Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Hemoglobin dengan Kurva Disosiasi, Efek Bohr dan Efek Root

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan ( !elyn"#$$$). Hemoglobin juga merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan bertulang belakang (!ertebrata)" karena oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah. Hemosianin" yang berwarna biru" mengandung tembaga" dan digunakan oleh hewan %rusta%ae. &ungsi Hemoglobin sebagai pengikat oksigen.

'umi-%umi menggunakan !anadium kromagen (berwarna hijau muda" biru" atau kuning oranye). Hemoglobin terdiri dari ( molekul zat besi (heme)" # molekul rantai globin alpha dan # molekul rantai globin beta. )antai globin alpha dan beta adalah protein yang produksinya disbandi oleh gen alpha dan beta. Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa"beta"gama" dan delta)" berada di dalam eritrosit dan bertugas untuk mengangkut oksigen. *ualitas darah ditentukan oleh kadar haemoglobin. +tuktur Hb dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. ,erdapat -(- molekul asama amino pada rantai alfa" dan -(. mol asam amino pada rantai beta" gama dan delta.

Kurva Disosiasi *ur!a oksihemoglobin disosiasi adalah alat penting untuk memahami bagaimana darah kita membawa dan melepaskan oksigen. +e%ara khusus" kur!a oksihemoglobin disosiasi berkaitan saturasi oksigen (+/#) dan tekanan parsial oksigen dalam darah (0/#)" dan ditentukan oleh apa yang disebut 1afinitas hemoglobin untuk oksigen1 yaitu" seberapa mudah hemoglobin memperoleh dan melepaskan oksigen molekul dari jaringan sekitarnya. 2ntuk dapat memahami proses respirasi dengan jelas maka harus diketahui afinitas oksigen terhadap hemoglobin karena suplai oksigen untuk jaringan dan pengambilan oksigen oleh paru-paru sangat tergantung pada hubungan tersebut. 0engetahuan ini sangat diperlukan untuk menyatakan ukuran gas se%ara tepat dan untuk melakukan tindakan terapi pada insufirensis respirasi. *alau darah lengkap dikenai oleh berbagai tekanan parsial oksigen dan persentase kejenuhan hemoglobin diukur" maka didapatkan kur!a berbentuk huruf + bila ke dua pengukuran tersebut digabungkan. *ur!a ini dikenal dengan nama kur!a disosiasi oksihemoglobin yang menyatakan afinitas hemoglobin terhadap oksigen pada berbagai tekanan parsial.

Dalam bentuk dasarnya" kur!a disosiasi oksihemoglobin menggambarkan hubungan antara tekanan parsial oksigen (sumbu x) dan saturasi oksigen (sumbu y). 3finitas Hemoglobin akan oksigen meningkat sebagai molekul berturut-turut mengikat oksigen. 4olekul yang lebih mengikat sebagai tekanan parsial oksigen meningkat sampai jumlah maksimum yang dapat terikat ter%apai. +ebagai batas ini didekati" mengikat tambahan yang sangat sedikit terjadi dan tingkat kur!a sebagai hemoglobin menjadi jenuh dengan oksigen. /leh karena itu kur!a memiliki sigmoidal atau +-bentuk. 0ada tekanan di atas sekitar .$ mmHg" kur!a disosiasi standar relatif datar" yang berarti bahwa kandungan oksigen darah tidak berubah se%ara signifikan bahkan dengan peningkatan besar dalam tekanan parsial oksigen. 2ntuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke jaringan akan membutuhkan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah hemoglobin (dan karenanya oksigen daya dukung)" atau oksigen tambahan yang akan meningkatkan oksigen terlarut dalam plasma. Hubungan Disosiasi dengan Hemoglobin +eperti pengertian hemoglobin sebelumnya yaitu molekul protein pengangkut oksigen yang mengandung zat besi dalam sel merah yang terdapat dalam darah mamalia dan hewan lainnya. 4olekul hemoglobin terdiri dari globin" apoprotein" dan empat gugus heme" suatu molekul organik dengan satu atom besi. 2ntuk dapat memahami proses respirasi dengan jelas maka harus diketahui afinitas oksigen terhadap hemoglobin karena suplai oksigen untuk jaringan dan pengambilan oksigen oleh paru-paru sangat tergantung pada hubungan tersebut. *ur!a disosiasai oksigen adalah kur!a yang menggambarkan hubungan antara saturasi oksigen atau kejenuhan hemoglobin terhadap oksigen dengan tekanan parsial oksigen pada ekuilibrium yaitu pada keadaan suhu 56 o'" pH 6.($ dan 0%o# ($ mmHg. *ur!a oksihemoglobin tergeser kekanan apbila pH darah menurun atau 0'$# meningkat. Dalam keadaan ini pada 0$# tertantu afinitas hemoglobin terhadap oksigen berkurang sehingga oksigen dapat ditranspor oleh darah berkurang. 0ergaseran kur!a sedikit kekanan akan membantu pelepasan oksigen kejaringan-jaringan. 0ergeseran ini dikenal dengan nama fek bohr.

+ebaliknya" penigkatan pH darah (alkalosis) atau penurunan 0'/#" suhu" dan #"5D07 akan menyebabkan pergeseran kur!a disosiasi oksihomoglobin kekiri. 0ergeseran kekiri menyebabkan peningkatan afinitas hemoglobin terhadap oksigen. 3kibatnya uptake oksigen dalam paru-paru meningkat apabila terjadi pergaseran kekiri" tetapi pelepasan oksigen ke jaringan-jaringan terganggu.

