Anda di halaman 1dari 51

BIOKIMIA

PERNAPASAN
• Pernafasan : pertukaran 2 gas, O2 dan CO2
antara tubuh dan lingkungannya.
• Proses pernafasan :
1. Pertukaran udara paru-paru
pemasukan & pengeluaran udara antara atmosfir & alveoli.
2. Difusi, O2 & CO2 antara alveoli & darah
3. Transfer O2 & CO2 ke dan dari sel2 organisme mell. Darah
4. pengaturan ventilasi

Selama pemasukan udara atmosfir ke dlm paru2 udara dipanaskan


hingga mencapai suhu tubuh dan dibuat basah secara maximal
Overview of Respiratory Exchange
Peristiwa kimia dan faal yang mempengaruhi difusi oksigen
dan CO2
•Hukum Boyle (Hub. Tekanan & volume)
• Jika massa & suhu suatu gas dlm suatu ruangan tetap
konstan maka vol. Gas tsb berbanding terbalik dgn tekanannya.
• TEKANAN = Konstanta
• Volume
•Misal : Pada 0 0 C, P : 1 atm (760 mmHg)
• 1 gram molekul gas menempati 22,4 L
• Bila vol ber  ½ = 11,2 L  P 2X = 1520 mm Hg
•  2X = 44,8L  P ½ = 330 mmHg
Hukum Gay-lussac
– Gas dengan masa tetap dan tekanan konstan
– Bila suhu berubah, volume gas berubah sebanding dgn
kenaikan atau penurunan suhu ( 0 Kelvin)

• VOL = KONSTANTA X SUHU(O K) 00 C =273 0K

• HUKUM GAS IDEAL:


• GAB. HUKUM GAY-LUSSAC & BOYLE
• P = Tekanan (mmHg)
• V = Volume (liter)
• PV = nRT n = Jumlah massa gas
(gram- molekul)
• T = Suhu (0 K)
• R = Suatu konstanta ( 62,36)
• KEADAAN SEIMBANG YG STABIL ( STEADY
EQUILIBRUM)
• Pd bid. Batas cairan-gas, jumlah mol gas
yang memasuki fase cair akhirnya = jumlah mol
gas yang larut yang meninggalkan fase cair dan
memasuki fase gas.

• JUMLAH GAS YANG LARUT DLM FASE


CAIR DITENTUKAN 2 FAKTOR
• Tek. parsial gas yg mengelilingi air
• Kelarutan gas dlm cairan pd suatu suhu.
• Pada keseimbangan, vol gas yang larut =
produk tek parsial gas tsb dan koefisien
kelarutan () dalam cairan tsb.
•KOEFISIEN KELARUTAN GAS-GAS PERNAFASAN
PADA 37 0C & P 1 ATM
• Oksigen 0, 024
• Karbon Dioksida 0, 57
• Karbon Monoksida 0, 018
• Nitrogen 0, 012
• Helium 0, 008
•Pd keseimbangan, daya yang dikeluarkan oleh
gas untuk memasuki = meninggalkan cairan
• TEKANAN GAS (P)
• Desakan yg ditimbulkan oleh gas dlm
usahanya untuk meninggalkan cairan.

• Tekanan parsial = tek. gas dlm cairan


Benturan dan masuknya molekul gas ke
dlm cairan berlangsung dlm suatu proses
DIFUSI
• Kecepatan difusi dipengaruhi bbrp faktor
kecepatan difusi (diffusion rate) =DR
• DR = PD X A XS
D  MW
• PD : Perbedaan tek. gas antara 2 fasa
• A : Daerah penampang lintang antar muka
• S : Daya larut gas dalam cairan tertentu
• D : Jarak yang harus dilalui gas dgn difusi
• MW: Berat molekul gas
• KOEFISIEN DIFUSI
• Kecepatan difusi setiap gas dlm cairan
sebanding dgn S+ MW
• Karbon dioksida 20, 3
• Karbon monoksida 0, 81
• Nitrogen 0, 53
• Perbedaan tek. parsial gas dlm udara alveoli &
udara lembab disebabkan :
1. Absorbsi oksigen yg tetap dr udara
alveoli
2. Difusi CO2 yg tetap dr drh paru ke dlm
alveoli
3. Pergantian udara alveoli yg relatif
lambat selama ventilasi normal

