PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Proyek
Ada banyak faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan suatu
proyek konstruksi. Salah satunya adalah ketersediaan dana untuk membiayai
pelaksanaan proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi akan sulit terwujud
apabila tidak tersedia cukup dana untuk membiayainya. Sebaliknya, suatu proyek
konstruksi akan berjalan lancar apabila dana yang dibutuhkan terpenuhi.
Besarnya estimasi biaya yang diperlukan untuk merealisasikan suatu
proyek konstruksi harus sudah diketahui terlebih dahulu sebelum proyek berjalan
agar dana yang dibutuhkan untuk
dapat
biaya
dapat
digunakan
sebagai
pertimbangan
untuk
menentukan validitas suatu Rencana Anggaran Biaya (RAB). Apabila suatu RAB
memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada estimasi biaya maka hampir dapat
dipastikan bahwa 2 konstruktor telah melakukan mark up (pembengkakan)
biaya proyek. Sedangkan apabila suatu RAB memiliki nilai yang jauh lebih kecil
daripada estimasi biaya maka bangunan yang akan dihasilkan kemungkinan
tidak memiliki kualitas sebagaimana yang diharapkan.
Pekerjaan Pembersihan
Kontraktor wajib melaksanaan pekerjaan pembersihan di sekitar lokasi
proyek, dari tanaman, sisa-sisa bongkaran serta material lain yang dirasa dapat
mengganggu jalannya pekerjaan yang ada di lokasi dan bilamana perlu dilakukan
cut dan fill untuk medan tanah yang tidak rata. Dalam melaksanakan pekerjaan
pembersihan, kontraktor wajib melaporkan terlebih dahulu kepada direksi proyek
tentang bagian yang akan dibersihkan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Pengukuran
Tujuan pengukuran adalah mengetahui keadaan lapangan yang sebenarnya
apakah sesuai rencana gambar yang sudah ditentukan. Dan untuk pekerjaan
pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat penyipat datar yang
diharapkan untuk memperkecil tingkat kesalahan pengukuran.
b.
Pemasangan Bowplank
Bowplank dibuat dari patok-patok kayu dan diletakkan minimal 1,5 -2
meter dari galian terluar mengarah/sepanjang keliling bangunan dan dibagian atas
patok dengan patok lain dihubungkan dengan papan kayu yang memiliki
ketinggian yang sama/sejajar. Biasanya duga bowplank/tinggi sisi atas papan
bowplank merupakan pil/ duga+ 0,00 = duga muka lantai satu. Pada bowplank
tercantum as jarak antar kolom dan tinggi bowplank digunakan untuk menentukan
ketinggian dari titik duga.
c.
terbuat dari seng gelombang, dipasang melingkari area proyek menutup lokasi
pekerjaan dan memberikan ruang gerak yang cukup bagi pelaksanaan pekerjaan
dan kegiatan rutin.
d.
Site Installation
Site Instalation adalah pekerjaan lanjutan untuk menentukan dan
yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu dapat
menunjang kelancaran sirkulasi pekerja dan bahan material bangunan yang keluar
masuk. Jenis dan macamnya bangunan sementara yang direncanakan tergantung
dari besar kecilnya volume proyek dan juga sifat dari pekerjaan itu sendiri.
2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
a. Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah Pondasi batu kali
Penggalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar
rencana.Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh
pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.
- Urugan tanah kembali pondasi batu kali
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah
mengeras. Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun
pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau
menggunakan alat stamper. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada
permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug.
Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang
didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga
didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Urugan pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug,
kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini
berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban.
Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 15 cm.
b. Pekerjaan Pondasi
Pondasi adalah bagian dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh
berat dari bangunan dan meneruskannya ke tanah dibawahnya. Pekerjaan pondasi
terdiri dari:
anstamping ( batu kosong )
Pondasi batu kali
3. Pekerjaan Dinding dan Plesteran
a. Pekerjaan dinding
Pekerjaan dinding merupakan pekerjaan pasangan batu bata merah
maupun bahan dinding yang lain yang disusun untuk membentuk ruanganruangan sebagai dinding rumah.
b. Plesteran
Plesteran dinding adalah pekerjaan pelapisan permukaan dinding dengan
meterial campuran pasir, air dan semen. Biasanya supaya campuran ini mudah
dilakukan plesteran didinding ditambahkan batu kapur dan dilakukan plesteran
dengan ketebalan yang ditentukan.
