2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kurva disosiasi oksihemoglobin!
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas Hb terhadap O2 ! 4. Mengapa efek root tidak terjadi pada hemoglobin ikan yang tidak memiliki gelembung renang! 5. Mengapa orang yang menghirup CO akan menurunkan kesadaran!
JAWABAN
1. Otot memiliki Hb yang disebut Mioglobin
2. Kurva disosiasi oksihemoglobin adalah Hubungan antara tekanan dengan oksigen terlarut dan jumlah O2 yang dibawa Hemoglobin 3. a. pH keasaman bertambah atau pH semakin turun dan kadar ion H + meningkat akan melemahkan ikatan antara O2 dan Hb sehingga kurva disosiasi oksihemoglobini bergerak ke kanan (afinitas Hb terhadap O2 berkurang), sehingga menyebabkan Hb melepaskan lebih banyak O2 ke jaringan. Keasamn turun atau pH naik, afinitas terhadap O2 bertambah sehingga kurva disosiasi oksihemoglobin bergerak kekiri dan Hb banyak mengikat O2. Hb bekerja sebagai buffer untuk ion. b. tekanan parsial O2. Apabila PO2 darah meningkat, misal nya seperti dikapiler paru, Hb berikatan dengan sejumlah besar O2 mendekati 100% jenuh, PO2 60-100 mmHg: Hb lebih atai sama dengan 90% jenuh (afinitas Hb terhadap O 2 bertambah) dan kurva disosiasi oksihemoglobin bergerak kekiri dan apabila pO2 menurun, misal dikapiler sistemik pO2 antara 40 dan 20 mmHg (75-35% jenuh) : semakin besar O 2 dilepas dari Hb setiap penurunan pO2 afinitas Hb terhadap O2 berkurang dan kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser kekanan c. tekanan parsial CO2 . pCO2 darah meningkat dikapiler sistemik sehingga CO2 berdifusi dari sel ke darah mengikuti penurunan gradiennya menyebabkan penurunan afinitas Hb terhadap O2 (Hb lebih banyak membebaskan O2) kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser kekanan . pCO2 darah menurun dikapiler paru sehingga CO2 berdifusi dari darah ke alveoli menyebabkan peningkatan afinitas Hb terhadap O 2 (Hb lebih banyak mengikat O2) kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser kekiri d. temperatur atau suhu panas yang dihasil reaksi metabolisme dari kontraksi otot melepaskan banyak asam dan panas menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktif perlu banyak O2 dari oksihemoglobin (afinitas terhadap O2 berkurang) kurva bergeser ke kanan. Hipotermia menyebabkan metabolisme sel lambat sehingga O2 yang dibutuh jaringan sedikit pelepasan O2 dari Hb juga lambat (afinitas Hb terhadap O2 berkurang) dan kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser ke kiri e. BPG. Peningkatan BPG yang dihasilkan dari suatu metabolik glikolisis dan terdapat dalam darah sehingga Hb berikatan dengan BPG dapat mengurangi afinitas Hb terhadap O2 dan kurva bergeser ke kanan. Penurunan BPG di darah menyebabkan ikatan Hb terhadap O2 semakin kuat karena Hb tidak diikat oleh BPG afinitas Hb terhadap O2 bertambah, kurva disosiasi oksihemoglobin bergeser kekiri. 4. efek root terjadi karena adanya aktivitas kelenjar gas di gelembung renang sangat tinggi hingga sangat meningkat kan pCO2, selain itiu aktivitas jaringan yang menyebabkan pula produksi asam laktat tinggi, dengan demikian menurunkan pH, akibatnya oksigen akan segera dilepaskan dijaringan sekitar gelembung renang. 5. Karena CO akan berikatan dengan Hb di sel darah merah yang akan mengakibatkan penurunan jumlah O2 yang dibawa oleh sel darah merah. Dan CO merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan non-iritatif yang relatif sedikit lebih rendah dibandingkan dengan udara, sumber utama nya pada kasus kematian adalah kebakaran, pemanasan tidak sempurna, dan pembakaran tidak sempuirna darim produk-produk terbakar seperti bongkahan arang CO menyebabkan hipoksia jaringan dengan cara bersaing dengan oksigen untuk melakukan ikatan pada heme protein pembawa oksigen Hb kemudian mioglobin, sitokrom C oksidase, sitokrom P-450 lebih kuatnya afinitas Hb terhadap karbondioksida menyebabakan dengan adanya karboksihemoglobin mengganggu afinitas oksigen terhadap Hb dengan menggeser kurva disosiasi hemoglobin kekiri sehingga mengurangi pelepasan oksigen ke jaringan.