Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA INTERPROFESSIONAL

EDUCATION (IPE)
PADA KELUARGA IBU MUTIAH
METESEH RT.004/RW.001
KELURAHAN METESEH, KECAMATAN TEMBALANG

Dosen Pembimbing Lapangan : Nuryanto, SGz, M.Gizi

Disusun Oleh : Kelompok 4.05

Syahrinaldi Timur E 22010115120071 Kedokteran 2015

Eka Susanti 22010115120072 Kedokteran 2015

Vivi Nurmalita 22020115120073 Kedokteran 2015

Deviana Nartatik 22020115130094 Keperawatan 2015

Raka Alif Putra 22030115120040 Gizi 2015


HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan berjudul

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA INTERPROFESSIONAL


EDUCATION (IPE)
PADA KELUARGA IBU MUTIAH
METESEH RT.004/RW.001
KELURAHAN METESEH, KECAMATAN TEMBALANG

Disusun Oleh : Kelompok 4.05

Syahrinaldi Timur E 22010115120071 Kedokteran 2015

Eka Susanti 22010115120072 Kedokteran 2015

Vivi Nurmalita 22020115120073 Kedokteran 2015

Deviana Nartatik 22020115130094 Keperawatan 2015

Raka Alif Putra 22030115120040 Gizi 2015

Menyatakan telah memenuhi syarat yang diterima

Dosen Pembimbing :

Nuryanto, SGz, M.Gizi


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu adalah anggota keluarga yang berperan penting dalam mengatur
semua urusan di dalam rumah tangga seseorang, termasuk juga dengan
pendidikan anak dan kesehatan seluruh anggota keluarga. Hampir seluruh
keluarga meletakkan ibu sebagai peran untuk memutuskan suatu keputusan
terkait apapun termasuk juga keputusan penyelenggaraan kesehatan. Namun
tidak jarang dilaporkan bahwa angka kematian ibu akibat dari kehamilan,
nifas, bahkan pasca nifas.
Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu
saat ini bahkan menggunakan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu
indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di
suatu negara. Menurut WHO, AKI adalah kematian selama kehamilan atau
dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penangannya, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan / cedera.
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun
2012, didapatkan angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar
359 tiap 100.000 kelahiran hidup. Meskipun sebenarnya angka ini sudah
terhitung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya, namun penurunan
angka kematian ibu ini belum cukup signifikan apalagi jika dibandingkan
dengan target MDGs (Millenium Development Goals) ke-5 yaitu 102 tiap
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Tetapi pada tahun 2015 masih
sangat jauh dari angka yang diharapkan, yang artinya diperlukan kerja keras
dan sungguh-sungguh untuk mencapai MDGs (Millenium Development
Goals) ke-5.
Pemerintah bersama masyarakat memiliki tanggung jawab untuk
menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu
yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, serta
perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi. Termasuk juga di
dalamnya akses terhadap keluarga berencana (KB).
Gambar 1. Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 1991 – 2012

B. Tujuan
A. Tujuan Umum
Mengetahui keadaan ibu hamil beserta keluarganya di Kelurahan
Meteseh melalui pendekatan bio-psiko-sosial.
B. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kondisi kandungan ibu hamil.
b. Mengetahui kondisi bio-psiko-sosial ibu hamil.
c. Mengetahui keadaan keluarga ibu hamil beserta derajat kesehatan
dan pengetahuan kesehatannya.
d. Melakukan tatalaksana lebih lanjut berdasarkan keadaan bio-psiko-
sosial ibu hamil yang telah dilakukan survey.
e. Memperoleh feedback dari kinerja kesehatan, sarana prasarana
kesehatan, dan program pemerintah yang sudah ada.
f. Melatih kemampuan berkomunikasi langsung dengan responden
selaku klien kesehatan.
II. ISI
A. Hasil Pengkajian, Permasalahan dan Perencanaan
1. Hasil Pengkajian dan Permasalahan yang ditemukan
a. Identitas KK
Nomor KK : 3374101403080002
Tanggal kunjungan rumah : 20 Februari 2018, 24 Februari 2018, 2
Maret 2018
Nama KK : Muchlas
Alamat KK : Meteseh RT.004/RW.001 Kel. Meteseh,
Kec. Tembalang, Kota Semarang
Telp / No HP : 08985436674
b. Demografi
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam 1 rumah dalam 1 tahun
terakhir :

Kedudu
kan L/ Status Pekerjaa Jaminan
No Nama TTL Agama Suku Pend.
dalam P Marital n Kesehatan
keluarga

1 Muchlas KK L 08-06- Islam Jawa Kawin SLTP Karyawan BPJS


1981 /seder swasta
ajat

2 Mutiah Istri P 11-04- Islam Jawa Kawin SLTP Karyawan BPJS


1986 /seder swasta
ajat

3 Ahmad Anak L 18-12- Islam Jawa Belum Belu Belum BPJS


Andhika 2004 kawin m bekerja
Hasan sekol
Maghfur ah
c. Genogram

Ny. A Ny. As Tn. J


Tn. P

Ny. K Tn. Ma Ny. R Ny Mu Ny. S. Tn. Al Tn. Ah


36th 33
39 32
th th th

Tn. M Ny.M

An. A
13th

Simbol pada Genogram


Fungsi Keluarga
A. Fungsi Biologis
Fungsi Keluarga
1) Fungsi Biologis
a) Kesakitan
Daftar anggota keluarga yang sakit dalam 1 tahun terakhir :
No Nama Umur Jenis Penyakit/ Pemberi Tempat
(tahun/bulan) Kelamin gangguan pengobatan pengobatan
kesehatan
1. Muchlas 36 tahun Laki-laki Demam tifoid 2 6
Sakit 2 6
pinggangcuriga
batu hinjal
2. Mutiah 32 tahun Perempuan Demam tifoid 2 6
3. Ahmad 13 tahun Laki-laki Demam, batuk, 2 6
pilek
Keterangan:
1. Pemberi pengobatan (1.Dokter Spesialis 2. Dokter 3. Perawat 4. Bidan 5.
Pengobatan tradisional 6. Mengobati sendiri 7. Lain-lain)
2. Tempat pengobatan (1. Rumah sakit pemerintah 2. Rumah sakit swasta 3.
Rumah bersalin 4. Klinik Pratama 5. Tempat prakter dokter spesialis mandiri
6. Tempat praktek dokter mandiri 7. Tempat praktek bidan mandiri 8.
Puskesmas 9. Puskesmas Pembantu 10. Puskesmas Keliling 11. Lain-lain)
3. Yang termasuk penyakit atau gangguan kesehatan adalah penyakit fisik ( diare,
ISPA, dll), gangguan mental (cemas, depresi, gila, dll), cacat fisik (buta, tuli,
bisu, kehilangan anggota tubuh)
b) Penyakit Genetik
No Nama Umur Jenis Penyakit genetik Pemberi Tempat
(tahun/ Kelamin pengobatan pengobatan
bulan)
- - - - - - -
Keterangan:
1. Pemberi pengobatan (1.Dokter Spesialis 2. Dokter 3. Perawat 4. Bidan 5.
Pengobatan tradisional 6. Mengobati sendiri 7. Lain-lain)
2. Tempat pengobatan (1. Rumah sakit pemerintah 2. Rumah sakit swasta 3.
Rumah bersalin 4. Klinik Pratama 5. Tempat prakter dokter spesialis mandiri
6. Tempat praktek dokter mandiri 7. Tempat praktek bidan mandiri 8.
Puskesmas 9. Puskesmas Pembantu 10. Puskesmas Keliling 11. Lain-lain)
3. Yang termasuk penyakit genetik adalah down syndrome, hemofilia, Diabetes
Melitus, dll
c) Kematian
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam 1 tahun terakhir :
No Nama umur Jenis kelamin Penyebab kematian
- - - - -

