Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hemoglobin merupakan komponen utama sel darah merah dan berfungsi sebagai
transporter oksigen dan karbondioksida dalam darah. Batas normal nilai hemoglobin dapat
digunakan untuk menetapkan derajat anemia, dengan distribusi usia dan jenis kelamin spesifik
didasarkan pada sampel referensi sehat. Kondisi geografis, seperti ketinggian tempat dari
permukaan laut menjadi faktor pertimbangan dalam distribusi nilai normal hemoglobin.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan kadar hemoglobin antara remaja gizi
baik yang tinggal di pegunungan dengan yang tinggal di tepi pantai. Sampel penelitian terdapat
perbedaan yang sangat bermakna kadar hemoglobin remaja gizi baik yang tinggal di
pegunungan dengam tepi pantai.Kondisi geografis, seperti ketinggian tempat dari permukaan
laut menjadi faktor pertimbangan dalam distribusi nilai normal hemoglobin. Menurunnya
tekanan udara, tekanan parsial oksigen, suhu tubuh dan gaya berat akibat faktor ketinggian,
memengaruhi Faal tubuh dan dapat menyebabkan hipoksia ( _hypoxia_ ). Kondisi ini akan
berpengaruh terhadap eritopoiesis atau pembentukan hemoglobin sebagai kompensasi untuk
memastikan pasokan oksigen yang adekuat ke jaringan sehingga kebutuhan akan unsur besi
menjadi meningkat. Ketika seseorang berada di dataran tinggi, setidaknya 2500 meter di atas
permukaan laut, maka ia bisa mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen. Penyebabnya ada
beberapa hal. Selama berada di dataran tinggi, orang mengalami hiperventilasi dan membakar
lebih banyak energi, meskipun sedang tidak beraktivitas.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Dapat mengetahui perbedaan kadar hemoglobin di daerah dataran tinggi dan di daerah
dataran rendah
2. Memahami bagaimana pengaruh oksigen terhadap termokimia
3. Mengetahui faktor yang memengaruhi kadar hemoglobin

C. MANFAAT PENULISAN

1. Dapat menunjang materi pembelajaran dan dapat dijadikan referensi pembelajaran


2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
3. Dapat dijadikan bahan referensi sumber untuk pembuatan makalah selanjutnya
BAB II

ISI
1. PENGERTIAN SEL DARAH MERAH
Sel darah merah adalah sel yang berwarna merah dan yang berukuran kecil, cekung pada kedua
sisinya sehingga jika dilihat dari samping tampak seperti dua buah bulan sabit yang saling
bertolak belakang, setiap mililiter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah merah

2. FUNGSI SEL DARAH MERAH

1. Menyalurkan Oksigen ke Seluruh Organ Tubuh

Sel darah merah memiliki kandungan protein yang dikenal sebagai hemoglobin. Nah,
hemoglobin inilah yang bertugas untuk mengikat dan menyalurkan oksigen dari paru-paru ke
seluruh organ tubuh sehingga organ tubuh dapat bekerja dengan optimal. Hemoglobin
diproduksi di sumsum tulang belakang lewat sebuah proses yang dinamakan erythropoiesis.

2. Membawa Karbon Dioksida ke Paru-Paru

Saat sel darah merah atau eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk disalurkan ke
seluruh tubuh, di saat yang sama, ia juga membawa karbon dioksida dari dalam tubuh agar
dikeluarkan oleh paru-paru melalui pernapasan.

3. Mengantarkan Sari Makanan

Pada setiap makanan yang kita konsumsi, tubuh akan menyerap sari-sari makanan berupa
vitamin, protein, dan sebagainya. Fungsi sel darah merah adalah untuk mengantarkan zat-zat
tersebut ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapat asupan gizi yang dibutuhkan.

3. CARA KERJA SEL DARAH MERAH

Sel darah merah yang dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih memiliki cara kerja
yang kompleks, setelah ia terbentuk, ia beredar luas ke seluruh bagian tubuh dan semua organ
tubuh tanpa terkecuali melalui pembuluh darah. Jumlahnya dalam tubuh manusia ialah sekitar
4-5 juta sel/mm3 darah sehingga memungkinkan untuk mampu bekerja luas di seluruh bagian
tubuh.

Ciri ciri dari sel darah merah ialah berdiameter 7-8 um dan tebalnya 1-2 um sehingga
mampu menembus pembuluh darah mampu melakukan gerak dengan sangat cepat. Umur sel
darah merah hanya sekitar 120 hari,yang lebih dari umur tersebut akan dihancurkan oleh hati
dan limpa selanjutnya zat besi ada pada hemoglobin dilepaskan kemudian digunakan untuk
membentuk sel darah merah baru.
4. OKSIGEN, HEMOGLOBIN, DAN SATURASI OKSIGEN

Kebutuhan basal oksigen manusia adalah 250ml/menit/1.8m2 area tubuh. Dalam kondisi
normal, udara di alveolar mengandung 14% oksigen dan memiliki tekanan 105 mmHg.
Sedangkan arteri memiliki tekanan oksigen sebesar 97 mmHg. Perbedaan tekanan inilah yang
menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam darah. Sebagian besar oksigen (98%) berikatan
secara reversibel dengan hemoglobin (Hb), sebagian kecil sisanya (2%) larut dalam plasma.

Satu molekul haemoglobin dapat berikatan dengan 4 molekul oksigen sehingga 1 g hemoglobin
dapat mengikat hingga 1,36 ml oksigen. Untuk menentukan jumlah oksigen yang terlarut dalam
plasma digunakan tekanan oksigen parsial (PaO2) dengan satuan mmHg atau kPa. Sedangkan
untuk mengetahui jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin digunakan istilah saturasi
oksigen (SO2) yang merupakan rasio antara hemoglobin yang membawa oksigen dan
hemoglobin total. Baku emas untuk menentukan kadar PaO2 dan SO2 adalah dengan analisa
gas darah.

Saturasi oksigen yang diukur dengan pemeriksaan analisis gas darah disebut sebagai SaO2
sedangkan bila diukur dengan menggunakan pulse oxymetry disebut sebagai SpO2. Oleh karena
terdapat kondisi ekuilibrium antara kadar oksigen terlarut di plasma (PaO2) dengan oksigen
terikat (SO2) berdasarkan kurva disosiasi oksigen, maka SpO2 dapat digunakan untuk
menggambarkan kondisi PaO2 dan mendeteksi kondisi hipoksemia.

5. HIPOKSIA

Hipoksia dapat terjadi akibat gangguan kapasitas pembawa oksigen darah seperti pada anemia,
gangguan pelepasan oksigen seperti keracunan karbon monoksida, atau dari berkurangnya
suplai darah seperti pada kondisi syok hemoragik. Sebagian besar oksigen dalam darah terikat
pada hemoglobin di dalam sel darah merah, sedangkan sebagian kecil oksigen terlarut dalam
plasma. Pengaturan pelepasan oksigen dari hemoglobin ke jaringan target dikendalikan oleh
beberapa faktor seperti gradien konsentrasi oksigen, suhu, pH, dan konsentrasi senyawa 2,3-
bifosfogliserat.[3,4,7,8]

Oksigen dari udara inspirasi akan masuk ke pembuluh darah dan didistribusikan ke jaringan.
Kadar oksigen yang rendah dalam darah akan dideteksi oleh badan karotis, kemudian sebagai
akibatnya ventilasi akan ditingkatkan. Terapi oksigen akan sangat efektif pada pasien dengan
hipoksemia akibat insufisiensi ambilan oksigen di paru namun kapasitas darah mengangkut
oksigen masih baik. Sebaliknya, terapi oksigen kurang efektif pada hipoksemia yang disebabkan
oleh anemia atau kemampuan darah membawa oksigen berkurang.
6. PENGARUH TEMPAT TINGGAL TERHADAP HEMOGLOBIN

Dataran tinggi memiliki pengaruh terhadap kadar hemoglobin pada suatu individu. Berada di
ketinggian akan menyebabkan hipoksia oleh karena tekanan parsial oksigen yang berkurang
dan tubuh akan merespon dengan proses aklimatisasi. Dengan adanya proses aklimatisasi maka
akan terjadi peningkatan pada kadar hemoglobin untuk beradaptasi dengan keadaan rendah
oksigen.

Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada di pantai atau
dataran rendah lainnya. Hal ini disebabkan di puncak gunung jumlah partikel udaranya semakin
kecil yang mengakibatkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada udaranya pun akan
semakin kecil. Tekanan udara di dataran tinggi yang semakin kecil ini menyebabkan kadar
oksigen juga berkurang. Sehingga, orang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki sel
darah merah lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah.

7. PENYEBAB HEMOGLOBIN TINGGI

1. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan cairan. Apabila tubuh kekurangan
cairan maka akan mengganggu beberapa fungsi tubuh, salah satunya hemoglobin yang
meningkat. Saat tubuh kekurangan cairan, otomatis volume plasma meningkat dan
mempengaruhi Hb yang kian bertambah. Jika dehidrasi terus dibiarkan, maka tubuh akan
memaksa cairan keluar dari tubuh, seperti diare.

2. Berada di dataran tinggi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika kamu berada di dataran tinggi di daerah
pegunungan maka hemoglobin akan meningkat karena sel darah merah yang meningkat secara
alami. Peningkatan tersebut terjadi karena tubuh yang berusaha menyeimbangkan oksigen
yang semakin terbatas di dataran tinggi.

3. Merokok

Kebiasaan merokok ternyata bisa membuat kadar Hb tinggi. Hal ini disebabkan karena Hb yang
seharusnya mengambil oksigen secara penuh malah terikat oleh karbon monoksida di dalam
rokok ketika kamu menghisapnya. Akibatnya, hemoglobin tidak terikat oleh oksigen dan
akhirnya tubuh meningkatkan kadar Hb sebagai respons.

4. Penyakit jantung bawaan


Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit yang sudah ada sejak dalam kandungan sang ibu.
Hal tersebut dapat mengganggu sirkulasi darah, seperti darah yang terlalu banyak atau sedikit
mengalir dari paru-paru atau bisa juga darah yang mengalir ke seluruh tubuh terlalu sedikit.

5. Minum obat penambah hormon

Jika kamu rutin mengkonsumsi obat penambah hormon seperti steroid anabolic atau
erythropoietin, maka itulah pemicu meningkatnya Hb.

8. PENYEBAB HEMOGLOBIN RENDAH

1. Produksi Hb menurun

Produksi Hb dalam tubuh menurun biasanya disebabkan karena penyakit anemia defisiensi
besi, yakni jenis penyakit anemia yang umum terjadi. Jika kamu mengalami penyakit ini, artinya
tubuh kamu kekurangan zat besi.

2. Kelainan pada hemoglobin

Adanya kelainan pada tubuh, dapat merusak Hb dengan cepat. Kondisi kelainan tersebut
diantaranya adalah anemia hemolitik, thalassemia, vasculitis, porfiria, dan anemia sel sabit.

3. Tubuh kehilangan darah

Penyebab hemoglobin rendah lainnya yaitu karena tubuh kehilangan darah seperti akibat
pendarahan operasi, pendarahan saluran kemih, menstruasi, terlalu sering melakukan donor
darah, cacingan, dan lain-lain.

9. CARA MENGATASI HEMOGLOBIN RENDAH

1. Meningkatkan asupan zat besi, vitamin B12, dan folat

Zat besi, vitamin B12, serta folat merupakan nutrisi yang berkaitan erat dengan sel darah merah
dan hemoglobin. Maka dari itu, penderita diwajibkan untuk mengkonsumsi asupan yang
mengandung nutrisi tersebut, diantaranya dengan mengkonsumsi daging, hati sapi atau ayam,
sayuran, kacang-kacangan, sereal, dan lainnya.

2. Terapi eritropoetin

Eritropoetin merupakan terapi hormon yang dapat merangsang produksi sel darah merah.
Terapi ini dikhususkan untuk penyakit ginjal yang menyebabkan hormon eritropoetin yang tidak
memadai.
3. Transfusi darah

Tranfusi darah merupakan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan Hb apabila tubuh
kamu tidak mampu memproduksi Hb dengan normal. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk
penyakt thalassemia dan anemia yang berat.

10. CARA MENGATASI HEMOGLOBIN TINGGI

Apabila kamu didiagnosa memiliki kadar hemoglobin tinggi, segeralah untuk mengatasinya
dengan cara:

1. Berkonsultasi ke Dokter untuk mengetahui penyebab terjadinya Hb tinggi agar segera


ditangani dengan tepat.
2. Hindari mengkonsumsi obat untuk menurunkan kadar Hb tanpa persetujuan dari
Dokter.
3. Minum air putih secara rutin minimal 2 liter per hari.
4. Berhenti merokok dan hindari asap rokok.

Jika penyebab Hb tinggi berasal dari kondisi kesehatan lain, biasanya Dokter akan menyarankan
dengan melakukan tindakan medis, yaitu flebotomi. Flebotomi adalah proses pengambilan
darah dan menempatkannya ke dalam tabung.

Anda mungkin juga menyukai