Anda di halaman 1dari 8

Identitas

Nama

: Ny. U

Umur

: 30 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Agam

: Islam

Alamat

: Jl. Raya Serang no. 4, Telaga Sari

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Rekam Medis : 24739


Anamnesis
Keluhan utama
Diare sejak 2 hari yang lalu
Keluhan tambahan
Kesemutan pada kedua telapak tangan dan kaki
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh diare atau mencret sejak 2 hari yang lalu, dengan perut yang sangat
melilit sebelum BAB. Dalam sehari, pasien dapat BAB lebih dari 3 kali. BAB tampak
cair namun tidak berdarah dan tidak berlendir. BAB yang keluar dapat diperkirakan
botol aqua. Pasien tidak mengkonsumsi obat warung dan belum meminum obat apapun.
Ini adalah kunjungan pertamanya ke puskesmas pada saat mengalami diare. Pasien tidak
mengeluhkan adanya kenaikan suhu badan. Pasien baru mudik/pulang kampung karena
adanya perayaan idul fitri hari yang lalu. Dalam perjalan, pasien banyak mengkonsumsi
makanan-makanan yang ada di pinggir jalan. Terakhir yang pasien konsumsi adalah
ketoprak. Pasien juga merasakan adanya kesemutan pada kedua telapak tangan dan
kakinya. Kesemutan tersebut hilang timbul dan seringkali terjadi apabila pasien duduk
terlalu lama atau melakukan aktivitas yang berat. Pasien tidak merasakan mual, tidak
muntah, dan tidak merasa pusing.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah masuk rumah sakit karena terkena DBD dan dirawat selama 1 minggu.
Pada waktu kecil, pasien juga pernah mengalami patah tulang selangka karena jatuh dari
sepeda. Pasien sebelumnya pernah mengalami keluhan seperti yang dideritanya
sekarang. Namun pasien tidak menindak lanjutinya. Alasan pasien saat ini datang ke
rumah sakit karena perut yang sangat melilit tersebut ketika akan BAB.
Riwayat lingkungan

Pasien tinggal di perkampungan yang kebersihannya cukup memprihatinkan. Air yang


dikonsumsi juga didapat dari air sungai yang coklat dan sedikit berbau. Pasien
cenderung tidak memperhatikan kebersihan.
Riwayat Alergi
Pasien tidak mempunyai alergi
Riwayat Keluarga
Anak dari pasien 2 minggu yang lalu mempunyai keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak minum alkohol, tidak merokok, dan jarang berolahraga
Status Sosial
Pasien adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara
Status Ekonomi
Kurang baik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

Lemas

Tingkat kesadaran :

Compos Mentis

Berat Badan

57 kg

Tinngi badan

162 cm

Tanda-tanda vital

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 77 x/menit

Suhu

: 36,5 oC

Pernapasan

: 18 x/menit

Kepala dan Leher

Kepala

: Deformitas ()

Mata

: Konjungtiva ananemis, sklera anikterik

Hidung

: Sekret ()

Telinga

: Sekret ()

Mulut

: Bibir kering ()

Lidah

: Lidah normal, tidak kotor

Leher

: Tidak ada pembesaran limfa

Toraks

:
Paru

: (I)

: Simetris dalam statis dan dinamis

(Pa) : Stem fremitus kanan = kiri


(Pe) : Sonor pada kedua lapangan paru
(Au) : Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/

Jantung

: (I)

: Pulsasi ictus cordis tidak tampak di ICS V

(Pa) : Pulsasi ictus cordis tidak teraba di ICS V


midclavicula line sinistra
(Pe)

: batas jantung-paru dalam batas normal

(Au) : Bunyi jantung I II reguler, gallop (),


murmur ()
Abdomen

(I)

: Perut kembung

(Pa)

: Hepar dan limpa tidak teraba, nyeri tekan (+) pada umbilical,
ditensi pada seluruh lapang perut, turgor kulit kembali cepat

(Pe)

: Timpani

(Au)