Keterangan:
Penyebab kematian bisa penyakit (Penyakit jantung, paru, dll) atau non penyakit
(bunuh diri, kecelakaan), sebutkan!
d) Kesehatan Reproduksi Wanita (Ditanyakan pada anggota
keluarga berjenis kelamin wanita)
Riwayat Haid :
Apakah sudah haid/menstruasi : sudah
Umur Haid pertama : 12 tahun
Adakah keluhan (misal: nyeri, datang bulan tidak teratur, dll) : nyeri sebelum
haid
Riwayat Obstetri :
Pertanyaan bila ada IBU HAMIL
Apakah ada anggota keluarga yang hamil?
a. Ya b. Tidak
Bila Ya :
a. Hamil ke berapa: 2 ; melahirkan ke berapa: 1 ; keguguran ke: 0
b. Umur kehamilan sekarang : 32 minggu
c. Jarak dengan kehamilan sebelumnya : 12 Tahun
d. Apakah dilakukan pemeriksaan kehamilan?
1) Ya 2) tidak, alasan:
e. Bila ya, berapa kali periksa: 11 kali
f. Tempat pemeriksaan kehamilan :
1. Rumah sakit pemerintah
2. Rumah sakit swasta
3. Rumah bersalin
4. Klinik Pratama
5. Tempat prakter dokter spesialis mandiri
6. Tempat praktek dokter mandiri
7. Tempat praktek bidan mandiri
8. Puskesmas
9. Puskesmas Pembantu
10. Dukun Bayi
11. Lain-lain
g. Pelayanan yang diterima
1. pemeriksaan kehamilan,
2. imunisasi TT,
3. Pemberian Fe,
4. Cek Hb, vitamin dan penambah darah
h. Riwayat persalinan sebelumnya :
1. Spontan 2. Sesar
i. Riwayat masalah kehamilan sebelumnya :
1. Ada, sebutkan 2. Tidak
KB
Pertanyaan tentang Keluarga Berencana untuk Pasangan Usia Subur (Suami
istri yang usia istrinya 15 - 49 tahun).
a Apakah anda (PUS) ikut keluarga berencana (KB)?
1. Ya, 2. Tidak, alasan...
b Bila iya, jenis alat kontrasepsi yang digunakan adalah:
1. Metode operasi wanita
2. Metode operasi pria
3. IUD/spiral
4. Susuk
5. Suntik
6. Pil KB
7. Kondom
8. Senggama terputus
9. Sistem Kalender
10. Lain-lain
c Berapa lama Anda menjadi akseptor KB ? 6-7 tahun
d Di mana anda mendapatkan layanan KB ?
1. Rumah sakit pemerintah
2. Rumah sakit swasta
3. Rumah bersalin
4. Klinik Pratama
5. Tempat prakter dokter spesialis mandiri
6. Tempat praktek dokter mandiri
7. Tempat praktek bidan mandiri
8. Puskesmas
9. Puskesmas Pembantu
10. Lain-lain
e Apakah anda mempunyai keluhan tentang KB yang diikuti?
1. Ya, sebutkan: haid gak teratur, melasma 2. Tidak
e) Kesehatan Bayi ( 1 – 12 Bulan) DAN ANAK BALITA (1-<
5TAHUN)
a. Apakah setiap bulan bayi dan balita anda ditimbang? (liat kartu KMS)
1. Ya 2. Tidak, alasan
b. Bila ya, kemana anda menimbang bayi anda?
1. Rumah sakit pemerintah 2. Rumah sakit swasta 3. Rumah bersalin
4. Klinik Pratama 5. Tempat prakter dokter spesialis mandiri 6. Tempat
praktek dokter mandiri 7. Tempat praktek bidan mandiri 8. Puskesmas
9. Puskesmas Pembantu 10. Posyandu 11. Lain-lain
c. Apakah bayi anda mendapatkan imunisasi?
1. Ya 2. Tidak
2) Fungsi Psikologi
a. Adakah masalah psikologi
1. Ada 2. Tidak ada
b. Hubungan antar anggota keluarga
1. Baik 2. Tidak baik
c. Pengambil keputusan dalam masalah kesehatan di keluarga : Kepala
keluarga
d. Pemanfaatan waktu luang :
 Rekreasi ya / tidak,
bila ya, sebutkan : ke Stadion Diponegoro.
Frekuensi : Seminggu sekali
Melakukan hobi ya / tidak,
bila Ya , sebutkan : bernyanyi .
Frekuensi : Kadang-kadang
3) Fungsi Ekonomi
 Penghasilan rata-rata per bulan : Rp. 3.000.000/ bulan
1. < UMR 2. > UMR
4) Fungsi Pendidikan
 Perencanaan pendidikan keluarga
1. Ada 2. Tidak ada
 Dana khusus untuk pendidikan
1. Ada 2. Tidak ada
5) Fungsi Religius
 Kegiatan melakukan ibadah di rumah
1. Ya 2. Tidak
 Ruangan khusus untuk beribadah di rumah
1. Ada 2. Tidak ada
6) Fungsi Sosial Budaya
Keikutsertaan dalam partisipasi sosial
 Arisan ya / tidak
 Pertemuan RT ya / tidak
 Organisasi ya / tidak
 Lain-lain PKK
1. Tokoh yang berpengaruh di daerah anda :
a. Perangkat Lurah
b. Tokoh agama
c. Kader
d. Lainnya, sebutkan Ketua RT, ketua RW
2. Apakah ada kepercayaan atau mitos dalam keluarga anda?
Ya / Tidak
Bila iya, sebutkan ......
7) SKOR APGAR
No. Pernyataan Selalu Kadang- Tidak
kadang pernah
1. Saya puas bahwa saya dapat V
kembali pada keluarga (teman-
teman) saya, untuk membantu
saya pada waktu saya Mendapat
kesusahan. (Adaptation)
2. Saya puas dengan cara keluarga V
(teman-teman) saya, untuk
membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya.
(Partnership)
3. Saya puas bahwa keluarga V
(teman-teman) saya, menerima
dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktifitas atau
arah baru. (Growth)
4. Saya puas dengan cara keluarga V
(teman-teman) saya,
mengekpresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi
saya seperti marah sedih atau
mencintai. (Affection)
5. Saya puas dengan cara keluarga V
(teman-teman) saya, dan saya
menyediakan waktu bersama-
sama. (Resolve)
Penilaian : 10 (tidak ada disfungsi keluarga)
Pertanyaan yang di jawab:
 Selalu mendapat poin 2
 Kadang-kadang mendapat poin 1
 Tidak pernah mendapat poin 0
Total nilai kurang dari 3 menandakan disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 menandakan disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10 menandakan tidak ada disfungsi keluarga

8) SCREEM

Pernyataan Sangat Setuju Tidak Sangat


setuju (2) setuju tidak
(3) (1) setuju
(0)
Sosial Di dalam keluarga, kami V
saling membantu satu
sama lain. Teman-teman
dan tetangga juga
membantu kami bila kami
mendapat kesulitan
Kebudayaan Budaya saling membantu V
satu sama lain di
lingkungan kami tinggal
sangat membantu keluarga
kami
Keagamaan Kami percaya dan yakin V
dengan agama yang kami
anut
Ekonomi Penghasilan keluarga kami V
cukup untuk kehidupan
sehari-hari
Pendidikan Pendidikan/pengetahuan V
kami cukup untuk
memahami masalah
kesehatan
Kesehatan Sangat mudah untuk V
menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan di
tempat tinggal kami

SKOR : 17
KESAN : sumber daya dalam keluarga memadai
Dari survey Family SCREEM maka keluarga dapat diklasifikasikan
berdasarkan hasil dari penghitungan survey yang bilamana didapatkan hasil
0-6 : tidak ada sumber daya dalam keluarga
7-12 : sumber daya dalam keluarga cukup
13-18 : sumber daya dalam keluarga memadai
e. PERILAKU
1) Pertanyaan Tentang Kebiasaan Makan
1. Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari
a. Tidak pasti b.1 x c.2 x d. 3 x e. > 3 x
2. Bagaimana pola makan/menu anda dalam sehari-hari ? Komplit
 Karbohidrat
 Buah
 Sayur
 Susu
 Lauk-pauk
 Lainnya,
3. Apakah ada pantangan makan dalam keluarga anda?
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah keluarga anda suka makan cepat saji di luar rumah ?
1. Ya 2. Tidak
5. Apakah ada keluarga yang alergi makanan?
1. Ada 2. Tidak
2) Pertanyaan tentang Olah Raga
a. Apakah anggota keluarga teratur melakukan olah raga ? tidak,
Ibu : Tidak teratur
Bapak : Senam tiap jumat
Anak : Ikut taekwondo dan olahraga di sekolah
b. Bila ya, sebutkan jenis olah raga : Senam dan Taekwondo
c. Frekuensi Ibu 0, Bapak 1, Anak 1 per minggu, lama : 30-60 menit
3) Pertanyaan Tentang Personel Higiene
a Kebiasaan Mandi :
1. 1 kali/hari 2. 2 kali/hari 3. > 2
kali/hari
b Kebiasaan gosok gigi :
1. kadang kadang 2. 2 kali/hari 3. > 2
kali/hari
c Kepemilikan sikat gigi :
1. milik sendiri 2. Bersama-sama
d Tempat buang air besar (BAB):
1. WC sendiri 2. WC Umum 3. BAB sembarang
e Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah BAB:
1. Tidak pernah 2. Kadang kadang 3. Selalu
f Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan:
1. Tidak pernah 2. Kadang kadang 3. Selalu
g Kebiasaan cuci tangan pakai sabun setelah pegang binatang
1. Tidak pernah 2. Kadang kadang 3. Selalu
4) Pertanyaan untuk Perilaku Risiko Kesehatan
a. Kebiasaan merokok anggota keluarga:
1. Ya 2. Tidak
b. Kebiasaan minum minuman keras?
1. Ya 2. Tidak
c. Kebiasaan menggunakan obat nyamuk :
1. tidak pernah 2. Kadang kadang 3. Sering
Bila pernah jenis obat nyamuk : lotion
5) Pertanyaan Tentang Kebersihan Lingkungan
a. Berapa kali anda menguras tempat penampungan air
1. < 1 x /minggu
2. 1 x/minggu
3. > 1 x/minggu
b. Bagaimana anda membuang barang bekas yang digunakan untuk
perkembangbiakan nyamuk?
1. ditimbun 3. Dibuang di halaman 5. dijual
2. dibakar 4. Dibuang ditempat sampah
c. Menutup penampung air?
1. Ya 2. Tidak
6) Pertanyaan Tentang Rumah Sehat
a. Membuka jendela kamar
1. tidak pernah dibuka
2. kadang-kadang
3. setiap hari dibuka
b. Membuka jendela keluarga
1. tidak pernah dibuka
2. kadang-kadang
3. setiap hari dibuka
c. Membersihkan rumah dan halaman
1. tidak pernah
2. kadang-kadang
3. setiap hari dibersihkan
d. Membuang sampah pada tempatnya
1. dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan
2. kadang-kadang dibuang di tempat sampah
3. setiap hari dibuang ditempat sampah
e. Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
1. dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembarangan
2. kadang-kadang dibuang ke jamban
3. setiap hari dibuang ke jamban
f. kebiasaan memakai alat masak :
1. kompor minyak 2. Kompor gas 3. Kayu bakar
f. KEADAAN LINGKUNGAN
1) Komponen Rumah
a) Langit – langit
1). Tidak ada
2). Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan kecelakaan
3). Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan
b) Dinding
1). Bukan tembok ( terbuat dari anyaman bambu/ilalang )
2). Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau yg tidak diplester/
papan yang tidak kedap air
3). Permanen (tembok/pasangan batu bata yang diplester) papan kedap air
c) Lantai
1). Tanah
2). Plesteran yang retak dan berdebu
3). Ubin/plester/keramik
d) Jendela kamar tidur
1). Tidak ada
2). Ada
e) Jendela ruang keluarga
1). Tidak ada
2). Ada
f) Ventilasi
1). Tidak ada
2). Ada, luas ventilasi < 10% dari luas lantai
3). Ada, luas ventilasi > 10% dari luas lantai
g) Lubang asap dapur
1). Tidak ada
2). Ada, luas ventilasi < 10% dari luas lantai
3). Ada, luas ventilasi > 10% dari luas lantai
h) Pencahayaan
1). Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca
2). Kurang terang, kurang jelas untuk membaca normal
3). Terang dan tidak silau sehingga dapat untuk membaca normal
i) Apakah di rumah memelihara hewan ternak?
1). Ya 2). Tidak
2) Sarana Sanitasi
1. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah
b. Ada, dialirkan ke selokan terbuka
c. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
2. Sarana pembuangan sampah
a. Tidak ada
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak tertutup
c. Ada, kedap air dan tertutup
3. Sarana air bersih
a Tidak ada d. Penampungan air hujan g. Perlindungan mata air
b PAM e.sumur pompa h. Lainnya..
c Sumur gali f. Sumur artetis
4. Jarak Sumber Air Bersih dengan tempat pembuangan kotoran : 20 meter
5. Jamban keluarga :
a. Tidak ada c. Cemplung terbuka e. WC umum
b. Leher angsa d. Cemplung tertutup
3) Akses ke Sarana Kesehatan
1. Jarak Rumah dengan sarana pelayanan kesehatan terdekat : 3 Km
2. Cara mencapai Sarana pelayanan kesehatan terdekat : Dengan Motor
g. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator rumah tangga sehat
No Indikator Ya Tidak
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V

2 Bayi diberi ASI saja sampai berusia 6 bulan V


3 Balita minimal ditimbang 8 x dalam satu tahun V
4 Mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup untuk V
memenuhi zat gizi: Energi, protein, lemak, vitamin dan
mineral
5 Keluarga memanfaatkan air bersih untuk masak, mandi, V
dan cuci
6 Keluarga menggunakan jamban keluarga sehat yang V
berbentuk leher angsa
7 Setiap anggota keluarga membuang sampah pada V
tempatnya
8 Setiap anggota keluarga menempati ruangan rumah V
minimal 9 m2
9 Semua ruangan tempat tinggal berlantai kedap air, bukan V
tanah
10 Anggota keluarga yang berumur >10 tahun melakukan V
aktifitas fisik 30 menit/hari minimal 3x/minggu
11 Anggota keluarga tidak ada yang merokok didalam rumah V
12 Anggota keluarga mencuci tangan dengan sabun sebelum V
makan dan sesudah BAB
13 Anggota keluarga menggosok gigi minimal 2x sehari V
dengan sikat gigi masing-masing
14 Anggota keluarga tidak ada yang membeli, menjual dan V
menggunakan miras serta narkoba
15 Anggota keluarga menjadi anggota pemeliharaan kesehatan V
(Termasuk danasehat, ASKES, ASKES KIN, Jamsostek,
JKN, KIS, dan lain-lain
16 Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang V
dibuktikan dengan tidak adanya jentik baik didalam
maupun diluar rumah
TOTAL SKOR 14 2
Setiap jawaban Ya diberi skor 1
Jumlah skor : 14
Sehat Pratama : 0-5
Sehat Madya : 6-10
Sehat Utama : 11-15
Sehat Paripurna : 16
h. DENAH RUMAH

Kamar Mandi
U
Ruang Tamu,
Teras Ruang TV,
Ruang
Ruang
Keluarga
Makan

7m

Kamar Tidur Kamar Tidur Dapur

10,5 m

i. FAMILY LIFE CYCLE

Family Life Cycle


Awal Perkawinan

Keluarga dengan Bayi

Keluarga dengan Anak Pra


Sekolah
Keluarga dengan Usia Sekolah

Keluarga dengan Anak Remaja

Keluarga Masa Anak-Anak


Meninggalkan Keluarga
Orang Tua Usia Menengah

Tahap Orang Tua Jompo

Keluarga ini sudah masuk ke tahap keluarga dengan anak remaja


menurut Family Life Cycle. Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena
orangtua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung
jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan anaknya yang berusia
remaja. Pada tahap ini juga terdapat sistem sebagai berikut:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.

j. FAMILY MAP

Tn. M
Ny.
M

An. A

Pada family map digambarkan hubungan antar anggota keluarga. Di


antara suami, istrik, dan anak memiliki hubungan yang fungsional. Tidak
terdapat konflik antar anggota keluarga.
k. FAMILY LIFELINE
Year Age Life Event Severity of
Headache
2004 18 Ny. M menikah _
2004 18 Ny. M Hamil I __
2004 18 Ny. M Melahirkan I ___
2017 31 Ny. M Hamil II ____
Family lifeline menggambarkan secara kronologis stress kehidupan yang
ditunjukkan oleh tingkat keparahan sakit kepala. Penilaian dilakukan pada
Ny. M.
2. PENGKAJIAN SASARAN (PUS dan ibu hamil, Nifas dan BBL)
a. Identitas Ibu
Nama : Ny. M
Tanggal lahir : 11 April 1986
Usia : 31 tahun
Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke : 1 (satu)
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Agama : Islam
Golongan darah : AB
Alamat : Meteseh RT.004/RW.001 Kel. Meteseh, Kec. Tembalang, Kota
Semarang

Telp / No HP : 08985436674
b. Identitas Suami
Nama : Tn. M
Usia : 37 tahun
Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke : 1 (satu)
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : ± Rp 3.000.000
Agama : Islam
Golongan darah :-
Alamat : Meteseh RT.004/RW.001 Kel. Meteseh, Kec. Tembalang, Kota
Semarang

No. HP : 08985436674
c. Catatan Ibu Hamil
HPHT : 14 Juli 2017
HPL : 21 April 2018
LILA : 32 cm
BB : Sebelum hamil : 75 kg
BB : Saat ini : 85 kg
TB : 154 cm
IMT : BB/TB2 : 85/(1,54)2 : 35,8
Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya
Penggunaan kontrasepsi sebelumnya : Ya
Rencana penggunaan kontrasepsi pasca bersalin : Ya
Riwayat penyakit yang diderita ibu : Hipertensi
Penyakit yang diderita saat ini : Tidak ada
Riwayat alergi : Tidak ada
Hb : 11,6 gr/dl
HIV/AIDS : Negatif
Hepatitis : Negatif
Status imunisasi TT : Sudah
Berapa kali mendapat TT : 1 (satu)
Kapan terakhir kali mendapat TT : Bulan Desember
Budaya/ keyakinan/ mitos yang diyakini selama kehamilan: -
d. Status Obstetri : G2 P1 A0
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu :
N Tahun Jenis JK Penolo Usia Kompli Kompli Keadaan Keada BB/ PB
o Persali (P/L) ng Gesta kasi kasi Bayi Saat an saa t
nan Persali si Keham Persali Lahir anak Lahir
nan ilan nan Saat
Ini
1 2004 Normal Laki- Bidan - - - Bugar Baik BB = 2700
laki gram
2 2018 Rencan Predik Rencan 32 Hiperte - - - -
a: si: a: mingg nsi,
sectio laki- Dokter u plasent
caesare laki Spesiali a previa
a s
Kandun
gan
e. Catatan Kesehatan Ibu Hamil
Tg Keluhan TD BB Usia T Letak D Nad Su Kaki Hasil Lab Tindakan Nasihat yang Keterangan: Kapan
l Sekarang Keham F Janin J i hu Beng (terapi: disampaikan - Tempat harus
ilan U J kak TT/FE, pelayanan kembal
rujukan - Nama i
umpan pemeriksa
balik)
30/ 120 75 6 - PP Tset Pct X - Buku KIA 1 Bidan Eka 22-9-
8/1 /80 sendiri Asam folat - Perbanyak Setyowati 2017
7 tanggal 29-8- XX minum air
2017 putih biasa
4/1 Tidak ada 150 76 9+5 - Protein urin Asam folat Buku KIA 2- Bidan Eka 7-11-
0/1 keluhan /80 (+) XX 3 Setyowati 2017
7 pH: 6.
Glucose (-)
3/1 Tidak ada 140 77 15 9 Balt. 1 84 37, - Gol.dar: AB Eta XX Buku KIA 4- Bidan Eka 1-12-
1/1 keluhan /80 4 0 Hb: 11,6 LC X 5 Setyowati 2017
7 2 gr/dl
2/1 Tidak ada 130 78 18+1 1 Balt. 1 88 36, - HbsAg (-) TT2 Buku KIA 6- Bidan Eka 2-1-
2/1 keluhan /80 0 4 6 Eta XX 7 Setyowati 2018
7 0 LC X
2/1 Kaki 110 80 24+3 1 Balt. 1 82 36, - Eta X -Buku KIA Bidan Eka 27-1-
/18 bengkak /70 4 4 3 LC X 8-9 Setyowati 2018
3 -ANC
terpadu di
puskesmas
Lab. Hb
ulang, sifilis
22/ Pinggang 167 82 27 1 U 1 92 - Hb: 14,2 HIV/AIDS Puskesmas
1/1 pegel /63 9 4 GDS: 86 Rowosari
8 4
23/ Pusing 150 82 27+1 1 U 1 96 - Rujuk Puskesmas
1/1 /90 9 4 RSUD Rowosari
8 4 poli
Obsgyn
24/ Tidak ada 150 82 Rujuk dr. Hervyasti,
1/1 keluhan /10 (Kis) Sp.OG
8 0
20 Tidak ada 140 85 29+5 dr. Hervyasti,
18 keluhan /90 Sp.OG
20 Keluar 130 84 29 2 Letak 1 88 36 + Inspekulo, ≠ Telp. Bidan Eka
18 darah dari /80 5 kepala, 3 pembukaan, PONEK Setyowati
jalan lahir punggu 6 perdarahan dengan
ng tidak aktif, Bid.
kanan protein urin Rahma
(-) saran
observasi.
Bila ada
tanda
perdaraha
n aktif,
kontraksi
bertambah
segera ke
PONEK
20 Keluar 125 85 +
18 darah dari /80
jalan lahir
Memastikan ibu hamil melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan
minimal 1 kali selama kehamilan : Ya
f. Hasil pemeriksaan :
No Tanggal Nama Fasilitas Dokter yang Hasil pemeriksaan
Yan-Kes memeriksa
1. 24/02/2018 RSUD K.R.M.T. dr. Kartika B. P., Hemoglobin: 11,6 g/dL
Wongsonegoro M.Kes., Sp.OG
2. 24/02/2018 RSUD K.R.M.T. dr. Kartika B. P., HBsAg (-)
Wongsonegoro M.Kes., Sp.OG
3. 28/02/2018 RSUD K.R.M.T. dr. Kartika B. P., USG: tampak janin I hidup
Wongsonegoro M.Kes., Sp.OG itra uterine FHR (+) AUG
29w6d EFW 1526gram
placenta implantasi di
fundus sampai SBR
menutupi di bagian OUI

g. Evaluasi konsumsi tablet Besi :


No Bulan Konsumsi Tablet Fe Jumlah tablet besi yang dikonsumsi
dalam satu bulan
Teratur Tidak Teratur ≥ 23 tablet < 23 tablet
1. November V V
2. Desember V V
3. Januari V V
4. Februari V V

h. Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi


1. Rencana bersalin di : RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro
Semarang
2. Penolong persalinan : Dokter Spesialis Kandungan
3. Pendamping persalinan : Suami
4. Informasi tentang IMD kepada ibu : Belum
5. Dana persalinan : BPJS
6. Transportasi : Mobil tetangga sekitar yang ada
a. Nama : -
HP :-
7. Calon pendonor darah (golongan darah AB)
a. Nama : Belum diketahui
HP :-
8. Metode kontrasepsi yang dipilih setelah melahirkan : Tubektomi (Steril)
i. PENGKAJIAN GIZI KELUARGA
1. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI NY. M
 Analisis Kebetuhan Ibu Hamil
 BB sebelum hamil = 75 kg
 BB saat ini = 85 kg
 Tinggi badan = 154 cm
IMT sebelum hamil = BB/(TB)2
= 75/(1,54)2
= 31, 6 kg/m2  Obesitas

