Anda di halaman 1dari 6

DATA DAN PENDEKATAN

ukuran, ada tidaknya neukrosis/tanda, dan

Waktu dan Tempat

karakter

Penelitian ini dilaksanakan pada hari

khusus

mendokumentasikan

Rabu, tanggal 05 November 2014 di

preparat

Laboratorium

(kontrol dan patogen).

Fisiologi

Hewan

Air

histologi

lainnya,

serta

masing-masing
organ

hewan

uji

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Padjajaran.

HASIL DISKUSI
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan pada preparat histopatologi ikan

Alat dan Bahan


Alat

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah mikroskop yang


digunakan

sebagai

alat

bantu

untuk

mas akibat pemaparan Pestisida (Biologi


FMIPA Unpad, 2009), dapat diketahui
hasil berikut:

mengidentifikasi jaringan preparat yang


sifatnya

mikroskopis.

Bahan

yang

digunakan adalah preparat yang diambil


dari ikan hasil sampling, dimana masingmasing preparat terdiri dari satu buah
jairngan. organ atau jaringan ikan yang
digunakan adalah instestium ikan (usus),
insang, hati, dan ginjal.
Metode dan Prosedur Penelitian
Metode
metode

yang

observasi

digunakan
dengan

adalah

mengamati

preparat masing-masing jaringan dengan


teknik mikroskopis. Prosedur penelitian
yang

dilakukan

adalah

Mengamati

preparat histologi organ insang (gill),


ginjal (kidney), hati (hepar), dan usus
(Intestine) ikan uji yang normal dan yang
telah diberi pemaparan bahan toksik.
Prosedur
membandingkan

selanjutnya

adalah

perbedaan

diantara

keduanya berdasarkan parameter warna,

a. Insang

radang nerupakan suatu reaksi vaskuler


dan selluler jaringan hidup terhadap
adanya iritasi. Tipe agen radang dapat
berupa infeksi viral, bakterial dan fungal.
Menurut

Roberts (2001) dalam Pazra

(2008), hiperplasia

lamela biasanya

berkaitan dengan peningkatan jumlah dan


a

migrasi sel malpighian di lamela primer.

Gambar 1 a Preparat insang normal


dan b. insang patologis.
Hasil pengamatan control/normal
pada insang ikan mas terdapat susunan
lamela teratur, dan ukuran normal. Ukuran
lamela sama besar dan tidak terlihat
kerusakan pada lamela.
Hasil

pengamatan

histopatologi

preparat insang ikan mas yang telah


terpapar pestisida menemukan adanya
hiperplasia pada insang ikan yang diamati.
.Hiperplasia
ukuran

merupakan

dari

suatu

peningkatan
organ

karena

Hiperplasia lamela sekunder juga berkaitan


dengan edema pada lamela dan hipertropi
sel epitel serta terjadi perubahan bentuk
sel

pilar,

tetapi

faktor

utama

yaitu

peningkatan jumlah sel kloride yang


meluas sampai ke permukaan lamela
sekunder sehingga terjadi penebalan pada
lamela sekunder. Akibat dari penebalan
lamela sekunder area respirasi menjadi
berkurang, selain itu juga terjadi gangguan
pertukaran ion di epitel dan terganggunya
fungsi normal sel kloride.
b. Hati

meningkatnya jumlah dari sel di dalam


organ tersebut (Kurniasih, 1999). Menurut
Lawler

(2005),

disebabkan

oleh

hiperplasia
banyak

hal

dapat
yaitu

peradangan kronis, disfungsi hormon dan


iritasi

dari

berbagai

macam

iritasi.

Hiperplasia dapat disertai peningkatan


produksi

lendir

sehingga

mengurangi

penyerapan oksigen. Hiperplasia yang

terlihat pada insang berupa membesarnya

Gambar 2 a. Preparat hati normal dan

tulang rawan insang diduga disebabkan

b hati patologis.

oleh radang. Menurut Kurniasih (1999),

Hasil pengamatan kontrol/normal

mengalami kematian. Dengan banyaknya

pada hati ikan mas tidak ada perubahan

sel yang mati maka pada sel hati ini terjadi

baik warna, ukuran, maupun gejala yang

hyperplasia

biasa timbul yaitu nekrosis. Warna terlihat

sinusoid yang mengakibatkan aliran darah

merah cerah, dan ukuran hati masih

terganggu.

dengan

menyempitnya

normal. Struktur masih teratur dan tidak


rusak

atau

tidak

ada

rongga

yang

diakibatkan kematian sel. Terdapat organ


berbentuk kantung kecil bulat, oval atau
memanjang dan berwarna hijau kebiruan
pada sekitar hati yang disebut kantung
empedu.

