Anda di halaman 1dari 31

Fisiologi

Difusi dan Transport Gas


dr. Bintang
Bagian ilmu Biomedik
Fakultas Kedokteran UNIMUS
Tujuan Pembelajaran
• Memahami Kandungan gas dalam atmosfir
• Memahami konsep difusi dan perfusi
• Memahami prinsip pertukaran gas
• Memahami Transport dan Exchange O2
• Memahami Konsumsi Oksigen dan Delivery Oksigen
• Memahami Kurva disosiasi Hb-O2 dan faktor2 yang mempengaruhi
(pH, CO2, Temperatur, DPG)
• Memahami Transport dan Exchange CO2
KOMPOSISI UDARA
• NITROGEN = 78.62 %
• OKSIGEN = 20.84 %
Disebut dengan Fraksi Gas (Fi)
• KARBON DIOKSIDA = 0.04 %
• AIR = 0.5 %

Tekanan parsial O2 = O.2084 x 760 = 160 mmHg

Tek. Parsial gas = 713 mmHg


Tek. Uap air = 47 mmHg
TOTAL = 760 mmHg
Tekanan parsial gas (Pa) atmosfer vs intra-aveolar
Pada kondisi tekanan udara atmosfir 1 atm (= 760 mmHg)
Tekanan parsial gas masing2 adalah tergantung fraksi gas (Fi)
Tekanan parsial gas masing2 adalah tergantung fraksi gas (Fi)
Menjadi dasar terapi Oksigen
Tiap alat memiliki kadar FiO2 yang berbeda beda
Pertukaran gas
Dasar Hukum Pertukaran Gas pada Sistem Respirasi

A. Tekanan parsial
• Tekanan parsial (p) suatu gas dalam udara adalah bagian dari tekanan atmosfer total yang
disumbangkan oleh gas tersebut, yang berbanding lurus dengan persentase gas ini dalam
darah (Hukum Dalton)
• Tek. parsial = tekanan total x konsentrasi gas
• Tekanan total adalah penjumlahan dari semua tekanan parsial
Tekanan atmosfer (760 mm Hg) = pO2 + pCO2 + pN2 + pH2O
B. Difusi gas dalam cairan
Konsentrasi gas terlarut dalam cairan ditentukan
oleh tekanan gas dan koefisien kelarutan gas
(Hukum Henry)
C. Difusi gas pada membran respirasi
Hukum Fick: Faktor-faktor yang mempengaruhi pertukaran gas
pada membran respirasi :
a. Gradien tekanan parsial
b. Luas permukaan
c. Ketebalan membran yang harus dilewati gas sewaktu berdifusi
d. Koefisien difusi gas di membran
MEMBRAN ALVEOLO-KAPILER: adalah
permukaan antar alveoli dan endotel
DIFUSI DAN MEMBRAN RESPIRASI kapiler

• Arah dan laju difusi gas melalui membran


respirasi ditentukan oleh tekanan parsial dan
kelarutannya
• Pertukaran gas pada membran respirasi sangat
efisien karena:
• terdapat perbedaan tekanan parsial yang
substansial pada kedua sisi membran respirasi
• jarak pertukaran sangat kecil
• O2 dan CO2 larut dalam lemak
• area permukaan total luas
• aliran darah dan aliran udara terkoordinasi
Faktor yang Mempengaruhi kapasitas Difusi

Faktor lainnya
Perbedaan tekanan
sebabkan Sampai tekanan
Difusi O2 ke dalam darah parsial gas pada
dan CO2 keluar ke alveoli alveoli = darah
Pertukaran
gas
Gas Exchange 2. External respiration

Mekanisme
Transport Gas

Semuanya melalui: 3. Gas


Transport
Difusi Sederhana Sampai tekanan
Yang disebabkan karena adanya: parsial gas pada 4. Internal
• Perbedaan/gradien tekanan sel = darah respiration
parsial gas
• Gas tersebut merupakan gas
aktif (bereaksi dengan senyawa Perbedaan
lain) sehingga dapat larut tekanan sebabkan
Difusi O2 ke dalam
sel dan CO2 keluar
ke darah
STEADY-STATE GAS FLOW Kelarutan Gas pada cairan tubuh:
Kemampuan aliran gas untuk • CO2 sangat larut
mencapai keseimbangan • O2 kurang larut
• N2 Kelarutannya sangat kecil
DITENTUKAN OLEH
• TEKANAN GAS MENGELILINGI CAIRAN
• KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN

Gas
Sebagai contoh:
Cair • Difusi O2 mudah karena gradien tekanan parsial
alveolus – kapiler besar, meski kelarutan kecil
• Difusi CO2 mudah meskipun gradien tekanan
Volume gas yang terlarut parsial alveolus kapiler kecil, karena
kelarutannya sangat besar
= Tekanan parsial gas x Koefisien kelarutan • Difusi Nitrogen N2 pada dasarnya tidak terjadi
pada tek udara 1 atm  karena merupakan gas
inert (sangat sulit larut)
Difusi O2:
Antara alveolus dan darah
 O2 berdifusi dari alveoli (PO2 = 104 mm Hg) ke
darah (PO2 = 40 mm Hg)
 PO2 darah menurun (PO2 = 95 mm Hg) akibat
tercampur dengan darah yang tidak ter-oksigenasi
(shunted blood)

Difusi CO2:
arahnya berlawanan dengan difusi O2
Antara darah dan alveolus
CO2 berdifusi dari kapiler paru (PCO2 = 45 mm Hg) ke alveoli
(PCO2 = 40 mm Hg).
Difusi O2:
Antara darah dan jaringan
→ O2 berdifusi dari kapiler jaringan (PO2 = 95
mm Hg) ke jaringan (PO2 = 40 mm Hg).

Difusi CO2:
Antara jaringan dan darah
CO2 berdifusi dari jaringan (PCO2 = 40 mm Hg) ke
darah kapiler (PCO2 = 45 mm Hg).
Transpor gas dalam
darah
• O2 dan CO2 harus diangkut dalam darah terutama
melalui mekanisme di luar pelarutan fisik biasa
Transpor O2

• O2 dibawa dalam darah dalam bentuk larut (1,5%) atau bentuk terikat
dengan hemoglobin (98,5%) (HbO2)
• Hb terdapat dalam eritrosit
• Hb terdiri dari protein (globin) dan pigmen (heme)
• Heme mengandung 4 atom Fe, masing-masing dapat mengikat 1 molekul
oksigen
Transpor O2 ...
• Pada konsentrasi normal, Hb akan
meningkatkan kapasitas darah untuk
membawa oksigen sebanyak 70 x lipat
• Persentase unit hemoglobin yang berisi
oksigen yang terikat disebut saturasi
hemoglobin (SaO2)
• Normalnya SaO2 = 95-100%
• SaO2 <95% disebut dengan Hipoksemia
• Faktor utama yang menentukan seberapa
banyak Hb berikatan dengan O2 (% saturasi
Hb) adalah PO2 darah
Saturasi Hemoglobin
Setiap 1 Molekul Hb dapat mengikat 4
Molekul Oksigen

Saat Hb berikatan dengan O2  membentuk


OXYHAEMOGLOBIN
OXYHAEMOGLOBIN  memberi warna merah
pada darah
Hb yang tidak berikatan dengan O2 disebut
dengan DEOXYHAEMOGLOBIN
Jika kadar DEOXYHAEMOGLOBIN > 5gr/dL akan
tampak sebagai Sianosis
Oxygen
Capacity
Dalam Keadaan saturasi oksigen normal (SaO2 95-
100%): Sebenarnya rumusnya lebih rumit

Jika kadar Hb = 15 mg/dl . Darah dengan


kemampuan daya ikatnya 1.34 ml oksigen / mg.
Dalam 100 ml darah yang akan mengikat oksigen
adalah sebanyak 15 x 1.34 ml = 20 ml
20/100 ml = 20%

Nilai 20 % ini di sebut dengan Kapasitas


pengangkutan oksigen (Oxygen Capacity)
Oxygen Capacity

Jumlah Oksigen
yang diangkut
VO2 = jumlah konsumsi oksigen
DO2 = jumlah delivery oksigen