 Berat badan ideal = TB (cm) – 110


= 154 – 110
= 44 kg
 Berat badan ideal hamil = BBI + (UH (minggu)) x 0,35)
= 44 + (32 x 0,35)
= 55 kg

 Perhitungan Kebutuhan Energi Dengan Cara Miflin


BMR = 10*Wt(kg) + 6.25*Ht(cm) - 4.92*Age –
161
= 10*55 + 6.25*154 - 4.92*32 – 161

= 550 + 962,5 – 157,44 – 161

= 1194 kkal

 Aktifitas fisik : light = 30%

30
× 1194 = 358 kkal
100

 SDA = (BMR + Physical Activity) 10%

= (1194 + 358) 10%

= 155 kkal
Kebutuhan (E) = BMR + Physical Activity + SDA + 300 (tambahan
trimester 3)

=1194 + 358 + 155 +300

= 2007 kkal

2007
 Kebutuhan Karbohidrat = 60% x + 40 (TM 3)
4

= 341 gram

2007
 Kebutuhan Protein = 15% x + 20 (TM 3)
4

= 95 gram
2007
 Kebutuhan Lemak = 25% x + 10 (TM 3)
9

= 65 gram

55
 Serat = 55 X 30 = 30 gram
55
 Vitamin A = 55 X 500 + 350 (tm 3) = 850 mcg
55
 Vitamin B1 = 55 X 1,1 + 0,3 (tm 3) = 1,4 mg
55
 Vitamin B6 = 55 X 1,3 + 0,4 (tm 3) = 1,7 mg
55
 Vitamin B9 = 55 X 400 + 200 (tm 3) = 600 mcg
55
 Vitamin B12 = 55 X 2,4 + 0,2 (tm 3) = 2,6 mg
55
 Vitamin C = 55 X 75 + 10 (tm 3) = 85 mg
55
 Vitamin E = 55 X 15 = 15 mg
55
 Vitamin D = 55 X 15 = 15 mcg
55
 Kalsium = 55 X 1000 + 200 (tm 3) = 1200 mg
55
 Kalium = 55 X 4700 = 4700 mg
55
 Fosfor = 55 X 700 = 700 mg
55
 Natrium = 55 X 1500 = 1500 mg
55
 Zinc = 55 X 10 + 10 (tm 3) = 20 mg
55
 Iodium = 55 X 150 + 70 (tm 3) = 220 mcg
55
 Besi = 55 X 26 + 13 (tm 3) = 39 mg

Tabel. Analisa Kecukupan Zat Gizi Berdasarkan Recall 24 Jam


zat gizi kebutuhan Asupan kecukupan kategori
energi (kkal) 2007 1581 78% Kurang
karbohidrat (gr) 341 221 64% Kurang
protein (gr) 95 54,2 57% Kurang
lemak (gr) 65 57,5 88% Cukup
serat (gr) 30 11,6 36% Kurang
vitamin A (mcg) 850 1878,9 222% berlebih
asam folat (mcg) 600 496,7 82% Cukup
Vitamin B1
(mg) 1,4 0,5 35% kurang
Vitamin B6
(mg) 1,7 1,3 76% kurang
vitamin B12
(mcg) 1,3 1,3 100% Cukup
Vitamin C (mg) 85 110 129% berlebih
Vitamin E (mg) 15 4,7 31% kurang
Vitamin D
(mcg) 15 2,7 18% kurang
besi (mg) 39 4,7 12% kurang
Iodium (mcg) 220 0 0% kurang
Fosfor (mg) 700 762 108% Cukup
kalsium (mg) 1200 1100 91% cukup
natrium (mg) 1500 763 50% kurang
kalium (mg) 4700 3329 70% kurang
seng (mg) 20 7,9 39% kurang

Intepretasi :
 IMT ny. M sebelum hamil sebesar 31, 6 kg/m2 yang termasuk kategori
obesitas
 Asupan energi, karbohidrat dan protein masih kurang, sedangkan
asupan lemak sudah mencukupi
 Asupan beberapa vitamin dan mineral terutama zat besi masih kurang.
2. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI AN AA
 Analisis Kebetuhan An. M
BB = 152 cm
TB = 53 kg

IMT/U = z-score 1,33 (> 1 SD;overweight)


BBI = (TB (cm) – 100) x 90%
= (152 – 100) x 90% = 46,8 kg
BB adjusted = ({BBaktual – BBI} x 0,25) + BBI
= ({53 – 46,8} x 0,25) + 46,8
= 48 kg

 Perhitungan Kebutuhan Energi Dengan Cara Miflin


BMR = 10*Wt(kg) + 6.25*Ht(cm) - 5*Age + 5
= 10*48+ 6.25*152 -5*14 + 5

= 480 + 950 – 70 + 5

= 1365 kkal

 Aktifitas fisik : ringan = 30%

30
× 1365 = 409 kkal
100

 SDA = (BMR + Physical Activity) 10%

= (1365 + 409) 10%

= 177 kkal

Kebutuhan (E) = BMR + Physical Activity + SDA

=1365 + 409 + 177

= 1952 kkal
1952
 Kebutuhan Karbohidrat = 60% x 4

= 292,8 gram

1952
 Kebutuhan Protein = 15% x 4

= 73,2 gram
1952
 Kebutuhan Lemak = 25% x 9

= 54,2 gram

48
 Serat = 46 X 35 = 36,4 gram
48
 Vitamin A = 46 X 600 = 624 mcg
48
 Vitamin B1 = 46 X 1,2 = 1,2 mg
48
 Vitamin B6 = 46 X 1,3 = 1,3 mg
48
 Vitamin B9 = 46 X 400 = 416 mcg
48
 Vitamin B12 = X 2,4 = 2,4 mg
46
48
 Vitamin C = 46 X 75 = 78 mg
48
 Vitamin E = 46 X 12 = 12,4 mg
48
 Vitamin D = 46 X 15 = 15,6 mcg
48
 Kalsium = 46 X 1200 = 1252 mg
48
 Kalium = 46 X 4700 = 4888 mg
48
 Fosfor = 46 X 1200 = 1248 mg
48
 Natrium = 46 X 1500 = 1560 mg
48
 Zinc = 46 X 18 = 18,7 mg
48
 Iodium = 46 X 150 = 156 mcg
48
 Besi = 46 X 19 = 19,8 mg
Tabel. Analisa Kecukupan Zat Gizi Berdasarkan Recall 24 Jam
zat gizi kebutuhan asupan kecukupan kategori
energi (kkal) 1952 1932 98% Cukup
karbohidrat (gr) 292,8 267 91% Cukup
protein (gr) 73,2 57,8 78% Kurang
lemak (gr) 54,2 69,2 127% Berlebih
serat (gr) 36,4 7,6 20% Kurang
vitamin A (mcg) 624 2806 449% Berlebih
asam folat (mcg) 416 136,5 326% Berlebih
Vitamin B1
(mg) 1,2 0,4 33% Kurang
Vitamin B6
(mg) 1,3 1,0 76% Kurang
vitamin B12
(mcg) 2,4 1,5 62% Kurang
Vitamin C (mg) 78 32,4 41% Kurang
Vitamin E (mg) 12,4 4,6 38% Kurang
Vitamin D
(mcg) 15,6 0,7 46% Kurang
besi (mg) 13,5 7,6 56% Kurang
Iodium (mcg) 156 0 0% Kurang
Fosfor (mg) 1248 784,1 62% Kurang
kalsium (mg) 1252 419,1 33% Kurang
natrium (mg) 1560 843,4 54% Kurang
kalium (mg) 4888 3007,9 61% Kurang
seng (mg) 18,7 6,3 33% Kurang

Intepretasi :
 Status gizi an. AA tergolong overweight dilihat dari IMT/U z-score
1,33 > 1 SD.
 Asupan energi dan karbohidrat cukup, asupan protein masih kurang,
dan asupan lemak berlebih.
 Asupan serat masih kurang di mana baru terpenuhi 20% dari
kebutuhan.
 Asupan beberapa vitamin dan mineral masih kurang terutama mineral
penting bagi pertumbuhan remaja seperti zink dan kalsium baru
terpenuhi 33% dari kebutuhan.

3. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI TN. M


 Analisis Kebetuhan Tn. M
IMT = BB/(TB)2
= 65/ (1,60)2
= 25,4 kg/m2  normal
 Perhitungan Kebutuhan Energi Dengan Cara Miflin
BMR = 10*Wt(kg) + 6.25*Ht(cm) - 5*Age + 5
= 10*65+ 6.25*160 -5*37 + 5

= 650 + 1000 – 185 + 5

= 1470 kkal

 Aktifitas fisik : sedang = 40%

40
× 1470 = 588 kkal
100

 SDA = (BMR + Physical Activity) 10%

= (1470 + 588) 10%

= 205 kkal

Kebutuhan (E) = BMR + Physical Activity + SDA

=1470 + 588+ 205

= 2263 kkal

2263
 Kebutuhan Karbohidrat = 60% x 4

= 339 gram

2263
 Kebutuhan Protein = 15% x 4
= 84,4 gram
2263
 Kebutuhan Lemak = 25% x 9

= 62,8 gram

65
 Serat = 62 X 38 = 39 gram
65
 Vitamin A = 62 X 600 = 624 mcg
65
 Vitamin B1 = 62 X 1,3 = 1,3 mg
65
 Vitamin B6 = 62 X 1,3 = 1,3 mg
65
 Vitamin B9 = 62 X 400 = 416 mcg
65
 Vitamin B12 = 62 X 2,4 = 2,4 mg
65
 Vitamin C = 62 X 90 = 93 mg
65
 Vitamin E = 62 X 15 = 15,6 mg
65
 Vitamin D = 62 X 15 = 15,6 mcg
65
 Kalsium = 62 X 1000 = 1040 mg
65
 Kalium = 62 X 4700 = 4888 mg
65
 Fosfor = 62 X 700 = 728 mg
65
 Natrium = 62 X 1500 = 1560 mg
65
 Zinc = 62 X 13 = 13,5 mg
65
 Iodium = 62 X 150 = 156 mcg
65
 Besi = 62 X 13 = 13,5 mg

Tabel. Analisa Kecukupan Zat Gizi Berdasarkan Recall 24 Jam


zat gizi kebutuhan asupan kecukupan kategori
energi (kkal) 2263 2014 88% Cukup
karbohidrat (gr) 339 273,5 80% Cukup
protein (gr) 84,4 80 95% Cukup
lemak (gr) 62,8 73 117% Berlebih
serat (gr) 39 18,1 46% Kurang
vitamin A (mcg) 624 3877,1 621% Berlebih
asam folat (mcg) 416 641,1 154% Berlebih
Vitamin B1
(mg) 1,3 0,7 53% Kurang
Vitamin B6
(mg) 1,3 1,8 138% Berlebih
vitamin B12
(mcg) 2,4 2,9 120% Berlebih
Vitamin C (mg) 93 129,4 129% Berlebih
Vitamin E (mg) 15,6 7,6 138% Berlebih
Vitamin D
(mcg) 15,6 3,2 20% Kurang
besi (mg) 13,5 8,4 62% Kurang
Iodium (mcg) 156 0 0% Kurang
Fosfor (mg) 728 1145 157% Berlebih
kalsium (mg) 1040 1506 144% Berlebih
natrium (mg) 1560 1175 75% Kurang
kalium (mg) 4888 4288,2 87% Cukup
seng (mg) 13,5 10,7 79% Kurang

Intepretasi :
 Asupan lemak tn M berlebihan 17% dari kebutuhan.
 Asupan serat tn M masih kurang, hanya tercukupi 46% dari kebutuhan
 Beberapa asupan mineral masih kurang dari kebutuhan

DIETARY DIVERSITY SCORE/KERAGAMAN PANGAN

No.Pertanyaan Kelompok makanan Contoh Ya = 1


Tidak = 0
Question Number Food Group Examples Yes/No
1 Sereal Jagung, nasi, gandum, 1
sorgum, padi-padian atau
biji-bijian lainnya atau
makanan yang terbuat dari
(seperti : roti,mie,bubur,atau
produk biji-bijian lainnya) +
makanan lokal seperti ugali,
nshima, bubur atau pasta
2 Akar putih dan akar umbi Kentang putih, ubi rambat 0
putih, singkong putih, dan
berbagaimakanan lain yang
terbuat dari akar tumbuhan
3 Sayuran dan akar umbi yang Labu, wortel, squash 1
kaya vitamin A (semacam labu dan wortel)
atau kentang manis yang
berwarna oranye didalamnya
+ sayuran lokal lainnya yang
kaya vitamin A (seperti, lada
manis merah)
4 Sayuran yang daunnya Sayuran yang daunnya 1
berwarna hijau gelap berwarna hijau gelap
termasuk yang berbentuk
atau ditemukan secaraliar +
daun lokal yang kaya vitamin
A seperti amaranth, daun
singkong, sayuran hijau,
bayam
5 Sayuran lainnya Sayuran lainnya ( seperti 1
tomat, bawang, terung) +
sayuran lokal lainnya
6 Buah yang kaya vitamin A Mangga yang matang, 1
belewah, apricot (segar atau
kering), papaya matang, buah
persik kering, dan 100 % jus
buah yang terbuat dari buah
tersebut + buah lokal lainnya
yang kaya vitamin A
7 Buah lainnya Buah lainnya, termasuk buah 1
yang tumbuh liar dan 100 %
jus yang terbuat dari buah
tersebut
8 Daging Organ Hati, ginjal, jantung dan 1
daging organ lainnya atau
darah-makanan dasar
9 Daging Daging sapi, daging babi, 1
domba, kambing, kelinci,
ayam, bebek dan berbagai
jenis burung, serangga
10 Telur Telur dari ayam, bebek, 1
unggas atau telur lainnya
11 Ikan dan Seafood Ikan segar atau kering, atau 1
seafood
12 Kacang-kacangan, kacang Kacang kering, kacang 0
polong dan biji-bijian polong kering, kacang merah,
kacang-kacangan, biji-bijian
atau makanan yang terbuat
dari ini (misalnya: hummus
dan selai kacang)
13 Susu dan produk susu Susu, keju, yogurt, atau 0
produk susu lainnya
14 Minyak dan lemak Minyak, lemak atau mentega 1
yang ditambahkan ke
makanan, atau digunakan
untuk memasak
15 Makanan manis Gula, madu, soda manis atau 1
jus manis, makanan manis
seperti coklat, permen, kue
dan cake.
16 Rempah-rempah, bumbu, Rempah-rempah (lada hitam, 1
minuman garam), bumbu (kecap), kopi,
teh, minuman beralkohol
Tingkat rumah Apakah anda atau siapapun dalam rumah tangga anda makan Ya
tangga apapun (makanan atau snack) DI LUAR rumah kemarin?
Tingkat individu Apakah anda makan apapun (makanan atau snack) DI Ya
LUAR rumah kemarin?

Nomor Kelompok Makanan Skor


1 Serealia 1
2 Umbu-umbian 0
3, 4, 5 Sayuran 1
6, 7 Buah 0
8, 9 Daging 0
10 Telur 1
11 Ikan dan makanan laut 1
12 Kacang-kacangan dan 1
biji-bijian
13 Susu dan produk olahan 0
susu
14 Minyak dan lemak 1
15 Gula 1
16 Bumbu, rempah, dan 1
minuman
Total Skor 8

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Hasil HDDS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
9
=1 =9

Kategori HDDS = <3 : low


3-5 : medium
>6 : high
Kesimpulan skor 9 > 6 = keragaman pangan baik/tahan pangan
j. REKOMENDASI MENU KELUARGA 7 HARI
HARI WAKTU MENU BAHAN
SENIN Pagi Nasi putih Beras
Telur dadar Telur ayam
Cah sawi Sawi

Selingan pagi Kue nagasari Beli

Siang Nasi putih Beras


Pepes ayam jamur Daging ayam, jamur
Tempe goreng Tempe
Sayur Sop Wortel, kentang, kol

Selingan sore Pisang Buah pisang

Malam Nasi putih Beras


Ayam goreng Daging ayam
Tempe goreng Tempe
Sayur Sop Wortel, kentang kol
HARI WAKTU MENU BAHAN
Selasa Pagi Nasi putih Beras
Nugget goreng Daging ayam
Tumis kangkung kangkung

Selingan pagi Kue putu ayu Beli

Siang Nasi putih Beras


Perkedel telur Telur ayam, kentang
Kalio tahu Tahu
Pelencing kangkung Kangkung

Selingan sore Semangka Buah Semangka

Malam Nasi putih Beras


Ikan lele goreng Ikan lele
Kalio tahu Tahu
Pelencing kangkung Kangkung

HARI WAKTU MENU BAHAN


Rabu Pagi Nasi goreng bakso Beras, telur, bakso,
sayuran

Selingan pagi Bakwan jagung tepung, jagung

Siang Nasi putih Beras


Sop ikan kemangi Ikan, sayuran
Tahu goreng Tahu
Sate telur puyuh Telur puyuh

Selingan sore Jeruk Buah jeruk

Malam Nasi putih Beras


Sop ikan kemangi Ikan, sayuran
Tahu goreng Tahu
Sate telur puyuh Telur puyuh
HARI WAKTU MENU BAHAN
Kamis Pagi Nasi Beras
Ceplok telur sambal Telur ayam, cabe
goreng
Tumis buncis Buncis

Selingan pagi Roti, biskuit Roti (beli)

Siang Nasi putih Beras


Ayam goreng Daging ayam
Sayur lodeh Tahu sayur, kacang
panjang, terong
Jeruk Buah jeruk

Selingan sore Sosis solo Beli

Malam Nasi putih Beras


Ayam goreng Daging ayam
Sayur lodeh Tahu sayur, kacang
panjang, terong
Buah jeruk

HARI WAKTU MENU BAHAN


Jumat Pagi Nasi Beras
Tumis tempe Tempe
Sayur sop Wortel, kol, kentang
Nugget ayam Daging ayam

Selingan pagi Roti, biskuit Roti (beli)

Siang Nasi putih Beras


Tempe bacem Tempe
Sayur asem Kacang panjang, jagung
Ikan teri Ikan teri

Selingan sore Melon Buah melon

Malam Nasi putih Beras


Tempe bacem Tempe
Sayur asem Kacang panjang, jagung
Ikan teri Ikan teri
HARI WAKTU MENU BAHAN
Sabtu Pagi Nasi Beras
Tumis kangkung Kangkung
Tumis bakso goreng Bakso

Selingan pagi Pisang Buah pisang

Siang Nasi putih Beras


Ayam bumbu kuning Daging ayam
Pecel siram Sayuran, bumbu kacang
Tempe goreng Tempe

Selingan sore Setup pisang pisang

Malam Nasi putih Beras


Ayam bumbu kuning Daging ayam
Pecel siram Sayuran, bumbu kacang
Tempe goreng Tempe

HARI WAKTU MENU BAHAN


Minggu Pagi Nasi Beli jalan-jalan pagi
Soto ayam
Perkedel tahu
Atau bubur ayam

Selingan pagi Klepon Beli

Siang Nasi putih Beras


Empal daging Daging
Orek tempe Tempe
Sayur labu siam Labu siam

Selingan sore Kolak pisang Pisang

Malam Nasi putih Beras


Empal daging Daging
Orek tempe Tempe
Sayur labu siam Labu siam
3. CEKLIST PENGETAHUAN IBU HAMIL
No Materi Pengetahuan Mampu
Demonstrasi
Ya Tidak Ya Tidak
Pasangan Usia Subur
1 Pencegahan IMS (CA serviks, HIV AIDS) V V
2 SADARI V V
3 Kontrasepsi V V
4 Persiapan Kehamilan (gizi kehamilan) V V
Perawatan Kehamilan
1 Perubahan tubuh selama kehamilan V V
2 Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasi V V
(keputihan, nyeri pinggang, kram kaki, wasir,
pembengkakan di kaki, anemia)
3 Kesiapan psikologis ibu menghadapi V V
kehamilan
4 Hubungan seksual lama hamil V V
5 Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi V V
6 Tanda bahaya kehamilan V V
7 Gizi ibu hamil V V
8 Perawatan payudara dan persiapan menyusui V V
9 Infeksi Menular Seksual V V
10 HIV/ AIDS V V
11 Pentingnya minum tablet besi minimal 90 V V
butir
12 Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap V V
kehamilan
13 Aktivitas dan latihan selama hamil V V
14 Minimal kunjungan kehamilan V V
15 TT ibu hamil V V
16 Kehamilan beresiko V V
17 Stiker P4 A V V
18 Buku KIA V V
19 ANC (berapa kali) V V
20 Senam hamil V V
INTRANATAL
1. Tanda-tanda persalinan V V
2. Tanda bahaya persalinan V V
3. Macam posisi persalinan V V
4. Inisiasi Menyusu Dini V V
5. Cara meneran yang baik V V
6. Manajemen nyeri persalinan V V
7. Tempat persalinan yang dianjurkan V V
8. Cara persalinan V V
9. Pendamping persalinan V V
10. Persiapan persalinan V V
11. Penolong persalinan V V
POSTPARTUM
1. Perineal higiene V V
2. Nutrisi ibu menyusui V V
3. Cara menyusui yang benar V V
4. Cara menyimpan dan menyiapkan ASI perah V V
5. ASI eksklusif V V
6. Cara mengatasi ASI sedikit V V
7. Cara mengatasi puting lecet V V
8. Cara mengatasi pembengkakan pada payudara V V
9. Perawatan payudara V V
10. Tanda bahaya nifas V V
11. Senam nifas V V
12. Mobilisasi post seksio sesarea V V
13. Keluarga berencana V V
14. Mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu V V
dan anak
15. Pemberian vitamin A pada ibu nifas V V
16. Postpartum blues V V
BAYI BARU LAHIR
1. Cara merawat tali pusat V V
2. Cara memandikan bayi V V
3. Pijat bayi V V
4. Mengenal tanda bayi cukup ASI V V
(memperhatikan BAK dan BAB bayi)
5. Tanda bahaya bayi baru lahir V V
6. Tanda anak tumbuh sehat dan tidak sehat V V
7. Imunisasi bayi V V
8. Cara mengurus akte kelahiran V V
9. Pentingnya vitamin A V V
10. MP ASI (waktu pemberian, jenis, kandungan V V
gizi)
11. Perawatan bayi berat bayi lahir rendah V V
12. Metode kanguru V V
4. KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI

I II III 1V
KEL. NO. Masalah/Faktor Risiko Skor Tribulan
F.R. I II III.1 III.2
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda, hamil < 16 thn 4 -
2 a. terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4 -
4 th
b. terlalu tua, hamil ≥ 35 th 4 -
3 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 th) 4 -
4 Terlalu lama hamil lagi (≥ 10 th) 4 4
5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4 -
6 Terlalu tua, umur ≥ 35 th 4 -
7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4 -
8 Pernah gagal kehamilan 4 -
9 Pernah melahirkan dengan: 4 -
a. tarikan tang/vakum
b. uri dirogoh 4 -
c. diberi infus/transfusi 4 -
10 Pernah operasi sesar 8 -
II 11 Penyakit pada ibu hamil: 4 -
a. kurang darah b. Malaria
c. TBC paru d. Payah jantung 4 -
e. kencing manis (diabetes) 4 -
f. penyakit menular seksual 4 -
12 Bengkak pada muka/tungkai dan 4 4
tekanan darah tinggi
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4 -
14 Hamil kembar air (hydramnion) 4 -
15 Bayi mati dalam kandungan 4 -
16 Kehamilan lebih bulan 4 -
17 Letak sungsang 8 -
18 Letak lintang 8 -
III 19 Pendarahan dalam kehamilan ini 8 8
20 Pre eklampsia berat/kejang2 8 -
JUMLAH SKOR 18

PENYULUHAN KEHAMILAN/PERSALINAN AMAN-RUJUKAN


TERENCANA

KEHAMILAN PERSALINAN DENGAN


RISIKO

JML. KEL. PERA RUJUKAN TEMPAT PENOLONG

SKOR RISIKO WATAN

2 KRR BIDAN TIDAK RUMAH BIDAN


DIRUJUK
POLIN
DES

6-10 KRT BIDAN BIDAN POLINDES BIDAN

DOKTER PKM PKM/RS DOKTER

≥ 12 KRST DOKTER RUMAH RUMAH DOKTER


SAKIT SAKIT

Berdasarkan penilaian dengan KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI, ibu


hamil termasuk kedalam Kehamilan Risiko Sangat Tinggi
5. PERMASALAHAN
a. Resiko Kehamilan Sangat Tinggi
b. Asupan energi, zat gizi makro, zat gizi mikro ibu hamil kurang dari
kebutuhan
c. Anak overweight
d. Persiapan menghadapi persalinan sectio caesarea
6. PERENCANAAN
No MASALAH TUJUAN INTERVENSI
1 Resiko Kehamilan Ibu dapat lebih waspada - Memberikan edukasi dan
Sangat Tinggi mengenai komplikasi konseling kepada ibu
kehamilan dengan resiko dan keluarga mengenai
sangat tinggi kehamilan dengan resiko
sangat tinggi,
Ibu dapat lebih waspada
komplikasi, serta cara
untuk mencari
penanganannya.
pertolongan, jika terjadi
hal yang membahayakan

2 Asupan energi, zat Ibu dapat memenuhi Memberikan edukasi dan


gizi makro, zat gizi kebutuhan energi, zat gizi konseling kepada ibu dan
mikro ibu hamil makro, zat gizi mikro ibu keluarga mengenai gizi ibu
kurang dari hamil hamil trimester III dengan
kebutuhan hipertensi.

3 Anak overweight Keluarga dapat Edukasi dan konseling


mengetahui bagaimana kepada anak, ibu dan
asupan gizi yang cukup keluarga mengenai
dan gaya hidup yang sehat pemilihan jenis makanan
dan jajanan sehat kaya zat
gizi dan rendah lemak.
4 Persiapan Ibu siap secara fisik dan Edukasi dan konseling
menghadapi psikologis dalam mengenai persiapan
persalinan sectio menghadapi persalinan sebelum menghadapi
caesarea, sectio caesarea serta persalinan section caesarea
perawatan post mampu mempersiapkan dan perawatan pasca
sectio caesarea, perawatan post sectio persalinan section
dan persiapan caesarea dan menyusui caesarea,serta demonstrasi
menyusui secara langsung cara
merawat payudara dan pijat
oksitosin untuk
memperlancar pengeluaran
ASI
III. PEMBAHASAN
A. Resiko Kehamilan Sangat Tinggi
1. Ada Potensi Gawat Obstetri/APGO (kehamilan yang perlu
diwaspadai)
b. Primi tua sekunder
Ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu. Ibu
dalam kehamilan dan persalinan ini seolah-olah menghadapi
persalinan yang pertama lagi. Kehamilan ini bisa terjadi pada:
1) Anak pertama mati, janin didambakan dengan nilai sosial
tinggi
2) Anak terkecil hidup umur 10 tahun lebih, ibu tidak ber-
KB.
3) Bahaya yang dapat terjadi:
a) Persalinan dapat berjalan tidak lancar
b) Perdarahan pasca persalinan
c) Penyakit ibu: Hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes, dan lainlain. (Poedji Rochjati, 2003).
2. Ada Gawat Obstetri/AGO (tanda bahaya pada saat kehamilan,
persalinan, dan nifas)
a. Bengkak pada Muka/wajah dan tekanan darah tinggi
1) Tanda-tanda:
a) Edema pada tungkai, muka, karena penumpukan
cairan disela-sela jaringan tubuh
b) Tekanan darah tinggi
c) Dalam urin terdapat proteinuria
d) Sedikit bengkak pada tungkai bawah atau kaki pada
kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal
karena tungkai banyak di gantung atau kekurangan
Vitamin B1. tetapi bengkak pada muka, tangan
disertai dengan naiknya tekanan darah sedikit,
berarti ada pre-eklampsia ringan.
2) Bahaya bagi janin dan ibu:
a) Menyebabkan gangguan pertumbuhan janin
b) Janin mati dalam kandungan. (Poedji Rochjati,
2003).
3. Ada Gawat Darurat Obstetri/AGDO (ada ancaman nyawa ibu dan
bayi)
a. Perdarahan pada saat kehamilan
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil
setelah 28 minggu, disebut perdarahan antepartum. Perdarahan
antepartum harus dapat perhatian penuh, karena merupakan
tanda bahaya yang dapat mengancam nyawa ibu dan atau
janinnya, perdarahan dapat keluar:
1) Sedikit-sedikit tapi terus-menerus, lama-lama ibu
menderita anemia berat
2) Sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemah nadi
dan tekanan darah menurun.
3) Perdarahan dapat terjadi pada plasenta previa (plasenta
melekat di bawah rahim dan menutupi sebagian / seluruh
mulut rahim).
4) Bahaya yang dapat terjadi:
a) Bayi terpaksa dilahirkan sebelum cukup bulan
b) Dapat membahayakan ibu:
- Kehilangan darah, timbul anemia berat dan syok
- Ibu dapat meninggal
B. Asupan energi, zat gizi makro, zat gizi mikro ibu hamil kurang dari
kebutuhan
Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu
memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya.
Makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan
janin yang dikandungnya. Penambahan kebutuhan gizi selama hamil
meliputi :
1. Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan
tulang dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan
kalsium diambil dari tulang ibu. Kebutuhan akan kalsium bagi ibu
hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan kalsium bisa didapat
dari minum susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal,
jus jeruk, ikan sarden, kacang- kacangan, biji-bijian, dan sayur
yang berwarna hijau gelap.

2. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein


di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan
tubuh. Selain itu, zat besi penting untuk pertumbuhan dan
metabolisme energi dan mengurangi kejadian anemia. Defisiensi
zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan rentan infeksi,
resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Sumber alami zat besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan,
kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.

3. Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting


dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu
mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang
belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan
prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir
rendah (BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan
asam folat sekitar 600-800 miligram. Menurut Widyakarya Pangan
dan Gizi VI 2004 menganjurkan mengkonsumsi asam folat sebesar
5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan dari suplemen
asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan
dan roti gandum.

4. Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf


tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran
prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada ibu
hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang
mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan,
sereal.