Kantung

empedu

c. Ginjal

berfungsi

manampung cairan empedu, yakni cairan


bile yang telah mengalami pemekatan
(Fujaya, 2004).
Hasil

pengamatan

histopatologi

preparat hati ikan mas yang telah terpapar


pestisida menemukan adanya nekrosis
pada

hati

ikan

yang

diamati.

Pada
a

pengamatan ini, terjadi perubahan struktur

Gambar 3 a. Ginjal normal dan

jaringan hati. Perubahan struktur jaringan

b. ginjal patologis

sel hati yang disebabkan oleh zat kimia


yang bersifat racun antara lain perlemakan

Hasil pengamatan kontrol/normal

hati, nekrosis dan sirosis (Lu, 1995).

pada ginjal ikan mas tidak ada perubahan

Pengamatan ini memperlihatkan kerusakan

baik warna, ukuran, maupun gejala yang

sel hati ikan mas. Kerusakan yang berat sel

biasa timbul yaitu nekrosis. Warna terlihat

hati adalah kematian sel atau sering

merah cerah, dan ukuran ginjal masih

disebut

normal. Struktur masih teratur dan tidak

nekrosis.

Necrosis

menggambarkan keadaan dimana terjadi

rusak

atau

tidak

ada

rongga

penurunan aktivitas jaringan yang ditandai

diakibatkan

dengan hilangnya beberapa bagian sel satu

merupakan organ ekskresi pada semua

demi satu dari satu jaringan sehingga

hewan

dalam waktu yang tidak lama akan

produk metabolisme seperti ammonia dan

kematian

vertebrata.

Ginjal

sel.

yang
Ginjal

mengekresi

mempunyai

fungsi

penting

dalam

homeostasis (Panigoro et al., 2007).

d. Usus

Menurut Fujaya (2004), ginjal melakukan


dua fungsi utama yaitu mengekskresikan
sebagian besar produk akhir metabolisme
tubuh dan mengatur konsentrasi cairan
tubuh.
Hasil

pengamatan

histopatologi

preparat ginjal ikan mas yang telah


terpapar pestisida menemukan adanya
nekrosis. Nekrosis yang terjadi pada ginjal

ikan mas ditunjukkan dengan adanya

Gambar 4 a. Usus ikan mas

bintik-bintik hitam diseluruh bagian ginjal.


Terdapatnya bintik-bintik hitam terjadi

normal dan b. Usus ikan mas patologis


Hasil

pengamatan

kontrol/normal

akibat infeksi bakteri, dapat juga karena

pada usus ikan mas tidak ada perubahan

pecahnya inti sel akibat infeksi virus atau

baik warna atau ukuran. Warna terlihat

bahan toksik. Inti sel bergerak kepingggir

merah cerah, dan ukuran usus masih

dan terus membesar kemudian dalam

normal. Struktur masih teratur dan bagian -

ambang menjadi pecah (Alifuddin et al.,

bagian usus masih terlihat sempurna.

2003 dalam (Aryani et al., 2008). Selain

Selain itu, pada usus juga terdapat bagian-

itu, terdapat kerusakan jaringan ginjal

bagian khusus seperti sel goblet dan bile

denngan adanya kerusakan dengan ungu

duct. Sel goblet merupakan bagian khusus

pekat

rongga.

dari usus namun biasanya terdapat dapa

Kerusakan ini berupa hyperplasia yaitu

lapisan epidermis. Selsel goblet usus

pertambahan ukuran di mana karena

berfungsi

adanya penyumbatan akibat pemberian

membantu

bahan toksik, sebelumnya hyperplasia

kondisi

terjadi karena adanya penambahan jumlah

menyebabkan hiperplasia sel-sel goblet

volume akibat adanya penyumbatan antar

yang jumlahnya akan meningkat drastis

permukaan glomerulus. Selain itu terjadi

(Susanto 2008).
Hasil
pengamatan

gelap

dan

terdapat

iritasi ,warna berubah menjadi warna ungu


tua.

menghasilkan
proses
usus

mukus

yang

pencernaan.