• Paru – paru mengandung  300 juta alveoli


• Daerah permukaan membran pernafasan yang
berfungsi 70 m 2
• Jumlah darah dlm kapiler paru  100 ml
• Tiap gram Hb dpt mengikat O2 sebanyak
 1, 34 ml O2
• Jika konsentrasi Hb darah 14,5 g /dl
O2 yg dpt diangkut sbg HbO2
= 14,5x1,34 = 19,4 ml/ dl drh
• Jumlah ini bl ditambahkan pd jumlah
oksigen yg larut dlm darah : 19,4 ml + 0,33
• Kapasitas total oksigen darah  20 ml /dl
• Kapasitas darah untuk mengangkut O2
hampir seluruhnya adalah fungsi
konsentrasi Hb darah.
Kurva disosiasi oksigen hemoglobin

 Bentuk kurva disosiasi 02- Hb : sigmoid


 Sifat interaksi kurva disosiasi O2- Hb
 Bagian yg relatif datar
Diatas pO2 70 –80 mmHg mengakibatkan
kehilangan O2 minimal Hb
 Bagian yang curam
Dibawah pO2 40 mmHg
Pelepasan O2 dr Hb yg lebih banyak
tidak sebanding dgn penurunan pO2
Kurva disosiasi oksigen hemoglobin
• Pd keadaan normal (pO2 a = 100 mmHg, v =
40 mmHg)
5 –6 ml diserahkan pd jaringan perifer pd
tiap 100 ml darah
• Latihan giat, pO2 jar. perifer  smp 15
mmHg
 mk 15 ml 02 bisa dibebaskan per 100 ml
darah
Jk curah jantung meningkat 5 x
Maka kecepatan transport O2 hampir 15 x ke
jar. perifer
KAPASITAS DIFUSI
• Kemampuan keseluruhan membran
pernafasan total untuk melakukan pertukaran
gas antara alveoli & darah paru-paru.
• Vol suatu gas yg berdifusi melalui membran
pernafasan dlm 1 mnt pd perbedaan tek 1
mmHg.
• N : laki2 dws muda N dlm kead. istirahat  21
ml / mnt
• Perbedaan N dlm Tek. O2 rata-rata melalui
membran pernafasan sekitar 11 mmHg  O2
yg berdifusi melalui membran pernapasan
tiap menit : 11 x 21 = 231 ml oksigen.
• Latihan giat  kapasitas difusi untuk O2
meningkat pd laki-laki dws muda smp
maximum : 65 ml / mnt ( 3x ) o.k
• Peningkatan luas permukaan kapiler paru-
paru akibat dibukanya kapiler2 yg tadinya
tertutup & terjadi dilatasi kapiler.
• Regangan membran alveoli menambah
daerah permukaannya & mengurangi
ketebalan
• PERTUKARAN O2 & CO2 SELAMA PERNAPASAN
• PO2 drh yg msk ke kapiler paru : 40 mmHg
• PO2 dlm alveoli : 104 mmHg
•  perbedaan rata-rata yg alami integrasi 
11 mmHg
• o.k :- Luasnya daerah permukaan membran
pernapasan
• - Membran sangat tipis
Di perifer

• Arteri pO2 pO2  95 mmHg


• Interstisial pO2 40 mmHg

Arteri p CO2 40 mmHg


• Vena p CO2 45 mmHg
•  o.k. koefisien difusi CO2 
gradien p CO2 relatif kecil
Gas Exchange in the Lungs and Tissues: Oxygen
Gas Exchange in the Lungs and Tissues: Carbon Dioxide
FAKTOR - FAKTOR YG MENYEBABKAN PERPINDAHAN KURVA DISOSIASI
HEMOGLOBIN.
• Pergeseran kurva disosiasi ke kanan pembebasan O2 yg lebih
banyak dr HbO2 pd suatu tekanan O2  mengurangi afinitas Hb untuk
oksigen
1. Peningkatan ion hidrogen (pe an pH)
2. Pergeseran kurva disosiasi oksigen-hemoglobin ke kanan oleh
peningkatan pCO2 disebut Efek BOHR ok peningkatan konsentrasi ion
hidrogen yg diakibatkan oleh peningkatan pembentukan asam
karbonat
3. Kenaikan suhu
4. Peningkatan DPG (2,3- difosfogliserat)
- Zat antara met. Glikolisis Embden Meyerhof
DPG
- Hb O2 Hb –DPG + O2
- Kadar DPG me pada :
- Hipoksi yg kronis (ke  2500 –2750 m )
- Anemia
• - DPG berlebihan dpt mempersulit darah untuk mengabsorbsi O2
Factors that Modify Hb Transport of Oxygen