Jumlah oksigen yang di angkut (Delivery of Oxygen) Misal CO = 5L/min, Oxygen Capacity = 20%
tergantung kepada; Berapakah DO2
DO2 = 1L/menit
• Cardiac output (CO)
• Oxygen Capacity
VO2 saat istirahat = 250 mL
O2ER = normalnya 25%
Delivery of Oxygen (DO2) = CO x Oxygen Capacity Saat Olahraga, VO2 akan meningkat
Sehingga tubuh kita berusaha meningkatkan DO 2 dengan cara:
1. Meningkatkan Cardiac Output (isi sekuncup dan Heart Rate)
O2ER = VO2 / DO2 = (SaO2-SvO2) / SaO2 = 25% 2. Meningkatkan kadar Hb (Atlit biasanya memiliki kadar Hb >>)
3. Meningkatkan ventilasi guna menjaga level SaO2 dan PaO2
Oxygen extraction ratio
Bagaimana Cara Menghitung
Saturasi Oksigen?
OXYHAEMOGLOBIN
OXYHAEMOGLOBIN - DEOXYHAEMOGLOBIN

Pulse Oxymetri
Dapat menilai Saturasi
Peripheral oxygen Oksigen secara sederhana
saturation (SpO2)
Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Oksigen dengan Hb

1. Konsentrasi ion Hidrogen (H+)


2. Tekanan Parsial gas CO2 Makin Tinggi, Maka:
3. Suhu tubuh Makin Rendah
Afinitas ikatan
4. Aktivitas metabolime didalam sel darah merah
Hb terhadap O2
(Peningkatan DPG/Difosfogliserat)

Makin rendah SaO2


2,3-DIPHOSPHOGLYCERATE
(DPG)
• Sel darah merah tidak mempunyai mitochondria, sehingga ATP
dihasilkan melalui proses glycolysis  hasilkan asam laktat dan DPG
• DPG punya efek langsung terhadap pengikatan dan pelepasan O2 
Makin banyak DPG, makin banyak O2 dilepaskan dari Hb.
Namun jika DPG terlalu rendah, Hb tidak mau melepaskan O2

DPG meningkat pada kondisi


- Penurunan PaO2: contoh saat Olahraga,
Ketinggian
- Kelainan Hb
- Anemia
Kurva Disosiasi Hb-
O2
The Hb-Oxygen Disassociation Curve
SaO2 sangat ditentukan PaO2.

Di paru setelah terjadi difusi PaO2 = 100


mmHg  ikatan Hb-O2 meningkat (SaO2 ↑)

Di kapiler jaringan perifer, PaO2 = 40 mmHg


sehingga menyebabkan kekuatan ikatan Hb-
O2 menurun (SaO2 ↓)

Makin jauh darah dari paru makin kecil daya


ikat Hb dengan oksigen sehingga
memudahkan untuk lepas ke jaringan.

Jika diikat terus  tak bisa dipakai


Contoh Kasus Pergeseran Kurva Disosiasi secara Fisiologis
Saat Olahraga:
• pH turun (karena H+ naik)
• PCO2 meningkat
• Suhu tubuh naik
• DPG meningkat

Sehingga Kurva Disosiasi Hb-O2 bergeser


ke kanan
SaO2 pada orang tersebut turun
Mengapa?

Karena banyak O2 yang dilepas ke jaringan


perifer untuk menghindari HIPOKSIA
Transpor CO2
• Karbondioksida yang diambil di kapiler
sistemik diangkut dalam darah dalam 3 cara :
a.7% larut secara fisik
b.23% berikatan dengan bagian globin dari Hb
(karbaminohemoglobin) (HbCO2)
c.70% mengambil bentuk bikarbonat
(HCO3-)
CO2 + H2O membentuk asam karbonat yang berdisosiasi
menjadi H+ dan ion bokarbonat
Nilai Normal Parameter Analisa Gas darah
Nilai Normal Parameter Analisa Gas darah

Bagaimana Kondisi Pasien ini?


Hipoksemia Berat!!!
Soal Latihan
1. Difusi O2 dan CO2 pada paru terjadi melalui sebuah membran yang
bernama ...
2. Metode Transport CO2 paling banyak di dalam tubuh ...
3. Mengapa PaO2 kapiler paru dari 100 mmHg menjadi 95 mmHg ketika
meninggalkan paru (lewat vena pulmonalis)
4. Apakah yang dimaksud dengan saturasi hemoglobin/SaO2?
5. Berikut ini yang BENAR mengenai difusi gas pada sel di jaringan (respirasi
eksterna) ...

Anda mungkin juga menyukai