4. . Pekerjaan Beton Bertulang
Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan pembesian, bahan
campuran beton adalah angregat kasar dan angregat halus yang dicampur dengan
air dan semen. Dalam pekerjaan perumahan ini pekerjaan beton meliputi :
a. Beton sloof 15/20
b. Beton ring balok 15/15
c. Kolom 15/15
d. Kolom tiang 20/40
e. Balok konsol 15/15
f. balok gantung 15/15
g. Lisplank Beton
h. Plat/dak beton dan talang
i. Beton pengaku gewel 15/15
5. Pekerjaan Kayu
Pekerjaan kayu dalam pembangunan perumahan ini meliputi :
a. Kusen pintu dan jendela
Material kusen untuk pembanguna rumah tinggal sampai saat ini masih
banyak yang berasal dari bahan kayu. Kayu merupakan bahan material yang
mudah diolah sesuai bentuk yang diingkan pengguna, kayu yang dugunakan
dalam pembangunan rumah ini kayu jati, kayu jati mempunayi tektur yang baik
untuk dijadikan material kusen pintu dan jendela.
b. Daun pintu dan jendela
Daun pintu yang digunakan adalah daun pintu yang terbuat dari bahan
kayu jati dengan ketebalan 3 cm dan daun jendela ketebalan 3 cm. Sebelum daun
pintu dan jendela dipasang, dikusen tempat pemasangan harus dibuat sponengan
sedalam 1 cm .
c. Rangka kuda-kuda
Rangka kuda kuda merupakan bagian dari rangka atap rumah yang
disusun untuk memasang genting. rangka atap ini meliputi :
Balok tarik 8/12 kayu kruing
Balok kunci 8/12 kayu kruing
Balok sokong 8/12 kayu kruing
Balok kaki kuda-kuda 8/12 kayu kruing
Balok jurai dalam dan jurai luar 8/12 kayu kruing
Balok under 8/12 kayu kruing
Balok gording 8/12 kayu kruing
Balok nok 8/12 kayu kruing
Balok tembok 8/10 kayu kruing
Balok gapit 2 x 6/12 kayu kruing
Renk 2/3 dan kasau 5/7
6. Pekerjaan Penutup Atap
a. Penutup atap
Material penutup atap beragam jenisnya, antara llain asbes, genting, zing
galum, atau multiroof dengan rangka atap yang sesuai dengan jenisnya. Dalam
pembangunan rumah ini material atap yang digunakan adalah genting dengan
rangka tapa balok kayu. Atap genting berfungsi sebagai pelindung dari hujan dan
panas matahari pada komponen-komponen yang ada dalam rumah.
b. Bubungan
Jenis dan tipe bubungan yang digunakan adalahbubungan genting yang
terketak diujung atas atap dengan bahan adukan semen dan pasir yang diaduk
dengan air, perbandingan campuran 1 : 5. Bumbungan genting berfungsi sebagai
penyikat ujung atas genting yang bertumpu pada balok nok.
c. Talang air
Talang air berfungsi sebagai saluran air hujan yang turun dari atas genting
dan diteruskan kesaluran pipa pembuangan air kotor. material yang termasuk
dalam pembuatan talang air ini adala seng dengan lebar 60 cm. Untuk
menghindari kebocoran sebaiknya tang disusun rapi dan tidak ada tekukan.
7. Pekerjaan Plafon
a. Rangka plafond
Rangka plafond berfungsi sebagai pengantung papan plywood yang
dipasang mengunakan skrup. Bahan yang digunakan sebagai pengantung plafond
pada rangka atap adalah besi root.
b. Plafond
Material yang digunakan untuk membuat plafond adalah papan plywood
dengan tebal 4mm. Selain mudah dalam pekerjaan, papan plywood juga bisa
dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.
c. Lis gipsum
Lis gipsum terketak pada susut pertemuan antara hollow dengan acian
dinding bata. Lis gipsum berfungsi memperindah ruangan yang ada didalam
rumah. Bentuk dan tipe lis bisa dipesan sesuai yang diinginkan.
permukaan
dari
kotoran-kotoran,
dinding-dinding
d. Sanitasi air
Pekerjaan
sanitasi
adalah
pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAN
BAB III
PERHITUNGAN RENCANA ANGARAN BIAYA
3.1 Perhitungan Volume Pekerjaan
Dalam rencana anggaran biaya (RAB) perlu adanya perhitungan volume
pekerjaan, semakin banyak kesalahan dalam perhitungan volume dalam sebuah
bangunan akan berakibat fatal pada rencana anggaran biaya (RAB).
Perhitungan volume pekerjaan dilakukan atas semua item-item pekerjaan
mulai
dari
pembersihan
tembok/dinding,
pekerjaan/plafond,
pekerjaan
lahan,
pekerjaan
beton,
galian,
pekerjaan
timbunan,
kayu,
pekerjaan
pekerjaan
atap,
Berikut ini adalah Rekapitulasi Biaya rumah tipe 100 lantai I yang di
bangun di kanbupaten Tulungagung :