Anda di halaman 1dari 3

Yoga Surya Namaskara

Ditulis oleh Wayan Eka

Kamis, 21 Juli 2011 01:18

Surya Namaskara
Meditasi - Yoga - Yoga Surya Namaskara
Surya Namaskara merupakan jalan yoga untuk meningkatkan kesadaran serta pencerahan spiritual dengan cara
menghormati dan memuja Matahari.Surya namaskara telah ada sejak jaman Weda dimana Matahari dijadikan
simbul yang kuat untuk membangkitkan aspek keberadaan matahari di dalam diri kita. Dengan melatih surya
namaskara setiap pagi di saat matahari terbit akan lebih mengaktifkan cakra-cakra,energi,kecerdasan sehingga tubuh
fisik akan menjadi lebih dinamis,sehat dan pikiran semakin cemerlang.Memuja matahari berarti memuja Tuhan
dalam wujud kecemerlanganNya dapat dilakukan dengan menghadap matahari baik saat matahari terbit ataupun di
sore hari ataupun di malam hari. Menghormati dan memuja matahari terbit itu akan memberi manfaat untuk
kesehatan,kesuksesan,kecerdasan & kecemerlangan pikiran, membangkitkan energi vitalitas serta mengaktifkan
seluruh energi dan cakra-cakra ditubuh. Dan di sore hari baik untuk keberuntungan,kesadaran,pengetahuan rohani
dan menumbuhkan kebijaksanaan sedang di malam hari sangat baik untuk meningkatkan kekuatan daya
batin,mempertebal aura tubuh,melepaskankan energi vitalitas bagi perkembangan kesadaran rohani yang lebih tinggi
dan mencerahi jiwa. Dalam filsafat Yoga dijelaskan ada tiga jenis aliran energi utama didalam tubuh kita yang di
sebut sebagai Nadi yaitu nadi Ida,Pinggala dan Sushumna. Dalam latihan Surya namaskara, energi prana shakti
mengalir pada nadi pingala (surya nadi) yang merupakan energi surya bermuatan positif dengan karakteristik
maskulin, dan sesuai dengan napas di lubang hidung kanan. Yang kedua, manas shakti, mengalir pada nadi Ida
adalah energi bulan bermuatan negatif memiliki karakteristik feminin, dan sesuai dengan napas di lubang hidung
kiri. Prana Shakti bertanggung jawab untuk kegiatan fisik, ekstroversi, dinamisme, keberanian, kualitas
kepemimpinan, agresi, penalaran dan pemahaman logis Energi surya berawal dari chakra Manipura atau dikenal
sebagai waiswanara (api pencernaan) mengalir menuju ke solar pleksus (ulu hati) selanjutnya menuju ke cakra
jantung belakang, Prana shakti yang tersimpan disini mengalami pemurnian selanjutnya tersimpan digudangnya
tepat 4 jari di bawah pusar. Sebaliknya, manas shakti bertanggung jawab untuk aktivitas mental, introversi,
memelihara
dan
pertumbuhan,
empati,
kualitas
penerimaan,
penyesuaian
dan
menyerah,

kreativitas,
menemukan alternatif non-konvensional, pemahaman intuitif, kemampuan artistik, dll

kemampuan

untuk

Kedua energi ini samasama penting untuk menghadapi situasi yang berbeda hidup serta untuk pertumbuhan rohani.
Cabang-cabang simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom dalam tubuh fisik dapat
disamakan untuk sebagian besar prana shakti dan manas masing-masing. Praktek surya

Namaskara mengaktifkan prana shakti dan chakra Manipura. Kebangkitan prana shakti
melimpahkan kelincahan, fleksibilitas, postur tubuh yang baik, tubuh ramping, kesehatan yang
baik, kekuatan fisik, keberanian, dinamisme, kepercayaan diri dan pemikiran yang jernih.