Pada

yang

kronis,

dapat

histopatologi

preparat usus ikan mas yang telah terpapar


pestisida

menemukan

adanya

terlihat

perubahan struktur jaringan pada usus

ikan. Perubahan struktur jaringan pada

organ karena meningkatnya jumlah

usus ditandai dengan warna terlihat pucat

dari sel di dalam organ tersebut

dan adanya kerusakan sejumlah sel pada


bagian vili-vili usus. Selain itu, terlihat

(Kurniasih, 1999).
Menurut Lawler (2005), hiperplasia

perubahan yang signifikan terjadi dimana

dapat disebabkan oleh banyak hal

permukaan menjadi lebih renggang pada

yaitu peradangan kronis, disfungsi

bagian tengah gambar tersebut. Kelainan

hormon dan iritasi dari berbagai

juga ditunjukkan adanya edema epitel

macam iritasi.
Menurut Kurniasih (1999), radang

usus. Edema menyebabkan epitel usus

nerupakan suatu reaksi vaskuler

terangkat dan pada kondisi parah dapat

dan

berlanjut menjadi dequamasi dan ruptur


epitel.

Edema

yang

jaringan

hidup

terhadap adanya iritasi. Tipe agen

ditemukan

radang dapat berupa infeksi viral,

menandakan adanya masalah pada sistem


sirkulasi darah (Susanto 2008).

selluler

bakterial dan fungal.


Menurut Roberts (2001) dalam
Pazra (2008), hiperplasia

lamela

biasanya

dengan

berkaitan

peningkatan jumlah dan migrasi sel

malpighian di lamela primer.


Terdapat organ berbentuk kantung
kecil bulat, oval atau memanjang
dan berwarna hijau kebiruan pada

Daftar pustaka

sekitar hati yang disebut kantung

Asniatih, Idris Muhammad, dan

empedu.

Sabilu Kadir, Sep 2013. Studi

berfungsi

Histopatologi

empedu, yakni cairan bile yang

pada

Ikan

Lele

empedu

manampung

cairan

Dumbo (Clarias gariepinus) yang

telah

Terinfeksi

(Fujaya, 2004).
Perubahan struktur jaringan sel hati

hydrophila.

Bakteri

Aeromonas

Program

Studi

mengalami

pemekatan

FPIK

yang disebabkan oleh zat kimia

Universitas Halu Oleo Jurnal Mina

yang bersifat racun antara lain

Laut Indonesia Vol. 03 No. 12

perlemakan

Budidaya

Perairan

:ISSN : 2303-3959

Kantung

Hiperplasia
peningkatan

merupakan
ukuran dari

suatu

hati,

nekrosis

sirosis (Lu, 1995).


Ginjal
mengekresi

dan

produk

metabolisme seperti ammonia dan

mempunyai fungsi penting dalam


homeostasis

(Panigoro

2007).
Menurut Fujaya

et

al.,

(2004), ginjal

melakukan dua fungsi utama yaitu


mengekskresikan sebagian besar
produk akhir metabolisme tubuh
dan mengatur konsentrasi cairan

tubuh.
Inti sel bergerak kepingggir dan
terus membesar kemudian dalam
ambang menjadi pecah (Alifuddin
et al., 2003 dalam (Aryani et al.,

2008).
Pada kondisi usus yang kronis,
dapat menyebabkan hiperplasia selsel goblet yang jumlahnya akan

meningkat drastis (Susanto 2008).


Edema menyebabkan epitel usus
terangkat dan pada kondisi parah
dapat berlanjut menjadi dequamasi
dan ruptur epitel. Edema yang
ditemukan

menandakan

adanya

masalah pada sistem sirkulasi darah


(Susanto 2008).

Anda mungkin juga menyukai