Akibatnya, PO2 dalam alveolus adalah 100 mmHg dan P CO2 dalam Alveolus
adalah 40 mmHg
Terdapat beberapa faktor diluar gradien tekanan parsial yang
dapat
memengaruhi
kecepatan
perpindahan
gas,
Faktor-faktor tersebut adalah
Luas
Permukaan : Laju pertukaran gas berbanding lurus dengan luas
permukaan tempat pertukaran gas tersebut
Ketebalan : Bertambahnya ketebalan sawas yang memisahkan
antara udara dan paru, kecepatan pemindahan gas berkurang
Konstanta Difusi : Konstanta difusi adalah suatu konstanta yang
berkaitan dengan kelarutan gas tertentu di jaringan paru dan
dengan berat molekulnya. CO2 memiliki konstanta difusi 20x lipad
dari O2, sehingga CO2 20x lipat lebih mudah larut dalam darah
daripada O2 dan juga CO2 menembus sawar pernfasan lebih cepat
20x lipa dari O2. Perbedaan konstanta difusi ini dapat mengimbangi
perbedaan gradient tekanan parsial antara O2 dan CO2.
Transpor Gas
O2 harus diangkut oleh darah dari paru ke jaringan, begitu juga CO 2 yang
harus diangkut dari jaringan ke paru oleh darah.
dapat digambarkan
dalam kurva disosiasi
(saturasi) Hb-O2
Faktor-faktor lain selain PO2 dapat memengaruhi %Hb, dapat memengaruhi
afinitas atau kekuatan ikatan sehingga dapat menggeser kurva O 2-Hb.
Faktor-faktor ini adalah :
CO2 : Peningkatan PCO2 menggeser kurva ke kanan, karena adanya
CO2 tambahan dalam darah dapat menurunkan afinitas Hb terhadap
O2
pH Asam : Penurunan pH (pH menjadi Asam) menggeser kurva ke
kanan.
Suhu : Peningkatan suhu dapat menggeser kurva ke kanan
2,3-bifosfogliserat (2.3-BPG) : 2,3-BPG diproduksi sewaktu sel darah
merah melakukan metabolism. Konstituen eritrosit ini dapat
berikatan secara reversible dengan Hb dan mengurangi afinitasnya
terhadap O2, oleh karena itu peningkatan dari 2,3-BPG menggeser
Kurva O2-Hb ke Kanan