Anda di halaman 1dari 16

DIFUSI GAS

Kelompok 3
Sri Firda Yeni Amd Kep
Ns Ferry Nina S Kep
Kustam Nurohman Amd Kep
Sunaryo Amd Kep
Veronica Swastika Skep Ns
Pengertian
Difusi gas adalah
Bergeraknya gas O2 dan CO2 atau partikel lain
dari area yang bertekanan tinggi ke arah yang
bertekanan rendah melintasi membran antara
alveolus-kapiler yang tipis (<0,5 mm)

Kekuatan yang mendorong adalah selisih


tekanan parsial antara darah dan fase gas
(Mutaqin,2002)
Proses difusi
Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan
dinding alveolus yang sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5
mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak
dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300
juta alveoli dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya
mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.
Didalam alveoli O2 melintasi membran alveoli
kapiler dari alveoli ke darah karena adanya
perbedaan tekanan PO2 yang tinggi di alveoli
(100 mmHg) dan tekanan pada kapiler yang lebih
rendah (PO2 40 mmHg), CO2 berdifusi dengan
arah berlawanan akibat perbedaan tekanan PCO2
darah 45 mm Hg dan alveoli 40 mm Hg
(Simon,2003)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses difusi:
• Ketebalan
Semakin tipis membran maka semakin cepat
difusi gas melalui membran tersebut ke
bagian yang berlawanan
• Luas permukaan
Semakin besar area membran paru maka
semakin besar kuantitas gas yang dapat
berdifusi melewati membran dalam waktu
tertentu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses difusi:
• Komposisi membran: koefisien membran difusi
O2 dan CO2
Koefisien difusi secara langsung berbanding lurus
terhadap kemampuan terlarut suatu gas dalam
cairan membran paru-paru dan berbanding
terbalik terhadap ukuran molekul
• Perbedaan tekanan gas O2 dan CO2
Semakin besar perbedaan tekanan pada
membran maka semakin cepat kecepatan difusi
Nilai Koefisien difusi
• O2=1
• Nitrogen= 0,53
• CO2= 20,3
Perbandingan nilai koefisien tersebut
menggambarkan bahwa CO2 paling mudah
larut dan N2 yang paling kurang dapat larut
Organ pernapasan yang berperan:

• Darah
• Alveoli
Pengangkutan CO2 dalam darah, 3
cara:
• Sekitar 60-70% CO2 diangkut dalam bentuk
ion Bicarbonat oleh plasma darah, setelah
asam karbonat dalam darah terurai menjadi
ion hidrogen dan ion bicarbonat. Ion hidrogen
bersifat racun oleh sebab itu ion ini segera
diikat oleh Hb, sedangkan ion bicarbonat
meninggalkan eritrosit masuk ke plasma
darah. Kedudukan ion bicarbonat dalam
eritrosit digantikan oleh ion chlorit
Pengangkutan CO2 dalam darah, 3
cara:
• Kurang lebih 25% CO2 diikat oleh
Haemoglobin membentuk karbosihemoglobin.
Karbosihemoglobin disebut pula
karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoglobin yang mengikat CO2 adalah gugus
asam amino
• Sekitar 6-10% CO2 diangkut plasma darah
dalam senyawa asam karbonat.
Kapasitas difusi
• Kemampuan seluruh membrana respirasi
untuk terjadinya pertukaran gas antara alveoli
dan darah pulmonaris
• Volume gas yang berdifusi melalui membran
respirasi per menit untuk setiap perbedaan
tekanan sebesar 1 mmHg
• Setiap menit untuk setiap perbedaan tekanan 1
mm Hg, kapasitas difusi O2 laki-laki muda dewasa
pada waktu istirahat rata-rata 21 ml per menit per
mm Hg.
• Rata-rata perbedaan tekanan O2 menembus
membrana respirasi selama dalam keadaan normal
yaitu dalam keadaan bernafas tenang (tidal
respiration) kira-kira 11 mm Hg.
• Peningkatan tekanan itu menghasilkan kira-kira 230
ml O2 berdifusi normal melalui membrana respirasi
setiap menit dari alveolus ke darah
• Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi
ini juga meningkat karena jumlah kapiler aktif
meningkat disertai Dilatasi kapiler yang
menyebabkan luas permukaan membran
difusi meningkat. Kapasitas difusi
karbondioksida saat istirahat adalah 400 450
ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi
1200-1500 ml/menit.
• dan itu sama dengan kecepatan tubuh
menggunakan O2 pada setiap selnya
• kapasitasnya membawa O2 ke dalam darah
sering tidak cukup sehingga menyebabkan
kematian seseorang jauh lebih cepat daripada
ketidakseimbangan yang serius dari difusi
CO2.

Anda mungkin juga menyukai