Figure 18-9: Physical factors alter oxygen binding to hemoglobin


• Kurva disosiasi selama gerak badan
bergeser kekanan o.k
- Otot yg bekerja melepas CO2
- Otot yg bekerja  asam  konsentrasi
ion hidrogen di dlm darah kapiler otot.
- Suhu otot meningkat
• Pergeseran kurva disosiasi oksigen
hemoglobin ke kiri : Peninggian kadar
hemoglobin fetal (HbF) dlm eritrosit  o.k.
afinitas yg me  untuk O2
• Kecepatan transport O2 ke jar. otot tgt pemakaian
per unit Vol. yi : koefisien pemakaian O2 & curah
jantung
• Kdr O2 N : 20 ml /dl darah
• Pemakain N : 5 ml / dl drh
 Koefisen pemakaian N 25 %

Latihan giat   3x
• Selama latihan  curah jantung  5x  kecepatan
transport O2 hampir 15 x ke jaringan
TRANSPORT OKSIGEN DLM DARAH
Perbandingan kadar oksigen, CO2 & Nitrogen dlm darah yg
dihitung dgn kadar sebenarnya ( ml / dl)

• >> O2 & CO2 diangkut dlm darah dlm bentuk lain disamping
larutan biasa
Oksigen CO2 N2
Kadar yg dihitung 0,33 3,0 0,9

Kadar sebenarnya
- Darah arteri 20,0 50,0 1,7
- Darah vena 14,0 56,0 1,7
• HAEMOGLOBIN : Molekul utama yg bertanggung
jawab bg transport O2 & CO2 dlm darah
• 97-98 % dr oksigen diangkut dr paru-paru ke jaringan
dlm btk gabungan yg reversibel dgn molekul
haemoglobin.
• Hb + O2  Hb O2
• pO2 dlm medium yg mengelilingi Hb menentukan:
• Disosiasi oksihemoglobin untuk melepas O2
• Asosiasi oksigen dgn hemoglobin
• pO2 dlm darah ketika meninggalkan kapiler
paru2 (104 mmHg)  97 % Hb telah jenuh.
• Drh dr jar. perifer ke paru-paru (pO2  40
mmHg)  70% dr Hb adalah jenuh
• Digambarkan dalam  kurva disosiasi
oksigen-hemoglobin
TRANSPORT CO2 DLM DARAH

•  6 % CO2 yg tdpt dlm darah terdpt dlm btk lart CO2


CO 2 + H2O H2 CO3
Karbonat anhidrase Asam karbonat
• Reaksi sangat lambat  perlu katalisis :
Karbonat anhidrase, yg terdapat di dlm eritrosit
• Asam karbonat, segera, spontan
berdisosiasi  ion Hidrogen + ion bikarbonat
99,9 % : sempurna
0, 1 % H2CO3 tersisa dlm btk tak berdisosiasi
• Hb merup buffer utama  m’ambil ion bebas dr darah.
• membtk hemoglobin berproton
• membebaskan sejumlah ekuimolar ion bikarbonat
• H+ + HCO3- +KHb  HHb + K+ + HCO3-
• Reaksi terjadi dlm eritrosit :
• Sangat impermeabel untuk ion kalium
• Mudah ditembus oleh anion bikarbonat

• PERGESERAN KLORIDA :
• Gerakan ion Cl-, yg mengimbangi gerakan ion HCO3- dari /
ke plasma darah ke/dr eritrosit, pd proses transportasi C02
dlm darah.
• Pergeseran clorida di kapiler jaringan berlawanan arahnya dari
pergeseran clorida di kapiler alveoli.
• Kadar Cl- SDM vena  arteri
EFEK REAKSI OKSIGEN - HEMOGLOBIN PD TRANSPORT
CO2

• CO2  O2 dilepaskan dr Hb, Sebaliknya


• Pengikatan O2 dgn Hb cenderung mengeluarkan CO2
dr darah : EFEK HALDANE
• Efek Haldane sec. kuantitatif > penting dlm me 
transort CO2 drpd efek borr dlm me  O2
• CO2 bergab. dgn hemoglobin atau protein darah sbg
ikatan kovalen yg agak longgar dgn nitrogen amino-
alfa terminal residu valin di ke-4 rantai polipeptida
mol. Hb.
• Efek haldane, bersifat melipat gandakan jumlah CO2 yg
dibebaskan dr drh sbg akibat reaksi oksigenasi
hemoglobin di paru, dan sebaliknya pd proses
deoksigenasi Hb-oksi di jar. perifer.
• PERANAN SISTEM PERNAFASAN
• Mempertahankan keseimbangan asam
basa 
• Mengatur kandungan H2CO3 darah
• 
• Atur ventilasi pernafasan
• 
• Ekskresi & retensi CO2 dlm tubuh
• PENGATURAN PERNAPASAN
• Pengaturan pernapasan mell. mekanisme SSP
terutama pCO2 darah
• PCO2 bila  40 mm Hg  ventilasi alveoli
• PO2 merubah kecepatan ventilasi, hanya bila
tek O2 abnormal rendah atau terlalu tinggi.
PENGATURAN RESPIRATORIK BAGI KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Daya penyangga sistem buffer terbesar :pH =pKa
• pH cairan tubuh ekstrasel = 7,4
• pKa sistem buffer bikarbonat – CO2 = 6,1
• Persamaan handerson-hasselbalch
• Pd pH 7,4 konsentrasi ion bikarbonat 20 x lebih besar dr pd
konsentrasi CO2 yg larut
• pH = pKa + log ( garam)
• (asam)
• 7, 4 = 6,1 + log (HCO3- )
• (H2CO3-)
• 1,3 = log (HCO3-)
• ( H2 CO3-)
• anti log 1,3 = 20
• (HCO3-) = 20
• (H2 CO3-) 1
• pCO2 dpt  dlm darah o.k :
– produksi yg me dr jar. perifer.
– Pembuangan yang me  oleh ventilasi
• pCO2 yg me  pH  & asidosis
• Asidosis respiratorik
• Asidosis krn ventilasi yg ber   pCO2
• CO2 tertimbun dlm tubuh
• Ke  an kandungan H2CO3 dibandingkan dgn
kandungan bikarbonat. pH darah 
• Alkalosis respiratorik
• Alkalosis krn hiperventilasi  pCO2
•  bikarbonat dibandingkan dgn H2CO3
• penyesuaian kembali pH oleh sistem respiratorik
Cepat ttp tidak sempurna
• mekanisme ginjal spy dpt menyesuaikan kembali
pH secara sempurna ttp kerja lambat
• Asidosis metabolik :
kekurangan bikarbonat tanpa perub. H2CO3
• Kompensasi : penyesuaian konsentrasi asam
karbonat, pembuangan  CO2 (hiperventilasi)
• Alkalosis metabolik :
•  bikarbonat tanpa perubahan H2CO3
SEBAB GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
• 1.ASIDOSIS METABOLIK
• Disebabkan penurunan fraksi bikarbonat,
baik tanpa perub. maupun perubahan relatif
kecil pada fraksi asam karbonat.
• Jenis asidosis klasik yang paling sering terjadi
• Terjadi pada :
a. DM tak terkontrol dgn ketosis
Met. KH tgg  energi diperoleh dgn
pembakaran lemak  menghasilkan badan keton
yi aseton, asetoasetat & betahidroksi butirat.
Badan keton bersifat asam.
Asam tsb ditanggulangi garam bikarbonat
sistem bikarbonat, akibatnya kadar garam
bikarbonat me  & asam karbonat me 
b. Tirotoksikosis.
Aktifitas kelj gondok me met. Energi m KH
 energi diambil dr lemak  ketosisi
c. Muntah –muntah yg berlangsung lama
d. Suplai energi  energi diambil dr lemak ketosis
e. Kehilangan cairan usus yang berlebihan (t.u. usus
halus bag bawah, kolon, diare dan colitis.
f. Gagal ginjal, mengekskresi asam-asam yg tidak
menguap misal asam sulfat, a. fosfat.
Asam tsb ditanggulangi o/ garam bikarbonat
garam bikarbonat & asam karbonat relatif 
• Sistem Respirasi
H2CO3 peningkatan pCO2akibatnya pusat
pernapasan di hipotalamus dirangsang
hiperventilasi & CO2 dibuang diharapkan asam
karbonat 
• Sistem ekskresi ginjal
Ginjal me garam karbonat dgn retensi kation
Na di tub Proksimal &distal  garam bikarbonat
• Asidosis decompensata:
• Percepatan pernafasan (hiperpneu)
• Menetapkan kembali HCO3- : H2CO3-= 20:1
• Dgn pengurangan p CO2 darah
2. ASIDOSIS RESPIRATORIK :

• Disebabkan peningkatan relatif asam karbonat


dibanding dengan bikarbonat.
• Ggn ekskresi CO2 (pCO2) yang berakibat CO2
tertimbun di darah
• Terjadi pd penyakit :
Penyakit paru & cardiopulmonary disease, misalnya :
Emphysema,edema paru, astma, bronchopneumoni
corpulmonale.
• Pengeluaran CO2 tgg  CO2 tertahan di
tubuhpCO2
b. Faktor-faktor yg menekan pusat pernafasan di
hipotalamus, misal : keracunan barbiturat & morfin.
c. Poliomielitis, mengalami parese otot pernapasan,
akibatnya pengeluaran CO2 tgg
d. Penyumbatan pernapasan oleh benda asing, hambat
pengeluaran CO2 , pCO2 meningkat
• Respirator yang tidak berfungsi baik.
• Sistem dapar darah:
Pean H2CO3 dlm plasma darah sgr diubah dlm
SDM o/ E. karbonat anhidrase menjadi HCO3 yg
kmd dikeluarkan kembali ke dlm plasma untuk
meningkatkan garam bikarbonat.
• Sistem ekskresi ginjal :
Tujuan me H2CO3 & me garam bikarbonat.
Alkalosis metabolik
• Terjadi bila peningkatan fraksi bikarbonat baik tanpa
perubahan maupun perubahan yg relatif kecil pad fraksi asam
karbonat
• Terjadi pada
– Makan alkali yg berlebihan (Tx ulkus peptikum)
– Obstruksi usus tinggi (Stenosis pylorus)
– Muntah2 keluarkan isi lambung yg asam atau stlh
membuang cairan lambung (H Cl) sec. berlebihan
( penyedotan lambung)
• Ke  an Cl yg disebabkan kehilangan cairan lambung
mengandung  Cl,  Na.
• Ion Cl yg hilang diganti bikarbonat 
• Alkalosis “Hipokloremik”
– Defisiensi kalium dikaitkan dgn alkalosis hipokloremik o.k.
tidak adanya H+ untuk ditukar dgn Na dari lumen tubuli
ginjal.
• Alkalosis decompensata :
Pernafasan lambat & dangkal.
Urin menjadi alkali, ttp biasanya o.k. disertai
 Na & K  akan memberi reaksi asam walau
bikarbonat darah naik.
• Sistem dapar darah:
Garam bikarbonat  berusaha menerima ion H+ dr sistem
dapar lainnya untuk me a. karbonat, sambil menurunkan
garam bikarbonat.
• Sistem respirasi (paru)
Berusaha me a. karbonat untuk mengimbangi kean
garam karbonat maka diusahakan retensi CO2 melalui
penekanan pusat pernapasanfrek. Pernapasan 
(hipoventilasi)
• Sistem ekskresi Ginjal
m ekskresi ion H+ ekskresi garam NaHCO3 &
Na2HPO4, proses pengasamabn urin berkurang,
pembentukan amonia di tub. distal ditekan
4. ALKALOSIS RESPIRATORIK

• Penurunan fraksi asam karbonat (p CO2) tanpa


perub. bikarbonat.
• O.K. hiperventilasi
• Misal :
a. hiperventilasi histerik
b. Peny. SSP yg mempengaruhi pernafasan
c. Faktor yg merangsang pusat pernapasan di
hipotalamus, misal terjadi pd keracunan
salisilat, demam, hiperpnea di dataran tinggi.
• d. Penderita koma hepatikum.
• e. Respirator yang tidak tepat
ASIDOSIS
RATA ASID OSIS
NILAI Meta Bolik Respi ratori
Normal U C U C
pH 7,4  7,4  7,4
HCO3- /CO2 20  20  20
HCO3-mmol/L 25-26   25-26 
pCO2 (mmHg) 40 40   
CO2 mmol/L 26-27   26-28 
ALKALOSIS
RATA
NILAI Meta Bolik Respi ratori
Normal U C U C
pH 7,4  7,4  7,4
HCO3- /CO2 20  20  20
HCO3-mmol/L 25-26   25-26 
pCO2 (mmHg) 40 40   
CO2 26-27    

Anda mungkin juga menyukai