Anda di halaman 1dari 3

Trik Bisnis Properti Modal 50 jt

Nggak mungkin!! Itu komentar banyak orang, mungkin termasuk Anda. Betulkah
tidak mungkin? Bagi mereka yang belum pernah masuk ke bisnis Properti pasti
menjawab tidak mungkin, namun bagi yang sudah menjalankan bisnis inihmm hal
itu biasa saja, bahkan sangat biasa.
Inilah dahsyatnya bisnis Properti, tidaklah heran apabila bisnis ini menjadi tumpuan
hampir semua konglomerat. Coba silahkan teliti, konglomerat mana yanf tidak ikut
bermain di bisnis ini? Hampir tidak ada
Baiklah, kita bahas bagaimana kasus di atas bagaimana bisa terjadi. Sebutlah
seseorang bernama Andy, ia rajin sekali mencari tanah yang mau di jual, entah di
koran maupun yang di jalanan. Suau hari ia melihat iklan koran yang sudah sering
muncul selama lebih dari 6 bulan, di jual tanah di daerah Cisaranten Bandung
seluas 2000 m2 dan hendak dijual Rp 500.000/m2 jadi total 1 Milyar. Andy tahu
harga itu sudah sejak lama, karena sebelumnya sempat tanya-tanya. Tapi sampai 6
bulan lebih ternyata tidak laku-laku, kalau bicara lokasi bagus dan cukup strategis,
cuma menurut broker properti nya yang punya minta dibeli semua alias cash. Hari
gini, nyari orang yang mau beli tanah dan punya uang 1 Milyar bukan perkara
gampang Ahirnya Andy coba hubungi kembali broker tersebut laluminta di
ketemukan sama pemilik/penjual nya langsung dan kali ini ternyata bisa
(sebelumnya susah, nggak di kasih ma brokernya). Hebat si Andy ini, punya
banyak uang? TIDAK di tabungannya cuma punya Rp 50jt
Yang punya tanah ternyata sorang pensiunan yang hobbynya mancing (di
Rumahnya banyak sekali peralatan mancing) Andy langsung pake jurus
persamaan-nya Tung Desem bicara banyak tentang mancing. Langsung suasana
jadi akrab, giliran bicara soal tanah, Andy mengemukakan ketertarikannya ia
katakan sangat tertarik dengan tanah tersebut walaupun dana yang ia punyai tidak
banyak. Tiba-tiba muncul anak kecil pulang sekolah
Ini cucunya om?, kata Andy.
Iya.., jawab pemilik tanah.
Wah, kebetulan om Andy bawa cokleat dik suka coklat kan?, lanjut Andy sambil
memberikan sebatang coklat unik pada Anak itu, yang memang selalu ia siapkan
kalau mau nego tanah.
Waduh, dik Andy nggak usah ngerepotin, jangan dibiasakan, pemilik tanah
berusaha mencegah.
Nggak apa-apa om, kebetulan saja saya bawa, jawab Andy.
Apa yang terjadi, mereka ngobrol akrab sekali seolah-olah sudah berteman lama.
Hari pertama tidak terjadi deal apa-apa, mau deal gimana yang banyak diceritain
soal mancing koq tapi suasana ke akraban sudah terjalin sangat cair
Dua hari kemudian (dengan perjanjian) Andy datang lagi, kali ini bawa oleh-oleh roti
JCO. Dipertemuan kali ini Andy mengajukan penawaran sebagai berikut:

Pertama,
Tanah tidak ia tawar, semua pajak dan semua biaya yang muncul termasuk (broker)
menjadi tanggungan Andy.
Kedua,
Pembayaran dilakukan bertahap sebagai berikut:
1. Bulan Ke-1 Rp 10jt, sebagai tanda jadi dan Sertifikat diserahkan kepada Notaris
yang ditunjuk bersama untuk diperiksa/cek ke BPN. Kemudian dibuat pengikatan
dan perjanjian didepan notaris. Tidak ada akte jual beli dulu, hanya pengikatan
sementara.
2. Bulan Ke-2 Rp 10jt, Pembayaran ke-2 ini bisa dilakukan setelah Notaris
menyatakan bahwa Sertifikat telah di cek ke BPN dan tidak ada masalah. Dan Andy
diizinkan untuk mengolah tanah tersebut mulai dari pembersihan, pematangan dan
sebagainya yang diperlukan.
3. Bulan ke-3 Rp 15jt
4. Bulan ke-4 Rp 15jt
5. Bulan ke-5 Rp 25jt
6. Bulan ke-6 Rp 125jt
7. Bulan ke-7 Rp 150jt
8. Bulan ke-8 Rp 200jt
9. Bulan ke-9 Rp 450jt
Ketiga
Dengan Syarat dan kondisi sebagai berikut:
1. Sertifikat disimpan di Notaris yang ditunjuk, Penjual dan Pembeli tidak dapat
mengambil kecuali dengan kondisi tertentu yang akan disebutkan dibawah.
2. Untuk keamanan dan kenyamanan PENJUAL, Sertifikat TIDAK AKAN DIBALIK NAMA
ke pembeli (Andy), jadi Sertifikat tetap atas nama penjual.
3. Pembeli diijinkan untuk memecah Sertifikat menjadi 10 Sertifikat sesuai dengan
Site Plan yang dibuat Pembeli, Sertifikat yang dipecah masih TETAP ATAS NAMA
PENJUAL.
4. Semua Sertifikat tetap disimpan di Notaris dan Pembeli maupun Penjual samatidak bisa mengambil KECUALI Pembeli sudah melakukan PEMBAYARAN. Pembeli
hanya dapat mengambil Sertifikat SESUAI DENGAN JUMLAH PEMBAYARAN YANG
TELAH MASUK KE PENJUAL.
Jadi, ketika sertifikat di pecah menjadi 10 sertifikat (tanah tsb oleh Andy di kavling
menjad 10 kavling @ 160m2, sisanya untuk jalan), maka sekarang setiap sertifikat
berharga @ Rp 100jt. Maka, setiap setoran sudah berjumlah Rp 100jt dan
kelipatannya, Andy boleh mengambil sertifikat.
Lihatlah cara Andy bernegosiasi, sistem pembayaran dari awal sekecil-kecilnya,
kenapa? Untuk menghindari tanah bermasalah, makanya ada klausal setelah bayar
10-20jt pertama diijinkan untuk mengolah tanah (mebersihkan, meratakan dsb).
Jadi, begitu diijinkan Andy langsung membersihkan lahan, jadi selama seminggu

lebih setiap hari di tanah tersebut selalu ada orang bekerja ini memang sengaja
dibuat Andy seperti itu, tujuannya jika tanah tersebut bermasalah maka pasti
ada orang yang protes dan mempermasalahkan kegiatan tersebut Jadi transaksi
tanah tersebut bisa dihentikan segera dengan cara ini Andy akan terhindar dari
kerugian yang besar.
Trus untuk biaya pematangan tanah, pembuatan jalan akses dari mana? hehehe
Andy punya temen kontraktor dia minta temennya itu yang beresin pematangan
tanah dan pembuatan jalan. Karena temen, bayaranya bisa ditunda sampai 2-3
bulan.
Begitu Notaris menyatakan Sertifikat tidak ada masalah dari BPN (bulan ke-2), Andy
langsung membuat Site Plan, Brosur dan memasang Iklan di koran. Di jual Kavling
siap bangun luas 160m2 harga mulai Rp 150jt. Bulan ke-2 dan ke 3, Andy sudah
bisa menjual 4 kavling!!! 2 buah kavling seharga @ Rp 150jt dan 2 buah lagi @ Rp
175jt. Jadi dibulan ke 4 sudah mengalir cash flow sekitar Rp 500jt, karena setiap
penjualan maksimum cuma 90% nya yang 10% lagi nunggu sampai Sertifikat
selesai dibaliknama atas nama PEMBELI BARU. Jadi, ketika ada pembeli kavling,
pembeli kavling tersebut menandatangani AJB dengan PENJUAL LAMA !! (Ingat
Sertifikat kan tidak pernah dibalik nama ke Andy). Disinilah keuntungannya Andy,
tidak usah baliknama dua kali yang juga berarti HEMAT PAJAK!!!
Dibulan ke 4 ini, Andy sudah bisa bayar kontraktor, bayar tanah lebih besar plus
keuntungan. Masuk bulan ke 7 sudah 8 kavling laku dan pada penjual tanah sudah
lunas. Bulan ke-8 semua Kavling sudah habis terjual. Dihitung-hitung keuntungan
bersih Andy sekitar 500jt !!! selama sembilan bulan.
Tidak banyak orang yang punya uang 1 Milyar pengen beli tanah, tapi banyak sekali
orang butuh tanah untuk tempat tinggal dan sanggup bayar sampai 100-200 juta.
Coba, bisnis apa yang dengan cuma modal Rp 50jt punya dagangan (stok) sampai
Rp 1.5 Milyar lebih? Ya cuma bisnis Properti

Anda mungkin juga menyukai