(solidaritas sosial)

Menjaga komitmen terjaganya produksi


barang-barang pokok.
Menjamin tidak terjadinya sabotase
sumber-sumber produksi.
Menyediakan sumber-sumber produksi
dan mengembangkannya.

Harta adalah amanah


Harta adalah perhiasan hidup (al-imran:
14)
Harta sebagai ujian iman
Harta sebagai bekal ibadah.
Kepemilikan harta diperoleh antara lain
dengan kerja.

Kerja dihitung Allah sebagai jihad


Kerja adalah harus memberikan yg
terbaik, karena ia amanah
Meminta-minta tidak dibolehkan dalam
Islam. Kecuali karena 3 hal: musibah
menimpa, cacat/sakit, dililit hutang.

Anda mungkin juga menyukai