Anda di halaman 1dari 2

BERITA TERKINI

Ondansetron dan Dexamethasone Mencegah PONV


pada Tindakan Bedah Telinga Tengah

angguan telinga tengah yang


membutuhkan tindakan operasi
khususnya pada dewasa, di antaranya
adalah tympanoplasty (operasi rekonstruksi
untuk membran timpani), stapedectomy
atau ossiculoplasty untuk otosclerosis,
mastoidectomy untuk pembuangan air cells
yang terinfeksi dalam tulang mastoid, dan
pembuangan cholesteoma.1 Sedangkan
tindakan bedah untuk telinga tengah pada
anak di antaranya adalah tympanoplasty,
mastoidectomy,
myringotomy,
grommet
insertion dan cochlear implantation.1

sering dilakukan.1 (tabel)

Beberapa prosedur bedah ini dapat dilakukan


dengan anestesi lokal, meskipun semua
tindakan bedah dapat dilakukan di bawah
anestesi umum apabila perlu atau ada
faktor yang mempengaruhi tidakan bedah
tersebut.1 Berikut tabel beberapa jenis
tindakan bedah pada telinga tengah yang

Pemberian profilaksis obat antiemetik dapat


menurunkan risiko PONV dan beberapa studi
telah meneliti beberapa jenis antiemetik.
Usmani et al. membandingkan efikasi
ondansetron (0,1 mg/kg), dexamethasone
(0,15 mg/kg), dan kombinasi ondansetron
(0,1 mg/kg) + dexamethasone (0,15 mg/kg)

CDK-221/ vol. 41 no. 10, th. 2014

Tindakan bedah pada telinga tengah juga


berhubungan dengan insiden tinggi mual
muntah pasca-operasi (PONV). Pada keadaan
tidak diberi terapi antiemetik, mual muntah
pasca operasi dapat mencapai 62% sampai
80%. Etiologi PONV dipengaruhi banyak
faktor dan tergantung berbagai hal termasuk
demografi pasien, riwayat mengalami PONV,
teknik anestesi yang digunakan, penggunaan
nitrous oxide, durasi anestesi dan operasi, dan
bahkan pengalaman ahli bedah.1

untuk pencegahan mual muntah pascaoperasi pada sebuah studi acak tersamar
ganda yang menyertakan 90 pasien status
ASA (American Society of Anesthesiologists) I
dan II. Dari studi ini, peneliti menyimpulkan
bahwa pemberian kombinasi ondansetron
dengan dexamethasone lebih baik daripada
jika diberikan secara sendiri.1
Sebuah studi lain juga membandingkan
penggunaan selective 5-hydroxy tryptamine
type 3 receptor antagonist dikombinasikan
dengan dexamethasone pada pasien anak,
yang menghasilkan simpulan bahwa
kombinasi tersebut lebih baik daripada
pemberian obat tersebut tersendiri tanpa
dikombinasi.1
Tindakan
bedah
telinga
tengah
(tympanoplasty dan mastoidectomy) baik
dengan anestesi lokal maupun anestesi

761

BERITA TERKINI
Tabel 1 Beberapa jenis tindakan bedah pada telinga
tengah
Box 1 Common procedure in middle ear surgery
Local anesthesia
Surgical factors:
Insertion of grommet
Myringoplasty
Tympanoplasty
Stapedotomy
Stapedectomy
Ossiculoplasty (IOFNM)
Mastoidectomy (IOFNM)
Cholesteoma surgery via intract ear canal
(IOFNM)
Patient factors:
Adult
Patient must be able to understand,
cooperate, hear and communicate
General anesthesia
Surgical factors:
Cochlear implantation
Long operations
Complicated surgery (eg, extensive scar tissue
in middle ear)
Patient factors:
Children
Mentally unstable, uncooperative patients
Patients who request general anesthesia
Abbreviation: IOFNM, intraoerative facial nerve
monitoring

