Anda di halaman 1dari 2

Ketika mendengar kata ego sektoral mungkin para pembaca banyak yang sudah mengetahui

makna dari kata tersebut. Setelah googling mencari-cari makna dari kata ini, akhirnya saya
menemukan makna yang paling menarik perhatian saya adalah ego sektoral muncul akibat
adanya kepentingan terhadap sesuatu yang melibatkan kelompok tertentu. Ego ini muncul
setelah kelompok tertentu mengalami tekanan, dalam keadaaan diatas angin, bahkan ketika
ingin mencari keuntungan untuk kelompoknya.
Ego sektoral sering muncul ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dipicu oleh
adanya kelompok penguasa dan kelompok oposisi. Kelompok penguasa lebih cenderung
mengambil kebijakan yang akan menguntungkan pihaknya sedangkan kelompok oposisi akan
protes dan melakukan apapun untuk menghalangi kebijakan yang dibuat oleh penguasa.
Munculnya kehidupan berbangsa dan bernegara seperti ini dilatar belakangi oleh adanya prinsip
budaya sosial yang mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan akan selalu
bersosialisasi dengan individu lain untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dan lainnya.
Akan tetapi manusia sering lupa bahwa prinsip sosial budaya juga menekankan adanya istilah
homohominilupus , yang berarti bahwa manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Dengan
kata lain, bahwa manusia akan hidup dengan kasih ,kesepahaman, kebersamaan, dengan manusia
lainnya tapi tetap akan menghadapi cercaan, makian, protes dari manusia lainnya.
Indonesia merupakan negara yang merdeka sejak 17 Agustus 1945. Dalam meniti hari untuk
tetap menunjukkan eksistensinya sebagai suatu negara, Indonesia selalu berjuang untuk bisa
memperjuangkan segala sesuatu yang baik untuk masyarakatnya untuk mencapai cita-cita
bangsa ini ,menjadi bangsa yang berdaulat, adil dan makmur seperti yang dituangkan para
founding father kita di dalam UUD 1945.
Proses pemerintahan di Indonesia dikenal adanya demokrasi pancasila yang mempunyai makna
dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat yang berlandaskan dan berasas pada nilai-nilai
pancasila. Secara teori, nilai ini memang luar biasa dan Indonesia menjadi satu-satunya negara
di Dunia ini yang menganut paham pemerintahan seperti ini. Proses Demokrasi di Indonesia
pada awalnya berjalan baik dan mulus, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan
peningkatan strata IPTEK, maka demokrasi di Indonesia sudah mulai sarah arah. Hal ini dipicu
oleh adanya EGO SEKTORAL dikalangan pemangku kekuasaan yang berniat untuk
menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya.
Kejadian ini tentunya membuat dampak politik di Indoesia berjalan secara inkonsisten. Tidak
konsistennya politik mengakibatkan penyelenggaraan demokrasi pancasila tidak maksimal
sehingga melahirkan banyak Ego-Ego sektoral yang bisa memancu pertumbuhan perpecahan
bangsa dan negara. Salah satu fakta tidak konsistennya politik di Indonesia adalah jumlah paratai
politik yang tidak bisa dikontrol oleh pemerintah sehingga setiap PEMILU digelar, banyak
masyarakat yang tidak tahu parpol yang harus didukung dan tidak perlu untuk didukung. Selain
itu, banyaknya Parpol disetiap gelaran PEMILU tentunya berdampak negatif terhadap
perkembangan sosial dan budaya di Indonesia yang tentunya berbanding lurus dengan Ego
Sektoral yang timbul di masing-masing Parpol.
Fakta ego sektoral bisa dilihat dari berbagai kasus yang sekarang menyelimuti Indonesia,
diantaranya:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kasus bailout bank century yang melibatkan golongan tertentu dan parpol tertentu.
Kasus Makelar Kasus Pajak oleh Gayus Tambunan
Kasus Suap Jaksa Oerip S. dengan Artalyta S.
Kerusuhan di Mesuji, prov. Lampung
Kematian Munir
Kasus Suap Wisma Atlet
Intervensi kedaulatan negara oleh Singapura, Malaysia dan Australia
Kasus OPM
dll.

Dari sekian banyak kasus diatas, tidak ada kasus yang bisa diusut setuntas mungkin. Hal ini
tentunya diakibatkan oleh adanya EGO SEKTORAL dikalangan para pemangku kepentingan.
Kalau Indonesia tetap seperti ini, maka bisa dibayangkan bahwa kedepannya Indonesia akan
hancur oleh masyarakatnya sendiri, dijajah oleh bangsa sendiri, dikuras oleh bangsa sendiri. Oleh
karena itu, mari BANGUN dari tidur kita, buat apa kita memikirkan strategi perang yang rumit
untuk menghalau intervensi negara asing, sementara yang menjadi permasalahan utama kita
adalah EGO SEKTORAL yang tidak bisa kita hapus dari pikiran kita. Ahli strategi perang Cina
tsun tzu mengatakan, kenali dirimu, kenali medan pertempuran, kenali musuhmu maka
kemenangan ada ditanganmu. Dengan demikian mari kita terlebih dahulu mengetuk pintu hati
kita untuk menanyakan bahwa siapakah kita untuk negara ini?, buat apa kita lahir dinegara ini?,
sehingga kita perlahan-lahan bisa mencegah ego sektoral yang timbul untuk bisa mencapai citacita luhur bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai