Respiratory Physiology
Oleh :
dr. Larissa Amanda
4
Limitasi Difusi Dan Perfusi Serta
Pentingnya Peran Keduanya
Dalam Pertukaran Gas
5
• Sumber energi utama dalam sel dan organ
disediakan oleh metabolisme intraseluler oksigen
(O2) (metabolisme oksidatif).
• Oksigen molekuler dikonsumsi dalam sistem
transpor electron mitokondria adenosin trifosfat
(ATP) hidrolisis adenosin difosfat (ADP) dan
fosfat anorganik energi
6
• CO2 dibawa dalam tiga bentuk: secara fisik
terlarut dalam darah, sebagai bikarbonat, dan
secara kimiawi bergabung dengan protein darah
sebagai senyawa karbamino.
7
Gambar 8.1 Transportasi
oksigen dan karbon dioksida
terjadi pada darah arteri dan
vena.
8
• Difusi gas : pergerakan jaringan molekul gas dari area di
mana gas tertentu memberikan tekanan parsial yang lebih
tinggi ke daerah di mana gas memberikan tekanan parsial
yang lebih rendah.
11
Proses difusi gas bersifat pasif, tidak
bergantung pada energi, dan dapat
dalam keadaan gas atau cair.
12
• Perpindahan dari fase gas dalam alveolus ke fase cair dalam
darah, O2 mematuhi hukum Henry : jumlah gas yang diserap
oleh cairan ditentukan oleh tekanan gas dan
solubilitas/kelarutan
13
DIFUSI GAS
14
Hukum Fick pada Permukaan
Membran Kapiler Alveolus
15
Laju difusi O2 dan CO2 melalui barrier alveolar-
kapiler dan melalui barrier kapiler-jaringan diatur
oleh hukum difusi Fick
• Pertukaran gas ini disebut limitasi perfusi karena darah yang meninggalkan
kapiler telah mencapai keseimbangan dengan gas alveolus
20
LIMITASI PERFUSI
21
LIMITASI PERFUSI
22
Gambar 8.3 Penyerapan N2O, CO, dan O2 Gambar 8.4 Hubungan antara kandungan gas
dalam darah relatif terhadap tekanan parsialnya terlarut dan tekanan parsialnya dalam darah.
dan waktu transit sel darah merah di kapiler
23
LIMITASI DIFUSI
• Tekanan parsial CO dalam darah kapiler paru meningkat sangat
lambat karena memiliki solubilitas yang rendah dalam membran
alveolus-kapiler tetapi memiliki solubilitas yang tinggi dalam
darah.
25
LIMITASI DIFUSI
26
Difusi Oksigen dan Karbon
Dioksida Melewati Membran
Kapiler Alveolus
27
O2 (dan CO2 dan CO) bergabung secara kimiawi dengan darah
hubungan antara kandungan gas dalam darah dan tekanan
parsial adalah nonlinier
28
DIFUSI OKSIGEN
O2 memiliki : Setelah terikat
pada hemoglobin,
• Solubilitas yang relatif rendah dalam
O2 tidak lagi
membran barrier gas darah
menghasilkan
• Solubilitas efektif yang tinggi dalam darah tekanan parsial,
karena bergabung dengan hemoglobin gradien
tekanan parsial
melintasi
O2 tidak bergabung dengan hemoglobin secepat membran
CO, sehingga tekanan parsial O2 dalam darah alveolar-kapiler
meningkat lebih cepat daripada tekanan parsial dipertahankan,
CO
29
DIFUSI OKSIGEN
- Hemoglobin dengan cepat menjadi tersaturasi dengan O2.
- Ketika hal ini terjadi, tekanan parsial O2 dalam darah meningkat
dengan cepat dan sama dengan tekanan parsial alveolar.
- Pada titik ini, tidak ada lagi terjadi transfer O2 lebih lanjut dari
alveolus ke darah yang seimbang.
30
DIFUSI KARBONDIOKSIDA
CO2 memiliki :
• Solubilitas efektif CO2 lebih tinggi dan kurang bervariasi dibandingkan
O2
• Gradien tekanan parsial CO2 lebih kecil daripada O2
• Rasio solubilitas membran-darah yang lebih rendah.
31
DIFUSI KARBONDIOKSIDA
Limitasi difusi untuk O2 dan CO2 dapat terjadi jika sel darah
merah memakan waktu kurang dari 0,25 detik di bed kapiler.
33
Struktur dan Fungsi Hemoglobin
Dalam Pertukaran Gas
34
TRANSPOR OKSIGEN
Oksigen dibawa dalam darah :
- Dalam bentuk gas terlarut dalam plasma dan terikat pada
hemoglobin (Hgb)
- Sebagai oksihemoglobin (HgbO2) dalam sel darah merah.
35
STRUKTUR HEMOGLOBIN
Hemoglobin memiliki berat molekul 66.500 kDa, terdiri dari empat
kelompok heme pengikat O2 nonprotein dan empat rantai polipeptida,
yang membentuk bagian protein globin dari molekul Hgb
Variasi dalam urutan asam amino dari sub unit globin memiliki
konsekuensi fisiologis yang signifikan
36
STRUKTUR HEMOGLOBIN
37
STRUKTUR HEMOGLOBIN
38
PENGIKATAN OKSIGEN DENGAN
HEMOGLOBIN
Pengikatan O2 ke hemoglobin Jumlah hemoglobin dalam
mengubah karakteristik darah berbanding lurus
penyerapan cahaya hemoglobin dengan persentase volume
perbedaan warna antara darah yang ditempati oleh sel
HgbO2 dan Hgb darah merah (hematokrit).
41
SATURASI OKSIGEN
42
SATURASI OKSIGEN
Pada orang dewasa di atas permukaan laut, hal ini terjadi pada Po2
sebesar 27 mmHg.
51
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
PERGESERAN KURVA
DISOSIASI OKSIHEMOGLOBIN
52
. Pergeseran kurva ke kanan membantu pelepasan
O2 ke dalam jaringan dan sel, sedangkan pergeseran
kurva ke kiri membantu pengambilan/pengikatan O2
ke hemoglobin di paru-paru
Pelepasan
CO2 menghasilkan Pergeseran (disosiasi O2 dari
peningkatan ion hidrogen kurva disosiasi Hgb) dan difusi
dan penurunan pH ke kanan, O2 ke dalam
jaringan dan sel
Penurunan
Pergeseran
Darah melewati paru-paru, kandungan ion
kurva disosiasi
CO2 dihembuskan hidrogen dan
ke kiri
peningkatan pH
54
EFEK BOHR
55
EFEK BOHR
56
SUHU
58
2,3-Difosfogliserat
Peningkatan 2,3-DPG
2,3-DPG secara hipoksia, penurunan
langsung bersaing konsentrasi hemoglobin,
dengan O2 dan peningkatan pH
menempati lokasi Penurunan 2,3 – DPG
ikatan di Hgb sel darah merah dengan
HgbS
59
HEMOGLOBIN FETUS
Hemoglobin fetus
memiliki afinitas
Menggeser kurva
yang lebih besar
disosiasi
untuk O2
oksihemoglobin ke
dibandingkan dengan
kiri
hemoglobin orang
dewasa
60
KARBON MONOKSIDA
Karbon monoksida (CO) berikatan dengan gugus heme dari
molekul Hgb di tempat yang sama dengan O2, membentuk
karboksihemoglobin (HgbCO).
61
KARBON MONOKSIDA
Pengaruhi Menghamba
CO sangat
afinitas Menggeser t pelepasan
menghambat
molekul kurva dan
pengikatan
hemoglobin disosiasi ke pengiriman
O2 ke
terhadap O2 kiri O2 ke
hemoglobin
meningkat jaringan
62
KARBON MONOKSIDA
Saat Pco2 darah mendekati 1,0 torr, semua lokasi ikatan Hgb
ditempati oleh CO, dan hemoglobin tidak dapat mengikat O2.
63
KARBON MONOKSIDA
65
PENGIRIMAN OKSIGEN KE JARINGAN
67
O2 yang diekstraksi dari darah oleh jaringan (yaitu, konsumsi O2, atau (V ̇o2)
adalah perbedaan antara kandungan O2 arteri (Cao2; yaitu, jumlah O2 yang
dikirim) dan kandungan O2 vena (Cvo2; O2 kandungan yang tersisa setelah
dilepaskan ke jaringan) kali curah jantung
68
Dalam kondisi normal, ketika Cao2 adalah 20 vol% dan Cvo2 adalah 15 vol%,
jumlah O2 yang sebenarnya dikonsumsi oleh jaringan adalah 5 vol% (5 mL O2
untuk setiap 100/mL darah atau 50 mL O2 untuk setiap liter darah).
Rasio ekstraksi O2 (juga disebut sebagai rasio koefisien O2) : merupakan
jumlah O2 yang diekstraksi oleh jaringan dibagi dengan jumlah O2 yang dikirim
69
• Hipotermia, relaksasi otot rangka, dan peningkatan
curah jantung akan menurunkan konsumsi O2 dan
akan menurunkan rasio ekstraksi O2.
70
Empat Jenis Hipoksia Jaringan
71
Karena tidak cukupnya O2 yang tersedia untuk mempertahankan
metabolisme aerobik untuk melakukan aktivitas seluler normal.
Hipoksia berat, tubuh terutama bibir dan dasar kuku berwarna biru
keabu-abuan (sianosis) karena kekurangan O2 dan peningkatan
kadar deoksihemoglobin.
72
Hipoksemia mengacu pada PO2 abnormal dalam
darah arteri, yang pada permukaan laut di udara
ruangan adalah Pao2 kurang dari 80 torr.
75
Hipoksia anemik disebabkan oleh ketidakmampuan darah
untuk membawa O2 baik karena hemoglobin rendah (anemia)
atau ketidakmampuannya untuk membawa O2, seperti pada
kasus keracunan CO
76
Efek Karbon Monoksida pada Kandungan
Oksigen, Saturasi Oksigen, Pao2, dan
Stimulasi Kemoreseptor Perifer
77
TRANSPOR KARBON DIOKSIDA
78
Tabel 8.2 Transpor CO2 per liter darah normal
*Perbedaan arteri-vena.
79
PRODUKSI, METABOLISM, DAN DIFUSI KARBON
DIOKSIDA
CO2 faktor utama dalam mengatur konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam
darah, sel, dan jaringan tubuh lainnya
80
PRODUKSI, METABOLISM, DAN DIFUSI KARBON
DIOKSIDA
82
PRODUKSI, METABOLISM, DAN DIFUSI KARBON
DIOKSIDA
Dalam kondisi normal, PtCO2 adalah 50 mmHg, PCO2 vena (PvCO2) adalah
46 mmHg, dan PaCO2 adalah 40 mmHg
Kadar CO2 darah tertinggi ada di sisi vena setelah CO2 diambil di
kapiler.
84
BIKARBONAT
85
BIKARBONAT
Jalur CO2 menjadi asam karbonat lalu menjadi bikarbonat ini bersifat
reversibel.
86
KARBON DIOKSIDA TERLARUT
Bentuk CO2 terlarut masih tetap sedikit dari total CO2 yang
diangkut
87
SENYAWA KARBAMINO
88
KURVA DISOSIASI KARBON DIOKSIDA
Efek Haldane :
• Kurva disosiasi CO2 untuk seluruh darah digeser ke kanan pada kadar
oksihemoglobin yang lebih besar dan bergeser ke kiri pada tingkat
deoksihemoglobin yang lebih besar.
• Pengambilan CO2 difasilitasi dengan adanya deoksihemoglobin, dan
pelepasan CO2 difasilitasi dengan adanya oksihemoglobin.
91
KURVA DISOSIASI KARBON DIOKSIDA
Oksigen terikat pada hemoglobin ketika CO2 ada dalam bentuk HCO3-, yang
diproduksi dalam sel darah merah dan diangkut ke dalam plasma
92
KESIMPULAN
93
1. Sumber utama energi dalam sel dan organ disediakan oleh
metabolisme intraseluler oksigen (O2) untuk menghasilkan ATP.
95
5. Hukum difusi Fick menyatakan bahwa difusi gas melintasi lapisan
jaringan berhubungan langsung dengan luas permukaan jaringan,
konstanta difusi gas spesifik, dan perbedaan tekanan parsial gas di
setiap sisi jaringan dan berbanding terbalik dengan ketebalan jaringan.
6. Bongkar muat O2 dan bongkar muat CO2 tidak hanya terjadi secara
bersamaan tetapi juga saling memfasilitasi.
7. CO2 berdifusi kira-kira 20 kali lebih cepat melalui membran kapiler-
96
8. O2 mengikat dengan cepat dan reversibel ke kelompok heme dari
molekul hemoglobin (Hgb).
9. Dalam bentuk terlarutnya, O2 mempertahankan struktur molekul
dan keadaan gasnya. Bentuk inilah yang diukur secara klinis dalam
sampel gas darah arteri sebagai PaO2.
dengan PCO2.
14. Ada empat jenis utama hipoksia jaringan: hipoksik hipoksia, hipoksia
sirkulasi, hipoksia anemia, dan hipoksia histologis.
99
15. Kurva disosiasi O2 berbentuk huruf S, tidak linier. Di daerah dataran tinggi
saturasi Hgb; hal yang sama berlaku jika terjadi penurunan PO2 dari 100
menjadi 60 mmHg. Hal ini memastikan saturasi Hgb yang memadai pada
rentang PO2 yang besar. Bagian kurva yang curam (20-60 mmHg)
dilepaskan dari Hgb dengan hanya sedikit perubahan pada PO2, yang