Gambar Pregnancy Nutrition


Tabel Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang/hari yang
dianjurkan

Kebutuhan zat gizi mikro pada ibu hamil trimester III


Zat Gizi Manfaat Rekomendas Tambah Contoh Sumber
Mikro i an Makanan
Trimeste
Asam Folat  Untuk membantu 600 µg/hari +200
r III  Hati ayam
(vitamin B9) menyehatkan organ µg/hari  Hati sapi
dalam seperti  Telur
jantung pada proses  Asparagus
kelahiran  Brokoli
 Mencegah  Kacang-
terjadinya neural kacangan
tube deffects  Kangkung
(NTB)
 Jeruk
 Mencegah
terjadinya
anemia
Kolin  Mencegah cacat 450 mg/hari +25  Daging sapi
tabung saraf mg/har  Daging ayam
janin i  Ikan salmon
 Pematangan sel  Telur
otak selama dalam  Brokoli
kandungan
Vitamin A  Penglihatan embrio 10000  Sayuran (contoh:
 Imunitas embrio IU/hari tomat, wortel,
 Pertumbuhan bayam)
dan  Buah-buahan
perkembangan  Keju
embrio  Mentega
Vitamin D  Mencegah 5 mcg/hari  Minyak ikan kod
gangguan tulang  Kuning telur
ibu dan janin  Hati ayam
 Membantu
penyerapan
kalsium
Kalsium  Untuk mencegah 1000-3000 +200  Susu dan produk
terjadinya mg/hari mg/har olahannya
pendarahan saat i  Ikan sarden
1
melahirkan  Sayuran hijau
 Sebagai cadangan
untuk penggantian
darah yang hilang
1
waktu melahirkan
 Untuk mencegah
anak yang lahir
1
menderita anemia
Zat Besi  Untuk mencegah 27 mg / hari +13  Daging
terjadinya mg/hari  Ikan
pendarahan saat  Ayam
1
melahirkan  Telur
 Sebagai cadangan  Sayur – sayuran
untuk penggantian  Buah – buahan
darah yang hilang  Kacang –
1
waktu melahirkan kacangan
 Untuk mencegah  Biji – bijian
anak yang lahir
1
menderita anemia
Iodium  Untuk fungsi tiroid 220 mcg / +70  Ikan laut
dan menghasilkan hari mcg/hari  Kerang –
energi kerangan
 Untuk  Rumput laut
perkembangan
otak janin
Natrium  Untuk menjaga 1,5 gr / hari  Keju
keseimbangan  Margarin
cairan dalam  Mentega
tubuh pada saat  Corned
2
kehamilan  Sarden
 Telur asin

C. Anak overweight
Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan
nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal
karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan hubungan integral. Tidak
terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat
terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear.
Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya penyakit
kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.
Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien,
khususnya anemia defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi
kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai obesitas
dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan
perilaku makan salah.
1. Isu masalah nutrisi pada remaja
a. Obesitas
Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga
dewasa dan makin lama obesitas berlangsung makin besar
korelasinya dengan mortalitas dan morbiditas. Obesitas sentral
(rasio lingkar pinggang dengan panggul) terbukti berkorelasi
terbalik dengan profil lipid padal penelitian longitudinal
Bogalusa. Obesitas juga menimbulkan masalah besar
kesehatan dan sosial, dan pengobatan tidak saja memerlukan
biaya tinggi tetapi seringkali juga tidak efektif. Karenanya
pencegahan obesitas menjadi sangat penting dan remaja
merupakan target utama.
b. Perilaku dan pola makan remaja
Pola makan remaja seringkali tidak menentu yang
merupakan risiko terjadinya masalah nutrisi. Bila tidak ada
masalah ekonomi ataupun keterbatasan pangan, maka faktor
psiko-sosial merupakan penentu dalam memilih makanan.
Kebiasaan makan yang sering terlihat pada remaja antara lain
ngemil (biasanya makanan padat kalori), melewatkan waktu
makan terutama sarapan pagi, waktu makan tidak teratur,
sering makan fast foods, jarang mengonsumsi sayur dan buah
ataupun produk peternakan (dairy foods). Hal tersebut dapat
mengakibatkan asupan makanan tidak sesuai kebutuhan dan
gizi seimbang dengan akibatnya terjadi gizi kurang atau
malahan sebaliknya asupan makanan berlebihan menjadi
obesitas. Karenanya penting membangun body image dan self
esteem yang positif pada remaja dalam upaya promosi
kesehatan dan gizi serta pencegahan obesitas.
2. Kebutuhan nutrisi
a. Tinggi badan
1) Sekitar 15 - 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa
remaja.
2) Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan
serta puncak percepatan lebih tinggi dibanding anak
perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau
terhambat bila kecukupan makanan / energi sangat kurang
atau energy expenditure meningkat misal pada atlet.
c. Berat badan
1) Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai
pada masa remaja.
2) Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan
sangat dipengaruhi yasupan makanan / energi dan energy
expenditure.
d. Komposisi tubuh
1) Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot
maupun massa tubuh tanpa lemak (lean body mass) pada
anak lelaki dan perempuan sama.
2) Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan
jaringan otot lebih banyak daripada jaringan lemak secara
proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak
dibanding anak perempuan.
3) Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal
adalah 23% pada perempuan dan 15% pada lelaki.
4) Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa
remaja dan pada yakhir dekade ke-dua kehidupan 90%
massa tulang tercapai.
5) Pemantauan pertumbuhan selama pubertas dapat
menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan IMT/U (indeks
massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal
di bawah ini:
a. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual.
b. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.
c. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.
d. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
Kebutuhan nutrisi remaja dibahas berikut ini :
a. Energi
Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas,
metabolisme basal dan peningkatan kebutuhan untuk
menunjang percepatan tumbuh-kembang masa remaja.
Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan erat dengan
jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass) sehingga
MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang
komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Karena
usia saat terjadinya percepatan tumbuh sangat bervariasi, maka
perhitungan kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB)
akan lebih sesuai.
Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap
kekurangan energi dan nutrien sehingga kekurangan energi dan
nutrien kronik pada masa ini dapat berakibat terjadinya
keterlambatan pubertas dan atau hambatan pertumbuhan.
b. Protein
Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah
protein untuk rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah
protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa
lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi
pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan 11-14
tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein
secara konsisten pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan
linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual serta
berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam
makanan, selain juga sebagai sumber serat makanan. Jumlah
yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta
tidak lebih dari 10-25% berasal dari karbohidrat sederhana
seperti sukrosa atau fruktosa.
d. Lemak
Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia
(gizi seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih
dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari
lemak jenuh.
Sumber utama lemak dan lemak jenuh adalah susu, daging
(berlemak), keju, mentega / margarin, dan makanan seperti
cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.
e. Mineral
Kalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja
merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu kehidupan
karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal yang dramatis.
Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang
berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan
kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan masa tulang
serta mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17
tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari masa tulang
dewasa, sehingga masa remaja merupakan peluang (window of
opportunity) untuk perkembangan optimal tulang dan
kesehatan masa depan.
Angka kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk
kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan
sumber kalsium terbaik, disusul keju, es krim, yogurt. Kini
banyak makanan dan minuman yang difortifikasi dengan
kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu
(300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk sediaan
farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau fosfat)
dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan
diabsorpsi lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan
dengan dosis tidak lebih dari 500 mg.
Zat besi (Fe). Kebutuhan zat besi pada remaja lelaki
meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan
bertambahnya massa otot dan volume darah. Kebutuhan pada
remaja lelaki 10-12 mg/hari. Besi dalam bentuk heme yang
terdapat pada sumber hewani lebih mudah diserap dibanding
besi non-heme yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.
Seng (Zn) berperan sebagai metalo-enzyme pada proses
metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan
ekspresi gen. Konsumsi seng yang adekuat penting untuk
proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya
dengan kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat
mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan dan kematangan
seksual. Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh merupakan
sumber seng yang baik.
f. Vitamin
Vitamin A selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin
A juga diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi
imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan
adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji,
susu, wortel, margarin dan keju. Sumber β- karoten sebagai
pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel,
tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.
Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada
remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi
makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan
karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung
lemak tinggi.
Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen dan
jaringan ikat, sehingga vitamin ini menjadi penting pada masa
percepatan pertumbuhan dan perkembangan.
Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein
sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa remaja.
Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia
megaloblastik dan kecukupan folat pada masa sebelum dan
selama kehamilan dapat mengurangi kejadian spina bifida pada
bayi.
g. Lain-lain
Serat (fiber) makanan penting untuk menjaga fungsi normal
usus dan mungkin berperan dalam pencegahan penyakit kronik
seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus
tipe-2. Asupan serat yang cukup juga diduga dapat
menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah
dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per
hari dapat dihitung dengan rumus : ( umur + 5 ) gram dengan
batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.
D. Persiapan menghadapi persalinan sectio caesarea
1. Persiapan pre operasi sectio caesarea
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin
dengan membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005
dalam Sari, 2016). Sectio caesarea dilakukan jika terjadi gawat
janin, diproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju, plasenta
previa, propalus tali pusat, mal presentase janin atau letak lintang
(Sumelung et al, 2014 dalam Sari, 2016). Pada kasus ini, klien
mengalami plasenta previa. Biasanya ibu yang akan menjalani
operasi akan mengalami kecemasan meliputi adanya perubahan
fisiologis seperti berkeringat, gemetar, nyeri abdomen, detak
jantung meningkat, sesak nafas dan perubahan perilaku seperti
bicara cepat, gelisah, reaksi terkejut (Stuart, 2007 dalam Sari,
2016).
Teknik relaksasi merupakan upaya untuk meningkatkan
kendali dan percaya diri serta mengurangi stres yang dirasakan
(Stuart, 2007). Salah satu teknik relaksasi yang digunakan adalah
teknik relaksasi genggam jari.

Menggenggam jari disertai dengan menarik nafas dalam-


dalam dapat mengurangi ketegangan fisik dan emosi, karena
genggaman jari akan menghangatkan titik-titik masuk dan
keluarnya energi pada meridian (saluran energi) yang berhubungan
dengan organ-organ di dalam tubuh yang terletak pada jari tangan.
Titik-titik refleksi pada tangan memberikan rangsangan secara
refleks (spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan
mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak
kemudian diproses dengan cepat dan diteruskan menuju saraf pada
organ tubuh yang mengalami gangguan, sehingga sumbatan di
jalur energi menjadi lancar. Relaksasi genggam jari dapat
mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan membuat
tubuh menjadi rileks. Ketika tubuh dalam keadaan rileks, maka
ketegangan pada otot berkurang yang kemudian akan mengurangi
kecemasan (Yuliastuti, 2015 dalam Sari, 2016).
Selain persiapan psikologis, ibu juga harus mempersiapkan
kesiapan fisik yang sehat. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan
pada saat ibu hendak menjalani operasi Caesar.
2. Perawatan Ibu Post Sectio Caesarea dan Masa Nifas
Banyak wanita hamil yang mendambakan melahirkan
dengan proses normal. Tetapi karena beberapa kasus seperti pada
klien yang mengalami plasenta previa, proses normal tidak
memungkinkan sehingga persalinan harus dilakukan dengan
operasi caesar. Proses penyembuhan pasca melakukan operasi
caesar ini sangat lama dibandingkan persalinan normal. Waktu
normal untuk menyembuhkan luka bekas operasi caesar ini kurang
lebih 3 minggu sampai 4 minggu atau bahkan lebih. Yang perlu
dipikirkan adalah bagaimana cara yang baik dan juga benar ketika
merawat luka bekas operasi ini, karena jika tidak dirawat dengan
baik dapat mengakibatkan infeksi yang dapat memperpanjang
masa penyembuhan.
Ada beberapa cara untuk merawat luka bekas operasi yang
dapat dilakukan di rumah sebagai berikut :
a. Jagalah kebersihan pada luka bekas operasi
Luka bekas operasi caesar ini pada dasarnya tidak berbeda
dengan luka bekas operasi yang lainnya. Yang paling penting
pada proses penyembukan luka bekas operasi yang cepat
adalah tetap menjaga luka tersebut dari bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi. Caranya sebagai berikut :

1) Pastikan kedua tangan bersih


2) Selesai mandi, bersihkan luka bekas operasi tersebut
menggunakan cairan antiseptik serta antibiotic yang telah
dianjurkan oleh dokter
3) Bersihkan luka bekas operasi tersebut, menggunakan
cotton bud atau kapas
4) Sebaiknya tidak membungkus luka bekas operasi dengan
terlalu ketat, sebab hal ini dapat menyebabkan iritasi.
b. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman
Memakai pakaian yang tidak terlalu ketat agar luka bekas
operasi tersebut tidak terkena iritasi. Jenis pakaian yang
disarankan diantaranya adalah pakaian dalam, kaos, celana
ataupun rok yang longgar, baby doll dan daster.
c. Lakukan kegiatan olahraga yang ringan
Olahraga yang ringan seperti halnya jalan santai
mengelilingi kompleks pada pagi hari selama kurang lebih 15
menit dapat membantu dalam proses penyembuhan. Olahraga
yang ringan juga dapat mencegah konstipasi serta
penggumpalan darah dan membuat sirkulasi darah pada tubuh
meningkat.
Olahraga juga bisa membuat sistem imun menjadi
meningkat dan membantu untuk mencegah terjadinya
pneumonia atau terjadinya gangguan pada kesehatan umun
yang di akibatkan operasi caesar.
d. Perawatan rutin dalam penggunaan makanan
Seringlah mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung
banyak gizi serta nutrisi yang seimbang.
1) Menu sarapan pagi
Konsumsi makanan dengan kandungan vitamin A,
vitamin C serta gandum utuh yang ada pada sereal
maupun roti gandum.
2) Menu makan siang
Konsumsi makanan yang mengandung banyak
protein serta beta karoten. Selain itu makanan wajib untuk
di konsumsi oleh wanita yang menjalani penyembuhan
adalah protein, mineral, zinc, dan juga vitamin.
3. Perawatan Payudara pada saat Menyusui
Perawatan payudara pada masa nifas adalah suatu
kebutuhan bagi ibu yang baru saja melahirkan. Pada masa nifas,
perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting
untuk merawat payudara terutama untuk memperlancar
pengeluaran ASI. Dengan melakukan perawatan payudara saat
nifas diharapkan ibu dapat meningkatkan produksi ASI dengan
merangsang kelenjar air susu. Payudara ibu juga dapat berisiko
menjadi kendur setelah menyusui jika tidak langsung dirawat saat
masa nifas. Berikut adalah langkah-langkah perawatan payudara :
a. Persiapan ibu
1) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2) Persiapkan alat

Air hangat

Air dingin

a) Handuk
b) Kapas yang dibentuk bulat
c) Baby oil
d) Waslap untuk mengompres
e) Dua baskom berisi air hangat dan air dingin
b. Pelaksanaan
1) Buka pakaian ibu
2) Letakkan handuk di atas pangkuan ibu dan tutuplah
payudara dengan handuk
3) Buka handuk pada daerah payudara

4) Kompres puting susu dengan menggunakan kapas baby oil


selama 3-5 menit agar epitel yang lepas tidak menumpuk
lalu bersihkan kerak-kerak pada puting susu
5) Bersihkan dan tariklah puting susu keluar terutama untuk
bentuk puting yang datar
6) Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung-ujung
jari
Pengurutan I

a) Licinkan kedua tangan dengan baby oil


b) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri,lakukan
gerakan kecil dengan 2 atau 3 jari tangan mulai dari
pangkal payudara dengan gerakan memutar berakhir
pada daerah putting (dilakukan 20-30 kali)
Pengurutan II

a) Membuat gerakan memutar sambil menekan dari


pangkal payudara dan berakhir pada putting susu
(dilakukan 20-30 kali) pada kedua payudara
Pengurutan III
a) Meletakkan kedua tangan diantara payudara mengurut
dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua
payudara dan lepaskan keduanya perlahan
Pengurutan IV

a) Mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah


pangkal putting susu

c. Payudara di kompres dengan air hangat lalu dingin secara


bergantian kira-kira 5 menit (air hangat dahulu).
Keringkan dengan handuk dan pakailah BH khusus yang
dapat menopang dan menyangga payudara.
4. Pijat Oksitosin untuk Memperlancar ASI
Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa
ke 5-6 sampai ke scapula yang akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan
oksitosin yang berfungsi memperlancar pengeluaran ASI. Ibu yang
menerima pijat oksitosin akan merasa lebih rileks (F.B Monika,
2014 dalam Saribu&Pujiati, 2015).
Langkah-langkah pijat oksitosin sebagai berikut:

a. Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan


dilakukan, tujuan maupun cara kejanya untuk menyiapkan
kondisi psikologis ibu.
b. Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian
atas, agar dapat melakukan tindakan lebih efisien.
c. Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan
tangan yang dilipat ke depan dan meletakan tangan yang
dilipat di meja yang ada didepannya, dengan posisi tersebut
diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih mudah
dilakukan pemijatan.
d. Melakukan pemijatan dengan meletakan kedua ibu jari sisi
kanan dan kiri dengan jarak satu jari tulang belakang, gerakan
tersebut dapat merangsang keluarnya oksitosin yang dihasilkan
oleh hipofisis posterior.
e. Menarik kedua jari yang berada di costa 5-6 menyusuri tulang
belakang dengan membentuk gerakan melingkar kecil dengan
kedua ibu jarinya.
f. Gerakan pemijatan dengan menyusuri garis tulang belakang ke
atas kemudian kembali ke bawah.
g. Lakukan pemijitan selama 2-3 menit
IV. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada Ny. Mutiah dan keluarga
diketahui bahwa masalah kesehatan yang dialami adalah riwayat
hipertensi, preeklampsia, serta masalah gizi obesitas pada anak serta
kurangnya asupan variasi makanan bergizi pada Ny. Mutiah dan
keluarga.
B. Saran
Memberikan pemahaman kepada Ny. Mutiah dan keluarga tentang
dampak yang ditimbulkan atas masalah yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonym.
((Online).http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/23896/4/Chapte
r%20II.pdf). Diakses pada tanggal 15 Maret 2017 Pukul 21.16 WIB
2. Blum RW. Global trends in adolescent health. J Amer Med Assoc
1991;265:2711-9
3. Brown, Judith E. 2011. Nutrition Through the Life Cycle.United States :
Cengage Leraning
4. Emilia. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Usia Kandungan 4-5 Bulan
Terhadap Berat Badan Bayi Lahir. 2014;4–27. Available from:
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-emilianaay-
6720-3-babii.pdf
5. Haider R. Adolescent Nutrition: A review of the Situation in Selected
South-East Asian Countries. WHO 2006.
6. Hegar, Badriul. 2013. Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan pada
Usia di Bawah 6 Bulan. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-
asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-pada-usia-di-bawah-6-bulan. 15 Maret
2018.
7. https://www.nutriclub.co.id/media/133590/prenancy_tool_revise_march_7
.pdf
8. IDAI. 2013. Inisiasi Menyusu Dini.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini. 15 Maret
2018.
9. Josep R. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan perilaku konsumsi
minuman manis pada siswa SMP : Sebuah survei di salah satu SMP swasta
di Jakarta. Tugas penelitian di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Dept
I.Kesehatan Anak, FKUI (2010)
10. Kasdu, Dini. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta.
Puspa Swara.
11. Lastiko, Bramantyo. (2003). Operasi Caesar. Jakarta. Puspa Swara.
12. Rome ES, Vazquez IM, Blazar NE. Adolescence: healthy and disordered
eating. Dalam: Walker WA, Watkins JB, Duggan C, penyunting. Nutrition
in pediatrics: basic science and applications. Edisi ke-3. London: Decker,
2003. h. 861-77
13. Sari, Revi D K. 2016. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea. Program
Studi Si Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada 15 Maret 2018 dari :
http://eprints.ums.ac.id/44712/17/NAKAH%20PUBLIKASI%20REVISI
%20PERPUS.pdf
14. Saribu, Hotmaria J D., Pujiati, Wasis. 2015. Pijat Oksitosin Dan
Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu
Nifas. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 |
Halaman 11-19. Medisains. Diakses pada 15 Maret 2018 dari :
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/1821

15. Satgas Remaja IDAI. Nutrisi Pada Remaja. Buku Bunga Rampai
Keseharan Remaja.2013
16. Sinaga, E. 2009. Karakteristik Ibu yang Mengalami Persalinan dengan
Seksio Sesarea yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang Tahun 2007 (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara
17. Soebandi, Amanda. 2013. 1-2-3 Menuju ASI Eksklusif.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/1-2-3-menuju-asi-eksklusif. 15
Maret 2018.
18. Story M, Stang J. Nutrition needs of adolescents. In: Stang J, Story M
(eds) Guidelines for Adolescent Nutrition Service (2005) diunduh dari
http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.htm
19. Winarti, Eko. Kartu Skor Poeji Rochati(Online). www.fik-unik.ac.id.
Diakses pada tanggal 14 Maret 2018 Pukul 23:42 WIB
LAMPIRAN

Foto Kunjungan

Pengambilan Data

Pengambilan Data

Anda mungkin juga menyukai