*ur!a Disosiasi /ksigen yang berbentuk sigmoid ini se%ara fisiologis menguntungkan karena bagian pun%ak kur!a yang mendatar memungkinkan jumlah oksigen arteri tetap tinggi dan stabil walaupun terjadi perubahan tekanan parsial oksigen. +ebaliknya bagian tengah dari kur!a yang terlihat %uram memungkinkan penglepasan oksigen dengan mudah pada perubahan tekanan parsial oksigen yang ke%il.

Efek Bohr fek 8ohr pertama kali dijabarkan oleh ilmuwan Denmark bernama 'hristian 8ohr. 8eliau menyatakan bahwa peningkatan konsentrasi proton dan9atau '/ # akan menurunkan daya serap hemoglobin terhadap oksigen. 0eningkatan rasio plasma '/# juga akan menurunkan pH darah oleh karena sifat antagonis antara proton dan karbondioksida. 0eningkatan '/# ini akan mempengaruhi kur!a oksigen terlarut dalam darah. 0ergeseran kur!a ke sebelah kanan berarti suatu pengurangan dalam afinitas dari hemoglobin untuk oksigen. fek fasilitas transport oksigen seperti hemoglobin membungkus oksigen di dalam paru-paru" tetapi kemudian melepaskan ke jaringanjaringan yang paling membutuhkan oksigen. *etika jaringan tersebut metabolismnya meningkatan" produksi karbon dioksidanya pun meningkat. *arbon dioksida dengan %epat dijadikan molekul bikarbonat dan proton asam oleh enzim karbonik anhydrase. Hal ini menyebabkan pH jaringan menurun dan juga meningkatkan oksigen terlarut dari hemoglobin" memperbolehkan jaringan tersebut memperoleh oksigen yang %ukup sesuai kebutuhannya. *ur!a disosiasi bergeser ke kanan ketika karbon dioksida atau konsentrasi ion hydrogen meningkat.

Efek Root fek )oot didefinisikan sebagai penurunan kadar oksigen dalam darah" pada le!el /# atmosfer" pada saat pH darah menurun. )oot efek hanya ditemukan di ikan teleost :dengan penge%ualian Amia calva; dan le!el Hb" efek root dipikirkan se%ara berlebih sebagai efek 8ohr. Dasar lengkap tentang efek )oot yang tersisa masih belum terpe%ahkan. +e%ara pisiologi" fek root implikasi yang sangat berbeda untuk transportasi gas dibandingkan efek 8ohr. fek )oot dikarenakan angka ke%epatan /# dari Hb ke mata dan sirip. Dengan demikian" karakteristik Hb dan bentuk sistem laju dalam ikan teleost membentuk perkalian /# yang tidak ada bandingnya di kerajaan bintang dan mampu membagkitkan tekanan darah hampir #$ kali yang ditemukan dalam arteri darah. Ini adalah penelitian dari <. generasi ikan amazon" yang pertama diindinkasikan bahwa efek root ialah korelasi yang terbaik dengan presentase dari koroid dibandingkan dengan sirip. fek )oot efek terbesar diobser!asi dengan spesies ini dengan kedua retia. ,idak nyata hubungan antara presentase )oot efek dan jumlah Hb" le!el aktifitas" toleransi hypoxia" le!el presentase habitat tropikal" 0ada umumnya" efek )oot tidak ada atau sangat ke%il pada 7ymotodea dan +iliroidea" sama pada ikan penghirup udara. fek )oot telah didemostrasikan sekurang-kurang pada # ikan penghirup udara. 3 7igas dan H. 2nitaenatus. *arena Ikan penghirup udara ini tipikalnya mempunyai lebih tinggi darah 0'/# dan pH rendah dibandingkan 0enghirup air" ini telah diusulkan pada wal tahun -=5- bahwa ikan penghirup udara akan memiliki Hb relatif tidak sensitif dibandingkan pHnya. Dengan demikian tidak diharapkan untuk memiliki efek )oot. 2nruk kebanyak bagian" pada kasus ini. 2ntuk Gigas dan H. Unitaenaitus" presentase efek )oot telah dikomfirmasi dalam hemolizates pada pH > <"<. 0ada penelitian lainnya. ?yata bahwa efek )oot pada hemolyzates dari Gigas tidak diteliti sebelum pH menurun dibawah ."# tidak seperti terjadi pada Vivo dimana sel darah merah beristirahat pada pH 6"## @ $"$#. Dengan demikian tidak heran bahwa ikan penghirup udara memiliki efek )oot. Disajikan tidak diperbaikan /# pada insang atau 38/ pada di !i!o. +eharusnya ditandai bahwa presentase efek )oot pada ikan penghirup udara ini yang telah dikonfirmasi pada tidak adanya organik pospat yang merawat pontensial terhadap efek )oot dan pengningkatan pH. httpA99kusukaikan.blogspot.%om9#$$=9-$9sel-dan-hubungan-kur!a-disosiasi-dengan.html httpA99elislestarifahrenheit.blogspot.%om9#$-#9-$9makalah-kur!a-disosiasioksihemoglobin.html

Hubungan Hemoglobin dengan Kurva Disosiasi, Efek Bohr dan Efek Root

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan Air

Disusun oleh A Ahmad Rizqi Rubiansyah 2 !""!"2!!#2

&akultas 0erikanan dan Ilmu *elautan 2ni!ersitas 0adjadjaran #$-5

Anda mungkin juga menyukai