: Bising usus (+) dan sering

Punggung dan pinggang

Kifosis -, lordosis -, skoliosis


Anggota gerak

Akral hangat, Pergerakkan luas ke segala arah sesuai sumbu sendi, edema -, ikterik -,
anemis -, kekuatan gerak otot normal
Anus dan rectum

Tidak diperiksa
Kulit

Tidak pucat, tidak sianosis, lesi kulit (-), turgor kulit kembali cepat
Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini tidak dilakukannya pemeriksaan penunjang. Namun sebenarnya untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit pasien, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan.
Yaitu :
1. Pemeriksaan tinja : untuk mengetahui makroskopis dan mikroskopis
Makroskopis pada pemeriksaan feses ini dilihat warna feses biasanya warna coklat
muda sampai kuning yang bercampur dengan lendir atau darah yang mana
konsistensinya encer.
Mikroskopis adanya jumlah sel epitel leukosit dan eritrosiit meningkat.
2. Pemeriksaan Darah

a.

Darah Lengkap: Hb, Ht, Leukosit

b.

Elektrolit: Na, K, Ca dan Protein serum pada diare yang disertai kejang.

c.

Ph, cadangan alkali dan elektrolit untuk menemukan gangguan keseimbangan


asam basa

Resume
Ny. U berumur 30 tahun datang dengan keluhan BAB lebih dari 3 kali dalam sehari. Kejadian
ini sudah berlangsung selama 2 hari. Pasien juga mengeluhkan suka mengalami kesemutan
pada kedua telapak tangan dan kaki apabila duduk terlalu lama atau sehabis melakukan
aktivitas yang berat. Pasien tinggal di lingkungan yang cukup memprihatinkan akan
kebersihannya. Pasien mengaku sering jajan dipinggir jalan dan jarang mengkonsumsi
makanan rumah. Air yang dipakai juga air sungai yang tidak dijamin kebersihannya. Pada
auskultasi, dapat didengar adanya bising usus dan adanya nyeri tekan pada bagian umbilical.
Diagnosa
Pasien ini diduga mengalami diare tanpa adanya dehidrasi. Ini merupakan diare tingkat awal
yang pengobatannya dapat dilakukan di rumah tanpa harus rawat inap.
DD
Triukriasis
-

Adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris Trichiura. Penyakit ini umumnya
terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan kotor dan lembab karena
memungkinan telur dan parasit ini mengeram di dalam tanah.

Pada ingeksi berat dari trikuriasis terjadinya nyeri perut dan diare

Namun, pada trikuriasis terjadinya penurunan berat badan, dan pada pasien ini tidak
adanya penurunan berat badan sehingga diagnosa untuk penyakit trikuriasis dapat
disingkirkan.

Alasan Diagnosa
Berikut adalah penilaian kriteria diare
Penilaian

Tanpa dehidrasi

Dehidrasi ringan- Dehidrasi berat


sedang

Keadaan Umum

Baik, sadar

Gelisah

Lesu, tidak sadar

Mata

Normal

Cekung

Sangat cekung

Mulut/lidah

Basah

Kering

Sangat kering

Rasa Haus

Minum

biasa, Haus,

ingin Malas

minum,

Turgor kulit

tidak haus

minum banyak

tidak bisa minum

Kembali cepat

Kembali lambat

Sangat lambat

Pasien termasuk pada golongan A, dimana terapi dapat dilakukan di rumah.


Pengobatan
- Molagit

: attapulgite 700 mg dan pectin 50 mg (2 tablet setiap sesudah


buang air besar, maksimum 12 tablet dalam 24 jam)

Adalah obat untuk mengatasi simptomatik diare akut maupun kronik


- B complex

: 100 mg (3x1)