Pemujaan matahari dengan surya namaskara memang sangat terkenal di India Kuno sejak 4.000 tahun yang lalu
dimana dalam Rig Weda di lukiskan matahari sebagai :
"Penghapus segala rintangan,
Penyembuh segala penyakit,
Tuhan dari segala yang diam dan bergerak,
Membunuh para setan,
Penjaga jemaah".
Dalam kutipan lain juga menyatakan:
Kau
langit
Kami
Dari
Semoga

muncul
dan
ruang
bermeditasi
dalam
sinarmu
yang
menginspirasi

menerangi
di
kemuliaan
cerah
kecerdasan

luar

bumi,
langit
menggemaskan
cemerlang.
kami.

Dalam hal ini Matahari di samakan dengan atma, percikan dari Tuhan yang kekal, Matahari dianggap sebagai
bentuk nyata dari prinsip kekal. Ia adalah pemberi segala dibutuhkan oleh mahluk hidup dari makanan, air dalam
bentuk hujan, oksigen / prana, cahaya / visi, kehangatan, kesehatan, kecerdasan dan sebagainya.
Dalam Upanishad Brihadaranyaka juga ada menyebutkan :
Ya
Tuhan
,
Membawa
saya
dari
Dari
kegelapan
Dari kematian menuju keabadian.

kau
tidak

adalah
nyata
menuju

esensi
menuju

cahaya,
kenyataan.
cahaya,

Demikian juga dalam mantra Gayatri, kita menyembah matahari sebagai pencipta berwujud cahaya kecemerlangan
di ketiga dunia, bumi, langit dan ruang di atas langit, dengan melantunkan metronum gayatri kita memintanya untuk
membimbing diri kita dari kegelapan menuju kecemerlangan, dari kebodohan menuju kecerdasan.
Memuja matahari adalah tindakan akan rasa syukur atas energi yang telah ditumpahkan kepada kita. Apakah dengan
mantra Gayatri, mantra surya lainnya atau hanya dengan melakukan senam surya namaskara.
Untuk pemujaan dan penghormatan matahari yang akan saya ulas lebih jauh adalah praktek SuryaNamaskara dan
meditasi pada matahari, ini merupakan salah satu ajaran dari lima Tantra utama yaitu yang dinamakan Tantra Saura,
dikhususkan untuk praktek menyembah matahari. Surya Namaskara terdiri dari 12 pose/postur, dimana ke 12 pose
ini berupa gerakan yang dinamis dan berenergi.Kinerja senam Surya Namaskara dengan 12 pose yang digerakan
secara berurutan dengan irama yang stabil dimana pose ini mencerminkan irama alam semesta, 24 jam hari, fase
zodiak 12 tahun dan bioritme tubuh. Surya namaskara dianggap sebagai latihan rohani yang lengkap karena meliputi
asana, pranayama, mantra dan teknik meditasi. Surya namaskara idealnya dilakukan di pagi hari sambil menyambut

dan menghadap matahari terbit.Dan dalam praktek melakukan surya namaskara janganlah terlalu berpedoman pada
urutan pose atau banyaknya putaran yang harus dilakukan yang dipentingkan latihlah sebatas yang mampu
dilakukan dan pose yang diingat, jangan sampai melakukannya melewati titik kelelahan. Lakukan semua gerakan
yang mampu dilakukan dengan senang hati sambil memuja matahari. Nanti setelah terbiasa baru tingkatkan diri dan
penuhi aturan pose yang telah ditetapkan.Hal penting dalam latihan surya namaskara adalah untuk menyadari
keterbatasan tubuh dan tidak menyebabkan ketegangan. Surya Namaskar adalah praktek kuat dan berkuasa, yang
jika berlebihan, dapat menyebabkan tidak hanya kelelahan fisik tetapi gejala pembersihan internal seperti ruam,
pilek atau diare. Untuk itu latihannya dapat dilatih secara bertahap baik jumlah pose ataupun jumlah
putarannya.Setiap beristirahat dalam setiap putaran lakukanlah shavasana(sikap seperti tidur) selama beberapa
menit. Ini adalah bagian penting dari praktek Surya Namaskara karena pada saat pose ini (tiduran) memungkinkan
tubuh untuk melakukan penyesuaian energi dan pelepasan racun dari darah. Lakukan sawasana sampai nafas dan
detak jantung terasa kembali normal.
Untuk tehnik surya Namaskara akan saya lanjutkan minggu depan............

Anda mungkin juga menyukai