umum berhubungan dengan insiden PONV


yang tinggi. Beberapa antiemetik untuk
mencegah PONV 0-24 jam pasca-operasi
antara lain: anticholinergics (misalnya:
scopolamine),
phenothiazines
(misalnya:
promethazine), butyrophenones (misalnya:
droperidol), dan benzamide (misalnya:
metoclopramide), propofol, dexamethasone,
tandospirone, dan midazolam.2 Anti-serotonin
(ondansetron, granisetron, dan ramosetron)
efektif untuk menurunkan insiden PONV
pada 24 jam pasca operasi. Ramosetron
dianggap merupakan selective serotonin
5-HT3 receptor antagonist yang mempunyai
afinitas lebih tinggi dibandingkan antiserotonin sebelumnya. Pada studi pasien
mual muntah pasca operasi maupun karena
kemoterapi, ramosetron dianggap sama
efektif dengan golongan anti-serotonin lain,
efikasi ramosetron dapat mencapai 48 jam
pasca operasi.3
Pada tindakan bedah telinga dalam yang
mempunyai risiko tinggi PONV pascaoperasi, ondansetron dianggap efektif untuk
PONV onset awal dan dexamethasone juga
dianggap efektif untuk PONV onset lambat.

Sebuah studi mengevaluasi ramosetron


sebagai anti-serotonin generasi lebih baru
dengan efikasi kerja yang baik dalam 48 jam
sebagai pengganti kombinasi ondansetron
dan dexamethasone untuk PONV baik
onset awal maupun lambat.4 Studi tersebut
menggunakan subyek 120 pasien dewasa
yang dijadualkan menjalani tindakan bedah
telinga tengah. Subyek tersebut mendapatkan dexamethasone 8 mg dan ondansetron
4 mg (n=60) atau ramosetron 0,3 mg (n=60).
Semua pasien dalam studi ini menggunakan
anestesi inhalasi. Hal yang dinilai antara lain
adalah insiden beratnya PONV, pemberian
rescue antiemetic, dan efek samping antiemetik
yang diamati selama 48 jam pertama setelah
operasi. 4
Hasil studi ini4:
Insiden mual antara 2-24 jam lebih
rendah secara bermakna pada kelompok
dexamethasone
dan
ondansetron
dibandingkan dengan kelompok ramosetron.
Respons penuh yaitu pasien tanpa mual
dan muntah antara 2-24 jam lebih banyak
secara bermakna pada pasien mendapat
ondansetron dan dexamethasone (76%)
dibandingkan kelompok ramosetron (56%)
(p=0,02).
Respons penuh yaitu pasien tanpa
mual dan muntah antara 24-48 jam lebih
banyak secara bermakna pada pasien yang
mendapat ondansetron dan dexamethasone
(93%) dibandingkan kelompok ramosetron
(91%) (p=0,05).
Secara keseluruhan, respons penuh lebih
banyak pada kelompok dexamethasone dan
ondansetron (71%) dibandingkan dengan
ramosetron (40%) (p=0,01)
Disimpulkan bahwa dalam tidakan bedah
telinga
tengah,
dexamethasone
dan
ondansetron lebih superior dibandingkan
ramosetron untuk pencegahan PONV.4
Ondansetron dan dexamethasone masih
menjadi pilihan dalam pencegahan mual
muntah pasca-operasi (PONV) pasien yang
menjalani tindakan bedah telinga tengah. 
(AYN)

REFERENSI:
1.

Liang S, Irwin MG. Review of anesthesia for middle ear surgery. Anesthesiol Clin. 2010 Sep;28(3):519-28. doi: 10.1016/j.anclin.2010.07.009. Epub 2010 Aug 7.

2.

Fujii Y. Clinical strategies for preventing postoperative nausea and vomitting after middle ear surgery in adult patients. Curr Drug Saf. 2008 Sep;3(3):230-9.

3.

Rabasseda X. Ramosetron, a 5-HT3 receptor antagonist for the control of nausea and vomiting. Drugs Today (Barc). 2002 Feb;38(2):75-89.

4.

Desai S, Santosh MC, Annigeri R, Santoshi VB, Rao R. Comparison of the antiemetic effect of ramosetron with the combination of dexamethasone and ondansetron in middle ear surgery:
A double-blind, randomized clinical study. Saudi J Anaesth. 2013 Jul;7(3):254-8. doi: 10.4103/1658-354X.115328.

762

CDK-221/ vol. 41 no. 10, th. 2014

Anda mungkin juga menyukai