untuk mengatasi kesemutan


Reaksi Pasien Terhadap Penyakit
Feeling
Pasien sudah sering mengalami diare sehingga pasien tidak merasakan cemas. Rasa
ketidak cemasan pasien ini juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai
dampak yang cukup berbahaya pada diare
Insight
Pasien kurang paham akan akibat-akibat dari diare dan penyebab diare
Fear
Pasien cemas apabila diarenya tidak kunjung sembuh
Expectations
Mengharapkan kesembuhan khususnya sakit perut yang ia derita.
Prognosis
Quo vitam ad bonam
Quo functuonam ad bonam
Quo sanactionam ad bonam
Rekomendasi Untuk Pasien
Pasien dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih agar mencegah terjadinya dehidrasi.
Lingkungan yang bersih juga mempengaruhi kesembuhan dari pasien. Berhenti menggunakan
air sungai yang kadar kebersihannya sangat meragukan. Konsumsi air yang higienis dan
bersih. Apabila keadaan mengharuskan pasien tetap menggunakan air sungai, sebaiknya
dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih agar terbebas dari bakteri.
Literature Study

Berdasarkan mekanismenya, diare dibedakan menjadi dua, yaitu diare akibat gangguan
absorbsi dan diare akibat gangguan sekresi. Menurut lamanya, diare dibedakan menjadi diare
akut yang berlangsung kurang dari 14 hari, diare persisten yang berlangsung lebih dari 14
hari, dan diare kronik berlangsung lebih dari 14 hari dan berlangsung intermitten (Soebagyo,
2008)
Diare akut disebabkan 90% oleh infeksi bakteri dan parasit sedangkan yang lain dapat
disebabkan oleh obat-obatan dan bahan-bahan toksik. Diare ditularkan fekal oral. Faktor
penentu terjadinya diare akut sangat dipengaruhi oleh faktor pejamu (host), yaitu faktor yang
berkaitan dengan kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme dan faktor
penyebab (agent), yang berkaitan dengan kemampuan mikroorganisme dalam menyerang
sistem pertahanan tubuh host.

Patogenesis diare yang disebabkan oleh bakteri adalah :


Bakteri masuk melalui makanan atau minuman ke lambung sebagian ada yang mati karena
asam lambung dan sebagian lolos bakteri yang lolos masuk ke duodenum bakteri
berkembang biak (di duodenum) memproduksi enzim mucinase sehingga berhasil mencairkan
lapisan lendir dengan menutupi permukaan sel epitel usus bakteri masuk ke dalam
membrane bakteri mengeluarkan toksin mengeluarkan CAMP (meningkatkannya), yang
berfungsi untuk merangsang sekresi cairan usus dibagian kripta villi & menghambat cairan
usus dibagian apikal villi terjadi rangsangan cairan yang berlebihan, volume cairan didalam
lumen usus meningkat dinding usus berkontraksi terjadi hiperperistaltik cairan keluar
(diare).
Untuk diare akut, patogenesis diare yang disebabkan oleh bakteri dibedakan menjadi dua:
bakteri non invasif, yaitu bakteri yang memproduksi toksin yang nantinya toksin tersebut
hanya melekat pada mukosa usus halus & tidak merusak mukosa. Bakteri non invasif,
memberikan keluhan diare seperti air cucian beras dan disebabkan oleh bakteri enteroinvasif,
yaitu diare yang menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, secara
klinis berupa diare bercampur lendir dan darah.

Patogenesis diare yang disebabkan oleh virus adalah :


Virus masuk melalui makanan & minuman ke tubuh masuk ke sel epitel usus halus terjadi
infeksi sel-sel epitel yang rusak digantikan oleh enterosit (tapi belum matang sehingga belum
dapat menjalankan fungsinya dengan baik) villi mengalami atrofi & tidak dapat mengabsorbsi

cairan & makanan dengan baik meningkatkan tekanan koloid osmotik usus hiperperistaltik
usus cairan & makanan yang tidak terserap terdorong keluar. Manifestasi klinis diare yang
disebabkan oleh virus diantaranya adalah : diare akut, demam, nyeri perut, dehidrasi

Daftar Pustaka
1. http://organisasi.org/tips_dan_cara_mengobati_mengatasi_diare_mencret_buang_air_
besar_pengobatan_penyembuhan_sembuh_penyakit_masyarakat
2. http://terrrra.com/?q=diare
3. http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar4.pdf
4. http://yosefw.wordpress.com/2007/12/28/penggunaan-antimotilitas-loperamide-padadiare-akut-akibat-infeksi/

Anda mungkin juga menyukai