Disusun Oleh :
Nama
Nim
Kelas
Kelompok
:Rahayu Rahmatunisa
: 131331022
: 1 TC A2
: 3 (tiga)
Kelompok 3 :
Penguat Bertingkat
Rahayu Rahmatunisa
(131331022)
: Membuat jurnal
(131331026)
: Merakit rangkaian
Sofyan Maulani
(131331027)
: Mengukur rangkaian
Tri Kurniati
(131331029)
: Mempersiapkan alat
(131331022)
: Mempersiapkan alat
(131331026)
: Membuat jurnal
Sofyan Maulani
(131331027)
: Merakit rangkaian
Tri Kurniati
(131331029)
: Mengukur rangkaian
(131331022)
: Mengukur rangkaian
(131331026)
: Mempersiapkan alat
Sofyan Maulani
(131331027)
: Membuat jurnal
Tri Kurniati
(131331029)
: Merakit rangkaian
(131331022)
: Merakit rangkaian
(131331026)
: Mengukur rangkaian
Sofyan Maulani
(131331027)
: Mempersiapkan alat
Tri Kurniati
(131331029)
: Membuat jurnal
Penguat Bertingkat
I.
Tujuan
II.
Komponen:
Function Generator
Kabel penghubung
Power Supply
Transistor BC107
Osiloskop
digital
III.
6,8/8,2/10K
Papan percobaan
Potensiometer 10K
Landasan Teori
Transistor fungsi utamanya sebagai penguat. Banyak cara yang dilakukan supaya
transistor mampu menguatkan sinyal input yang kecil menjadi output yang besar dengan
tanpa terjadi cacat (distorsi) baik bentuk maupun phasenya. Namun demikian kemampuan
sebuah transistor sangat terbatas sehingga keinginan untuk memperkuat setinggi mungkin
tidak terpenuhi. Oleh karena itu penguat disusun lebih dari satu penguat, yang sering disebut
penguat bertingkat atau cascade amplifier. Tujuan utama dari penguat bertingkat adalah untuk
mendapatkan penguatan daya yang besar tanpa terjadi kecacatan pada outputnya.
Model penguat bertingkat :
1. Model hubungan Cascade (Kaskada)
adalah koneksi serial dimana output dari penguat tingkat pertama digunakan sebagai input
untuk penguat tingkat berikutnya. Dalam konfigurasi cascade faktor penguatan total (total
gain) adalah hasil perkalian dari gain tiap-tiap tingkat penguat.
Vo1 = Vi2
Av1
Vi
Zi = Zi1
Vo2 = Vi3
Av2
Zo1
Zi2
Av3
Zo2
Zi3
Avn
Zo3
Zi(n-1)
RL Vo
Zon=Zo
IV.
Rangkaian Percobaan
D
1k
Vs
1k
Vo
1k
Vs
(Gambar 1)
1k
D
Vs
Vo
(Gambar 2)
Vo Vs
(Gambar 3)
(Gambar 4)
Vs
1k
Vo
Vs
(Gambar 5)
1k
Vo
(Gambar 6)
V.
Langkah-langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan komponen yang dibutuhkan.
2. Cek alat dan komponen terlebih dahulu sebelum digunakan.
3. Kalibrasi osiloskop untuk channel 1 dan 2.
4. Buat rangkaian penguat BJT1 seperti pada gambar 1 dengan menggunakan
Transistor BC107.
5. Buat analisa DC terlebih dahulu untuk mengecek rangkaian dapat bekerja dengan
mengukur tegangan dan arus (IB, IC, IE).
6. Hubungkan Vin ke function generator dan osiloskop channel 1.
7. Atur Vin dengan mengatur amplitude pada function generator.
8. Perhatikan sinyal keluaran Vin pada osiloskop dan hitung nilai Vin.
9. Hubungkan Vout pada osiloskop channel 2.
10. Perhatikan sinyal keluaran Vin dan Vout pada osiloskop. Vout harus berbalik fasa
180.
11. Hitung Av dengan menggunakan rumus
12. Ukur Zi dengan menambahkan potensiometer 10K secara seri pada input.
13. Putar potensiometer sampai sinyal input setengah dari Vin.
14. Ukur resistansi potensiometer sebagai nilai Zi.
Vo
15. Ukur Zo dengan menambahkan potensiometer 10K secara seri pada output.
16. Putar potensiometer sampai sinyal output setengah dari Vout.
17. Ukur resistansi potensiometer sebagai nilai Zo.
18. Hubungkan rangkaian penguat1 dengan rangkaian penguat2(dari kelompok lain)
19. Hubungkan Vin ke function generator dan osiloskop channel 1.
20. Perhatikan sinyal keluaran Vin pada osiloskop dan hitung nilai Vin.
21. Hubungkan Vout pada osiloskop channel 2.
22. Perhatikan sinyal keluaran Vin dan Vout pada osiloskop. (Vout tidak berbalik
fasa)
23. Hitung AVT dengan menggunakan rumus
24. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan
Hasil Pengamatan/pengukuran
Tanpa CE
R2 = 2,7 K
Vin = 270 mVpp
Vo = 1 Vpp
Zo = 956
Zin = 2,4 K
Data dari kelompok lain:
Vin = 0,11 Vpp
Vo = 0,45 Vpp
Zo = 900
Zin = 9,5 K
PENGUAT BERTINGKAT
Secara pengukuran:
Vin = 9,5 mVpp
Vo = 1,45 Vpp
Secara perhitungan:
Ic = 0,7 mA
IE = 0,6 mA
IB = 10 uF
VIII.
IX.
Analisa
Kesimpulan