Daftar isi
1 Pencernaan kimiawi
2 Cadangan energi kimiawi
3 Diagram sistem pencernaan manusia
4 Gangguan pencernaan
5 Bacaan lebih lanjut
6 Rujukan
7 Pranala luar
Pencernaan kimiawi
Protein, lemak dan polisakarida yang merupakan senyawa organik dasar yang ditemukan
pada makanan, akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk polimer senyawa
tersebut menjadi bentuk monomer, sebelum dapat digunakan sebagai sumber energi atau
bahan baku untuk sintesis molekul lain.[1]
Tahap pertama pemecahan molekul nutrisi merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang
dilakukan pada saluran pencernaan di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi
di dalam organel khusus, yang disebut lisosom. Protein akan dicerna menjadi asam amino,
polisakarida menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, masingmasing monomer akan diserap ke dalam sitosol untuk memulai proses oksidasi.
Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses glikolisis yang terjadi di dalam sitosol,
termasuk pada mikroorganisme anaerob yang tidak mendayagunakan O2 sebagai salah satu
energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer glukosa
menjadi senyawa metabolit yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 atom
karbon, lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa asam piruvat
dengan masing-masing 3 atom karbon.
Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul ATP akan mengalami hidrolisis
sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi.
Dua elektron akan terlepas dari gugus aldehid senyawa intermediat glukosa dengan 3 atom,
gliseraldehid 3-fosfat, oleh oksidasi senyawa NAD+ yang menghasilkan dua molekul NADH,
menjadi asam 3-fosfogliserat, lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari
sitosol ke dalam mitokondria.
oksidatif, yang mengonsumsi molekul O2 dan lambat laun menghasilkan H2O oleh karena
reaksi kemiosmosis.
Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan asam lemak
didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk digunakan di bagian sel yang
lain. Paling tidak sekitar setengah dari keseluruhan energi yang didapat dari konversi global
glukosa dan asam lemak menjadi H2O dan CO2 digunakan untuk menggerak reaksi Pi + ADP
ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.
Diagram sistem
pencernaan manusia
1. pelenjaran ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
(bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah
lidah)
5. Rongga mulut
6. Tekak / Faring
7. Lidah
8. Kerongkongan /
Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. Usus dua belas jari
(duodenum)
15. Saluran empedu
16. Usus besar / Kolon
17. Kolon datar
(transverse)
18. Kolon naik
(ascending)
19. Kolon turun
(descending)
20. Usus kecil (ileum)
21. Sekum
22. Umbai cacing
23. Poros usus / Rektum
24. Anus
Gangguan pencernaan
Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain diare, sembelit, masuk
angin, panas dalam, maag, dan tifus.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencernaan